Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal karena berbagai penyakit yang
sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan. Beberapa penyakit menular yang termasuk ke dalam Penyakit yang
Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) antara lain: TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B,
Pertusis, Campak, Polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru. Anak yang telah diberi
imunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya tersebut, yang dapat menimbulkan
kecacatan atau kematian. 1,3
Informasi cakupan imunisasi pada Riskesdas 2013 ditanyakan kepada ibu yang
mempunyai balita umur 0-59 bulan. Informasi imunisasi dikumpulkan berdasarkan empat
sumber informasi, yaitu wawancara kepada ibu balita atau anggota rumah tangga yang
mengetahui, catatan dalam KMS, catatan dalam buku KIA, dan catatan dalam buku kesehatan
anak lainnya. Apabila salah satu dari keempat sumber tersebut menyatakan bahwa anak sudah
diimunisasi, disimpulkan bahwa anak tersebut sudah diimunisasi untuk jenis yang ditanyakan.4
Sebagai salah satu kelompok yang menjadi sasaran program imunisasi, setiap bayi
wajib mendapatkan imunisasi dasar Lengkap yang terdiri dari : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB
dan atau DPT-HB-Hib, 4 dosis polio, dan 1 dosis campak. Dari imunisasi dasar lengkap yang
diwajibkan tersebut, campak merupakan imunisasi yang mendapat perhatian lebih, hal ini
sesuai komitmen Indonesia pada global untuk mempertahankan cakupan imunisasi campak
sebesar 90% secara tinggi dan merata. Hal ini terkait dengan realita bahwa campak adalah salah
satu penyebab utama kematian pada balita. Dengan demikian pencegahan campak memiliki
peran signifikan dalam penurunan angka kematian balita. 1
Berdasarkan laporan Riskesdas 2013, persentase imunisasi campak pada anak 1223
bulan secara nasional sebesar 82,1%. Capaian tersebut belum memenuhi target 90% dari yang
ditetapkan secara nasional. Selain itu perlu diperhatikan arah program imunisasi harus
mengacu pada Global Vaccine Action Plan 2020, terdiri dari 6 target untuk tahun 2015. Salah
satunya imunisasi DPT3: target akhir tahun 2015, 65 negara belum dapat mencapai target. Oleh
karena itu program pemberian booser campak dan pentavalen dipilih sebagai program yang
akan dievaluasi.4,6
a. Menilai faktor input dari tenaga kerja, pembiayaan, metode, perlengkapan dan
peraatan serta proses P1, P2, dan P3 dari masalah rendahnya cakupan pada
Puskesmas Kelurahan Tebet Barat.
b. Menilai proses penyelenggaraan (perencanaaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan) program imunisasi booster campak dan petavalen di wilayah
kerja Puskesmas Kelurahan Tebet Barat.
c. Menentukan alternatif pemecahan masalah dari prioritas masalah yang terpilih
di Puskesmas Kelurahan Tebet Barat.
d. Menganalisa berbagai faktor yang menyebabkan masalah pencapaian upaya
peningkatan program imunisasi booster campak dan petavalen di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Tebet Barat.
e. Membuat rencana kegiatan dari pemecahan masalah imunisasi booster di
Puskesmas Kelurahan Tebet Barat.