Professional Documents
Culture Documents
Juni Juli
NO. KEGIATAN 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 8 9 0 1 2 5 6 7 8 9
1. Orientasi PBLK Keperawatan Maternitas
a. Pengarahan tentang Kep.Maternitas di RS. G. L Tobing
b. Orientasi di RS G.L. Tobing
2. Penyusunan instrumen pengkajian (Manajemen Pelayanan)
3. Pengkajian dan analisa situasi (Manajemen Pelayanan)
4. Konsul judul PBLK (individu) ; Perdarahan Uterus Disfungsional
5. Pengkajian pasien individu
6. Konsul BAB I
7. Penentuan rumusan masalah (Manajemen Pelayanan)
8. Intervensi rumusan masalah (Manajemen Pelayanan)
9. Sosialisasi intervensi rumusan masalah
10. Konsul BAB II
11. Penentuan diagnosa dan intervensi keperawatan (individu)
12. Konsul BAB III (pengkajian, diagnosa, intervensi)
13. Implementasi
14. Evaluasi
15. Penyusunan pengumpulan laporan
Perilaku Pemimpin
Berilah tanda check list () pada salah satu dari kolom yang tersedia di samping
pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang anda pilih
SL : selalu SR : sering
K : kadang-kadang J : jarang
TP : tidak pernah
No Pernyataan SL SR K J TP
Kepuasan Pasien
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda checklist)( pada
pilihan jawaban yang telah disediakan.
Keterangan:
TP = Tidak Pernah
KD = Kadang-kadang
SR = Sering
SL =Selalu
No Pernyataan TP KD SR S
L
1 Perawat mengucapkan salam saat bertemu dengan
pasien
2 Perawat memperkenalkan diri saat bertemu dengan
pasien
3 Perawat memanggil nama pasien dengan benar
4 Perawat menjelaskan tindakan yang akan
dilakukan
5 Perawat menjelaskan manfaat tindakan yang akan
dilakukan
6 Perawat bersikap sopan santun dan ramah saat
melakukan tindakan
7 Perawat menjaga lingkungan pasien agar tetap
bersih
8 Perawat menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan pasien
9 Perawat memeriksa kondisi pasien setelah
dilakukan tindakan
10 Perawat mendampingi pasien pada waktu dokter
melakukan pemeriksaan/ pengobatan
11 Perawat menanyakan kondisi pasien sebelum
memberikan pelayanan
12 Perawat ramah kepada pasien dan keluarga
13 Perawat memberi kesempatan kepada pasien/
keluarga untuk menyampaikan keluhan kondisi
kesehatan
14 Perawat memberikan jawaban yang memuaskan
atas pertanyaan pasien
15 Perawat bersedia membantu saat pasien
mengalami masalah dengan administrasinya
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga
dapat memahami dan mengerti tentang perdarahan uterus disfungsional
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 15-20 menit,
diharapkan peserta penyuluhan akan mampu menjelaskan:
a. Pengertian Perdarahan Uterus Disfungsional
b. Penyebab Perdarahan Uterus Disfungsional
c. Gejala Perdarahan Uterus Disfungsional
d. Komplikasi Perdarahan Uterus Disfungsional
e. Penanganan Perdarahan Uterus Disfungsional
D. Sasaran
Nn. H dan keluarga Nn. H
E. Metode
Ceramah dan diskusi/tanya jawab
G. Media
Poster dan leaflet
H. Pengorganisasian
Penyuluh : Riskina Syahputri Nasution, S.Kep
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
b. Media dan alat memadai
c. Setting sesuai dengan kegiatan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan preplanning sesuai dengan alokasi waktu
b. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif
c. Peserta panyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang diajukan oleh
penyuluh pada saat diskusi
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
penyuluh pada saat evaluasi.
K. Referensi
Doengoes, M.E, et al. (2002). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC
A. Pengertian
infeksi, koagulopati, dan penyakit radang panggul atau penyakit lainnya (Yahya,
perdarahan abnormal dari uterus baik dalam jumlah, frekuensi maupun lamanya,
yang terjadi di dalam atau di luar haid sebagai wujud klinis gangguan fungsional
kelainan organik alat reproduksi seperti radang, tumor, keganasan, kehamilan atau
kelainan ovulasi, siklus haid, jumlah perdarahan dan anemia yang ditimbulkannya
B. Etiologi
dengan siklus ovulasi dan penyebab yang berhubungan dengan siklus anovulasi.
1. Kegemukan (obesitas)
2. Faktor kejiwaan
Perdarahan rahim dapat terjadi tiap saat dalam siklus menstruasi. Jumlah
perdarahan bisa sedikit-sedikit dan terus menerus atau banyak dan berulang. Pada
siklus ovulasi biasanya perdarahan bersifat spontan, teratur dan lebih bisa
1. Siklus ovulasi
hingga spotting atau perdarahan yang terus menerus. Perdarahan ini merupakan
pengambilan sampel perlu dilakukan pada masa mendekati haid. Apabila siklus
haid tidal tidak lagi dikenali karena perdarahan yang lama dan tidak teratur,
sekresi tanpa ada sebab organik, maka harus dipertimbangkan sebagai etiologi :
endometrial dalam fase luteal tidak cocok dengan gambaran endometrium yang
c. Apopleksia uteri
dalam uterus.
dengan fluktuasi kadar estrogen dan jumlah folikel yang pada suatu waktu
pengaruh estrogen akan tumbuh terus, dan dari endometrium yang mula-mula
diperoleh pada saat kerokan dapat diambil kesimpulan bahwa perdarahan bersifat
maturasi pada hipotalamus, dengan akibat bahwa pembuatan Releasing factor dan
proses terhentinya fungsi ovarium tidak selalu berjalan lancer (Handoko, 2005).
Bila pada masa pubertas kemungkinan keganasan kecil sekali dan ada
harapan bahwa lambat laun keadaan menjadi normal dan siklus haid menjadi
D. Komplikasi
E. Terapi
tubuh, dan menjaga kesuburan. Tatalaksana awal dari perdarahan akut adalah
perdarahan disfungsional yang berlangsung dalam jangka waktu lama, terapi yang
diberikan tergantung dari status ovulasi pasien, usia, risiko kesehatan, dan pilihan
diberikan , dan kemudian 6 bulan untuk reevaluasi efek yang terjadi. Terapi
operasi dapat disarankan untuk kasus yang resisten terhadap terapi obat-obatan
(Kadarusman, 2005).
Dalam situasi ini, terapi yang diberikan bersifat darurat. Terdapat dua
metode yaitu kuretase dan memberikan hormone. Hormon yang dipilih biasanya
diulangi setiap 4 jam sebanyak 6 dosis. CEE dengan dosis ini dapat menyebabkan
mual yang berat pada bebepara wanita. Setelah CEE dapat menghentikan
atau norethisteron20-30 mg per oral setiap hari dalam dosis terbagi selama 4 hari.
Jika digunakan progestogen, mungkin akan terjadi withdrawal bleeding 3-6 hari
kemudian. Hal ini dapat dihindarkan jika norethisteron (5-10 mg) diteruskan
Dalam situasi ini terdapat beberapa pilihan yang dibagi dalam dua
(Llewellyn-Jones, 2002).
3) Pengobatan hormonal
intrauterine device.
4) Terapi bedah
Kuretase
Ablasi Endometrium
menoragi dapat sembuh. Keuntungan dari ablasi endometrium adalah tindakan ini
3-7 hari.
Histerektomi
jiwa, dan kejadian infeksi pelvis yang tidak sembuh atau rupture uteri yang tidak
A. Persiapan
Penyuluhan (SAP) dan media penyuluhan berupa poster dan leaflet. Materi yang
akan diberikan dalam kegiatan ini mengenai defenisi PUD, etiologi PUD,
B. Pelaksanaan
media pada pukul 10.00 WIB. Setelah itu, mahasiswa mengadakan penyuluhan.
tentang defenisi PUD, etiologi PUD, manifestasi klinis PUD, komplikasi PUD
C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2 Evaluasi Proses
penyakit?
Peserta penyuluh terdiri dari 2 orang. Kegiatan ini mendapat respon yang
baik dari peserta penyuluhan. Hal ini dibuktikan dengan peserta kooperatif dan
dapat menjawab pertanyaan penyuluh tentang pengertian PUD dan gejala yang
muncul.
1. Kesimpulan
ceramah dan diskusi yang berguna untuk membagi pengetahuan kesehatan kepada
Kegiatan penyuluhan berlangsung dengan baik dan lancar. Hal ini dibuktikan dari
respon positif dan ketertarikan peserta tersebut untuk mendengar diskusi dan
2. Saran
lebih maksimal.
METODE CHECKLIST
2. Cara pengisian adalah dengan memberikan tanda ceklis pada kolom asuhan
3. Data objektif adalah data yang diperoleh melalui inspeksi, palpasi, perkusi ,
4. Data subjekif yaitu data yang diperoleh dari keluhan langsung yang
mengatakan bahwa . (kepala pusing, nyeri, atau mual). Perawat dan bidan
diperbolehkan menmberi tanda checklist lebih dari satu baik data objektif
manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
a. Aktual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang
ditemukan.
dilakukan intervensi.
8. Perawat/bidan dapat memilih beberapa tujuan dan kriteria hasil yang ingin
perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini ke status
cepat dan tepat. Perawat dapat memilih intervensi yang dilakukan mulai dari
tidak. Jika belum teratasi maka perawat membuat planning atau rencana
dicapai.
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Umur : Tgl/Bln/Thn :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Status Kawin : Kawin Belum Kawin
Agama : Islam Kristen Hindu Budha
Pendidikan : Sarjana Diploma/Akademi SMU
SLTP SD Tidak Sekolah
Pekerjaan : PNS Swasta TNI/POLRI
Alamat :
Tanggal Pengkajian :
Diagnosa Medis :
PENANGGUNG JAWAB
Nama :
Hub. dgn pasien : Suami/Istri Anak Ayah Ibu
Pekerjaan : PNS Swasta TNI/POLRI
Alamat :
II.KELUHAN UTAMA
III. PENGKAJIAN IBU NIFAS
Nama/Umur Ibu : G P A
Pekerjaan : Nifas hari ke :
Agama : No. MR :
1. Warna kulit
Normal Pucat Sianosis Kemerahan
2. Suhu
Hangat Panas Dingin
3. Kelembaban kulit
Kering basah lembab berkeringat
4. Kondisi tempat IV
Paten Macet Tanda infeksi
5. Kondisi Mammae
7. Tinggi Uterus
U/U ....J/U ...U/J
8. Posisi Uterus
Midline Kanan umbilikus Kiri umbilikus
9. Konsistensi uterus
Kenyal Lembut Kenyal dengan massage
10. Warna Lochia
Rubra Serosa Alba
11. Bau Lochia
ada Tidak berbau/normal
12. Kondisi perineum
Utuh/menyatu Bengkak Edema Hematom
13 Episiotomi
Bersih Kemerahan Edema
14. Homans Sign
Negatif Positif
15. Status emosional
Tenang Cemas Takut Depresi Afek datar
16. Aktivitas
Di tempat tidur Ambulasi Ke kamar mandi
17. Personal Hygiene
Mandi dengan waslap di tempat tidur Mandi guyur
Pericare Foley care
18. Nafsu makan
Puasa Baik cukup Tidak ada
19. Tipe Diet
Cairan jernih MI MII MB
KEHAMILAN SEKARANG
1. Rasa ketidaknyamanan selama kehamilan
Ada Tidak ada
2. Gangguan tidur selama kehamilan
Ada Tidak Ada
3. Makanan yang tidak disukai atau pantang dimakan selama hamil
Ya Tidak
4. Kehamilan ini mempengaruhi pola BAB
Ya Tidak
6. Kehamilan ini mempengaruhi pola BAK
Ya Tidak
7. Selama kehamilan, merasakan ada gangguan bernafas
Ya Tidak
RIWAYAT PRENATAL
1. Orang tua, saudara atau anggota keluarga terdekat pernah menderita penyakit berikut
Hipertensi Diabetes Mellitus
Penyakit Ginjal Penyakit vaskular
Tuberkulosis Kanker
Komplikasi kehamilan Gangguan Jiwa
2. Klien pernah menderita penyakit berikut
STD Anemia Berat
Hipertensi Penyakit Saluran Kemih
Diskrasia darah
V. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum Baik Lemah Buruk
b. Tanda-tanda Vital
TD : HR: RR . T :..
BB :.. TB:
c. Pemeriksaan Kepala dan Leher
1. Kepala dan Rambut
Bentuk kepala Bulat Lonjong
Kebersihan Kulit Kepala Bersih Kotor
Data Subjektif : ..
2. Mata
Ikterus Anemia Konjungtiva Pucat
Data Subjektif : ..
3. Hidung
Pernafasan cuping hidung Normal
Data Subjektif : ..
4. Telinga
Normal
Data Subjektif : ..
5. Mulut/Bibir
Sianosis Mukosa kering
Data Subjektif : ..
6. Leher / Tekanan Vena Jugularis
Meningkat Normal
Data Subjektif : ..
d. Pemeriksaan Kulit
Lembab Kering
Data Subjektif : ..
e. Pemeriksaan Thorak / Dada
1. Inspeksi
Bentuk Thorak Simetris Asimetris
Irama Pernafasan Reguler Ireguler
Tanda Kesulitan Bernafas Penggunaan otot-otot Bantu nafas Pernafasan
Cuping
2 Palpasi Normal Tidak Normal
3. Perkusi Resonan Hiper resonan Dullness
4. Auskultasi Vesikuler Ronchi
Data Subjektif : ..
f. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi Ictus cordis ada Ictus cordis tidak ada
Palpasi Ictus cordis teraba Ictus cordis tidak teraba
Perkusi (batas jantung) :
Batas kiri :
Atas :
1. Keadaan Umum :
Baik Lemah Buruk
2. Warna Kulit :
Normal Pucat Sianosis Kemerahan
3. Tonus Otot
Baik Lemah
4. Postur :
Baik Buruk
5. Berat Badan : ........ gram
6. Panjang Badan : ...... Cm
7. Respon bayi terhadap rangsangan interna dan eksterna
Baik Lemah
8. Nadi : ........ x/menit
9. RR : ........ x/menit
10. Suhu:........ oC
11. Usaha bernafas pada bayi
Retraksi Gasping Grunting
12. Kualitas tangisan
Kuat Lemah Melengking
13. Irama Pernapasan :
Reguler Ireguler
14. Pernapasan cuping hidung
Ada Tidak ada
15. Joundice pada kulit
Ada Tidak ada
16. Petechiae pada kulit
Ada Tidak ada
17. Distensi Abdomen
Ada Tidak ada
18. Tali pusat
Merah Berbau Basah Berdarah
19. Intake Nutrisi
ASI PASI
20. Jumlah ASI
Menetes Mengalir Memancar
21. Jumlah PASI : ..... cc
22. Keadaan Tali pusat
Normal Tidak
23. Patensi anus
Baik Tidak
P:
Referensi
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
P:
Referensi
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
P:
Referensi
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Nama pasien : No.MR :
No. Tempat Tidur
Hari/ Data Diagnosa Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
Tanggal Tujuan/ Kriteria Evaluasi
DS:- Defisit Perawatan Diri: toileting Aktivitas keperawatan S:
Kaji kemampuan untuk berjalan
DO: Faktor yang berhubungan: secara mandiri dan aman
Ketidakmampuan Penurunan atau kurang Kaji kemampuan untuk
melakukan kegiatan motivasi menggunakan alat bantu, misal
eliminasi/ke kamar Hambatan lingkungan walker, tongkat
kecil Kerusakan status mobilitas Pantau tingkat kekuatan dan toleransi
Duduk/bangun dari Hambatan kemampuan untuk aktivitas
toilet berpindah Kaji adanya peningkatan atau
Melepas dan Kerusakan musculoskeletal penurunan kemampuan untuk
mengenakan pakaian Kerusakan neuromuskular toileting sendiri
Membersihkan diri Nyeri Kaji defisit sensori, kognitif, atau
sehabis eliminasi fisik yang dapat yang dapat
Kerusakan persepsi atau
Menyiram toilet membatasi kemampuan toileting
kognitif
sendiri
Ansietas berat
Kelemahan atau kelelahan Pendidikan untuk pasien dan keluarga :
Ajarkan pasien dan keluarga tentang
Tujuan: teknik pemindahan dan ambulasi O:
Menunjukkan perawatan diri: Tunjukan penggunaan alat bantu
Aktivitas kehidupan sehari-hari adaptif
ditandai dengan indikator:
Pantau perawatan diri : toileting :
ketergantungan, membutuhkan ajarkan pasien atau orang lain yang
bantuan orang lain/alat bantu, berkepentingan dalam rutinitas
mandiri dengan bantuan alat bantu toileting
atau mandiri sepenuhnya
Dengan kriteria hasil: Pengelolaan lingkungan :
Menerima bantuan dari pemberi Berikan informasi perawatan diri
perawatan terhadap keluarga/orang lain yang
Mengenali/mengetahui penting terhadap ingkungan rumah
kebutuhan akan bantuan untuk yang aman untuk pasien
toileting
Mengenali dan berespons Aktivitas kolaboratif :
terhadap urgensi untuk Tawarkan pengobatan nyeri sebelum
berkemih atau defekasi toileting
Mampu untuk pergi atau keluar Rujuk pasien dan keluarga ke
Referensi
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
P:
Referensi
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Referensi
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Referensi
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Referensi
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
P:
Referensi
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Aktivitas Kolaborasi:
Berikan obat sesuai petunjuk
Analgesik IV
Analgesik dikontrol pasien (ADP)
P:
Referensi
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Referensi
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
P:
Aktivitas Kolaborasi: P:
Berikan pengobatan nyeri sebelum
aktifitas
Kolaborasi dengan ahli terapi
okupasi, fisik, dan atau rekreasi
untuk merencanakan dan memantau
program aktifitas sesuai dengan
kebutuhan
DISUSUN OLEH
A. Pendahuluan
(Obstetri & Ginekologi) dilakukan dengan analisa situasi ruangan pada tanggal 14 -
15 Juni 2012 melakukan wawancara terhadap Ka. Poliklinik, Karu VK, Karu Rawat
Inap dan beberapa pegawai serta melakukan observasi maka didapat rumusan
kesehatan kepada pasien, belum adanya pelabelan nama di setiap tempat sampah
medis dan non medis, benda tajam, dokumentasi asuhan keperawatan belum optimal
metode check list. Melalui kegiatan ini, para perawat/bidan diharapkan dapat
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pasien.
C. Bentuk Kegiatan
F. Kepanitiaan
Seksi-seksi :
1. Seksi Acara
3. Seksi Konsumsi
H. Penutup
dengan perencanaan. Oleh karena itu, kami berharap agar Bapak/ Ibu/ Sdr/ i dapat
menjalin kerjasama dan sudi kiranya turut membantu pelaksanaan kegiatan ini.
Demikianlah proposal ini kami susun, atas segala perhatian, bantuan dan
kerja sama yang baik dari Bapak/ Ibu/ Sdr/ i, kami ucapkan terima kasih.
A. Persiapan
keperawatan dengan metode checklist pada hari senin tanggal 2 juli 2012,
pada saat sosialisasi. Media yang digunakan adalah LCD dan handout askep
pasien.
B. Pelaksanaan
penyuluhan dengan baik dan antusias. Peserta memberikan atensi positif dan
C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evalusai Hasil
1. Kesimpulan
metode checklist.
2. Saran
Bagi perawat/bidan diharapkan dapat menerapkan dokumentasi asuhan
keperawatan dengan metode checklist dengan baik. Agar dapat mempermudah
kerja perawat dan meningkatkan pelayanan bagi pasien