Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
2
seperti teknik distraksi nafas dalam namun belum pernah diberikan teknik
terapi musik. Perawat bangsal bedah juga mengatakan mereka belum pernah
memberikan terapi non-farmakologis seperti terapi musik. mereka hanya
menggunakan teknik distraksi dan relaksasi seperti teknik pernapasan.
Pemberian obat analgesik diberikan selama tiga kali dalam waktu dua puluh
empat jam. Sedangkan dalam jangka waktu lima jam setelah pemberian obat,
pasien mengatakan nyeri kembali timbul. hal tersebut tentunya akan
memberikan rasa tidak nyaman pada pasien (Rekam Medis Rumah Sakit
Dokter Soedjono Magelang, 2016).
Dengan meliihat uraian diatas, proposal penelitian ini disusun untuk
melakukan studi eksperimen terapi musik terhadap penurunan tingkat nyeri
pada pasien post operasi ORIF di Rumah Sakit Dokter Soedjono Magelang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah Apakah Ada Pengaruh Pemberian Terapi Musik
Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi ORIF Di Rumah Sakit Dokter
Soedjono Magelang?
D. Keaslian Penelitian.
Penelitian yang hampir serupa dengan penelitian ini yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Tubagus Erwin Nurdiansyah dengan judul Pengaruh Terapi
Musik Terhadap Respon Nyeri Pada Pasien Dengan Post Operasi di RSUD A.
Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung pada tahun 2015 menggunakan quasi
experimental dengan desain pretest-postest with control group design dan
menggunakan sampel sebanyak 34 responden. Perbedaan penelitian yang
dilakukan oleh Tubagus Erwin Nurdiansyah yaitu pada tempat penelitian dan
fokus pemberian terapi musik dilakukan oleh peneliti yaitu pada pasien post
operasi ORIF sedangkan penelitian yang di lakukan oleh Tubagus Erwin
Nurdiansyah tidak di fokuskan pada jenis post operasinya. Selain itu peneliti
tidak menggunakan kelompok control dalam pendekatanya.
Penelitian yang juga hampir serupa lainya yaitu penelitian yang di lakukan
oleh Firman Faradisi dengan judul Efektivitas Terapi Murotal Dan Terapi
Musik Klasik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi Di
Pekalongan pada tahun 2012 menggunakan quasi eksperimental dengan
pendekatan pretet-postest design dengan menggunakan teknik purposive
sampling dengan menggunakan 30 sampel yang dibagi menjadi 15 kelompok
control dan 15 kelompok perlakuan mendapatkan hasil bahwa terapi musik
murotal lebih efektif menurunkan kecemasan dari pada terapi musik klasik.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Firman Faradisi yaitu pada tempat
penelitian. Selain itu penelitian yang dilakukan Firman Fardasi tidak hanya
dengan musik klasik namun juga dengan musik Murotal. Fokus pemberian
terapi yang dilakukan juga berbeda. Peneliti berfokus pada penurunan tingkat
nyeri pasien post operasi ORIF sedangkan penelitian yang dilakukan Firman
Faradisi berfokus pada penurunan tingkat kecemasan pasien pra operasi.
Tehnik pengumpulan data yang di lakukan oleh peneliti adalah menggunakan
tehnik accidental sampling sedangkan penelitian yang dilakukan Firman
Faradisi menggunakan purposive sampling.
6