You are on page 1of 21

REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Protein merupakan peranan penting sel hewan atau manusia. Sel
itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam
makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan
pertumbuhan tubuh. Protein adalah asam-asam amino yang
mengandung unsur-unsur C, H, O dan N yang tidak di miliki oleh lemak
atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula fosfor, belerang,
dan pada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan
tembaga.
Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena
adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Dalam
kehidupan protein memegang peranan yang penting pula. Pada masa
pertumbuhan proses pembentukan jaringan terjadi secara besar-
besaran,pada masa kehamilan proteinlah yang membentuk jaringan
janin dan pertumbuhan embrio. Protein juga mengganti jaringan tubuh
yang rusak dan yang perlu di rombak. Kita memperoleh protein dari
makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Protein yang berasal
dari hewan disebut protein hewani, sedangkan protein yang berasal dari
tumbuhan disebut protein nabati.
Bahan makanan yang sangat penting dan banyak berfungsi bagi
tubuh kita seperti, selain sebagai zat pembangun, protein juga dapat
berfungsi sebagai pengganti sel- sel yang sudah rusak atau tua,
sebagai zat emulgator bagi lemak dalam tubuh, dan juga sebagai zat
perantara cairan dalam tubuh, seperti air dan getah bening.
pencampuran atau penambahan suatu senyawa dengan senyawa yang
lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya
reaksi, yaitu: adanya perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan
suhu, dan adanya endapan. Pencampuran yang tidak disertai dengan
tanda demikian, dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

reaksi khas dari protein yang menunjukkan efek/tanda terjadinya reaksi


kimia, yang berbeda-beda antara pereaksi yang satu dengan pereaksi
yang lainnya.
Dalam percobaan kali ini kita akan membedakan beberapa sifat
protein dan asam amino dengan melakukan beberapa percobaan yang
akan dipraktikumkan. Dan yang akan di praktikumkan dalam percobaan
kali ini untuk mengetahui sifat-sifat protein dan asam amino yaitu
mengetahui pengaruh pereaksi-pereaksi terhadap kelarutan protein
dan asam amino itu sendiri, sifat dari koagulasi protein dan asam
amino.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari percobaan ini adalah mengetahui beberapa
sifat asam amino dan protein berdasarkan reaksi kimia.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk
melakukan uji reaksi- reaksi spesifik asam amino dan protein dengan
menggunakan beberapa pereaksi tertentu dan mengetahui sifat
koagulasi dan denaturasi asam amino dan protein.

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi
tubuh, karena zat ini di samping berfungsi sebagai bahan bakar dalam
tubuh kita juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein
adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur
Karbon sebanyak 50%, Hidrogen 7%, Oksigen 23% dan Nitrogen 16%,
yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein
mengandung pula fosfor sebanyak 0-3%, belerang 0-3%, dan ada jenis
protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga
(Winarno 2004, h. 231).
Beberapa ciri utama molekul protein yaitu (Poedjiadi, 1994 h.
147):
1. Berat molekulnya besar, ribuan sampai jutaan, sehingga merupakan
suatu makromolekul.
2. Umumnya terdiri dari atas 20 macam asam amino. Asam amino
berikatan (secara kovalen) satu dengan yang lain dalam variasi
urutan yang bermacam-macam, membentuk suatu rantai
polipeptida.
3. Terdapat ikatan kimia yang lain, yang menyebabkan terbentuk
lengkungan-lengkungan rantai polipeptida menjadi struktur tiga
dimensi protein. Sebgai contoh misalnya ikatan hidrogen, ikatan
hidrofob, ikatan ion atau elektrostatik dan ikatan Van Der Walls.
4. Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, radiasi,
temperatur, medium pelarut organik dan deterjen.
5. Umumnya reaktif dan sangat spesifik, disebabkan terdapatnya
gugus samping yang reaktif dan susunan khas struktur
makromolekulnya.
Suatu asam amino dapat diikat sebagai bagian struktur protein
dan membetuk banyak sifat fisisnya. Asam amino sering dikatakan

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

suatu senyawa sederhana yang mengandung gugus karboksil dan


gugus asam amina, dimana suatu asam alfa amino dan terikat pada
gugus asam amino dan terikat pada atom karbon(Sudarmadji 2004, h.
163).
Asam amino yang merupakan monomer protein adalah suatu
senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu amina dan hidroksil.
Pada gugus amina terikat pada atom karbon yang berdekatan dengan
gugus karbosil dalam asam amina terdapat dalam atom karbon yang
sama (Wirahadi kusuma, 1989 h. 178).
Pengadaan dan penyediaan asam amino menjadi sangat penting
oleh karena senyawa tersebut dipergunakan sebagai satuan penyusun
protein. Kemampuan jasad hidup untuk membentuk asam amino tidak
sama. Misalnya tanaman tingkat tinggi mampu membentuk asam amino
yang diperlukan bagi penyusun protein tubuhnya. Sebaliknya hewan
tingkat tinggi kemampuannya terbatas. Golongan jasad hidup ini tidak
dapat mensintesa asam amino essensial. Asam amino tersebut harus
disediakan dari luar (Soeharsono, 2000 h. 230).
Berdasarkan strukturnya protein dapat dibagi dalam dua golongan
besar, yaitu protein sederhana dan protein gabungan. Protein
sederhana ialah protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam
amino. Protein sederhana dapat dibagi dalam dua bagian menurut
bentuk molekulnya, yaitu (Wirahadi kusuma, 1989 h.180) :
1. Protein Fiber
Molekul protein ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida
yang memanjang dan dihubungkan satu dengan yang lain oleh
beberapa ikatan silang sehingga merupakan serat atau serabut
yang stabil. Ciri khas protein ini antara lain ialah konfigurasi alfa
heliks pada keratin, lembaran berlipat paralel dan anti paralel pada
protein sutera alam, dan heliks triple pada kolagen. Sifat umum

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

protein fiber ialah tidak larut dalam air dan sukar diuraikan oleh
enzim.
2. Protein Globular
Protein globular umumnya berbentuk bulat atau elips dan
terdiri atas rantai polipeptida yang berlipat. Pada umumnya gugus R
polar terletak di sebelah luar rantai polipeptida, sedangkan gugus R
hidrofob terletak disebelah dalam molekul protein. Protein globular
pada umumnya mempunyai sifat dapat larut dalam air, dalam
larutan asam atau basa dan dalam etanol. Beberapa jenis protein
globular yaitu albumin, globulin histon dan protamin.
Protein gabungan ialah protein yang berikatan dengan
senyawa yang bukan protein. Gugus bukan protein ini disebut gugus
prostetik. Ada beberapa jenis protein gabungan antara lain
mukoprotein, glikoprotein, lipoprotein, dan nukleoprotein.
Karbohidrat yang terikat ini berupa polisakarida kompleks yang
mengandung N-asetilheksosamina bergabung dengan asam uronat
atau monosakarida lain. Mukoprotein yang mudah larut terdapat
antara lain dalam bagian putih telur, dalam serum darah dan dalam
urine wanita yang sedang hamil. Protein ini tidak mudah
terdenaturasi oleh panas atau diendapkan oleh zat-zat yang
biasanya dalam mengendapkan protein, misalnya triklor asam
asetat atau asam pikrat. Glikoprotein juga terdiri atas protein dan
karbohidrat, tetapi dengan kadar heksosamina kurang dari 4 %.
Lipoprotein ialah gabungan antara protein yang mudah larut dalam
air dan lipid (Wirahadi kusuma, 1989 h. 180).
Protein dalam keadaan alamiahnya disebut protein asli, dan
setelah mengalami perubahan menjadi protein terdenaturasi. Protein
bisa terbuka dan kehilangan konformasi aslinya jika pH, konsentrasi
garam, suhu, atau aspek lain dari lingkungannya diubah. Perubahan
struktur protein ini dinamakan denaturasi protein (Suhara, 2008 h. 242).

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

2.2 Uraian Bahan


1. Asam Klorida (Ditjen POM, 1979 : 649)
Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama lain : Asam klorida
Rumus molekul : HCl
Rumus struktur : H - Cl
Berat molekul : 36,46
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang, jika diencerkan dengan 2 bagian air,
asap dan bau yang hilang.
Kelarutan : Larut dalam dua bagian air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi.
2. Alkohol (Ditjen POM, 1979 : 65)
Nama Resmi : AETHANOLUM
Nama Lain : Alkohol
RM/BM : C2H6O / 46,0
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap,
dan mudah bergerak, bau khas dan rasa panas.
Kelarutan : Hampir larut dalam larutan
Penyimpanan : dalam wadah tertututp rapat
Kegunaan : sebagai pengurang rasa sakit
3. Albumin (Ditjen POM, 1979, h. 139)
Nama Resmi : ALBUMINUM
Nama Lain : Albumin
Pemerian : Cairan jernih warna coklat merah sampai Coklat
jingga tua tergantung dari kadar protein.
Keasaman : kebasaan pH 6,7 7,3
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap, pada suhu antara
2o dan 25o, terlindung dari cahaya.

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

Khasiat : Zat penyangga volume darah.


4. Cystine (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : CYSTINE
Nama Lain : Sistina
BM/RM : 240,29/ HOOC(NH2)CHCH2SCH2CH(NH) COOH
Pemerian : Serbuk Hablur Putih
Kelarutan : Sangat Mudah Larut dalam air, Praktis tidak
larut dalam etanol (95%) P dan daam pelarut
organic lain; larut dalam asam mineral encer dan
dalam larutan alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup baik
Kegunaan : sampel asam amino murni
5. CuSO4 ( Ditjen POM, 1979 h. 731)
Nama Resmi : CUPRI SULFAT
Nama Lain : Tembaga (II) Sulfat
Rumus Molekul : CuSO4
Pemerian : Prisma triklinik atau serbuk hablur, biru
Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air dan dalam 3 bagian
gliserol P, sangat sukar larut dalam etanol
(95%).
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
6. HgCl2 (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : HYDRARGYRI BICHLORIDUM
Nama Lain : Raksa (II) Klorida
RM / BM : HgCl2 / 271,52Pemerian
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih,
tidak berbau, berat
Kelarutan : Larut dalam 15 bagian air, dalam 2,1 bagian air

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

Air mendidih, dalam 3 bagian etanol (95%)


p,dalam 2 bagian etanol (95%) p,mendidih,dalam
20 bagian eter p dan dalam 15 bagian gliserol p
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai pereaksi
7. Natrium Hidroksida (Ditjen POM, 1979 : 412)
Nama resmi : NATRII HYDROKSIDUM
Nama lain : Natrium hidroksida
Rumus molekul : NaOH
Rumus struktur : Na - OH
BM : 40,00
Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau
keping, kering, keras, rapuh, dan menunjukkan
susunan hablur, putih, mudah meleleh basa.
Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap
karbondioksida.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol
(95%).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi.
8. Ninhydrin (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : NINHYDRIN
Nama latin : Ninhidrina
RM/BM : C9H4O3
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau kuning sangat pucat
Kelarutan : Larut pada suhu 60 dalam 20 bagian air.
Kegunaan : Sebagai pereaksi
9. NH3 (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : Ammonia
Nama Lain : Amonia

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

RM / BM : NH3/ 35,5
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, menusuk
kuat
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
11. Natrium Nitroprussida (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : Natrium Nitroprussida Ferrat III
Nama Lain : Natrium Nitroprussida
Pemerian : Hablur warna merah delima
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai pereaksi
10. Timbal Asetat (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : PLUMBI ACETAS
Nama lain : Timbal asetat
RM /BM : Pb Asetat / 379,33
Pemerian : Hablur prisma monokotil, kecil , putih ,transparan
Atau massa hablur berat, bau cuka.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air,umumnya beroperasi;
dalam 2 bagian gliserol P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi uji pengendapan logam
2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2017).
1. Tes ninhydrin
3 mL larutan protein ditambah 0,5 mL larutan ninhydrin
0,1%, dipanaskan hingga mendidih. Ulangi percobaan diatas
dengan menggunakan asam amino.
2. Tes cystine

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

Sedikit cystine dilarutkan dalam 5 mL NaOH 1 M. Ditambahkan


beberapa kristal Pb- Asetat dan panaskan hingga mendidih
3. Tes biuret
mL larutan protein ditambahkan 1 mL NaOH 2,5 M.
Campurkan dengan baik. Tambahkan setetes CuSO 4 0,01 M.
Campurkan, jika timbul warna tambahkan lagi setetes atau lebih
CuSO4. Ulangi percobaan ini dengan menggunakan larutan asam
amino.
4. Pengendapan dengan logam
Tambahkan 5 tetes HgCl2 0,2 M ke dalam 3 mL larutan
protein. Ulangi dengan menggunakan (CH3COO)2Pb.
5. Pengendapan dengan alkohol
Tabung I II III
Lrt. Albumin telur 5 mL 5 mL 5 mL
HCl 0,1 M 1m - -
NaOH 0,1 M - 1 mL -
Buffer asetat pH
- - 1 mL
4,7
Etanol 95% 6 mL 6 mL 6 mL

6. Asam nitrat
Dalam tabung reaksi yang mengandung 2 mL larutan
ovalbumin, ditambahkan dengan menggunakan pipet, tanpa
mencampur, 1 mL asam nitrat pekat pada dasar tabung.

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 3 METODE KERJA


3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan batang, buret, erlenmeyer, gelas kimia,
gelas ukur, gegep kayu, lampu spirtus, pipet volume, pipet tetes, rak
tabung, dan tabung reaksi.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan adalah albumin, asam nitrat, cystine,
CuSO4 0,01 M, ninhydrin 0,1%, HgCl2 0,2 M, Hcl 0,1 M, CH3COO)2Pb,
NaOH 0,1 N, NaOH 0,1 M, NaOH 2,5 N, Pb asetat.
3.3 Cara Kerja
1. Tes ninhydrin
Disiapkan alat dan bahan. Dimasukkan 3 mL larutan albumin
ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 0,5 mL larutan
ninhydrin 0,1%. Dipanaskan diatas api bunsen. Kemudian diamati
perubahan yang terjadi.
2. Tes cystine
Disiapkan alat dan bahan. Dimasukkan larutan cystine
kedalam tabung reaksi, kemudian dilrutkan ke dalam NaOH 1 M dan
ditambahkan dengan menggunakan kristal Pb asetat. Kemudian
dipanaskan hingga mendidih menggunakan api bunsen. Dan diamati
perubahan yang terjadi.
3. Tes biuret
Disiapkan alat dan bahan. Dimasukkan 3 mL larutan albumin
kedalam tabung reaksi tabung reaksi, kemudian ditambahkan 1 mL
NaOH 2,5 M dan ditetesi dengan menggunakan pereaksi CuSO 4
0,01 M diamati perubahan yang terjadi dan ditambahkan lagi setetes
CuSO4. Dan diamati perubahan yang terjadi.
4. Pengendapan dengan logam
Disiapkan alat dan bahan. Disiapkan 2 tabung reaksi
kemudian pada masing- masing tabung reaksi ditambahkan 3 mL

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

albumin, dan pada tabung reaksi yang pertama ditambahkan 5 tetes


HgCl2 0,2 M. Sedangkan pada tabung reaksi yang kedua di tetesi
dengan menggunakan (CH3COO)2Pb.
5. Pengendapan dengan alkohol
Disiapkan alat dan bahan. Disiapkan 3 tabung reaksi pada
masing- masing tabung diisi dengan meggunakan Albumin sebanyak
5 mL, kemudian pada tabung reaksi yang pertama diisi dengan
menggunakan 1 mL HCl 0,1 M, dan pada tabung reaksi yang kedua
diisi dengan menggunakan 1 mL NaOH 0,1 M, dan pada tabung
reaksi yang ketiga diisi dengan menggunakan Buffer Asetat pH 4,7
1 mL, kemudian pada semua tabung reaksi diisi dengan
menggunakan etanol 95% sebanyak 6 mL. Dan diamati perubahan
yang terjadi.
6. Asam nitrat
Disiapkan alat dan bahan. Disiapkan 1 tabung reaksi
kemudian ditambahkan dengan albumin sebanyak 2 mL, kemudian
ditambahkan dengan asam nitrat pekat 1 mL. Kemudian diamati
perubahan yang terjadi yaitu ditandai dengan cincin pada dasar+
tabung reaksi.

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Praktikum
1. Tes ninhydrin
warna
Larutan contoh
Dengan ninhydrin Setelah pemanasan
Putih telur puyuh bening Koagulasi (putih)

2. Tes cystine
Larutan contoh perubahan
Cystine + NaOH Putih
+ Pb asetat Putih kental

3. Tes biuret
Larutan CuSO4 0,01 M
NaOH 2,5 M CuSO4 0,01 M
contoh berlebih
Putih telur
Koagulasi Koagulasi Koagulasi
puyuh

4. Pengendapan dengan logam


Larutan (CH3COO)2 Pb
HgCl 0,2 M
contoh 0,2 M
Putih telur
denaturasi Denaturasi
puyuh

5. Pengendapan dengan alkohol


Tabung I II III
Lrt. Albumin telur 5 mL 5 mL 5 mL
HCl 0,1 M 1m - -
NaOH 0,1 M - 1 mL -

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

Buffer asetat pH
- - 1 mL
4,7
Etanol 95% 6 mL 6 mL 6 mL

6. Asam nitrat
Larutan contoh Tabung I Hasil
Lrt. Albumin telur 2 mL Bening
+HNO3 1m Denaturasi

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

4.2 Pembahasan
Protein adalah asam-asam amino yang mengandung unsur-
unsur C, H, O dan N yang tidak di miliki oleh lemak atau karbohidrat.
Molekul protein mengandung pula fosfor, belerang, dan pada jenis
protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga.
Asam amino yang merupakan monomer protein adalah suatu
senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu amina dan hidroksil.
Pada gugus amina terikat pada atom karbon yang berdekatan dengan
gugus karbosil dalam asam amina terdapat dalam atom karbon yang
sama

Pada praktikum karbohidrat kita akan mengisolasi jagung,


kentang, ubi jalar, dan ubi kayu dengan beberapa pereaksi tertentu dan
mengamati reaksi yang terjadi antara amilum dan iod. Pada praktikum
karbohidrat memiliki dua pengujian yaitu, isolasi kanji (starch) dari ubi
jalar dan uji iodida untuk starch.
Tujuan dari praktikum kali ini adalah menentukan kadar
karbohidrat dalam jagung, kentang, ubi jalar dan ubi kayu dan
mengetahui adanya kandungan amilum yang ditandai dengan
perubahan warna pada uji iodida.
Pada percobaan yang dilakukan untuk menentukan kadar
karbohidrat dalam ubi jalar yaitu, 250,26 gram sampel ubi jalar yang
telah diblender ditambahkan air lalu dihomogenkan. Kemudian
dilakukan proses dekantasi sebanyak dua kali yang berfungsi untuk
memperoleh sari pati atau amilum dari bahan. Endapan dari amilum
yang diperoleh dikeringkan untuk menghilangkan kandungan air yang
terdapat dalam bahan diperoleh hasil yaitu, persen rendaman 4,107%.
Sedangkan pada Uji Iodida untuk starch diperoleh hasil yaitu,
pada tabung reaksi 1 pada penambahan amilum 3 mL, 2 tetes air hasil

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

yang diperoleh yaitu sebelum ditambahkan iod berwarna putih, setelah


ditambahkan iod berwarna biru jernih, warna setelah pemanasan
bening kebiruan dan warna setelah didinginkan yaitu bening kebiruan.
Berdasarkan literatur warna yang akan tebentuk jika setelah didinginkan
yaitu bening kebiru- biruan.
Pada uji iodida tabung reaksi yang 2 ditambahkan amilum
sebanyak 3 mL, 2 tetes NaOH, 1 tetes iod. Diperoleh hasil yaitu warna
sebelum ditambah iod berwarna bening kental, warna setelah
ditambahkan dengan iod yaitu bening, warna setelah pemanasan yaitu
bening dan warna setelah didinginkan yaitu bening.
Pada tabung reaksi yang 3 ditambahkan amilum sebanyak 3 mL,
2 tetes HCl, 1 tetes iod. Diperoleh hasil yaitu warna sebelum ditambah
iod berwarna putih, warna setelah ditambahkan dengan iod yaitu biru,
warna setelah pemanasan yaitu bening dan warna setelah didinginkan
yaitu biru.
Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum sesuai dengan
reaksi pati dengan iodium dalam suasana basa akan membentu ikatan
kompleks berwarna biru dan apabila diberi perlakuan (dipanaskan) pati
dapat terhidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana. Dan pada
suasana basa reaksi suasana basa antara amilum dengan iod tidak
terjadi perubahan warna karena iod tidak beriktan dengan amilum.
Adapun alasan penambahan HCl pada uji karbohidrat berfungsi
untuk menghidrolisis polisakarida menjadi monosakarida penyusunnya.
Adapun faktor kesalahan yang terjadi pada saat praktikum yaitu
kurang bersihnya alat yang digunakan, dan kurangnya ketelitian dalam
praktikum.

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
Sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan dilengkapi terlebih
dahulu agar praktikum berjalan dengan lancar.

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2017, Penuntun Praktikum Kimia Organik, Universitas Muslim


Indonesia: Makassar.

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen


Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.

Poedjiadi A., 1994, Dasar-Dasar Biokimia, Universitas Indonesia: Jakarta.

Soeharsono, M., 2000, Biokimia Jilid II, Gadjah Mada University Press:
Jakarta.

Sudarmadji, 2004, Analisa Bahan Makanan dan Pertanian, UGM Press:


Jogjakarta.

Suhara, 2008, Dasar-Dasar Biokimia, Prisma Press: Bandung.

Winarno F.G, 2004, Kimia Pangan dan Gizi, PT. Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta.

Wirahadi kusuma, M, 1989, Biokimia, Protein, Enzim dan Asam Nukleat.


Institut Teknologi Bandung: Bandung.

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

SKEMA KERJA

A. Uji Isolasi Amilum

Disiapkan alat dan bahan

M.

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171
REAKSI SPESIFIK ASAM AMINO DAN PROTEIN

LAMPIRAN

Hasil timbangan sampel ubi Hasil residu


jalar

dekantasi dengan air dekantasi dengan etanol

Hasil dari uji isolasi kanji menggunakan ubi jalar

NURWINDA WIRADA IRMAYANI SAAD


15020160171

You might also like