Professional Documents
Culture Documents
Pada bab ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian serta pembahasan yang
didasarkan pada data yang diambil dari mulai tanggal 08 Febuari- Juli2017. Pada
yang meliputi Umur responden , Pendidikan, Pekerjaan, Identitas Balita dan pernah
mendapatkan informasi tentang Gizi Balita . Selain itu juga, dipaparkan analisis
deskriptif dari setiap variabel penelitian yang meliputi Pengetahuan dan sikap ibu
A. Hasil Penelitian
analisa univariat, analisa bivariat yang meliputi analisis deskripsi dan uji
hipotesis.
frekuensi dan presentasi dari data demografi yang telah diteliti, yaitu meliputi
responden terdapat pada umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 62,9% (172
responden) dan sebagian kecil responden pada umur < 20 tahun yaitu
responden yang tidak bekerja yaitu sebanyak 77,8 % (214 responden) dan
responden).
Sukabumi
Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi dapat dilihat pada tabel 4.5
berikut ini:
Ibu Balita tentang Gizi seimbang dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini:
responden (20,0%).
3. Analisa Bivariat
Sukabumi. Hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini :
memiliki pengetahuan yang baik sebagain besar Status gizi balita baik
pengetahuan yang kurang sebagian besar Status gizi balita baik yaitu
pengetahuan yang cukup sebagian besar status gizi balita baik yaitu
Tabel 4.8 Tabulasi Silang Hubungan Sikap Ibu Balita tentang Gizi
Seimbang Dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Subang
Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi
Sikap Status Gizi Balita
Ibu Total
Present Present Present (%)
Balita Baik Kurang Lebih
ase (%) ase (%) ase (%)
Negatif 33 60.0 18 32.7 4 7.3 55 100
Positif 197 89.5 11 5.0 12 5.5 220 100
Total 230 83.6 29 10.5 16 5.8 275 100
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa responden yang
memiliki sikap yang positif sebagain besar Status gizi balita baik yaitu
negatif sebagian besar Status gizi balita baik yaitu sebanyak 33 responden
(60,0%).
bahwa terdapat hubungan antara Sikap ibu balita tentang gizi seimbang
B. Pembahasan
pengetahuan ibu balita tentang gizi seimbang dengan Status gizi balita
sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 86.1% (130 responden) dan
sumber informasi.
Usia responden dapat dilihat sebagian besar responden terdapat pada kategori
usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 173 responden (62.9%), sedangkan sebagian
kecil responden terdapat pada kategori usia lebih dari 35 tahun yaitu sebanyak
72 responden (26.2%).
tinggi umur seseorang semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya dan ini
sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan
seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek
tersebut.
yaitu sebanyak 214 responden (77.8%) dan sebagian kecil responden bekerja
dipahami oleh responden, karena jika responden belum paham responden bisa
Tentang Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa
hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita denga p-value
0,000.
2. Gambaran Sikap Ibu Balita Tentang Gizi Seimbang di Kelurahan
besar responden memiliki sikap postif yaitu sebesar 80.0% (220 responden)
dan sebagian kecil responden memiliki sikap negatif yaitu sebesar 20.0% (55
responden) .
pada sikap antara lain, mendukung (positif), menolak (negatif), dan netral.
Pada hasil penelitian ini didapat sikap mendukung atau positif dari responden
dapat dilihat dari hasil jawaban kuisioner yang hasilnya sebagian besar
responden memiliki sikap baik tentang gizi seimbang. Dan dari distribusi
sebanyak 34,5% (95 responden). Ini sesuai dengan teori yang di ungkapkan
oleh Azwar (2009) bahwa salah satu yang mempengaruhi sikap adalah
pendidikan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rela Dwi
Setiawan (2010) yang berjudul Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua
Tentang Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Anak Usia Balita di Dusun
hubungan yang signfikan antara sikap dengan status gizi balita dengan p-
Nainggolan yang berjudul Hubungan Antar Pengetahuan Dan Sikap Gizi Ibu
Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah
hubungan bermakna antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balitanya
Lampung (p=0,000).
besar responden memiliki balita berstatus baik yaitu sebesar 83.6% (230
responden) dan sebagian kecil responden memiliki balita berstatus gizi lebih
(Supariasa, 2008).
keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi
yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
status gizi adalah keadaaan tubuh yang merupakan akibat dari keseimbangan
antara zat gizi yang masuk dan penggunaan zat gizi dalam tubuh.
ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik energi dan zat-zat gizi lain yang
diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara
status gizi balita adalah berat badan menurut umur. Adapun batasan
Status gizi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor
yang tidak sakit dan balita dalam keadaan sehat pada saat dilakukan
penelitian. Jika kondisi balita selalu sehat dan konsumsi pangan tercukupi
Pada penelitian ini meskipun tidak terdapat gizi sangat kurus (gizi
buruk) pada balita, namun informasi mengenai status gizi sangat kurus (gizi
buruk) dan gizi kurus (gizi kurang) sekiranya dapat disebarluaskan dalam
variabel pengetahuan dan variabel status gizi diperoleh nilai P-value 0.017
dengan status gizi balita karena niali P-value < 0.05, maka Ho ditolak.
yang baik sebagian besar mempunyai balita yang berstatus gizi baik yaitu
variabel pengetahuan dan variabel status gizi diperoleh nilai P-value 0.000
dengan status gizi balita karena niali P-value < 0.05, maka Ho ditolak.
positif sebagian besar mempunyai balita yang berstatus gizi baik yaitu
status gizi balita dalam pemberian asupan gizi untuk memperoleh gizi