Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui status kebutuhan asupan gizi yang harus diperhatikan untuk ibu
menyusui.
2. Mengetahui pengaruh status gizi bagi ibu menyusui.
3. Mengetahui cara untuk memberikan pendidikan gizi pada ibu menyusui.
1.4 Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan dan manfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambah ilmu pengetahuan.
2. Pembaca, sebagai media informasi dan penambah wawasan.
1.5 Prosedur Makalah
Prosedur penulisan yang digunakan oleh penulisan adalah mengambil sumber
dari browsing internet.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ibu adalah sebutan untuk orang perempuan yang telah melahirkan kita,
wanita yang telah bersuami, panggilan yang lazim pada wanita
(Poerwodarminta, 2003).
Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang lazim
pada wanita baik yang sudah bersuami maupun belum (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2001).
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil
dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks
menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu (http://id.wikipedia.org).
Menyusui adalah memberikan air susu untuk diminum kepada bayi, dan
sebagainya dari buah dada (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001).
3
2.2 Pembahasan
4
tambahan zat makanan 800 kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan
untuk aktivitas ibu itu sendiri.
2.2.2.1 Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
1) Kalori
Kebutuhan kalori selama menyusui proforsional dengan jumlah ASI yang
dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama kehamilan. Rata-
rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/
100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang
dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal per hari untuk 6 bulan
pertama dan 510 kal per hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah
susu normal. Rata-rata ibu harus mengkonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui.
2) Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gr di atas kebutuhan normal ketika menyusui.
Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
3) Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan.
Dianjkurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari dalam bentuk air putih,
susu dan jus buah.
4) Vitamin dan mineral
Kebutuhan vitamin dan minerl selama menyusui lebih tinggi dari pada masa
hamil.
5
2.2.2.2 Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada
ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak,
bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial
menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.
2.2.3 Pendidikan Gizi Ibu Menyusui
Pendidikan dalam pemberian gizi pada ibu menyusui dapat dilakukan dengan
memperhatikan cara-cara sebagai berikut :
a. Buatlah setiap gigitan berarti, makan makanan yang bermanfaat untuk
menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan
mempercepat kondisi setelah melahirkan.
b. Semua kalori tidak diciptakan setara, memilih makanan yang mengandung
kalori sesuai dengan kebutuhan.
c. Jika bayi kelaparan, maka bayi juga jangan melewatkan makan jika saat
menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.
d. Jadilah ahli efisiensi
Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal , yang terpenting sesuai
dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.
e. Karbohidrat adalah isu komplek
Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga
menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
f. Yang manis tidak ada manfaatnya, bahkan menimbulkan masalah
Kalori yang berasal dari gula kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang
manis dikurangi.
g. Makanlah makanan yang alami
Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan
mengurangi nilai gizi air susu.
h. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini
akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
6
ASI menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi untuk kesehatan
dan tumbuh kembangnya pada awal-awal kehidupan (0-6 bulan dianjurkan ASI
eksklusif).
Ibu menyusui sangat penting untuk mengkonsumsi bervariasi makanan termasuk:
a. Buah-buahan dan sayuran (dapat juga dibuat dalam bentuk jus),
merupakan makanan yang kaya serat. Umumnya ibu setelah melahirkan
akan mengalami konstipasi (susah BAB) yang kadang dapat disertai nyeri.
Makanan berserat dapat mengurangi keluhan ini.
b. Makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang sebagai
sumber energi.
c. Sumber protein seperti daging, ayam, telur, dan ikan.
d. Makanan tambahan seperti susu, keju, suplemen kalsium.
Makan ikan baik untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi, tetapi dianjurkan
untuk tidak lebih dari dua porsi dalam seminggu. Ini disebabkan zat-zat polutan
yang ada pada ikan dapat ikut melalui ASI dan dapat membahayakan bayi.
Selain dari pendidikan diatas, ada juga tips yang dapat diberikan pada ibu
menyusui dalam pemerhatian gizinya.
Tips Gizi Ibu Menyusui, diantaranya :
a. Macronutrients
Saat menyusui disarankan mengkonsumsi protein (terutama ikan), asam
lemak esensial, dan karbohidrat lebih banyak dibanding ketika tidak pada
masa menyusui.
b. Kalsium
Kekurangan kalsium pada saat menyusui dapat mengakibatkan
osteoporosis. Sumber kalsium yang baik bisa diperoleh dari susu kedelai,
semua jenis sayuran daun yang berwarna hijau, ikan laut.
c. Zinc
Masa menyusui membutuhkan asupan zat seng lebih banyak. Zat mineral
ini dapat dipenuhi dari sumber pangan hewani.
7
d. Vitamin B (asam folat, B6, B12).
Pastikan daging ikan, ayam, daging merah, telur, dan berbagai produk
susu, polong-polongan, dan biji-bijian masuk ke dalam daftar menu ibu
menyusui.
e. Vitamin D
Berjemur dibawah sinar matahari sangat baik untuk merangsang produk
susu ibu.
Dengan pemaparan-pemaparan diatas, ibu menyusui diharapkan agar dapat
menyusun menu untuk memnuhi kebutuhan asupan gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh ibu. Dalam menyusun menu makanannya, ibu menyusui dapat
memperhatikan dalam penyusunannya.
Menyusun Menu untuk ibu menyusui, makanan sehari-hari yang
dikonsumsi oleh ibu menyusui harus memenuhi syarat menu seimbang sesuai
dengan kebutuhan gizi ibu.
Dalam menyusun hidangan untuk ibu menyusui perlu diperhatikan hal berikut
ini:
a. Gunakan bahan makanan yang beraneka ragam.
b. Makanan mudah dicerna.
c. Bumbu tidak terlalu merangsang.
d. Porsi kecil tapi sering.
e. Cukup cairan.
f. Ibu yang tidak mengalami penyakit tertentu tidak ada pantangan dalam hal
makan.
g. Makanan yang seimbang, gerak badan, dan udara segar.
h. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
i. Jika ibu terlalu gemuk,kurangi makanan sumber zat tenaga.
j. Jika ibu terlalu kurus,tambahkan porsi makan.
k. Hindari alcohol karena dapat berakibat bayi mengalami FAS (Fetal
Alkohol Syndrome) dengan tanda-tanda sebagai berikut:
1) Pertumbuhan lambat.
2) Kepala kecil.
3) Bentuk wajah berubah.
8
4) Pertumbuhan sel,serta jumlah produksi sel menurun.
Adapun kebutuhan makanan yang harus dikonsumsi oleh ibu menyusui
yang dilihat dari porsi makan yang harus dikonsumsi.
Kebutuhan tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini yang dapat
dijadikan sebagai indikasi dari jumlah makanan yang dibutuhkan oleh tubuh yang
harus dikonsumsi oleh ibu.
Tabel Kebutuhan Ibu Menyusui
Saat tidak hamil
Makanan dan 4 bln 5 bln terkhir Menyusui
pertama kehamilan
kehamilan
Susu (Sapi atau 600ml 1200ml 1200ml
kedelai)
Protein hewani :
daging matang, ikan
atau unggas) atau
Protein Nabati: 1 porsi 1-2 porsi 3 porsi atau lebih
(biji-bijian, kacang-
kacangan, produk
susu, produk
kedelai)
Telur 1 butir 1 butir 1 butir
Buah dan sayur
yang kaya Vit A
(sayuran hijau,atau
kuning) brokoli, 1 porsi 1 porsi 1 porsi
kailan, kangkung,
caisim, labu,
wortel, tomat)
Buah dan sayuran
yang kaya Vit
C:jeruk-jerukan,
9
tauge, tomat, melon, 1-2 porsi 2 porsi 3 porsi
pepaya, mangga,
jambu.
Biji-bijian (beras
merah, roti, mie 3-4 porsi 3-4 porsi 3 porsi
Mentega, margarin, Gunakan
minyak sayur secukupnya
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Status gizi ibu menyusui sangat bergantung pada asupan nutrisi makanan
yang dikonsumsi oleh ibu dalam pencapaian kebutuhannya. Status gizi ibu
menyusui dipengaruhi oleh prinsip, dan juga faktor yang merupakan acuan dari
penilaian status gizi ibu. Pengaruh status gizi bagi ibu menyusui memiliki
kontribusi penting dalam kesuksesan produksi ASI yang dilihat dari segi
kuantitas, maupun kualitasnya.
Kekurangan gizi pada ibu dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan
ibu, maupun bayinya yang berdampak buruk. Kebutuhan kalori, protein, cairan,
vitamin dan mineral mesti diperhatikan dalam status gizi ibu selama laktasi yang
didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan kuantitas nutrisi penghasil susu.
Dalam menyajikan makanan, ibu harus menyusun makanan yang sesuai
dengan kebutuhan nutrisi kebutuhan ibu. Peran ahli dari yang mengetahui tentang
gizi untuk ibu menyusui sangat penting untuk memberikan promosi dan advokasi
pada ibu mengenai gizi yang harus didapat oleh ibu. Pendidikan tentang gizi
adalah solusi terbaik dalam perbaikan dan pengajaran tentang pengetahuan ibu
tentang auspan nutrisi yang harus dikonsumsi dengan memperhatikan nilai gizi
pada setiap makanan yang disajikan.
3.2 Saran
Mutu pelayanan yang efisien mengenai pemerhatian terhadap asupan gizi
ibu menyusui merupakan aspek managemen dari asuhan yang mesti dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan dalam cakupan lingkup pelayanannya agar terciptanya
kesejahteraan ibu nifas yang kadang jarang diperhatikan. Oleh karena itu, sebagai
orang yang berkecimpung dalam dunia kesehatan tentu kita harus memberikan
kontribusi terhadap perbaikan gizi pada ibu, dengan melakukan asuhan
komperhensif dari mulai kehamilannya sampai nifasnya agar dapat terus
terkontrol.
11