PENERIMAAN PAJAK NEGARA DAN TRANSFORMASI STRUKTURAL
Sri Mulyani Indrawati dan Mohamad Ikhsan
1. Kerangka Analisis
Sebagai bagian dari proses akumulasi, sejalan dengan kenaikan pendapatan per
kapita penerimaan pajak sebagai salah satu sumber tabungan nasional cenderung
akan meningkat. Penerimaan pajak dipengaruhi oleh dua hal yaitu (i) perluasan
basis pajak dan (ii) perbaikan administrasi pemungutan pajak dan tindakan hukum
Pertuasan Basis Pajak
Basis pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (i) pendapatan per kapita: (ii)
tingkat ketimpangan pendapatan: (iii) struktur perekonomian baik dilihat dari
sektoral. permintaan dan skala usaha. Peningkatan penerimaan pajak dilihat dari
basis pajak akan lebih mudah dianalisis dengan membagi pajak langsung dan pajak
tidak langsung,
Pajak langsung
Pajak langsung adalah pajak yang dikenakan pada wajib pajak. Yang tergolong
dalam jenis pajak ini antara lain adalah pajak pendapatan. pajak kekayaan dan
Pajak bumi dan bangunan.
Pajak langsung cenderung akan meningkat jika pendapatan per kapita meningkat
karena: (i) ciri pajak langsung dimana baru dikenakan jika melewati batas
Pendapatan tertentu. Kenaikan pendapatan per kapita akan meningkat jumlah
wajib pajak baik dari perseorangan maupun perusahaan; (i)Pajak langsung
umumnya bersifat progresif yaitu tarifnya akan meningkat sejalan dengan batas
Pendapatan tertentu. Peningkatan pendapatan per kapita cenderung akan
mendorong makin besarnya jumlah individu maupun unit usaha yang harus
membayar pajak dengan tarif yang lebih besar: (ii) Penerimaan pajak langsung
pada dasarnya merupakan fungsi dari perkembangan dunia usaha. Basis pajak
langsung dikait kan dengan perkembangan sumber penerimaan pendapatan
masyarakat. yaitu: gaji/upah. sewa, bunga dan keuntungan. Dengan semakin
berkembangnya dunia usaha perluasan jenis pajak juga semakin besar. Untuk
megara-negara yang berpen dapatan rendah. kebanyakan masyarakatnya lebih
bergantung pada pajak pendapatan pribadi (personal income tax) yang sebagianbesar dihasilkan dari gaji/upah (Jabor income}. Jenis basis pajak yang berasal dart
nonlabor income relatif kecil. Pembangunan ekonomi akan menumbuhkan
kegiatan produksi dan perdagangan yang pada gilirannya akan menambah dan
memperbesar unit-unit usaha. Dan hal ini akan menambah ragam basis pajak dart
labor income menjadi sewa. royalti, bunga dan keuntungan. Kombinasi dari ketigs
faktor di atas menyebabkan elastisitas pajak langsung lebih besar dari satu. (iv)
Spesialisasi yang menyertai perubahan struktur ekonomi memperbesar unit usaha
sehingga memertukan orang lain untuk bekerja membantu keglatan usahanya.
Proses ini akan mendorong peningkatan pekerja dan dengan formalisasi kegiatan
ekonomi akan meningkatkan basis pajak pendapatan.
Pajak tak langsung
Pajak ini mempunyai dua ciri dasar yaitu: pertama, dikenakan terhadap barang
dan jasa yang diperdagangkan dan kedua. cenderung dikenakan terhadap barang
bukan kebutuhan pokok. Peningkatan pendapatan per kapita akan menyebabkan
pendapatan pajak tidak langsung meningkat dan bahkan pada awal pembangunan
peranannya terhadap total penerimaan pemerintah cenderung lebih besar
dibandingkan dengan pajak langsung. Peningkatan penerimaan pajak ini
disebabkan karena:
(i) Peningkatan pendapatan per kapita akan merubah struktur konsums!
masyarakat dari barang-barang kebutuhan pokok yang tidak tercakup sebagai
‘objek pajak ke barang-barang kebutuhan non pokok. Sesuai dengan hukum Engel,
elastisitas pendapatan untuk barang non pokok lebih besar dari satu. yang
menyebabkan pertumbuhan pajak tidak langsung dari pemajakan barang-barang
ini akan lebih cepat dari pertum buhan pendapatannya sendiri.
(ii) Proses pembangunan akan mendorong terjadinya spesialisasi yang pada
gilirannya akan mendorong terjadinya perdagangan. Hal ini akan menyebabkan
barang dan jasa yang diproduksi akan meningkat dan pada gilirannya akan
menambah basis pajak.
(iii) pajak tidak langsung biasanya lebih menonjol relatif dibandingkan pajak
langsung pada awal proses pembangunan karena pemikiran pragmatis dimana
pajak ini mudah dikenakan pada satuan yang lebih besar, antar negara dan antar
pulau.
(lv) — Faktor keempat yang menyebabkan pajak tidak langsung berkembang
sejalan dengan pendapatan per kapita berkaitan dengan perubahan struktur
ekonomi yaitu meningkatnya penjualan yang pada gilirannya menyebabkan basispajak meningkat. Peningkatan pendapatan per kapita memberlkan sumber
pendapatan. bagi pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur yang akan
menurunkan biaya transportasi dan transaksi yang akhimnya meningkatkan doya
saing suatu komoditi, Jumlah barang dan jasa yang diperdagangkan meningkat.
Perbalkan Administrasi Perungutan Pa/ak
Proses pembangunan akan mendorong terjadinya perbaikan dalam administrast
pemerintahan yang pada gilirannya juga akan memperbaiki administras! dalam
pemungutan pajak. Jika pada awal pembangunan ditandai oleh administrasi yang
kurang memadai, pemungutan pajak akan lebih berorientasi_ pada pajak
Pendapatan dan pajak yang melintasi batas negara. Peningkatan pendapatan per
kapita cenderung akan mendorong terjadinya formalisasi dari unit usaha yang
dengan sendirinya akan memperbaiki sistem pembukuan dalam perusahaan.
Perbaikan sistem pembukuan ini akan memudahkan pengawasan oleh pemerintah
untuk memungut pajak. Lebih jauh lagi. sebagai bagian dari proses alokasi, akan
terjadi perubahan struktur produksi dari sektor pertanian ke sektor manufaktur
dan sektor jasa. Keterkaitan antar bidang usaha di sektor pertanian yang relatif
terbatas menyebabkan kemungkinan penciptaan nilai tambah menjadi lebih kecil
Hal ini menyebabkan pengenaan pajak tidak langsung di titik-titik produksi dan
distribusi_ menjadi terbatas. Sementara di sektor manufaktur, keterkaitannya
cenderung lebih panjang dan pergerakan barang relatif cepat, dan hal ini akan
memperbesar jumlah titik produksi dan distribusi yang potensial bagi pajak tidak
langsung.
Kemampuan administrasi pemungutan pajak pun makin meningkat sejalan dengan
peningkatan penerimaan pemerintah. Proses pembangunan akan mendorong
perbaikan kualitas aparat perpajakan dan fasilitas dalam menjalankan administrasi
Pemungutan pajak. Hal ini bersama dengan faktorfaktor yang telah disebut di
atas (perbaikan sistem pembukuan dari perusahaan) akan menyebabkan
administrasi perpajakan makin baik.
Bertolak dari landasan teoretis di atas. setidaknya bisa disimpulkan dua hal. Perta-
ma, faktor terpenting yang menentukan pemerimaan pajak ialah pertumbuhan
ekonomi. Secara teoretis. persentase penerimaan pajak terhadap PDB akan
meningkat sejalan dengan berkembangnya perekonomian, Ini berlaku untuk pajak
langsung maupun tak langsung. Dihubungkan dengan pajak langsung. peningkatanpendapatan masyarskat_menyebabkan makin banyak wajib paiak yang bisa
dijaring. Selain itu. pemberlakuan tarif progresif menyebabkan makin banyak
penduduk yang membayar pajak lebih tinggi. Oleh karena itu, sudah sewajamya
kalau penerimaan pajak langsung akan meningkat lebih cepat dari pertumbuhan
ekonomi,
Box . Reformasi Administrasi Pajak
Elemen-elemen penting yang dibutuhkan agar suatu reformasi administrasi |
| pajak berhasil meliputi: komitmen politik yang eksplisit dan berkesinambungan:
| suatu tim petugas pajak yang kompeten yang dilibatkan dalam reformasi |
| administrasi pajak: strategi reformasi yang jelas dan tepat: pelatihan yang tepat |
| bagi staf; sumber daya tambahan untuk administrasi pajak atau paling sedikit |
| beberapa realokasi sumber daya: dan perubahan-perubahan dalam insentif baik
| untuk pembayar pajak maupun bagi administrator pajak.
Reformasi administrasi. pajak harus benar-benar ditekankan pada |
| peningkatan keefektifan dan keefisienan dari administrasi pajak. Intervensi untuk |
memperbaiki efektivitas ini meliputi pengajuan taksiran diri pembayar pajak. |
| penyediaan pendidikan bagi pembayar pajak. pengambilan prosedur untuk
meminimalkan biaya komplain. penerapan sistem untuk memproses pengembalian |
| paiak dan akuntansi yang secara cepat mendeteksi non komplain dan kemudian |
| mengambil tindakan yang tepat. dan pembentukan suatu rencana audit utnuk |
| mendeteksi_pelanggaran-pelanggaran seefisien mungkin. Penalti yang jelas atas |
| pelanggaran-pelanggaran yang terjadi perlu pula dilakukan dengan tekanan pada |
| pokok permasalahan sistem perpajakan. seperti kegagalan untuk mengumpulkan |
data pengembalian dan untuk membayar pajak tepat waktu. |
Berkesesuaian dengan strategi peningkatan efektivitas. administrasi pajak |
| bisa mengadopsi sejumlah cara untuk memfokuskan sumber dayanya yang langka |
| dalam cara yang paling efisien untuk pengumpulan pendapatan dan penegakan |
| paiak. Cara ini antara lain berupa pembentukan unit pembayar-pembayar paiak |
| yang besar: pengadopsian ambang batas untuk pendaftaran paiak yang |
| membebaskan pengusaha-pengusaha kecl dengan pendapatan potensial yang |
| terbatas: penggunaan witholding akhir dari pajak atas pajak individual: dan |
penggunaan bank untuk menerima pembayaran pajak. |
Cara-cara di atas menyatakan bahwa untuk memperbaiki efektivitas dan |
| efisiensi dari administrasi pajak dibutuhkan suatu organisasi administrasi_ pajak| untuk mendukung lima fungsi utama: pendidikan bagi pembayar pajak: registrasi,
| akuntansi, dan proses pengembelian: enforcement pengumpulan pajak: auditing:
| Serta jasa-java dan ateibut-atribut hukum:
Kedua, perkembangan ekonomi menyebabkan perubahan pola konsums!
Masyarakat, Perventase pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan bukan
makanan meningkat. Pertumbuhan ekonomi lazimnya juga ditandai oleh division
of labor yang makin khusus sehingga memungkinkan skala produksi bertambah
besar. Pada gilirannya, perubahan pola konsumsi dan produksi ini akan
menggiring aktivitas perekonomian ke arah yang semakin modern. Dengan
demikian. bisa diharapkan pula bahwa penerimaan pajak tak langsung bersifat
elastis tethadap pertumbuhan ekonomi, khususnya di negara berkembang yang
mengalami pertumbuhan pesat.
Tugas:
Lakukan Analisis tren penerimaan pajak langsung dan tidak langsung Indonesia
sejak tahun 2005 hingga sekarang. Kaitkan dengan dengan kerangka analisis di
ates,
Data penerimaan negara secara rinci dapat diakses melalui www.kemenkeu.go.id
(litat section Nota Keuangan APBN)