Professional Documents
Culture Documents
3
f. Kaji status nutrisi pada pasien dengan DM dengan pengobatan atau
insulin
g. Uji ketajaman penglihatan.
h. Observasi cedera tulang umum dalam luka trauma.
i. Kaji tingkat nyeri
7. Pengkajian intra HBO
a. Pantau adanya tanda-tanda dan gejala barotrauma, keracunan oksigen
dan komplikasi/efek samping yang biasa ditemui dalam HBOT.
b. Mendorong pasien untuk menggunakan teknik valsava maneuver yang
paling nyaman.
c. Mengingatkan pasien bahwa valsava maneuver hanya digunakan pada
saat proses dekompresi, setelahnya pasien hanya perlu bernapas normal
(tidak menahan napas).
d. Jika pasien mengalami nyeri ringan sampai sedang, hentikan
dekompresi hingga nyeri reda. Jika nyeri ringan sampai sedang tidak
mereda, pasien harus dikeluarkan dari ruang dan diperiksa oleh dokter
THT.
e. Untuk mencegah barotrauma GI, ajarkan pasien bernafas secara normal
(jangan menelan udara).
f. Pantau adanya claustrophobia.
g. Segera periksa gula darah jika terdapat tanda-tanda hypoglycemia
8. Pengkajian post HBO
a. Untuk pasien dengan tanda-tanda barotrauma, lakukan uji ontologis.
b. Tes gula darah pada pasien IDDM.
c. Lakukan penilaian status neurovaskular dan luka pada pasien
d. Pasien yang mengkonsumsi obat anti ansietas selama terapi dilarang
mengemudikan alat transportasi atau menghidupkan mesin.
e. Dokumentasikan tindakan dan kondisi pasien pasca HBOT
3. Resiko cidera yang b/d pasien transfer in/out dari ruang (chamber),
ledakan peralatan, kebakaran, dan/atau peralatan dukungan medis
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
3.1 Pengkajian
Tanggal Pendaftaran : 30-10-2017 Jam Pendaftaran : 09.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 31-10-2017 No. RM : xxxxx
Jam Pengkajian : 09.00 WIB Diagnosa Masuk : Stroke
Terapi HBO Ke :2
Identitas
1. Nama Pasien : Tn.MS
2. Umur : 50 Tahun
3. Suku/Bangsa : Jawa
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Alamat : Kediri
Keluhan Utama
DCS :-
Klinis : Stroke
Kebugaran :-
Pemerikasaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis Apatis Somnolen Sopor Koma
2. Tanda-Tanda Vital
S: 36,6C N : 92x/menit TD: 130/80 mmHg RR : 18x/menit
3. Keadaan Fisik
Kepala : Tidak ada jejas atau lesi di kepala
Mata : Tidak ada gangguan penglihatan
Telinga : Dilakukan miringotomi di kedua telinga karena pasien tidak dapat
melakukan valsava secara optimal
Hidung : Tidak ada gangguan penciuman
Tenggorokan : Sedikit susah untuk menelan
4. Sistem Neurologis
GCS :Mata: 4 Verbal: 5 Psikomotor: 6
Keluhan Pusing : Ya Tidak
P :-
Q :-
R :-
S :-
T :-
Lain-Lain :-
5. Sistem Pernapasan
Keluhan : Sesak Nyeri Waktu Nafas Orthopnea
Batuk : Produktif Tidak Produktif
Sekret :- Konsistensi :-
Warna :- Bau :-
Irama Nafas : Teratur Tidak Teratur
Alat Bantu Nafas : Ya Tidak Keterangan : -
Penggunaan WSD : Ya Tidak Keterangan : -
Tracheostmi : Ya Tidak Keterangan : -
Lain-Lain :-
6. Sistem Kardiovaskuler
Irama jantung : Reguler Ireguler
CRT :< 2 detik
Akral : Hangat Kering Merah Basah
Pucat Panas Dingin
Nyeri Dada : Ya Tidak Keterangan :-
Lain-Lain :-
7. Sistem Pencernaan
Mulut : Bersih Kotor Berbau
Membran Mukosa : Lembab Kering Stomatitis
Tenggorokan : Sakit Menelan Sulit Menelan Pembesaran Tonsil
Peristaltik : 8x/menit
BAB : lunak Terakhir Tanggal : 28 Oktober 2017
Konsistensi : Keras Lunak Cair Lendir/Darah
Diit : Padat Lunak Cair
Nafsu Makan : Baik Menurun Frekuensi : 3x/hari
Porsi Makan : Habis Tidak Keterangan : -
Lain-Lain :-
8. Sistem Perkemihan
Keluhan Kencing : Ada Tidak Keterangan : -
Perkemihan : Spontan Alat bantu Sebutkan : -
Produksi Urine : 200 ml/hari Warna: Kuning Bau : -
Lain-Lain :-
9. Sistem Muskuloskletal
Pergerakan sendi : Bebas Terbatas
Kekuatan Otot : 53
53
Lain-Lain :-
Risiko Cidera
DS : - Terapi HBO MK : Risiko barotrauma ke
DO : telingga, sinus, gigi, dan
- peningkatan tekanan diatas 1 Tekanan di Chamber lebih dari 1 paru-paru, atau gas emboli
ATA ATA serebral
- TD 130/80 mmHg
-pasien miringotomi di kedua Pasien terlambat melakukan
telinga valsava
Resiko barotrauma ke telingga, sinus, gigi, dan S: pasien tidak merasakan nyeri di telinga
paru-paru, atau gas emboli serebral b/d pada TOHB pertama dan kedua
perubahan tekanan udara di dalam ruang O: tidak ada ekspresi kesakitan pada wajah
oksigen hiperbarik. pasien, tidak ada barotrauma
A: masalah barotrauma hilang
P: Lanjutkan terapi HBO pada hari
berikutnya
Risiko cidera yang b/d pasien transfer in/out S: Pasien mengatakan dirinya aman
dari ruang (chamber), ledakan peralatan, O: Tidak ada cidera fisik pada pasien
kebakaran, dan/atau peralatan dukungan A: Masalah cidera tidak terjadi
medis P: Lanjutkan terapi HBO pada hari
berikutnya
Resiko keracunan oksigen b/d pemberian S: pasien tidak mengeluh pusing dan mual
oksigen 100% selama tekanan atmosfir O: tidak ada tanda dan gejala keracunan
meningkat Oksigen
A: masalah keracuna oksigen tidak terjadi
P: lanjutkan terapi HBO pada hari berikutnya