Professional Documents
Culture Documents
F
DI BPS SURYANTI AM.KEB TANGGAL 14 FEBRUAI 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Laporan ini dibuat agar dapat memberi manfaat bagi:
1.3.1 Bagi BPS
Dapat meningkatkan pelayanan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan pada
klien akseptor KB suntik 1 bulan.
1.3.2 Bagi Pendidikan
Evaluasi keberhasilan belajar Praktek Klinik Kebidanan I
1.3.3 Bagi Klien / Masyarakat
Agar masyarakat dan klien mendapat pelayanan kesehatan yang efisien tentang KB
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.4 Kontrasepsi
Kontrasepsi diklasifikasikan kedalam beberapa jenis, yaitu:
1. Metode Sederhana
Metode sederhana dibagi menjadi metode sedehana dengan alat dan
metode sederhana tanpa alat, yaitu :
a. Tanpa alat :
1). KB alamiah : kalender, suhu basal, lendir serviks
2). Coitus intruptus (senggama terputus)
b. Dengan alat : kondom, diafragma, kap serviks, kondom wanita,
spermisida.
2. Modern
Metode kontrasepsi modern dibagi menjadi:
a. Hormonal
Metode modern hormonal terdiri atas: kontrasepsi pil, implan, dan
suntikan
b. Nonhormonal
Metode modern non hormonal adalah kontrasepsi IUD
3. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap terdiri atas Tubektomi dan Vasektomi
2.2 Kontrasepsi Suntik Kombinasi
2.2.1 Definisi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan
5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali ( Cyclofem), dan
50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M
sebulan sekali (Saifuddin, 2003).
Kontrasepsi suntik kombinasi adalah jenis kontrasepsi yang terdiri dari dua
hormone yaitu progestin dan estrogen seperti hormone alami pada tubuh seorang
perempuan. Progestin yang digunakan adalah Medroxy Progesterone Acetate (MPA)
dan estrogen nya adalah Estradiol Cypionate (JNPK-KR, 2012)
2.2.6. Kerugian
Menurut JNPK-KR (2012) kerugian kontrasepsi suntik kombinasi adalah:
a. Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan
bercak/spoting, atau perdarahan sampai 10 hari
b. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang
setelah suntikan kedua atau ketiga
c. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap
30 hari untuk mendapatkan suntikan
d. Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsy
(Fenitoin dan Barbiturat) atau obat tuberculosis (Rifampisin)
e. Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke,
bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati
f. Penambahan berat badan
g. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B, atau infeksi virus HIV
h. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS / BIODATA
Tanggal : 14 Februari 2014 pukul : 19.00 WIB
Nama Ibu : Ny. F Nama Suami : Tn. A
Umur : 25 Tahun Umur : 26 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Jln. Gede Alamat : Jln. Gede
Telp :- Telp :-
B. ANAMNESA
1. Alasan Kunjungan ini : Ibu mengatakan ini adalah kunjungan ulang/rutin untuk
KB suntik 1 bulan (kombinasi).
2. Keluhan Utama : Tidak ada
3. Riwayat menstruasi
Haid Pertama : 13 Tahun
HPHT : 11 Februari 2014
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 3 kali/hari ganti pembalut
Dismenore : Tidak ada
Teratur/tidak teratur : Teratur
Lamanya : 5 hari
Sifat darah : kental kehitaman, baunya khas
4. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola Makan : 3 kali sehari, porsi sedang, berisi nasi, lauk
pauk, sayur, dan buah-buahan
Pola Minum : 7-8 gelas / hari, berisi air putih
Pola Aktivitas : Pagi sampai siang bekerja, malam
mengurus anak dan suami
Pola Hubungan : 2 kali seminggu
Seksual
Kebiasaan Lain : Ibu tidak merokok dan tidak minum
minuman beralkohol
8. Riwayat KB
Pasang/Mulai Lepas/Stop
No. Alat/cara
Tgl/Bln/Thn Oleh Tgl/Bln/Thn Oleh Masalah
Tidak Haid
Selama
KB Suntik 3 Desember
1 Oktober 2013 Bidan Bidan Pemakaian
Bulan 2013
KB Suntik 3
Bulan
Tidak ada
KB suntik 1 Desember
2 Bidn - -
bulan 2013
9. Data Psikososial
Pengetahuan ibu tentang KB : Ibu hanya mengetahui KB
suntik saja
Dukungan Keluarga : Suami mendukung ibu ber
KB
C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum : Baik
Keadaan Emosional : Stabil
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Denyut Nadi : 78 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu Tubuh : 36,9o C
Tinggi Badan : 153 cm
LILA : 25
BB sekarang : 45 kg
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala
Muka/wajah : tidak pucat, tidak ada oedema dan tidak ada
flek hitam
Lain-lain : tidak ada kelainan
Mata
Kelopak mata : simetris, tidak ada kelainan
Konjungtiva : tidak pucat
Sklera : tidak kuning
Lain-lain : tidak ada kelainan
Hidung
Secret/serumen : tidak ada
Polip : tidak ada
Lain-lain : tidak ada kelainan
Telinga
Secret/serumen : tidak ada
Polip : tidak ada
Lain-lain : tidak ada kelainan
Mulut
Bibir : lembab, tidak pecah-pecah dan tidak stomatitis
Gigi : tidak karies dan tidak berlubang
Lain-lain : tidak ada kelainan
Leher
Kelenjar Thyroid : tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid
Kelenjar Getah Bening : tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening
Lain-lain : tidak ada kelainan
Dada : Simetris
Payudara
Pembesaran : tidak ada pembesaran
Putting susu : menonjol
Simetris : simetris
Benjolan : tidak ada benjolan
Pengeluaran : tidak ada pengeluaran ASI
Aerola : merah kecoklatan
Rasa nyeri : tidak ada rasa nyeri
Lain-lain : tidak ada kelainan
Abdomen
Pembesaran : tidak ada pembesaran
Benjolan abnormal: tidak ada
Bekas luka operasi: tidak ada
Kandung kemih : kosong
Nyeri tekan perut : tidak ada
Lain-lain : tidak ada kelainan
Ano-Genital
Vulva-Vagina : tidak dilakukan
Perineum : tidak dilakukan
Pengeluaran : tidak dilakukan
Anus: hemoroid : tidak dilakukan
Varises & oedem : tidak dilakukan
Lain-lain : tidak dilakukan
Posisi tulang belakang : tegak
Ekstremitas atas
Oedem : tidak ada
Kebersihan : bersih
Warna jari& kuku : bersih, tidak pucat
Turgor : baik
Kekakuan otot : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Varises : tidak ada
Lain-lain : tidak ada kelainan
Ekstremitas Bawah
Oedem : tampak tidak ada oedem
Kebersihan : tampak bersih
Warna jari& kuku : tampak bersih, tidak pucat
Turgor : tampak baik
Kekauan otot : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Varises : tidak ada
Reflex Patella : kanan positif kiri positif
Lain-lain : tidak ada kelainan
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak Dilakukan
V. PERENCANAAN
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Berikan KIE ulang efek samping dan komplikasi KB suntik 1 bulan
3. Siapkan alat dan obat untuk KB suntik 1 bulan (cyclofem)
4. Berikan injeksi KB 1 bulan (cyclofem)
5. Anjurkan ibu untuk datang kembali pada bulan berikutnya atau bila ada
keluhan sewaktu-waktu
6. Lakukan dokumentasi tindakan
VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, keadaan emosional stabil. TTV : TD: 110/70 mmHg ; N:
76x/menit ; S: 36,9o C ; R: 20x/menit
2. Ibu sudah mengerti KIE tentang KB suntik 1 bulan dan efek sampingnya
3. Peralatan dan obat KB sudah disiapkan
4. Pasien sudah disuntikkan KB suntik 1 bulan (cyclofem)
5. Ibu mengerti dan bersedia untuk datang kembali untuk suntik ulang pada
tanggal 12 Maret 2014 atau jika ada keluhan
6. Identitas pasien, hasil pemeriksaan, dan terapi yang diberikan sudah
didokumentasikan dan kartu kunjungan ulang sudah diisi
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan kebidanan pada Ny. F Usia 25 tahun P 1 A0 dengan Akseptor KB Suntik
kombinasi telah dilakukan pengkajian (data subyektif dan data obyektif) sesuai dengan
manajemen kebidanan 7 langkah varney melalui anamnesa langsung pada pasien dan
beberapa pemeriksaan. Dalam pengkajian data tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
di lapangan.
a. Ibu mengatakan Hari Pertama Haid Terakhir pada tanggal 11 Februari 2014 dan pasien
melakukan kunjungan ulang untuk ber kb pada tanggal 14 Februari 2014 . Hal ini sesuai
dengan teori Sayfuddin (2010) yang mengatakan bahwa suntik kb kombinasi dapat diberikan
dalam waktu 7 hari siklus haid dan tidak diperlukan kontrasepsi tambahan Maka ibu
diperbolehkan menggunakan kb ini dan tidak memerlukan kontrasepsi tambahan apapun.
b. ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga dan terdahulu seperti:
Hipertensi, Gagal Jantung, IMS, Diabetes Mellitus, Epilepsi, Hepatitis, Tuberculosis, dan
HIV/AIDS. Hal ini menyatakan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori Hanafi Hartanto
(2002) dan kasus. Maka dari itu ibu dapat diberikan KB suntik kombinasi karena ibu tidak
mempunyai riwayat penyakit yang tidak boleh dimiliki bagi pengguna KB suntik kombinasi.
c. ibu mengatakan tidak pernah merokok, maka dari itu ibu dapat diberikan suntik kombinasi
karena merokok dapat mengurangi keefektifan kb suntik kombinasi.
d. pada pemeriksaan tanda-tanda vital, ibu mempunyai tekanan darah sebesar 110/70 mmHg.
Pada teori Hanafi Hartanto (2002) mengatakan bahwa pasien dengan tekanan darah >
180/100 mmHg tidak diperbolehkan menggunakan kb suntik kombinasi. Hal ini yang
memperbolehkan pasien dapat menggunakan kb suntik kombinasi
Pada pengidentifikasian diagnosa dan identifikasi masalah tidak terjadi kesenjangan
pula, karena diagnosa di ambil dari prosedur anamnesa, pada kasus ini tidak ada masalah
yang muncul. Karena ibu sudah memakai alat kontrasepsi suntik KB kombinasi selama 2
bulan.
Pada langkah antisipasi masalah potensial, dalam kasus ini tidak ditemukan adanya
masalah potensial karena dari hasil pemeriksaan dan dignosa ibu dalam keadaan baik
Dalam identifikasi kebutuhan segera dalam kasus ini tidak memerlukan tindakan yang
khusus, cepat dan segera untuk menangani ibu agar tidak terjadi kematian. Dan pada kasus
tidak ada tanda tanda yang mengancam jiwa ibu
Pada pengembangan rencana, implementasi dan evaluasi tidak ada kesenjangan antara
teori dengan praktek. Dimana dalam praktek langkah langkah tersebut disesuaikan dengan
kedaaan pasien. Sehingga tujuan dilakukan asuhan kebidanan Ny.F Usia 26
tahun P 1 A0 dengan akseptor KB suntik kombinasi dapat tercapai.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny F umur 26 tahun P1A0 akseptor
KB suntik kombinasi, dari uraian tentang masalah penerapan manajemen kebidanan
dalam memnberikan asuhan kebidanan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a. Dalam melakukan pengkajian diperlukan komunikasi yang baik dan dapat
membangun hubungan saling percaya antara pasien dengan bidan.
b. Dalam menganalisa data dengan cermat maka dapat dibuat diagnosa, masalah
dan kebutuhan pasien yang sesuai.
c. Dalam menyusun rencana tindakan asuhan tidak mengalami kesulitan jika ada
kerjasama yang baik dengan pasien.
d. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan prioritas masalah dan disandarkan pada
perencanaan tindakan yang disusun.
e. Hasil evaluasi dan kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian tentang
keberhasilan asuhan kebidanan dan pelaksanaan diagnosa
5.2. Saran
a. Bagi Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan, logika dan ilmiah dalam
melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan.
b. Bagi Petugas dan klinik
Diharapkan agar mutu pelayanan lebih ditingkatkan dan lebih maju serta perlu
kiranya memfungsikan sarana dan prasarana yang telah tersedia ditempat
pelayanan praktek semaksimal mungkin
c. Bagi Institusi Pendidikan
Memperbanyak buku-buku/literature yang berkaitan dengan kebutuhan kebidanan
yang ada sebagai pedoman dalam pembuatan makalah kami berikutnya agar lebih
baik
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi.1994. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan
Manuaba, Ida Bagus Gede.2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : ECG
http://litbang.tangerangkota.go.id
http://bkkbn.go.id