Professional Documents
Culture Documents
Penulis panjatkan Puji dan sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Sistem Reproduksi Makalah Tumor Jinak dan Ganas .Dalam penulisan makalah
ini penulis banyak menghadapi kesulitan dan hambatan tetapi berkat dorongan dan dukungan
dari rekan-rekan oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.Akhir kata semoga
makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Namun
walaupun makalah ini selesai tentulah masih banyak kekurangan hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang mengarah
kepada perbaikan isi makalah ini sangat penulis harapkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secaraotonom,
lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari selnormal dalam
bentuk dan strukturnya.Tumor ganas pada alat reproduksi wanita dijumpai pada semua
umur (18 80tahun) dengan rat-rata puncaknya pada usia 50 tahun. Kejadian paling
sering padakelompok umur 30 40 tahun.Faktor pemicu munculnya tumor banyak
sekali, antara lain pencemaranlingkungan hidup, termasuk udara akibat debu dan asap
pembakaran kendaraan atau pabrik. Asap kendaraan, misalnya, mengandung dioksin
yang dapat memperlemah dayatahan tubuh, termasuk daya tahan seluruh selnya.Selain itu
ikut juga berperan faktor makanan yang berlemak tinggi, dalam hal iniadalah zat hormon
atau mirip-hormon abnormal yang terkandung di dalammya,khususnya steroid seks
(misalnya estrogen). Itu terjadi karena adanya zat-zat lemak dalam makanan tersebut
yang tidak dipecah dalam proses metabolisme tubuh sehinggamenaikkan produksi
hormon testosteron. Normalnya, wanita memiliki hormon estrogendan progesteron, serta
sedikit testosteron.Bilamana kadar hormon testosteron meningkat akibat adanya
ketidakseimbanganasupan lemak, maka hormon ini akan dipecah menjadi sumber
hormon yang tidak normal bagi hormon estrogen asing.
B. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas .
2. Sebagai dasar pengembangan untuk presentasi dan diskusi .
3. Untuk lebih memahami dan mendalami tentang tumor jinak dan ganas pada vulva,vagina,
tuba, uterus, serta ovarium C.
C. Manfaat
1. Bagi institusi pendidikanMenambah informasi, wacana dan referensi tentang tumor jinak
dan ganas padavulva, vagina, tuba, uterus, serta ovarium.
2. Bagi penulisDapat mempelajari sedalam mungkin mengenai tumor jinak dan ganas pada
vulva,vagina, tuba, uterus, serta ovarium. Selain itu penulis dapat mengaplikasikan
ilmuyang di dapat dari media elektrik maupun dari buku..
3. Bagi pembacaMenambah ilmu dan gambaran tentang tumor jinak dan ganas pada vulva,
vagina,tuba, uterus, serta ovarium
BAB II
TINJAUAN TEORI
a. Kista inklusi (Kista epidermis)Kista yang terjadi akibat perlukaan, terutama pada
persalinan, karena episiotomyatau robekan, dimana suatu segmen terpendam dan
kemudian menjadi kista.Kista ini terdapat di bawah epitel vulva/perineum maupun vagina
berwarnakekuning-kuningan atau abu-abu biasanya bergaris tengah kurang dari 1 cm dan
berisi cairankental. Umunya kista ini tidak menimbulkan keluhan.
b. Kista sisa jaringan embrio
1) Kista Gartner Dianggap berasal dari saluran mesonefridikus Wolffi. Terdapat pada
dindinglateral-anterolateral vagina sampai pada vulva dekat uretra dan
klitoris.Dindingnya terdiri dari epitel torak atau kubus berisi cairan jernih tanpamusin.
Biasanya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukurankepala janin,
dengan konsistensi yang lunak.
2) Kista saluran nuck Berasal dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang terletak
dalam saluraninguinal, kadang-kadang melanjutkan diri sampai pada labium
mayora.Terletak mulai dari saluran inguinal sampai dinding labium mayor, kadang-
kadang terdiri dari beberapa kista. Kista saluran Nuck berisi cairan jernihdengan dinding
selaput peritoneum. Dengan demikian kista ini harusdibesarkan dengan hernia inguinal
dan varikokel yang sering terdapat padakehamilan.
3) Kista kelenjar
b) Kista sebasea
Berasal dari kelenjar sebasea kulit yang terdapat pada labium mayor,labium minor dan
mons veneris, terjadi karena penyumbatan salurankelenjar sehingga terjadilah
penimbunan sebum. Kelenjar ini biasanyaterletak dekat di bawah permukaan kulit
berwarna kuning keabu-abuan,dengan batasa yang jelas dan konsistensi keras, ukuran
kecil seringmultiple. Dindingnya berlapis epital kelenjar dengan isi sebum
yangmengandung Kristal kolesterol. Kristal ini sering mengalami infeksi.
e) Kista parauretraTerjadi karena saluran kelenjar ini tertutup oleh infeksi. Kista ini
biasamenonjol pada dinding depan vagina dan sering mengalami infeksi.
f) Kista endometriosisWalaupun jarang seklai terjadi, dapat tumbuh pada vulva maupun
vagina.Kista pada vulva ini umu hanya memerlukan pengangkatan kalaumengganggu
saja. Pada kista yang mengalami infeksi dapat dilakukaninfeksi.
2. Tumor solid vaginaa.
A. Tumor epitel
1) Kondiloma akuminatum
Penyakit ini disebabkan oleh virus HPV tipe 6 dan 2. Akhir-akhir ini
jugadimasukkan dalam golongan penyakit yang ditularkan melalui
hubunganseksual. Gambaran histologik adalah suatu papiloma yang sekali-
sekalisetelah lama dapat menjadi ganas. Gambaran makroskopis adalah seperti
jengger ayam. Kondiloma akuminatum dapat tumbuh pada vulva dan sekitar anus
sampai vagina dan serviks.
Terdiri dari polip merah muda dengan tangkai pada tepi dorsal muarauretra,
mikroskopik sebagai papiloma uretra yang ditutupi oleh epiteltransisional yang
tersusun sebagai lipatan dengan tipe yang seringmenyerupai pertumbuhan ganas.
Tumor I ni mempunyai kecenderunganuntuk kambuh local. Gangguan yang
ditimbulkan antara lain adalahnyeri pada waktu berjalan dan duduk, ispareunia,
disuria, perdarahandan pembengkakan.
(b) Karankula uretra granulomatosaPenonjolan ini terdiri dari jaringan granulomatosa
pada muara uretraterutama bagian belakang yang meluas ke samping juga.
Dengandemikian, lubang muara uretra ini menonjol akan tetapi tidak mempunyai
tangkai, berwarna merah kusam dan tidak menimbulkannyeri seperti pada
karunkula uretra neoplasma. Gambaran mikroskopik adalah reaksi
granulomataosa jaringan terhadap infeksi kronik padaueretra. Karunkula ini
sering terdapat pada wanita pasca menopause,kebanyakan merupakan penampilan
investasi Trikomonas vaginalis.Apabila etiologi infeksi tidak diobati maka
karunkula ini sering kambuh.
1) Fibroma: berasal dari jaringan di sekitar labium majus, dapat tumbuh besar
dengan konsistensi lunak dan berwarna putih keabu-abuan.
4) Neurofibroma: berasal dari sarung serabut saraf, biasanya kecil saja, lunak,
berbentuk polipoid dan berwarna seperti daging.
1. Tumor kistik
Tumor-tumor di vagina umunya mempunyai sifat yang sama dengan yang ddapatkan
pada vulva. Tumor vulva dan vagina hendaknya dibedakan dengan vaginitis
semfisematosa. Dapat juga saluran Muller terjadi di dekat serviks biasanya soliter,akan
tetapi dapat multiple, kista ini dilapisis epitel seperti endoserviks, berisi cairan musin.
2. Tumor solida.
b. Tumor miksoid vagina. Konsistensi lunak seperti kista berisi jaringan miksomatosa,
jaringan pengikat dan jaringan lemak seperti yang biasa terdapat pada daerah glutea,
fossaiskhiorektales, serta apabila terdapat di vagina berada pada daerah
parakolpos.Kadang-kadang kambuh kembali dan dapat juga menjadi ganas.
c. Adenosis vagina. Berasal dari sisa saluran paramesonefridikus Muler berupa tumor
jinak vagina,terutama terletak dekat serviks uteri, terdiri dari epitel torak yang
mengeluarkanmucus. Di tempat itu mukosa vagina tampak merah dan berbintik. Ini
disebabkankarena pemberian hormone estrogen sintesis lain, diberikan pada ibu
penderitawaktu hamil muda (sindrom D.E.S). Tumor ini dapat menjadi adeno carcinoma.
Diagnosis ditegakkan dengan kolposkopi yang terlihat sebagai ulserasi dikemudian
dilanjutkan dengan biopsy dan pemeriksaan histopatologi.
C. TUBA
Tumor tuba uterine dapat berupa neoplasma maupun non neoplasma. Tumor tubauterine
yang neoplastik jarang seklai ditemukan. Endometriosis yang sebenarnya
bukanneoplasma lebih sering didapat pada tuba, terkadang dikira ganas. Tuba uterine
falopii dan jaringan sekitarnya: Tumor-tumor yang disebabkan oleh radang.
D. UTERUS
1. Tumor ektoserviksa.
a. Kista sisa jaringan embrional: berasal dari saluran mesonefridikus Wolffi terdapatdinding
samping ektoserviks
c. Folikel atau kista Naboth: kista retensi kelenjar endoserviks, biasanya terdapat pada
wanita multipara, sebagai penampilan servisitis. Kista ini jarang mencapaiukuran besar
berwarna putih mengkilap berisi cairan mucus. Kalau kista inimenjadi besar dapat
menyebabkan perasaan nyeri.
3. Tumor endometriuma.
1) Adenoma, adenofibroma
2 ) Mioma submukosum
3) Plasenta
c. Mioma submukosumSarang mioma dapat tumbuh bertangkai dan keluar dari uterus
menjad imioma yang dilahirkan.Tumor berkonsistensi kenyal berwarna putih.\
d. Polip plasenta.Berasal dari plasenta yang tertinggal setelah partus maupun
abortus.Pemeriksaan histology memeperlihatkan vili korialis dalam berbagai tingkat
degenerasi yang dilapisi endometrium.Polip plasenta menyebabkan uterus mengalami
subinvolusio yang menimbulkan perdarahan. Polip endometriosisumumnya diangkat
dengan cara kauterisasi dan bedah laser.
4. Miometrium Neoplasma ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang
menumpangnya.Efek fibromatosa baik pada permukaan maupun pada tempat lain dalam
abdomen.Menurut letaknya, mioma dapat kita bagi menjadi:
C. Mioma subserosum: apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada
permukaan uterus, diliputi oleh serosa.
A. VULVA
1. Karsinoma Vulva
a. Epidemiologi
80-85% terdapat pada wanita pasca menopause, terutama yang dalam dekade ke-7sebagai
puncak insidensi, paling tidak mengenai 30%. Karsinoma vulva jarangditemukan pada
golongan umur <> 50%). Paritas dan suku / ras tidak mempunyai peran.
b. Etiologi
Tidak banyak diketahui mengenai etiologi jenis tumor ganas ini, meskipundisebut tentang
lambatnya menarche (15-17 tahun) dan awalnya menopous (40 tahun)dalam riwayat
penyakitnya. Faktor etnik tidak berpengaru, meskipun lesi granulomatosasering
ditemukan pada suku negro.
c. Faktor resiko terjadinya kanker vulva
1. Infeksi HPV atau kutil kelamin (kutil genitalis) HPV merupakan virus penyebab kutil
kelamin dan ditularkan melalui hubungan seksual.
2. Pernah menderita kanker leher rahim atau kanker vagina
3. Infeksi sifilis
4. Diabetes
5. Obesitas
6. Tekanan darah tinggi.
7. Usia Tiga perempat penderita kanker vulva berusia diatas 50 tahun dan dua pertiganya
berusia diatas 70 tahun ketika kanker pertama kaliterdiagnosis.Usia rata-rata penderita
kanker invasif adalah 65-70 tahun.
8. Hubungan seksual pada usia dini9. Berganti-ganti pasangan seksual10. Merokok 11.
Infeksi HIVHIV adalah virus penyebab AIDS. Virus ini menyebabkan kerusakan
padasistem kekebalan tubuh sehingga wanita lebih mudah mengalami infeksi
HPVmenahun. Golongan sosial-ekonimi rendah.Hal ini berhubungan dengan pelayanan
kesehatan yang adekuat, termasuk pemeriksaan kandungan yangrutin.12. Neoplasia
intraepitel vulva (NIV)13. Liken sklerosusPenyakit ini menyebabkan kulit vulva menjadi
tipis dan gatal.14. Peradangan vulva menahun15. Melanoma atau tahi lalat atipik pada
kulit selain vulva.
d. Patologi
Lesi primer sering berupa ulkus denag tepi induratif (ulcero-granulating) atausebagai
tumbuhan eksofitik ( wart / kutil) dengan tempat predileksi terutama di labiamayora,
labia minora, klitoris dan komisura posterior. Lesi bilateral tidaklah jarang, bahkan kedua
labia mayora dapat simetris terkena (kissing ).
e. Tingkatan pra-maligna
Kurang lebih 50% dari semua karsinoma vulva didahului oleh suatu keadaanyang sedikit
ditetapkan sebagai pendahulnya. Yang paling sering adalhdistrofia vulva seperti pada
vulvitis atrofik, vulvitis diabetik, leukoplakia, lichen ataulichenoid seperti pada lichen
sclerosus et atrophicus, kraurosis vulva denagan hiperplasi.Yang sangat potensial
menjadi pendahulu keganasan vulva adalah kondiloma akuminataatau kondoloma lata,
infeksi oleh HVP ( Human Papiloma Virus ) tipe-16 dan mungkin juga tipe-18. pada
Neoplasma Intraepitelial vagina (NIV) tidak ada bukti bahwa NIVakan berlanjut menjadi
kanker vulva yang invasif bila dibiarkan tanpa pengobatan. NIV-I, II, III, biasanya
terdapat pada wanita <> 60-70 tahun. Secara umum diterima, bahwa pada kanker serviks
terdapat periode laten 5-10 tahun sebelim lesi pra-maligna ( NIS-I ,II , III , KIS )menjadi
kanker yang invasif. Mengingat lokasi tomur primer (karsinoma epidermoid) hampir 60%
pada labium majus, 20% pada labium minus atau veitibulum,12% di klitoris dan 6% di
komisura posterior, perembetan ke jaringan sekitar akanmeluas ke urethra, kandung
kemih, vagina, rektum dan malalui pembuluh getah beningsecara embolisasi. Rute primer
penyebaran ke kelenjar inguinal adalah malalui kelenjar femoral luar (superfisial),
kemudian kelenjar femoral dalam (profundal) untuk akhirnyamenuju kelenjar getah
bening panggul melalui kelenjar iliak luar / ekstern, obturator,iliaka komunisdan kelenjar
para-aorta.
f. Pembagian tingkat keganasan karsinoma vulva
Menurut klasifikasi FIGO 76
Tingkat Kriteria
0 Karsinoma in situ, karsinoma intraepitel seperti pada penyakitBowen,
penyakit Paget yang noninvasive
I Tumor terbatas pada vulva dengan diameter terbesar 2 cm /kurang kelenjar di
lipat paha tak teraba, atau teraba tidak membesar dan mudah digerakan
(mobil), klinis tidak mencurigakan adanya anak sebar di situ.
II Tumor terbatas pada vulva dengan diameter > 2 c, kelejar di lipat paha (
inguinal )tidak teraba bilateral, tidak membesar dan mobil,klinis tidak
mencurigakan adanya anak sebar di situ.
III Tumor dari setiap ukuran dengan :1) Perluasan ke urethra, atau vagina,
perineum dan anus2) Pembesaran kelenjar lipat pada uni/ bilateral, mobil
tapiklinis mencurigakan telah terinfiltrasi oleh sel tumor.
IV Tumor dari setiap ukuran yang :
1) Telah menginfiltrasi kandung kemih, mukosa rektum, atauke dua-duanya
termasuk bagian proksimal dari urethra
2) Telah menyebar ke tulang atau metastasis jauh.
b. Penyebaran : Pada umumnya terjadi secara langsung ke alat sekitarnya, kemudian melalui
pembuluh getah bening ke abdomen, leher, daerah inguinal, vagina, tuba, ovarium dan
uterus.
c. Tingkat Klinis Keganasan :
Tingkat Kriteria
Klinik
IA Pertumbuhan tumor terbatas pada salah satu tuba; tidak adaascites.Tak
ditemukan tumor di permukaan luar, kapsulnya utuh.Tumor terdapat
di permukaan luar, atau kapsulnya pecah ataukedua-duanya.
IC Tumor dari tingkatan klinik 1A dan IB, tetapi ada asites ataucucian
rongga perut positif.
II Pertumbuhan tumor melibatkan satu atau dua tuba, dengan perluasan
ke panggul.
IIA Perluasan proses dan/ atau metastatis ke uterus atau ovarium.
IIB Perluasan proses ke jaringan panggul lainnya.
IIC Tumor dari tingkat klinik IIA atau IIB, tetapi dengan asitesdan/atau
cucian rongga perut positif.
III Tumor melibatkan satu atau dua tuba dengan penyebarankelenjar
limfa intraperitoneal, atau kedua-duanya. Tumor terbatas pada
panggul kecil dengan bukti histologik penyebaran ke usus halus atau
omentum.
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita simpulkan bahwa tumor alat genital baik yang bersifat
neoplasma jinak maupun yang bukan neoplasma. Menurut letak dankonsistensinya, maka
berturut-turut akan dibicarakan sebagai berikut.Tumor jinak pada alat genital meliputi:
1. Vulva
a. Tumor kistik vulvA
b. Tumor solid vulva
2. Vagina
a. Tumor kistik vagina
b. Tumor solid vagina
3. Uterus
a. Tumor ektoserviks
b. Tumor endoserviks-endometrium
B. Saran
Dari makalah ini diharapkan kita sebagai tenaga kesehatan mengerti dan memahami
tentang masa macam macam tumor ganas dan jinak sehingga nantinya mampu
memberikan asuhan keperawatan pada pasien penderita tumor ganas maupun jinak.
Daftar Pustaka
http://rahmat-dharmawan.com/kanker-indung-telur-atau-ovarium/
http://astaqauliyah.com/2010/05/referat-kedokteran-epidemiologi-etiologi-dan-patofisiologi-
penyakit-kista-ovarium/
Prawirohardjo, Sarwono. 2007.Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka edisi 2
Rahardjo.S. Myoma uteri di Rumah Sakit.Dr. Soetomo 1972-1974.skripsi. Surabaya
Sulistyo, R. Sunardi Saiman R. Myoma uteri di rumah sakit Hasan Sadikin Bandung, 1970-1972.
Medan : Kngr Myoma Ginekol Indonesia III, 1976