Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Dewa Made Putra Adnyana (1607522015)
I Kadek Gede Karinuada (1607522018)
I Wayan Juana Artha (1607522020)
I Putu Agus Yuditya Widi Ambara (1607522021)
Putu Agus Yudiawan (1607522029)
Anak Agung Ngurah Merchandya Mertha (1607522036)
DAFTAR ISI
Halaman Judul... i
Daftar isi.ii
Daftar Bagan...... iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.. 1
1.2 Rumusan Masalah. 1
1.3 Tujuan........... 2
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian asuransi dan reasuransi 3
2.2 Peraturan dan perijinan pendirian asuransi di Indonesia... 5
2.3 Manfaat asuransi dan reasuransi6
2.4 Prinsip kerja asuransi.8
2.5 Polis dan premi asuransi 11
2.6 Penggolongan asuransi.. 12
2.7 Contoh kasus relevan asuransi dan reasuransi.. 16
BAB 3. PENUTUP
3.1 Simpulan 18
3.2 Saran.. 18
DAFTAR PUSTAKA 19
iii
DAFTAR BAGAN
Untuk mengurangi risiko yang tidak kita inginkan di masa yang akan datang,
seperti risiko kehilangan, risiko kebakaran, risiko macetnya pinjaman kredit bank
atau risiko lainnya, maka diperlukan suatu perusahaan yang memfasilitasi dan mau
menanggung risiko tersebut. Adalah perusahaan asuransi yang sanggup
menanggung setiap risiko yang akan dihadapi nasabahnya baik perorangan maupun
badan usaha.
Begitu pentingnya asuransi, maka sudah seharusnya kita ikut dalam kegiatan
perasuransian ini. Semoga apa yang akan penulis paparkan dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya dalam menyiapkan atau meminimalkan risiko di masa
mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah
sebagai berikut;
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut;
Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut assurantie yang terdiri dari kata
assuradeur yang berarti penanggung dan geassureerde yang berarti
tertanggung. Kemudian dalam bahasa Prancis disebut assurance yang berarti
menanggung sesuatu yang pasti terjadi.
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 246
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
Menurut paham ekonomi
Skema 1. : reasuransi
Dalam usaha perasuransian, sudah dilakukan pemilahan risiko. Pemilahan ini
dimaksudkan agar dapat dilakukan secara tepat identifikasi terhadap risiko yang
akan diangkat dalam perjanjian asuransi. Dengan dilakukan identifikasi secara
tepat, pihak penanggung dapat melakukan perhitungan atau estimasi yang tepat
sehingga tidak merugikan pihak penanggung maupun pihak tertanggung.
a) Risiko murni
Adalah suatu risiko yang apabila benar-benar terjadi, akan memberikan
kerugian dan apabila tidak terjadi, tidak akan menimbulkan kerugian dan
tidak juga memberikan keuntungan.
a) Persetujuan prinsip.
Adalah persetujuan yang diberikan untuk melakukan persiapan pendirian
suatu perusahaan yang bergerak di bidang perasuransian, di mana batas
waktu persetujuan prinsip dibatasi selama-lamanya satu tahun.
b) Izin usaha
Adalah izin yang diberikan untuk melakukan usaha setalah persiapan
pendirian selesai, di mana izin usaha diberikan setelah persyaratan izin
usaha telah dipenuhi. Ketentuan modal disetor perusahaan perasuransian.
a. Rasa aman dan perlindungan. Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung
akan memberikan rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul.
Kalau risiko atau kerugian tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung
(insured) berhak atas nilai kerugian sebesar nilai polis atau ditentukan
berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan penanggung.
b. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil. Prinsip keadilan
diperhitungkan dengan matang untuk menentukan nilai pertanggungan dan
premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara periodik dengan
memperhatikan secara cermat faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam
asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan, pihak
penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah
Kita asumsikan terdapat 100 pedagang yang memiliki warung dan ikut asuransi,
dari 100 pedagang tersebut di perkirakan 5 pedagang akan mengalami kerugian
kehilangan warung akibat bencana. Setiap bencana tersebut di perkirakan akan
mengakibatkan kerugian 50 juta, sehingga total kerugian dari 5 pedagang adalah
sebesar 250 juta. Jika diasumsikan 100 pedagang tersebut membayar premi per
tahun sebesar 3 juta per pedagang kepada perusahaan asuransi, maka akan
terkumpul dana sebesar 300 juta. Kemudian dana tersebut akan di gunakan oleh
perusahaan untuk menanggung klaim kerugian yang dialami oleh para pedagang
yang mengalami bencana tersebut. Dari contoh di atas, dapat di cermati bahwa cara
kerja asuransi sebenarnya mirip-mirip seperti halnya arisan, hanya saja siapa yang
mengalami kerugian tidak menunggu giliran namun berjalan sesuai apa adanya.
Langkah-langkah kerja perusahaan asuransi sebagai berikut;
- Menarik nasabah (pemegang polis), artinya perusahaan asuransi mencari
orang yang akan menjadi nasabahnya (membeli asuransinya). Perlu di
ketahui bahwa perusahaan akan mengelompokkan nasabah berdasarkan
jenis asuransinya, semisal asuransi kesehatan, maka perusahaan akan
mengelompokkan orang-orang yang membeli asuransi kesehatan menjadi
satu, termasuk dana yang nantinya terkumpul, dan juga klaim kerugian yang
di lakukan. Jadi setiap jenis asuransi tidak di campur menjadi satu,
melainkan di kelompokkan berdasarkan jenis asuransinya.
- Mengumpulkan dana (premi), setelah anda membeli asuransi maka nantinya
perusahaan akan menarik dana dari anda yang nantinya akan di jadikan satu
sesuai jenis asuransi yang anda beli dengan dana nasabah lainnya.
- Membayar klaim. Kemudian setelah dana terkumpul, maka dana tersebut
akan di gunakan oleh perusahaan untuk membayar klaim yang dilakukan
oleh setiap nasabah yang melakukan klaim kerugian. Sebelum membayar
klaim, perusahaan asuransi tentunya akan melakukan penyelidikan terlebih
dahulu terhadap klaim yang dilakukan, apakah klaim kerugian tersebut
benar-benar terjadi tidak disengaja atau disengaja, jika kerugian terjadi
karena disengaja maka perusahaan asuransi tidak akan membayar klaim
tersebut.
A s u r a n s i d a n R e a s u r a n s i | 10
Cara perusahaan asuransi mendapatkan keuntungan
Nasabah tidak mungkin semuanya melakukan klaim. Sisa dari yang melakukan
klaim merupakan keuntungan perusahaan asuransi. Disamping itu, yang melakukan
klaim tidaklah secara bersamaan. Uang yang terkumpul dari premi bisa diputar lagi
di tempat lain untuk mendapatkan keuntungan bunga. Contohnya dialokasikan ke
bursa efek melalui investasi yang mereka tanamkan berupa obligasi, saham, serta
instrumen pasar uang lainnya. Uang premi yang diterima sampai perusahaan harus
membayar klaim disebut float. Dari float inilah yang menentukan perusahaan
akan untung atau rugi. Bagaimanapun, sebagian besar orang yang diasuransikan
jarang mengalami kerugian atau mengalami kerugian namun dalam skala kecil.
Dengan begitu, perusahaan asuransi akan terus mendapatkan keuntungan yang
memungkinkan mereka untuk terus beroperasi.
Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak
yang mengadakan perjanjian asuransi. Polis memegang peranan penting dalam
menjaga konsistensi pertanggungjawaban baik pihak penanggung maupun
tertanggung. Dengan adanya polis asuransi perjanjian antara kedua belah pihak
mendapat kekuatan secara hukum. Dengan memiliki polis asuransi tersebut maka
pihak tertanggung memiliki jaminan bahwa pihak penanggung akan mengganti
kerugian yang mungkin akan dialami oleh tertanggung akibat peristiwa yang tidak
terduga. Polis tersebut merupakan bukti otentik yang dapat digunakan oleh
tertanggung untuk mengajukan klaim apabila pihak penanggung mengabaikan
tanggungjawabnya. Penggantian finansial dari penanggung akan sangat bermanfaat
untuk mengembalikan tertanggung kepada kedudukannya semula sebelum
mengalami kerugian dan menghindarkan tertanggung dari kebangkrutan. Polis
asuransi juga berfungsi sebagai bukti pembayaran premi kepada penanggung. Polis
asuransi memuat hal-hal sebagai berikut;
- Nomor polis
- Nama dan alamat tertanggung
- Uraian risiko
- Jumlah pertanggungan
- Jangka waktu pertanggungan
- Besar premi, bea materai, dan lain-lain
- Bahaya-bahaya yang dijaminkan
A s u r a n s i d a n R e a s u r a n s i | 11
- Menjadi alat bukti tertulis atas jaminan penanggungan atas berbagai risiko
dan penggantian kerugian yang mungkin terjadi pada tertanggung, di mana
kerugian tersebut tertulis di dalam polis.
- Menjadi alat bukti atau tanda terima premi asuransi yang dibayarkan oleh
pihak tertanggung.
- Menjadi bukti tertulis atas jaminan yang diberikannya kepada tertanggung
untuk membayar ganti rugi yang mungkin diderita oleh tertanggung.
- Menjadi bukti paling otentik untuk menolak tuntutan ganti rugi atau klaim
yang diajukan oleh tertanggung, jika penyebab kerugian tersebut tidak
memenuhi syarat polis yang dimiliki.
a) Asuransi sukarela
Pada prinsipnya pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela, dan
semata-mata dilakukan atas kesadaran seseorang akan kemungkinan
terjadinya risiko kerugian atas sesuatu yang dipertanggungkan tersebut,
misalnya; asuransi kecelakaan, asuransi kebakaran, asuransi kendaraan
bermotor dan sebagainya.
b) Asuransi wajib
Merupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait
yang pelaksanaannya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-
A s u r a n s i d a n R e a s u r a n s i | 12
undangan yang ditetapkan oleh pemerintah, misalnya; asuransi tenaga kerja,
asuransi kecelakaan, dan sebagainya.
Menurut jenis usaha perasuransian
a) Usaha Asuransi
1. Asuransi kerugian (nonlife insurance)
Asuransi kerugian menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 yaitu
usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas
kerugian, kehilangan manfaat dan tanggungjawab hukum kepada pihak
ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Di beberapa Negara
asuransi kerugian juga disebut sebagai general insurance karena lingkup
usahanya yang sangat luas. Usaha asuransi kerugian dapat dibagi
sebagai berikut;
- Asuransi kebakaran adalah asuransi yang menutup risiko
kebakaran. Kebakaran adalah sesuatu yang terbakar yang
seharusnya tidak terbakar yang diakibatkan karena adanya kejadian
yang tiba-tiba dan terlepas dari unsur kesengajaan seperti petir,
ledakan, dan kejatuhan pesawat.
- Asuransi pengangkutan adalah asuransi pengangkutan (marine
insurance) perusahaan asuransi akan menjamin kerugian yang
dialami tertanggung akibat terjadinya kehilangan atau kerusakan
pada saat pelayaran.
- Asuransi aneka adalah jenis asuransi kerugian yang tidak dapat
digolongkan kedalam asuransi kebakaran dan asuransi
pengangkutan. Jenisnya antara lain; asuransi kendaraan bermotor,
asuransi kecelakaan diri, pencurian uang dalam pengangkutan dan
penyimpanan, kecurangan dan sebagainya.
2. Asuransi jiwa (life insurance)
Adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam
penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya
seseorang yang dipertanggungkan. Pada prinsipnya manusia
menghadapi berkurang atau hilangnya produktivitas ekonomi yang
diakibatkan oleh; kematian, mengalami cacat, pemutusan hubungan
kerja, dan pengangguran. Asuransi jiwa memberikan;
- Dukungan bagi pihak yang selamat dari kecelakaan.
- Santunan bagi tertanggung yang meninggal.
- Bantuan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh
meninggalnya orang kunci.
- Penghimpunan dana untuk persiapan pension.
A s u r a n s i d a n R e a s u r a n s i | 13
Ruang lingkup usaha asuransi jiwa dapat digolongkan menjadi tiga;
A s u r a n s i d a n R e a s u r a n s i | 14
- Alat penyebaran risiko. Penyebaran asuransi pada dasarnya tidak
menghendaki pemusatan atau terkonsentrasinya pada suatu jenis
risiko atau asuransi. Dengan adanya mekanisme penyebaran risiko
ini maka akan tertanggulangi adanya kemungkinan kerugian dalam
jumlah yang sangat besar yang tidak mungkin ditanggung sendiri.
- Meningkatkan stabilitas usaha. Jumlah kerugian yang mungkin
timbul karena adanya klaim dari tertanggung sangat sulit untuk
diprediksikan secara tepat. Dengan penyebaran risiko ke perusahaan
asuransi lain maka kekhawatiran akan adanya kegagalan usaha akan
semakin kecil.
- Meningkatkan kepercayaan. Reasuransi akan menambah
kepercayaan bagi tertanggung karena kemungkinan risiko yang akan
dialami mendapat jaminan dari perusahaan asuransi. Dengan
melakukan pertanggungan ulang atas risiko yang ditutupnya akan
memberi peluang perusahaan asuransi melakukan pengembangan
bidang usahanya.
A s u r a n s i d a n R e a s u r a n s i | 15
Adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan
asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan
bertindak untuk kepentingan tertanggung.
2. Pialang reasuransi
Adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penempatan
reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dewan
bertindak untuk kepentingan, perusahaan asuransi.
3. Penilai kerugian asuransi
Adalah usaha yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada
objek asuransi yang dipertanggungkan.
4. Konsultan aktuaria
Adalah usaha yang memberikan jasa konsultan aktuaria.
5. Agen asuransi
Adalah pihak yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka
pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.
Menurut The Chartered Insurance Institute, London
Allianz
Allianz adalah suatu perusahaan asuransi yang memiliki 86 juta nasabah
maupun perusahaan yang memiliki pengetahuan, jangkauan global, kekuatan modal
A s u r a n s i d a n R e a s u r a n s i | 16
untuk membantu mereka memanfaatkan peluang keuangan serta menghindari dan
menjaga diri terhadap resiko.
Pada tahun 2016 dengan dukungan lebih dari empat puluh ribu orang karyawan
di lebih dari 70 negara, Allianz berhasil meraih pendapatan sebesar 122,4 miliar
euro dan laba operasional 10,8 miliar euro. Joachim Wessling selaku Direktur
Utama dan dr. Yuliana Firmansyah selaku Manajer klaim PT Asuransi Allianz Life
Indonesia telah dilaporkan nasabah yang bernama Ifranius Algadin dan Indah
Zoena Nanda karena perusahaan tersebut meminta rekam medis lengkap sebagai
syarat pencairan klaim.
Wesling (warga negara jerman) dan dr Yuliana dilaporkan karena menolak
pencairan klaim asuransi kesehatasn sebesar 16 juta rupiah. Pihak asuransi Allianz
bersikeras meminta Ifranius menyerahkan rekam medis selama perawatan di rumah
sakit (yang tidak dapat dipenuhi olehnya). Bareskrim Mabes Polri juga menerima
laporan lain yang berhubungan dengan Allianz. Klaim asuransi sebesar 4 milliar
rupiah ditolak untuk biaya perawatan putranya yang menderita kanker
neuroblastoma karena menurut Allianz itu bukanlah kanker melainkan tumor.
Putranya ini sakit dan dirawat di rumah sakit yang berada di Singapura sejak Juli
2016 dan akhirnya mengajukan klaim asuransi biaya rawat inap putranya itu kepada
pihak Allianz. Namun pihak Allianz menolak menanggungnya padahal jelas kanker
neuroblastoma adalah penyakit kanker.
Pihak bareskrim akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui sejauh mana
tanggung jawab direktur utama Allianz di perusahaan asuransi tersebut. Bagaimana
penentuan persyaratan klaim dalam polis juga termasuk salah satu yang akan
ditanyakan oleh penyidik.
Berulangkali Aksan mengirimkan surat untuk pencairan klaim asuransi tetapi
selalu ditolak oleh Allianz. Akhirnya pada 8 November 2016, Aksan mengirimkan
surat keberatan penolakan atas klaim asuransi tersebut.
Polisi menilai adanya unsur pelanggaran Undangundang Perlindungan
Konsumen yang dilakukan pihak PT Asuransi Allianz Indonesia terkait pelanggaan
terhadap pencairan klaim oleh konsumen. Pihak Allianz dinilai telah melanggar UU
Perlindungan konsumen. Konsumen merasa dirugikan. Direktur Utama dan
manajernya akan dikenakan pasal UU No 8 tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen .
A s u r a n s i d a n R e a s u r a n s i | 17
BAB 3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari apa yang telah di bahas pada halaman sebelumnya, perusahaan asuransi
adalah perusahaan yang berusaha menanggung risiko yang diderita tertanggung
(konsumen) dengan pernyataan berupa polis (kesepakatan), polis merupakan bukti
otentik yang dapat digunakan oleh tertanggung untuk mengajukan klaim apabila
pihak penanggung mengabaikan tanggungjawabnya. Dan kewajiban dari pihak
tertanggu adalah membayar kewajibannya berupa premi dengan nilai tertentu.
Apabila pihak penanggung merasa sulit untuk menanggung pihak tertanggung
dengan risiko yang sangat besar, misal; pesawat penerbangan, mega proyek, pabrik
besar dan kegiatan bisnis lain, maka perusahaan asuransi dapat melakukan
penyebaran risiko (spread of risk) dengan melakukan asuransi kembali
(reinsurance) dan koasuransi. Kemudian cara perusahaan asuransi mendapatkan
untung adalah dari hasil premi nasabah, yang diolah ke berbagai instrument pasar
uang agar mendapatkan keuntungan bunga.
3.2 Saran
A s u r a n s i d a n R e a s u r a n s i | 18
DAFTAR PUSTAKA
Sigit Triandaru & Totok Budisantoso. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Agung Prabu Sadjarwo. 2015. Bagaimana cara kerja asuransi secara umum.
Diambil dari: https://forum-ukm.blogspot.co.id/2015/03/cara-kerja-asuransi.html
A s u r a n s i d a n R e a s u r a n s i | 19