You are on page 1of 33

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN.A DENGAN PENYAKIT ASAM URAT


DI DUSUN 2 LUBUK BATANG BARU

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Jumat, 13 Oktober 2017 sampai hari di rumah keluarga
Ny.M pukul 13.00 WIB.
1. Penjajakan Tahap I
a. Data Umum
1) Nama kepala keluarga : Tn.A
2) Umur : 60
3) Alamat : Lubuk Batang Baru
4) Pekerjaan kepala keluarga : Buruh
5) Pendidikan kepala keluarga :
6) Komposisi keluarga dan genogram

No Nama L/P Hub. Umu Pendidikan Pekerjaan Status


Kel r Kesehatan

1. Tn Ahnan L Suami 60 SD Petani Asam Urat

2. Wazna P Istri 44 SD IRT sehat

3 Yandika L Anak 26 SMA Wirawasta Sehat

4. Zikri L Anak 26 SMA Karywan swasta Sehat


26 SMA
5. Rapika L Anak Buruh sehat
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

atau : Meninggal

------ : Tinggal dalam satu rumah

7) Tipe keluarga
Jumlah anggota keluarga di rumah Tn A sebanyak 5 orang.
8) Latar belakang budaya
a) Latar belakang etnis keluarga dan anggota keluarga
Keluarga ini berbudaya suku bangsa Ogan.
b) Tempat tinggal keluarga
Masyarakat di sekitar tempat tinggal keluarga TN A adalah etnis Ogan.
c) Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, pendidikan.
Kegiatan keagamaan antara lain pengajian setiap sabtu,. Ada beberapa
kegiatan lingkungan yang masih berhubungan erat dengan nilai etnis
diantaranya selamatan, tingkepan, mitoni dan lain-lain. Kegiatan rekreasi
keluarga Tn A bersama keluarga besar, biasanya pergi ke tempat wisata.
d) Kebiasaan-kebiasaan diet dan berbusana
Tn.A dan anggota keluarga yang lain sudah berbusana modern dan pola diit
keluarga, keluarga ini mengurangi makanan instan yang mengandung bahan
pengawet, yang bertujuan untuk mencegah kekambuhan Hipertensi.
e) Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern
Pengambil keputusan adalah kepala keluarga yaitu Tn. A tetapi sebelumnya
melalui proses musyawarah bersama anggota keluarga yang tinggal dalam
satu rumah.
f) Bahasa yang digunakan di rumah
Bahasa yang di gunakan sehari-hari adalah bahasa ogan , kadang-kadang
menggunakan bahasa Indonesia saat berbicara dengan orang asing. Tidak ada
hambatan komunikasi dalam keluarga khususnya penggunaan bahasa.
g) Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi
Menurut keterangan Tn. A., jika ada keluarga yang sakit dibawa berobat ke
Puskesmas Lubuk Batang. Menurut anggota keluarga, tidak ada masalah
dalam pemanfaatan layanan kesehatan.
9) Identitas religius
a) Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragamaan
mereka
Tidak, semua anggota keluarga menganut agama Islam dan memiliki
pandangan yang sama dalam praktik keyakinan beragama.
b) Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau
organisasi keagamaan
Anggota keluarga aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan yaitu
pengajian setiap sabtu.
c) Agama yang dianut keluarga
Semua anggota keluarga menganut agama Islam.
d) Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam
kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan
Menurut Tn. A.penyakit merupakan ujian atau cobaan yang diberikan Allah
SWT kepada hambanya, agar hambanya menjadi lebih bertaqwa. Tidak ada
nilai-nilai keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan.
10) Status ekonomi
Jumlah pendapatan per bula Menurut Tn.A pendapatan keluarga sekitar Rp.
900.000,00 Rp. 1.500.000,00 per bulan.
a) Sumber-sumber pendapatan per bulan
Sumber pendapatan keluarga yaitu dari suami yang bekerja sebagai Petani.
b) Jumlah pengeluaran per bulan
-
c) Apakah sumber pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga
Menurut Tn.A. pendapatan keluarganya cukup untuk membiayai kebutuhan
sehari-hari, meskipun antara pendapatan dan pengeluaran keluarga
terkadang tidak seimbang. Kebutuhan yang dikeluarkan meliputi pengeluaran
untuk kebutuhan hidup sehari-hari, biaya pengobatan dan listrik.
d) Bagaimana keluarga mengatur pendapatan dan pengeluaran
Pendapatan dan pengeluaran diatur oleh Tn.A. dengan cara menyimpan
pendapatan dari suami , kemudian apabila ada kebutuhan mendadak, anggota
keluarga Tn. A.menggunakan uang tabungan tersebut.
11) Aktivitas rekreasi atau waktu luang
Keluarga Tn. A. jarang menonton TV bersama, karena anaknya selalu pergi
bersama teman-temannya sehingga jarang kumpul dengan anggota keluarganya.
sehari-harinya ditemani oleh Cucu.

b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A. saat ini adalah tahap VIII yaitu keluarga
dalam masa pensiun dan lansia. Keluarga dengan masa pensiun dan lansia,
dimana menunjuk kepada anggota keluarga yang berusia lanjut atau pensiun.
Anak pertama sudah berkeluarga dan ada anak yang belum berkeluarga. Tugas
perkembangan keluarga dalam masa pensiun dan lansia meliputi
mempertahankan pengaturan hidup yg memuaskan, menyesuaikan terhadap
pendapatan yang menurun, memperhatikan hubungan perkawinan,
menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan
keluarga antar generasi, meneruskan untuk memahami eksistensi mereka.
2) Sejauhmana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai dengan
tahap perkembangan saat ini.
Menurut Tn. A,, keluarga dapat melaksanakan tugas perkembangan keluarga.
3) Riwayat keluarga inti
Menurut Tn.A.selama ini mengalami masalah kesehatan Hipertensi
4) Riwayat keluarga sebelumnya
-
c. Data lingkungan
1) Karakteristik rumah
Keluarga Tn.A. tinggal di rumah bersama suami dan anak yang berada desa
lubuk batang dengan luas rumah kurang lebih <8m, tipe semi permanen, terdiri
dari 6 ruangan yaitu ruang tamu, 3 kamar, dapur, kamar mandi, dan ruang
keluarga. Tampak penataan ruangan cukup teratur dan rapi. Lantai rumah
semen, ventilasi udara dan sinar matahari masuk melalui pintu depan dan pintu
belakang. Ventilasi rumah lebih dari 10% luas lantai rumah.
2) Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal
Tetangga yang tinggal di sekitar rumah Tn. A. sebagian besar penduduk asli,
dengan demikian masyarakat di sekitar lingkungan ini tidak berpindah tempat.
Mata pencaharian masyarakat di sekitar bervariasi, sebagai pegawai negeri,
wiraswasta dan tani, sedangkan tingkat ekonomi rata-rata menengah ke atas.
Lingkungan tempat tinggal keluarga ini merupakan tempat hunian yang tidak
terlalu padat.
3) Mobilisasi geografis keluarga
Keluarga Tn. A. sudah lama tinggal di Lubuk Batang Baru, keluarga tidak
pernah berpindah-pindah.
4) Hubungan keluarga dengan fasilitas-fasilitas kesehatan dalam komunitas
Keluarga Tn. A. memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik. Apabila ada
anggota keluarga yang sakit di bawa ke Puskesmas Lubuk Batang
5) Sarana pendukung keluarga
Sumber pendukung keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan adalah
keluarga dekat, tetangganya. Jaminan pemeliharaan kesehatan yang dimiliki
keluarga Tn. A adalah ASKES.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi
Pola komunikasi yang dilakukan keluarga, khususnya antara Tn.A dengan anak-
anaknya berlangsung dengan baik, setiap ada permasalahan selalu dibicarakan
bersama. Pola komunikasi antara Tn.A dengan Nn. R juga berlangsung dengan
baik.
2) Struktur kekuasaan
Pengambil keputusan dalam keluarga lebih sering dilakukan oleh Tn.A tetapi
sebelumnya didiskusikan terlebih dahulu bersama anggota keluarga.
3) Struktur peran
Tn. A. adalah ibu pelindung keluarga dan pelindung keluarga telah dijalankan
dengan optimal.
4) Struktur Nilai-nilai keluarga
Nilai yang dianut oleh keluarga Tn. A. adalah dalam kehidupan ini kita harus
terus berusaha dan ikhtiar. Keyakinan agama yang dianut adalah Islam dimana
keluarga rajin menjalankan ibadah sholat lima waktu, puasa dibulan Ramadhan
dan membaca Al Quran. Keluarga sebenarnya sudah menanamkan pendidikan
agama semenjak kecil, ketika dewasa mereka berhak memilih dan
mempertanggungjawabkan perbuatannya.
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi Afektif
Keluarga Tn. A. saling sayang-menyayangi antar anggota keluarganya, tetapi
karena kesibukan masing-masing sering tidak ada waktu luang untuk
berkumpul bersama keluarga.
2) Fungsi sosialisasi
Sosialisasi keluarga dengan masyarakat sekitar baik.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Tn. A merupakan keluarga yang cukup memperhatikan masalah
kesehatan. Tetapi karena keterbatasan pengetahuan dan waktu, keluarga
jarang memperhatikan kesehatan khususnya terkait dengan penyakit anaknya.
f. Stress dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek yang dirasakan keluarga
Setiap 3 bulan keluarga harus melakukan pemeriksaan
2) Stressor jangka panjang yang saat ini terjadi pada keluarga
Menurut Tn.A masalah yang dihadapi keluarga adalah penyakit yang
dialami anaknya tidak sembuh-sembuh. Masalah yang lain menurut keluarga
adalah hal yang wajar dan bukan merupakan masalah yang besar.

3) Cara keluarga dalam mengatasi stressor


-
4) Strategi koping yang digunakan dan dipilih keluarga untuk menghadapi
stressor tersebut
Setiap kali anaknya kambuh, keluarga Tn.A membawa anaknya ke
Puskesmas
5) Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping terhadap masalah-
masalah mereka sekarang
Anggota keluarga berbeda dalam cara koping terhadap masalah mereka.
g. Harapan keluarga
Keluarga mengharapkan bantuan perawat agar beliau dan anaknya bisa sembuh
dari penyakitnya dan tidak kambuh lagi.
h. Pemeriksaan fisik
i.

Komponen yang Tn.A


diperiksa
- Usia 60 tahun
- Keadaan umum Compos Mentis
- TB
- BB
- TD 130/80 mmHg
- Dada Datar dan simetris
- Suhu 36, 90C
- Rambut Beruban
- Mata Konjungtiva merah,
tidak berkacamata
- Telinga Pendengaran baik,
tidak ada serumen
& luka
- Hidung Dapat membaui,
tidak ada sekret
- Mulut Lidah bersih, tidak
ada lesi, tidak
sumbing & gigi
tidak lengkap
- Leher Tidak terdapat
pembesaran kel
tiroid dan limfe
- Ekstremitas atas Tidak ada lesi atau
luka
-Ekstremitas bawah Tidak ada lesi dan
varises
-Kulit Tidak ada lesi,
elastis, turgor kulit
baik

-
2. Penjajakan Tahap II
Penjajakan tahap II mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga
a. Mengenal masalah
1) Pengertian
Tn.A mengatakan Asam urat adalah peredaran darah yang tertutup dan terjadi
pembengkakan.
2) Penyebab
Tn.A mengatakan tidak mengetahui penyebab asam urat
3) Tanda dan gejala
Tn.A mengatakan tanda dan gejala asam urat adalah nyeri di bagian kaki
4) Identifikasi tingkat keseriusan masalah dalam keluarga
Tn.A mengatakan tidak mengetahui bagaimana cara mencegah asam urat serta
tidak mengetahui apa yang harus dilakukan ketika asma anaknya kambuh.
b. Mengambil keputusan
1) Akibat
2) Keputusan keluarga
c. Melakukan perawatan sederhana
1) Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan keluarga
Selama ini ketika nyeri datang Tn.A mulai mengurangi nyeri menggunakan
kompres dingin
2) Cara-cara pencegahan
Tn.A mengurangi makan yang mengandung purin dan berolahraga
d. Modifikasi lingkungan
1) Lingkungan fisik
Modifikasi lingkungan fisik yang sudah dilakukan keluarga yaitu rumah
permanen dengan kondisi udara dapat masuk dengan bebas. Sinar matahari
masuk langsung ke dalam ruangan rumah dan jendela rumah dibuka setiap hari,
didepan rumah terdapat halaman yang biasa digunakan keluarga untuk
bersantai.
2) Lingkungan psikologis
Tn.A, sering berbagi cerita dengan anaknya, sehingga beliau tidak merasa
kesepian .
e. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
1) Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi keluarga
Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi Puskesmas lubuk batang.
2) Frekuensi kunjungan

B. ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah

1. Data Subyektif : Muskulus Hambatan


- Tn. A mengatakan tidak mengetahui skeletal, kaku mobilitas fisik

tentang asam urat sendi gangguan


sensori
- Tn. A mengatakan tidak mengetahui
cara mencegah asam urat
- Tn. A mengatakan mengatakan belum
memperoleh informasi tentang asam urat
dari dokter praktek swasta maupun
Puskesmas.
- Data Obyektif :
- Tn. A tampak kebingungan saat ditanya
tentang penyebab asam urat
- Tn. A tampak kebingungan saat ditanya
tentang pencegahan asam urat
C. PRIORITAS MASALAH
1. Deficit pengetahuan berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang kanker serviks,
asma bronchial serta dismenorea
S B
k o
No. Kriteria a b Scoring Pembenaran
l o
a T
1. Sifat masalah aktual 3 3 3/3 x 1= 1 Masalah sudah terjadi Tn.A asam
urat
2. Kemungkinan masalah 2 2 2/2 x 2 = 2 Pengetahuan keluarga tentang asam
dapat diubah : mudah urat , tapi ada tenaga perawat yang
akan memberi informasi. Status
ekonomi keluarga cukup, ada
fasilitas kesehatan yang terjangkau
oleh keluarga.
3. Potensi masalah untuk 2 3 2/3 x 1 = 2/3 Masalah sudah terjadi, keluarga
dicegah : cukup sudah membawa Tn.A Puskesmas .
4. Menonjolnya masalah : 2 2 2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan bahwa
Masalah berat harus masalah pada Tn.A
segera ditangani
4 2/3

D. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri gangguan muskulus skeletal , kaku sendi gangguan
sensori preseptual
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar Tindakan
Dx. 1 Setelah Setelah Keluarga Selidiki
Hambatan dilakukan dilakukan dapat keluhan
mobilitas fisik
b.d nyeri tindakan tindakan meningkatkan nyeri, catat
gangguan keperawat keperawatan pengetahuan lokasi dan
muskulus
an selama x selama x verbal tentang intensitas
skeletal , kaku
sendi pertemuan, pertemuan, pengertian (skala 0-10)
gangguan keluarga keluarga asam urat catat faktor-
sensori
dapat dapat : Keluarga faktor yang
preseptual
mengenal 1. Mengetah dapat mempercep
masalah ui meningkatkan at dan
asam urat pengertian pengetahuan tandan-
dan asam urat verbal tentang tanda rasa
penatalaksa 2. Mengetah penyebab sakit non
naannya ui asam urat verbal
penyebab Keluarga Berikan
asam urat dapat matras
3. Mengetah meningkatkan kasur keras
ui pengetahuan bantal kecil,
klasifikasi verbal tentang tinggikan
asam urat klasifikasi tempat tidur
4. Mengetah asam urat Anjurkan
ui Keluarga pasien
manifesta dapat mandi air
si klinis meningkatkan hangat,
asam urat pengetahuan sediakan
5. Mengetah verbal tentang waslap
ui manifestasi untuk
penatalaks klinis asam mengompre
anaan urat s sendi-
asam urat Keluarga sendi yang
6. Mengamb dapat kaku untuk
il meningkatkan beberapa
keputusan pengetahuan kali sekali
terkait verbal tentang Berikan
dengan penatalaksana mesase
masalah an asam urat yang lembut
asam urat Keluarga Kolaborasi
7. Melaku mampu dengan
kan membuat tenaga
penatalak keputusan kesehatan
sanaan dalam dan berikan
asam urat penatalaksana obat sesui
an asam urat petunjuk
pda Tn. A Berikan
obat
sebelum
aktivitas /
latihan yang
direncanaka
n
sebelumnya

E. CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa Tanggal dan Implementasi Evaluasi
Keperawatan Waktu

1. Dx. 1 Sabtu, 14 Oktober Dengan menggunakan Sabtu, 17 Otober 2017


Hambatan 2017 Leaflet: Pukul 15.00 WIB
mobilitas fisik
b.d nyeri Pukul 15.30 WIB 1. Membantu dalam S:
gangguan menentukan Keluarga mengatakan sudah
muskulus
kebutuhan memahami tentang cara
skeletal , kaku
sendi manajemen nyeri mengurai mencegah terjadinya
gangguan dan keaktifan yeri.
sensori
program O:klien dapat
preseptual
2. Matras yang mengungkapkan kembali
lembut, bantal yang cara mengurai mencegah
empuk. Akan terjadinya yeri .
mencegah A: tujuan tercapai sebagian
pemeliharaan P:lanjutkan intrevensi
kesejajaran tubuh -anjurkan Tn A.keluarga
yang tepat melakukan menghindari
3. Panas makan tinggi purin
meningkatkan Anjurkan Tn A keluarga untuk
relaksasi otot dan mengkonsumsi makana sesuai
mobilitas, menurun dengan petunjuk asam urat
rasa sakit dan Anjurkan pada keluarga
melepaskan mengontrol secara teratur .
kekauan di pagi I: melaksanakan tindakan
hari sesuai intervensi
4. Meningkatkan E; masalah teratasi sebagian
relaksasi/
mengurangi rasa
nyeri S: keluarga klien mengatakan
5. Sebagai anti sudah memahami tentang cara
inflamasi efek merawat keluarga asam urat
analgetik dengan dengan kurangi makanan tinggi
dalam mengurangi purin ,kontrol secara teratur .
kekakuan dari
meningkatkan O: klien dapat melakukan
mobilitas kembali cara merawat keluarga
6. Meningkatkan penyakit asam urat dengan cara
renovasi mengurangi makan tinggi purin ,
7. Mengurangi kontrol secara teratur .
ketegangan otot
(spalsmi A: tujuan tercapai sebagian
memudahkan untuk P; lanjutkan intervensi Tn A
ikut kedalam terapi) keluarga banyak mengkomsumsi
TTD air putih .
- Anjurkan Tn A banyak
olaraga
(YUNUS)
I ;melaksanakan tindakan secra
intervensi

E: masalh teratasi sebagian .

(YUNUS)
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA TN.A DENGAN PENYAKIT ASAM URAT
DI DUSUN 2 LUBUK BATANG BARU

Nama mahasiswa : Muhammad Yunus


Kunjungan ke :I
Tanggal : 4 Oktober 2017
Materi : Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan yang
ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat atau sakit
(Friedman et all, 2003). Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk membantu
keluarga dalam membantu dirinya sendiri untuk mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi
atau kesejahteraan dalam konteks tujuan utama mereka, aspirasi dan kemampuannya.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
serta beberapa orang yang tinggal dan kumpul disatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan dalam
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai anggota keluarga, pada tatanan
komunitas dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman pada standar
keperawatan, berlandaskan pada etika, dan etika keperawatan dalam lingkup dan
wewenang serta tanggung jawab keperawatan. Peran perawat keluarga sangat dibutuhkan
oleh keluarga untuk membangun keluarga sehat sesuai dengan budayanya, perawat
berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan, konselor, pendidik atau peneliti agar
keluarga dapat mengenal tanda bahaya dini gangguan kesehatan pada anggota
keluarganya.
Perkenalan dan membina hubungan saling percaya (BHSP) dengan keluarga
sangat dibutuhkan pada tahap awal pengkajian pada keluarga. Dengan BHSP diharapkan
terjadi hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain. Komunikasi tetap terjaga
dan meminimalkan risiko kesalahpahaman antar perawat dengan klien. Untuk itu pada
kunjungan pertama dengan keluarga Tn.A mahasiswa akan melakukan Bina Hubungan
Saling Percaya (BHSP) agar proses asuhan keperawatan keluarga dapat berjalan dengan
lancar.

B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosis Keperawatan Keluarga
Belum dapat ditegakkan
2. Tujuan Umum
Terbina hubungan saling percaya dan bersama-sama dapat mengidentifikasi
permasalahan kesehatan keluarga pada kegiatan praktek keperawatan keluarga
3. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan keluarga dapat saling mengenal serta terjalin silaturahmi
b. Mahasiswa dan keluarga mendapat informasi tentang permasalahan kesehatan yang
terjadi dalam keluarga Tn.A dan kegiatan praktek keperawatan keluarga yang akan
dilaksanakan
c. Mahasiswa dan keluarga dapat bersama-sama menyimpulkan permasalahan
kesehatan keluarga yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang ada

C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Metoda
Metode yang digunakan adalah diskusi dan tanya jawab
2. Media dan alat
Belum menggunakan media
3. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Rabu, 4 Oktober 2017
Waktu : 11.00-12.00 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn.A Lubuk Batang Baru
4. Rencana Kegiatan
Membina hubungan saling percaya dan kontrak waktu untuk kunjungan berikutnya
yaitu pengkajian keperawatan keluarga tentang masalah kesehatan keluarga

D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Terciptanya hubungan saling percaya
2. Evaluasi Proses
a. Komunikasi terapeutik
b. Keluarga dapat menerima kedatangan mahasiswa dan tercipta hubungan saling
percaya
c. Adanya kontrak waktu untuk kunjungan selanjutnya
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiswa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa mampu membina hubungan saling percaya dengan keluarga
c. Keluarga menyetujui kontrak waktu untuk kunjungan berikutnya dalam rangka
pengkajian keperawatan keluarga

Yogyakarta, 28 Maret 2011


Mahasiswa Pembimbing

Muhammad Yunus Eko Purwani Asih rejeki, S.Kep, Ns


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA TN.A DENGAN PENYAKIT ASAM URAT
DI DUSUN 2 LUBUK BATANG BARU

Nama mahasiswa : muhamad yunus


Kunjungan ke : II
Tanggal : 14 Oktober 2017
Materi : Pengkajian

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan yang
ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat atau sakit
(Friedman et all, 2003). Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk membantu
keluarga dalam membantu dirinya sendiri untuk mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi
atau kesejahteraan dalam konteks tujuan utama mereka, aspirasi dan kemampuannya.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
serta beberapa orang yang tinggal dan kumpul disatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan dalam
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sebagai anggota keluarga, pada tatanan
komunitas dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman pada standar
keperawatan, berlandaskan pada etika, dan etika keperawatan dalam lingkup dan
wewenang serta tanggung jawab keperawatan. Peran perawat keluarga sangat dibutuhkan
oleh keluarga untuk membangun keluarga sehat sesuai dengan budayanya, perawat
berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan, konselor, pendidik, atau peneliti agar
keluarga dapat mengenal tanda bahaya dini gangguan kesehatan pada anggota
keluarganya.
Sebelum dilakukan sebuah implementasi pada keluarga, perlu dilakukan
pengkajian terlebih dahulu sehingga diperoleh data yang akurat serta dapat menunjang
penegakan suatu diagnosa. Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat
mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan pengkajian terhadap keluarga Ny.
J, kemudian akan dilanjutkan dengan pemberian asuhan keperawatan keluarga.
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosis Keperawatan Keluarga
Belum dapat ditegakkan
2. Tujuan Umum
Bersama keluarga mengidentifikasi permasalahan kesehatan keluarga pada kegiatan
praktek keperawatan keluarga
3. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan keluarga mendapat informasi tentang permasalahan kesehatan yang
terjadi dalam keluarga Tn A
b. Mahasiswa dan keluarga bersama-sama menyimpulkan permasalahan kesehatan
keluarga yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang ada
c. Mahasiswa dapat menganalisa data
d. Mahasiswa dapat merumuskan diagnosa keperawatan
e. Mahasiswa dapat membuat atau menyusun rencana asuhan keperawatan

C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Metoda
Metode yang digunakan adalah diskusi dan tanya jawab
2. Media dan alat
Media yang digunakan adalah format pengkajian keluarga
3. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : 14 Oktober 2017
Waktu : 15.00-16.00 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn A lubuk batang baru.
4. Rencana Kegiatan
Membina hubungan saling percaya dan pengkajian keperawatan keluarga tentang
masalah kesehatan keluarga serta kontrak waktu untuk kunjungan selanjutnya yaitu
implementasi.
D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dan perencanaan pengkajian, meliputi :
a. Kontrak waktu dengan keluarga
b. Format pengkajian keluarga
2. Evaluasi Proses
a. Komunikasi terapeutik
b. Keluarga kooperatif dengan bersedia mengutarakan semua permasalahan kesehatan
yang terjadi dalam keluarga
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiswa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa mampu membina hubungan saling percaya dengan keluarga
c. Mahasiswa dan keluarga mampu menemukan permasalahan kesehatan yang terjadi
pada anggota keluarga

Baturaja, Oktober 2017


Mahasiswa Pembimbing

Muhamad yunus Eko purwani AR,S.Kep.Ns


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA TN.A DENGAN PENYAKIT ASAM URAT
DI DUSUN 2 LUBUK BATANG BARU

Nama mahasiswa : Muhamad yunus


Kunjungan ke : III
Tanggal : 14 Oktober 2017
Materi : Penyuluhan asam urat

A. LATAR BELAKANG
Keluarga ini tergolong dalam Single Parent Family karena dalam satu rumah
keluarga dengan orangtua tunggal dan sebagai kepala keluarga, sebagai konsekuensi dari
ditinggalkan (meninggal). Jumlah anggota keluarga di rumah Tn A sebanyak 5 orang.
Tahap perkembangan keluarga Tn A saat ini adalah tahap VIII yaitu keluarga dalam
masa pensiun dan lansia. Keluarga dengan masa pensiun dan lansia, dimana menunjuk
kepada anggota keluarga yang berusia lanjut atau pensiun hingga pasangan yang sudah
meninggal dunia. Anak pertama sudah berkeluarga dan ada dua anak yang belum
berkeluarga.
Tugas perkembangan keluarga dalam masa pensiun dan lansia meliputi
mempertahankan pengaturan hidup yg memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan
yang menurun, memperhatikan hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap
kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan keluarga antar generasi, meneruskan untuk
memahami eksistensi mereka. Menurut Tn A, keluarga dapat melaksanakan tugas
perkembangan keluarga.
Menurut Tn A selama ini mengalami masalah kesehatan yang berarti yaitu Ca
asam urat, selama kurang lebih 5 tahun. Sedangkan anggota keluarga yang lain .
Tn A mengatakan mengatakan belum memperoleh informasi tentang asam urat . Tn A
mengatakan bahwa sering mengalami nyeri bagian lutut serta nyeri yang dirasakan
dengan skala 6-8. Ketika sedang mengalami nyeri, dikurangi dengan tiduran. Tn A
mengatakan bahwa asam urat tidak perlu diatasi karena akan sembuh sendiri,
keluarganya tidak memberikan pertolongan ketika dia sedang asam urat , tetapi hanya
dibiarkan dan dianjurkan untuk istirahat.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn A kurang
mengenal masalah asam urat, sehingga perlu diberikan penyuluhan tentang asam urat
pada keluarga Tn A .

B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosis Keperawatan Keluarga
Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri ganguan muskulus skeletal ,kaku nyeri
ganguan sensorik pereseptual
2. Tujuan Umum
Setelah di lakukan asuhan keperwatan selama 3 hari,klien mengalami penurunan
rasa nyeri atau dapat mentelirik rasa nyeri dengan keterian ,klien mengetahui dan
dapat memperagakan teknis disteraksi dan relaksasi.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x kunjungan, keluarga Tn A.
mampu :
a. Mengenal masalah tentang asam urat
b. Membuat keputusan yang tepat untuk asam urat
c. Memberikan penatalaksanaan asam uratt pada anggota keluarga yang mengalami
asam urat khususnya Tn A

C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Metoda
Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab

2. Media dan alat


Media yang digunakan adalah leaflet
3. Materi
Terlampir
4. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : 17 Oktober 2017
Waktu : 15.30-16.30 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn A lubuk batang baru
5. Rencana Kegiatan
a. Mengucapkan salam pada keluarga Tn A
b. Mengingatkan kontrak waktu sebelumnya
d. Menjelaskan tujuan kunjungan, yaitu memberikan penyuluhan tentang asam urat
e. Melakukan penyuluhan meliputi pengertian, penyebab, klasifikasi, manifestasi
klinis dan penatalaksanaan asam urat.

D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan sehari sebelum kunjungan keluarga, berupa kontrak waktu
dengan keluarga Tn A untuk dilakukan penyuluhan tentang asam urat
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan berjalan dengan lancar
b. Keluarga mampu bersikap kooperatif
c. Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiswa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Keluarga mengerti dan memahami tentang pengertian, penyebab, klasifikasi,
manifestasi klinis dan penatalaksanaan asam urat

Baturaja Oktober 2017


Mahasiswa Pembimbing

Muhamad yunus Eko purwarni AR.S Kep


.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ASAM URAT

Di Susun Oleh :
Muhamad yunus
Po 71 20 2 15 032

Pembimbing :
Eko Purwani Asih Rejeki S. Kep., Ns

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PRODI KEPERAWATAN BATURAJA

2017
I. Identifikasi masalah
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang berhubungan dengan persendian
dan pergerakan.Oleh karenanya apabila persendian terkena asam urat maka pergerakan
menjadi terbatas,dan lama-kelamaan bila dibiarkan akan menjadi tofi dimana terjadi
penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan sehingga kalau dilihat dari luar seperti ada
daging yang menonjol terutama pada daerah persendian. hal ini biasanya terjadi pada orang
dewasa.
Kelebihan asam urat bisa disebabkan karena proses pemasukan makanan yang banyak
mengandung purin atau karena proses pengeluaran purin lewat urin yang kurang.
Berdasarkan hasil pengkajian pada Tn A keluarga didapatkan keterangan bahwa Tn A
menderita kelebihan asam urat dan kadang-kadang mengeluh sakit bila berjalan jauh.

I. PENGANTAR
Bidang Studi : Keperawatan komunitas
Topik : Asam Urat
Sub Topik : asam urat
Sasaran : Keluarga Tn.A
Hari/Tanggal : 14 Oktober 2017
Jam : 15.30 WIB - selesai
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah keluarga Tn.A Lubuk Batang Baru

II. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga Tn. A mampu memahami
dan mengerti tentang asam urat serta mampu melakukan penatalaksanaan asam urat
pada anggota keluarga yang mengalami asam urat.
.
III. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIM)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga Tn.A mampu menjelaskan
kembali tentang :
1. Pengertian asam urat
2. Penyebab asam urat
3. Klasifikasi asam urat
4. Manifestasi klinis asam urat
5. Penatalaksanaan asam urat

IV. MATERI
Terlampir

V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

VI. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 2 menit Pembukaan :
Memberi salam Menjawab salam
Menjelaskan tujuan kegiatan Mendengarkan
Menyebutkan materi/pokok bahasan Mendengarkan
yang akan disampaikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
Materi : memperhatikan
1. Pengertian asam urat Bertanya
2. Penyebab asam urat Memperhatikan
3. Klasifikasi asam urat
4. Manifestasi klinis asam urat
5. Penatalaksanaan asam urat
Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya
Menjawab pertanyaan
3. 6 menit Evaluasi :
Meminta kepada keluarga untuk Menjawab pertanyaan
menjelaskan atau menyebutkan kembali : Memperhatikan
1. Pengertian asam urat
2. Penyebab asam urat
3. Klasifikasi asam urat
4. Manifestasi klinis asam urat
5. Penatalaksanaan asam urat
Menyimpulkan materi penyuluhan
bersama keluarga
4. 2 menit Penutup :
Mengucapkan terimakasih dan Menjawab salam
mengucapkan salam

VIII. PENGESAHAN
Baturaja, Oktober 2017
Sasaran Pemberi materi

Keluarga Tn.A Muhamad Yunus

Mengetahui
Dosen Pembimbing

Eko Purwani Asih Rejeki S. Kep,Ns


IX. EVALUASI
A. Tanya Jawab
1. Apa yang dimaksud dengan Asam Urat?
2. Apa saja penyebab Asam Urat?
3. Sebutkan klasifikasi Asam Urat?
4. Sebutkan manifestasi klinis Asam Urat?
5. Sebutkan penatalaksanaan Asam Urat?

X. LAMPIRAN MATERI
ATRITIS GOUT (ASAM URAT)
I. Pengertian
Asam urat merupakan kelainan metabolik yang disebabkan karena penumpukan purin atau
eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Asam urat merupakan penyakit heterogen meliputi hiperurikemia, serangan artritis akut yang
biasanya mono-artikuler. Terjadi deposisi kristal urat di dalam dan sekitar sendi, parenkim
ginjal dan dapat menimbulkan batu saluran kemih (Edu S. Tehupeiory, 2000)

II. Etiologi
Faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat
mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat.
Jenis kelamin dan umur
Prosentase Pria : Wanita yaitu 2 : 1 pria lebih beresiko terjadinya asam urat yaitu umur (30
tahun keatas), sedangkan wanita terjadi pada usia menopouse (50-60 tahun).
Berat badan
Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hiperurisemia dan gout berkembang karena ada
jaringan yang tersedia untuk omset atau kerusakan, yang menyebabkan kelebihan produksi
asam urat.
Konsumsi alkohol
Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan hiperurisemia, karena alkohol
mengganggu dengan penghapusan asam urat dari tubuh.
Diet
Makan makanan yang tinggi purin dapat menyebabkan atau memperburuk gout. Misalnya
makanan yang tinggi purin : kacang-kacangan, rempelo dll.
Obat-Obatan Tertentu
Sejumlah obat dapat menempatkan orang pada risiko untuk mengembangkan hiperurisemia
dan gout. Diantaranya golongan obat jenis diuretik, salisilat, niasin, siklosporin, levodova.

III. Patofisiologi
1. Presipitasi kristal monosodium urat, dapat terjadi di jaringan jika konsentrasi dalam plasma
lebih dari 9 mg/dl.
2. Respon leukosit polimorfonuklear (PMN) dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh
leukosit.
3. Fagositosis, terbentuk fagolisosom dan akhirnya membran vakuol disekeliling kristal bersatu
dengan membran leukositik lisosom.
4. Kerusakan lisosom, terjadi robekan membram lisosom dan pelepasan enzim dan oksida
radikal ke dalam sitoplasma.
5. Kerusakan sel, terjadi respon inflamasi dan kerusakan jaringan.
Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal
dihasilkan asam urat. Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui
feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada
menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh.
Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi
bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan
terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
IV. Tanda dan Gejala
1) Stadium Arthritis Gout Akut
Sangat akut, timbul sangat cepat dalam waktu singkat.
Keluhan utama: nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam,
menggigil dan merasa lelah.
Faktor pencetus: trauma lokal, diet tinggi purin (kacang-kacangan, rempelo dll), kelelahan
fisik, stres, diuretic.
Penurunan asam urat secara mendadak dengan allopurinol atau obat urikosurik dapat
menyebabkan kekambuhan.
2) Stadium Interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan dari stadium akut dimana terjadi periode interkritikal
asimptomatik.
3) Stadium Arthritis Gout Menahun
Stadium ini umumnya pada pasien yang mengobati sendiri sehingga dalam waktu lama tidak
berobat secara teratur pada dokter. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar
sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang
berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini
akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila
ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu
lagi.
V. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboraturium
LED , CRP analisis cairan sendi asam urat darah dan urine 24 jam ureum, kreatinin..
Peningkatan kadar asam urat serum (hyperuricemia), Peningkatan asam urat pada urine 24
jam, Cairan sinovial sendi menunjukkan adanya kristal urat monosodium, Peningkatan
kecepatan waktu pengendapan
Pemeriksaan X-Ray
Pada pemeriksaan x-ray, menampakkan perkembangan jaringan lunak

VI. Penatalaksanaan
1) Non farmakologi
a. Pembatasan makanan tinggi purin ( 100-150 mg purin/hari.
b. Cukup kalori sesuai kebutuhan yang didasarkan pada TB n BB.
c. Tinggi karbohidrat kompleks (nasi, roti, singkong, ubi) disarankan tidak kurang dari 100
g/hari.
d. Rendah protein yang bersumber hewani.
e. Rendah lemak, baik dari nabati atau hewani.
f. Tinggi cairan. Usahakan dapat menghabiskan minuman sebanyak 2,5 ltr atau sekitar 10 gelas
sehari dapat berupa air putih masak, teh, sirop atau kopi.
g. Tanpa alkohol, termasuk tape dan brem perlu dihindari juga. Alkohol dapat meningkatkan
asam laktat plasma yang akan menghambat pengeluaran asam urat
2) Farmakologi
a. Pengobatan fase akut, obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri dan inflamasi (colchicine,
indometasin, fenilbutazon, kortikostropin)
b. Pengobatan hiperurisemia, terbagi dua golongan, yaitu :
Golongan urikosurik (probenesid, sulfinpirazon, azapropazon, benzbromaron) dan Inhibitor
xantin (alopurinol ).
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Edisi
8 Vol 2, EGC, Jakarta.
Mansjoer , Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke 3. Jakarta : Media Aeusculapius.
Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4, EGC,
Jakarta.
Suparyanto. Metabolisme Purin dan Pirimidin. http://dr-suparyanto-m.kes.blogspot.com (Online) 01
Juli 2012.

You might also like