You are on page 1of 16

MODUL V : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP

TUMBANG BALIT

Analisa Data

Data Etiologi Masalah


DS : - Klg mengatakan anaknya - klien tidak mengenal Ketidakefektifan pola
sudah 3 hari batuk tentang ISPA nafas b.d ketidak
pilek disertai panas jika - klien tidak mampu mampuan keluarga
malam, klien mengeluh mengambil keputusan merawat anggota
sesak nafas dan batuk - klien tidak mampu keluarga dengan ISPA
- Klg mengatakan tidak merawat ISPA pada anak Tn. A
mengetahui penyakit - klien tidak mampu
ISPA memodifikasi
- Klg mengatakan tidak lingkungan
mengetahui tanda dan - klien tidak mampu
gejala penyakit ISPA menggunakan fasilitas
- Klg mengatakan tidak pelayanan kesehatan
mengetahui penyebab
ISPA
ketidak mampuan
- Klg mengatakan jika
keluarga merawat anggota
ada anggota klg yg
keluarga
sakit hanya membeli
obat diwarung dan jika
berlanjut dibawa ke
puskesmas
- Klg mengatakan sudah
3 hari anaknya belum
juga dibawa ketenaga
kesehatan.
DO : - kesadaran : CM
- TD : 90/60 mmHg
- N : 78x/menit
- RR : 26x/menit
- Suhu : 36,6C
- Klien terlihat sesak nafas
dan batuk, banyak
sekret, suara paru ronchi
- Bagian rumah pengap,
cahaya matahari tidak
bisa langsung masuk
kedalam rumah

Diagnosa Keperawatan

Ketidakefektifan pola nafas b.d ketidak mampuan keluarga merawat


anggota keluarga dengan ISPA pada anak Tn. A
Skoring ISPA
Perencanaan Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Penyakit ISPA

Dx Kep. Tujuan Evaluasi


No Intervensi
keluarga Umum Khusus Kriteria Standar
1. Ketidakefektifan Setelah Setelah dilakukan 5x 1. ISPA adalah penyakit 1. Jelaskan pengertian
pola nafas b.d dilakukan 5-6 x kunjungan keluarga yang menyerang salah satu ISPA dengan

ketidak mampuan 45 menit dapat : bagian dan atau lebih dari metode tanya jawab
dan leaflet selama
keluarga merawat kunjungan 1. Dapat mengenal Respon saluran pernafasan mulai
40 menit.
anggota keluarga ketidak masalah penyakit verbal dari hidung hingga alveoli
dengan ISPA efektifan pola ISPA ditandai termasuk jaringan
pada anak Tn. A nafas dapat dengan keluarga adneksanya seperti sinus,
diatasi dapat : rongga telinga tengah dan
- Menjelaskan pleura ( Nelson, 2003 )
pengertian ISPA Tanda dan Gejala
- Mampu - Demam, pusing
menyebutkan tanda - Malaise
dan gejala ISPA - Anoreksia
- Mampu - Vomitus
menyebutkan faktor - Photophobia
penyebab ISPA - Gelisah
- Batuk, keluar sekret
- Dyspnea, retraksi
suprasternal, hipoksia
- Dan dapat berlanjut pada
gagal nafas apabila tidak
mendapat pertolongan dan
mengakibatkan kematian
Faktor Penyebab
- Usia
- Ventilasi rumah yg kurang
- Kebiasaan merokok
- Faktor lingkungan
2. Mampu mengambil Afektif 2. Dampak Penyakit ISPA 2. Jelaskan dampak
keputusan untuk - Kesulitan bernafas dari ISPA dengan

melakukan - Demam tinggi dan metode tanya jawab


dengan leaflet
perawatan ISPA menggigil
selama 10 menit
ditandai dengan : - Tingkat oksigen dalam
- Mengetahui dampak darah rendah
dari penyakit ISPA - Kesadaran yang menurun
- Menunjukkan sikap dan bahkan pingsan
untuk melakukan - Hidung tersumbat atau
perawatan ISPA berair
- Batuk dan tenggorokan
terasa sakit
- Merasa kelelahan
- Tubuh merasa sakit
Menunjukkan sikap perawatan
pada anemia
3. Kemampuan Psikomotor / 3. Mampu 3. Mendemonstrasikan
keluarga merawat Redemonstra mendemonstrasikan dan melakukan
anggota keluarga si perawatan terapi modalitas tindakan terapi

yang sakit pada atau terapi herbal pada herbal ( air madu )

ISPA ditandai ISPA


dengan : SOP :
- Mampu melakukan Redemonstra Pelaksanaan
tindakan preventif si
Persiapan Lingkungan
diantaranya
mengenal terapi - Tempat yang bersih dan
modalitas pada strategis
penyakit ISPA
Persiapan Alat Dan Bahan
- Mampu melakukan Redemonstra
tindakan kuratif si Alat :

terapi herbal untuk1. 1. Gelas 250 ml

ISPA 2. 1 Sendok makan

Bahan :
1. 2 sendok makan madu
murni
2. 1 gelas air hangat
Prosedur
1. Siapkan gelas dan sendok
2. Siapakan air hangat
3. Tuangkan air hangat
kedalam gelas
secukuppnya
4. Tambahakan 2 3 sendok
makan madu
5. Lalu aduklah madu hingga
larut
6. Minum lah air madu
tersebut saat masih hangat
7. Minum air madu 2x sehari
sampai batuk mereda
Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/
Madu

4. Mampu memelihara Respon 4. Pengertian Rumah Sehat 4. Anjurkan menata


lingkungan rumah Verbal / menurut Depkes RI (2003) barang-barang

yang sehat Redemonstra adalah bangunan tempat rumah tangga, dan


anjurkan setiap pagi
si tinggal yang memenuhi syarat
membuka pintu dan
kesehatan yaitu rumah yang
ventilasi
memiliki jamban yang sehat,
sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah,
ventilasi yang baik, kepadatan
hunian rumah sesuai dan
lantai rumah yang tidak
terbuat dari tanah (Depkes RI,
2003). Seperti dikutip dari
Pedoman Teknis Penilaian
Rumah Sehat, Depkes RI,
2007. Maka secara umum
Rumah dikatan sehat apabila
memenuhi kriteria sebagai
berikut :
a. Dapat memenuhi
kabutuhan psikologis
Antara lain privacy
yang cukup,
komunikasi yang sehat
antar anggota keluarga
dan penghuni rumah,
adanya ruangan khusus
untuk istirahat (ruanga
tidur) , bagi masing-
masing penghuni.
b. Dapat memenuhi
persyaratan pencegahan
penularan penyakit
antar penghuni rumah
dengan penyediaan air
bersih, pengelolaan
tinja dan limbah rumah
tangga, bebas vector
penyakit dan tikus,
kepadatan huniaan yang
tidak berlebihan, cukup
sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan
dan minuman dari
pencemaran, disamping
pencahayaan dan
penghawaan yang
cukup.
c. Memenuhi kebutuhan
psikologis Antara lain
pencahayaan,
penghawaan, dan ruang
gerak yang cukup,
terhindar dari
kebisingan yang
mengganggu.
d. Memenuhi persyaratan
pencegahan terjadinya
kecelakaan baik yang
timbul karena pengaruh
luar dan dan dalam
rumah, Antara lain
persyaratan garis
sepadan jalan,
konstruksi bangunan
rumah, bahaya
kebakaran dan
kecelakaan di dalam
rumah.
5. Mampu Afektif / 5.Pelayanan Kesehatan adalah
5. Anjurkan pada
menggunakan Psikomotor setiap upaya yang
keluarga untuk
fasilitas / pelayanan diselenggarakan sendiri atau memeriksakan An.
kesehatan seecara bersama- sama dalam D secara teratur ke
dimasyarakat suatu organisasi untuk pelayanan kesehatan
memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun
masyarakat (Depkes RI,
2009).
Menurut Azwar (1996),
bentuk pelayanan kesehatan
adalah :
a. Pelayanan Kesehatan
tingkat pertama (primer)
pelayanan yang lebih
mengutamakan pelayanan
yang bersifat dasar dan
dilakukan bersama
masyarakat dan dimotori
oleh : Dokter umum
(Tenaga Medis), Perawat
Mantri (Tenaga Medis)
Pelayanan Kesehatan
primer ( Primary Health
Care), atau pelayanan
kesehatan masyarakat
adalah pelayanan
kesehatan yang paling
depan, yang pertama kali
diperlukan masyarakat
pada saat meraka
megalami gangguan
kesehatan atau kecelakaan.
Contoh : Puskesmas,
Puskesmas keliling,
Klinik.
b. Pelayanan Kesehatan
Tingkat kedua ( Sekunder)
adalah pelayanan yang
lebih bersifat spesialis dan
bahkan kadang kala
pelayanan subspecialis,
tetapi masih terbatas.
Pelayanan Kesehatan
Sekunder Tersier
(secondary and tertiary
health care), adalah rumah
sakit, tempat masyarakat
memerlukan perawatan
lebih lanjut (rujukan). Di
Indonesia terdapat
berbagai rumah sakit,
mulai dari rumah sakt tipe
D sampai dengan rumah
sakit kelas A. Pelayanan
kesehatan dilakukan oleh
Dokter specialis, dokter
subspecialis. Contoh :
Rumas Sakit tipe C dan
rumah sakit tipe D
Pelayanan kesehatan tigkat
ketiga (tersier) adalah
pelayanan yang lebih
mengutamakan pelayanan
subspecialis serta subspecialis
luas. Pelayanan kesehatan
dilakukan oleh : Dokter
subspecialis luas. Contoh :
Rumah sakit tipe A, Rumah
sakit tipe B.

You might also like