You are on page 1of 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat
di luar kampus. Sekaligus sebagai proses pembelajaran serta mengabdi kepada
masyarakat yang sedang membangun dan secara langsung mengidentifikasi serta
menangani masalah-masalah pembangunan yang sedang dihadapi. KKN
dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan misi dan bobot
pendidikan mahasiswa untuk mendapat nilai tambah yang lebih pada pendidikan
tinggi.
KKN dilaksanakan diluar kampus didalam masyarakat dengan maksud
meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakat akan ilmu pengetahuan. Bagi mahasiswa kegiatan KKN merupakan
pengalaman belajar baru yang tidak diperoleh didalam kampus. Dengan
selesainya KKN mahasiswa memiliki pengetahuan, kemampuan dan kesadaran
baru tentang bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kuliah Kerja Nyata (KKN ) adalah salah satu bentuk mengejawanthan Tri
Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdaian kepada masyarakat karena
mahasiswa diberi kesempatan secara langsung bersentuhan dengan masyarakat
untuk mengaplikasikan segala bentuk pengetahuan yang telah diperoleh di
perguruan tinggi sekaligus Kuliah Kerja Nyata adalah ruang pembelajaran yang
baru bagi mahasiswa untuk pengembangan dirinya. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tematik Posdaya Universitas Muhammadiyah Bengkulu merupakan wadah untuk
dapat menyumbangkan pengetahuan secara langsung kepada masyarakat secara
melembaga. Sebagai kegiatan kelompok yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu,
KKN Tematik Posdaya diharapkan mampu untuk memberikan solusi serta
membantu menangani masalah-masalah nyata yang sifatnya mejemuk secara
terpadu dan interdisipliner. Kemajemukan disiplin ilmu yang dimiliki dan
dikembangkan di Universitas Muhammadiyah Bengkulu sangat memungkinkan
perguruan tinggi ini dapat mengaplikasikan misi Catur Darma yang dilaksanakan

1
dengan kemampuan professional dengan memposisikan diri sebagai agen
pembaharu.
Disamping sebagai agen pembaharu, mahasiswa harus mampu
memposisikan diri di tengahtengah masyarakat selama mengikuti KKN, selain itu
juga dituntut berperan untuk mengaplikasikan ilmunya sebagai fasilitator dan
dinamisator pembangunan ditengah masyarakat.

B. Masalah

Dari pemaparan di atas dan hasil observasi ketika berada di desa Tepi Laut,
maka didapatkan beberapa masalah yang selanjutnya dibahas bersama masyarakat
dan kelompok KKN secara umum menyangkut bidang pendidikan, keagamaan,
seni dan olah raga serta sosial dan lingkungan.

1. Bidang Keilmuan
a. Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar siswa SD, SMP dan
SMA melalui bantuan jasa mengajar dan bimbingan belajar?
b. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat penting nya
gotong royong untuk kepentingan bersama ?
c. Bagaimana cara pemanfaatan barang bekas menjadi barang yang
bernilai seni serta bermanfaat ?
d. Bagaimanakah cara meningkatkan ketrampilan Komputer bagi
kalangan remaja?
2. Bidang Keagamaan (revolusi iman)
a. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan dan kemauan membaca
Al-Qur’an di kalangan remaja dan anak-anak desa Tepi Laut?
b. Bagaimana cara mengaktifkan kembali Para Anggota Majelis Ta’lim
Desa Tepi Laut?
3. Bidang SBO (Seni Budaya dan Olahraga)
a. Bagaimana cara meningkatkan rasa kerjasama serta nasionalisme
melalui perlombaan 17 agustus ?
b. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya berolahraga di selah – selah
kesibukan setiap harinya ?

2
4. Bidang Tematik
a. Bagaimana Peran mahasiswa dalam meningkatkan struktur dan
infrastruktur Desa Tepi Laut?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan kuliah kerja nyata
kelompok 41 di Desa Tepi Laut adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengaplikasikan keilmuan yang dimiliki oleh setiap mahasiswa
dalam hal perbaikan Sumber Daya Manusia melalui bimbingan belajar
(bimbel) maupun sosialisasi.
b. Untuk meningkatkan motivasi kegiatan-kegiatan keagamaan di Desa
Tepi Laut
c. Untuk meningkatkan kreativitas, ketrampilan dalam bidang Seni
Budaya dan Olahraga (SBO).
d. Untuk meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana untuk
kemajuan desa.

e. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa
Secara teoritis manfaat yang timbul dari kegiatan tematik Muhammadiyah
2017 ini adalah;
1. Mendewasakan pemikiran mahasiswa untuk mengkaji dan
memecahkan masalah yang ditemukan dalam masyarakat secara
professional akademik.
2. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
program yang bermanfaat untuk daerah.
3. Memberikan pengetahuan tentang program tematik Muhammadiyah
sebagai forum pendidikan, komunikasi, silaturahmi dalam masyarakat.
4. Mahasiswa dapat berinteraksi secara langsung dengan masyarakat
untuk mengembangkan dan memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh
di bangku kuliah.

3
2. Bagi Universitas Muhammadiyah Bengkulu

1. Universitas Muhammadiyah Bengkulu akan memperkokoh dalam


pengisian ilmu dan pendidikan kepada mahasiswa dengan adanya
umpan balik sebagai hasil intergasi mahasiswa dan masyarakat.
2. Menjalin kemitraan dengan instansi-instansi pemerintah maupun
swasta dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat.
3. Ilmu yang dikembangkan pada program-program studi akan
bermanfaat terhadap berbagai masalah-masalah masyarakat.

3. Bagi Masyarakat

1. Memperoleh bantuan tenaga pemikir yang professional untuk


merencanakan dan melaksanakan program-program pembangunan.
2. Terbentuknya Posdaya sebagai sarana pemberdayaan keluaran dan
penduduk untuk mengembangkan SDM dan pengetasan kemiskinan.
3. Tersusunnya rencana program dan kegiatan pembangunan yang
kreatif dan inovasi berdasarkan arahan melalui pengembangan
kemampuan keluarga dan masyarakat.
4. Bisa mendapatkan gambaran pendidikan yang dienyam mahasiswa
berdasarkan cerita pengalaman yang dipaparkan. Hal ini bermanfaat
untuk orang tua yang mungkin akan mendorong anak nya untuk
mengenyam pendidikan ke perguruan tinggi.

4. Bagi Pemerintah
Mendapat bantuan tenaga serta pemikiran untuk mewujudkan program-
program penbangunan Desa.

f. Analisis Situasi Desa/Kelurahan


Beranjak dari ini kesejahteraan dan kelayakan hidup, dari jumlah penduduk
yang kurang sejahtera dan menikmati hidup layak di indonesia jumlah terbesar
berada di pedesaan. Dari segi terpenuhinya sarana dan prasarana masyarakat yang
hidup di pedesaan jauh tertinggal dari masyarakat yang hidup di kota.

4
Permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian dari semua pihak untuk
mendapatkan pemecahan masalah dari semua pihak untuk mendapatkan
pemecahan masalah yang terbaik yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya
manusia serta pemberdayaan segala potensi yang ada di desa tersebut melalui
penyuluhan dan pembekalan skill.
Pelaksanaan KKN Universitas Muhammadiyah Bengkulu Tahun 2017
direalisasikan dalam berbagai bentuk kegiatan yang relevan dengan permasalahan
yang ada di tempat mahasiswa tersebut berada. Melalui penyelenggaraan kegiatan
kegiatan tersebut di harapkan dapat memotivasi dan membangkitkan semangat
untuk lebih aktif, kreatif dan dinamis serta mandiri.
Desa Tepi Laut memiliki penduduk yang cukup padat dimana tingkat
pendidikan masyarakat nya beragam mulai dari tingkat SD sampai ke perguruan
tinggi. Dan keadaan ekonomi masyarakat nya pun cukup baik dimana mayoritas
penduduknya memiliki profesi sebagai petani, Wiraswasta, dan PNS. Secara
administrasi Desa Tepi Laut dibagi menjadi tiga dusun yaitu Dusun I, Dusun II,
Dusun III yang masing – masing dusun mempunyai pemimpin yang terpilih dan
dipilih melalui tahapan – tahapan seleksi yang harus dilalui demi mengetahui
kelayakan seseorang tersebut dalam memimpin dusun itu. Itu menunjukan bahwa
masyarakat Desa Tepi Laut memang menginginkan kemajuan pembangunan Desa
tersebut.

5
BAB II
KEADAAN UMUM LOKASI

A. Kondisi Potensi Desa/Kelurahan

A. Sumber Daya Alam

1. Geografis

a. Letak Wilayah
Desa Tepi Laut terletak di wilayah Kecamatan Air Napal
kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu yang berbatasan
dengan :
b. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pasar Kerkap Kecamatan
Air Napal
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pasar Bembah Kecamatan
Air Napal
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Aturan Mumpo dan Senaba
Kecamatan Pematang Tiga
e. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia Kecamatan Air
Napal

b. Luas Wilayah
a. Luas wilayah Desa Tepi Laut adalah 700 Ha dimana 40 ha Tanah
sawah, 290 ha Tanah Kering, 40 ha tanah basah, 350 ha tanah
perkebunan.
b. Iklim desa Tepi Laut adalah kemarau dan penghujan, hal tersebut
mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pada lahan
pertanian yang ada di Desa Tepi Laut Kecamatan Air Napal.Iklim
desa magelang adalah kemarau dan penghujan, hal tersebut
mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pada lahan
pertanian yang ada di Desa Magelang Kecamatan kerkap.

6
2. Sumber Daya Alam
Wilayah desa Magelang memiliki sumber daya alam yang
kapasitasnya masih terbilang cukup/tersedia. Sumber daya alam
yang dapat kita temui di wilayah ini seperti :
- Persedian Buah Kelapa
- Persediaan karet dan sawit yang masih banyak
- Persediaan buah Sawo yang masih banyak

B. Sumber Daya Manusia

1. Kependudukan (Komposisi penduduk berdasarkan Agama, Jenis


Kelamin, Pekerjaan, Usia, Mata Pencaharian, Pendidikan )
Kependudukan di wilayah desa Tepi Laut terdiri dari 658 orang, 181 KK.
Ada beberapa komposisi kependudukan yang akan dilihat dari volume dan
frekuensi yang ada dalam wilayah ini. Komposisi penduduk itu meliputi :
agama, jenis kelamin, pekerjaan, usia, mata pencaharian, dan pendidikan.
a. Komposisi penduduk berdasarkan agama di wilayah desa Tepi
Laut, data yang diperoleh menurut persentase dengan jumlah
penduduk 658 orang adalah :

Persentase Agama
100% mayoritas Muslim (agama Islam)
0% mayoritas non-muslim (agama Kristen dan
Hindu)

b. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah desa


Tepi Laut, berdasarkan jumlah penduduk yaitu 658 orang dan
menurutdata yang diperoleh adalah :

Laki – laki 321


Perempuan 337

c. Komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan, menurut data yang


diperoleh ada 4 jenis pekerjaan yang diperoleh di wilayah desa

7
Tepi laut, yaitu : Petani, Pedagang, Buruh dan PNS. Volume
pekerjaan berdasarkan persentase dengan jumlah 658 penduduk
orang adalah :
Pekerjaan Petani Pedagang Buruh PNS
Persentase 4,43% 0,19% 1,19% 0,23%

d. Komposisi penduduk berdasarkan usia, data yang didapatkan


menjelaskan bahwa dari jumlah penduduk 658 orang, keterangan
usia dikalangan mereka beragam, seperti :
Usia Jenis kelamin
Laki – laki Perempuan
0 – 4 tahun 29
5 – 9 tahun 33 33
10 – 14 tahun 25 32
15 – 19 tahun 27 33
20 – 24 tahun 19 25
25 – 29 tahun 24 37
30 – 34 tahun 24 25
35 – 39 tahun 24 19
40 – 44 tahun 13 17
45 – 49 tahun 13 21
50 – 54 tahun 6 14
55 – 59 tahun 4 13
60 – 64 tahun 12 10
65 – 67 tahun 17 5

e. Komposisi mata pencaharian masyarakat wilayah desa Tepi Laut ,


mayoritas penduduk di wilayah ini mata pencahariannya adalah
berkebun dan berwirausaha. Tapi, lebih dominan dan kebanyakan
adalah berkebun dan berwira usaha.
f. Komposisi pendidikan masyarakat di wilayah desa Tepi laut,
jenjang pendidikan mereka terdiri dari :

8
Jenjang Pra – SD SMP SMA
sekolah
Jumlah 55 orang 213orang 106 163
orang orang

C. Sarana dan Prasarana (Pendidikan, Peribadatan, Kesehatan, Air


bersih, Penerangan, Transportasi)
Untuk sarana dan prasarana di wilayah desa Tepi Laut, hanya mencakupi
beberapa fasilitas sesuai dengan bidangnya. Bidang-bidangnya meliputi :
pendidikan, peribadatan, kesehatan, air bersih, penerangan, transportasi.
a. Pendidikan
- PAUD : 1 Unit
Untuk fasilitas pendidikan di wilayah desa Tepi Laut baru terdapat 1
unit PAUD yang sedang dalam pembangunan. Namun untuk SD,
SMP dan SMA, terdapat di luar wilayah desa Tepi Laut yang masih
termasuk dalam wilayah Kecamatan Air Napal. Dimana, fasilitas ini
digunakan secara menyeluruh dan bersama bagi masyarakat di
seluruh wilayah desa Tepi Laut.
b. Peribadatan
- Masjid : 1 Unit
- Mushola : 1 Unit
c. Air bersih
- Sungai : 1 km
- Keadaan air bersih di wilayah desa Tepi Laut dalam keadaan baik
dan lancar. Dan masyarakat di wilayah ini dominan menggunakan
alternatif fasilitas sumur dan PDAM.
d. Penerangan
Aliran listrik sudah ada di desa ini. Fasilitas listrik dan penerangan di
setiap perumahan di sepanjang perluasan wilayah desa Tepi Laut
sudah terbilang baik. Dengan keadaan jalan yang masih berbentuk
jalan aspal, penerangan di beberapa bagian titik jalan harus diadakan
demi keselamatan masyarakat sekitar.

9
e. Transportasi
- Transportasi yang ada di wilayah ini adalah sepeda, sepeda motor,
mobil pick-up truk – mobil pribadi. Namun yang dominan sering
digunakan adalah sepeda motor dan mobil truk.
- Keadaan jalur transportasi di desa ini sudah terbilang cukup baik.
- Balai Desa : 1 Unit
Pusat pertemuan wilayah desa Magelang Dan terdapat 1 unit Balai
Desa di desa Tepi Laut.
- Pos Kamling : 2 Unit
Di wilayah desa, namun untuk sarana Pos Kamling hanya terdapat 2
unit Pos Kamling.

D. Potensi Kelembagaan
1. Lembaga Pemerintahan Desa Tepi Laut
Pemerintah Desa : 1 Unit
Jumlah Aparat : 16 Orang
Jumlah Kadun : 3 kadun
Badan Permusyawaratan Desa : 1 Unit
2. Lembaga kemasyarakatan Wilayah desa Magelang
Organisasi Perempuan : 3 Unit
Organisasi Pemuda : 2 Unit
Organisasi lainya : 6 Unit
Tokoh Agama : 1 Unit
Tokoh Masyarakat : 1 Unit

3. Kelembagaan Ekonomi Wilayah desa Magelang


Warung Kelontong : 6 Unit
PAUD : 1 Unit
TK : Tidak ada
SD : Tidak ada
SMP : Tidak ada
SMA : Tidak ada

10
4. Lembaga Keamanan Wilayah desa Tepi Laut
Jumlah Pos Kamling : 2 Unit

E. Ekonomi Masyarakat
Masyarakat di wilayah ini mayoritas sudah memiliki perkebunan seperti kebun
sawit,karet, dan berwirausaha. Dengan persentase :
Penghasilan Perkebunan Berwirausahaan
Persentase 80% 20%

Menurut hasil pengamatan tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa ekonomi


masyarakat dikategorikan dalam rentang sedang atau dengan kata lain cukup baik
atau sejahtera.

F. Pola Kehidupan Masyarakat


Masyarakat desa Tepi Laut bermata pencarian sebagai petani, buruh,
wiraswasta, dan PNS. Kebiasaan masyarakat yang bermata pencarian
sebagai petani ini dari pagi hari hingga sore hari tidak terdapat di rumah,
merekan melakukan aktifitas mereka dalam berkebun, begitupun
masyarakat yang berprofesi sebagai buruh, wiraswasta, dan PNS mereka
pun melakukan aktifitas mereka menjalankan tugas masing-masing
sebagai pengemban profesi yang mereka jalani.
Tingkat pendidikan masyarakat desa Tepi Laut cukup beragam mulai
dari lulusan SD, sampai ke perguruan tinggi, dan secara umum
pengetahuan masyarakat Desa Tepi Laut bukan lah golongan orang yang
terlalu awam, mereka mayoritas dapat mengetahui perkembangan –
perkembangan yang ada saat ini. Mayoritas anak juga mempunyai
pendidikan yang tinggi, dan tidak sedikit masyarakat Desa Tepi Laut
yang mendapatkan pekerjaan serta mendapatkan tawaran dari perusahaan
dan instansi ternama berkat kepintaran serta intelektual yang tinggi dari
mereka. Sebagai salah satu contoh kemajuan anak muda di Desa Tepi
Laut, Pemerintahan Desa pun mayoritas dipegang oleh anak – anak

11
muda. Di samping tugas serta tuntutan profesi yang sudah di emban di
pundak para orangtua yang tidak memungkinkan lagi untuk nya
merangkap jabatan sebagai pemerintah Desa, memang anak muda Desa
Tepi Laut memiliki skill dan Potensi untuk mengemban tugas – tugas di
Pemerintahan Desa, dan tentunya hal ini bukan hanya kecerdasan dan
intelektual yang dibutuhkan akan tetapi membutuhkan keberanian serta
mempunyai kemauan dan tanggung jawab dalam berpartisipasi dalam
pembangunan Desa tersebut

12
BAB III

MASALAH DAN PEMECAHANNYA

A. Uraian Masalah
Adapun masalah yang kami temui di Desa Tepi Laut Kecamatan Air Napal
kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut :
1. Bidang Pendidikan
Dibidang pendidikan ini pertama yaitu :
 Kesibukan orang tua mengakibatkan kurangnya perhatian dan
bimbingan orang tua terhadap pendidikan anak diluar jam sekolah.
Sehingga mengakibatkan anak-anak lebih banyak menghabiskan
waktu untuk bermain dari pada belajar.
 Kurangnya kualitas pengajaran, dan tenaga pembimbing sehingga
anak banyak yang di usianya tidak memenuhi kemampuan belajar
yang sebagaimana mestinya.
 Kurangnya Fasilitas dan media pembelajaran, yang mengakibatkan
anak-anak yang kurang mengenal teknologi, dan sehingga belajar pun
kurang efisien dan efektif.
2. Bidang Keagamaan
Berdasarkan pendataan penduduk yang dilakukan oleh pemerintah desa
bahwa masyarakat Desa Tepi Laut 100% beragama islam, namun
kesadaran untuk beribadah sesuai dengan perintah yang dianjurkan dalam
agama islam masih belum dilaksanakan. Pengetahuan masyarakat
mengenai agama masih kurang, sehingga semangat serta kesadaran untuk
beribadah tidak terwujud
3. Bidang Seni dan Olahraga
 Kurang nya kesadaran untuk berolahraga di selah – selah kesibukan
masyarakat Desa Tepi Laut.

13
4. Bidang Tematik dan Non-Tematik
Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan ingkungan dinilai
kurang, sehingga tempat umum seperti masjid terlihat kurang terawat.
Tidak adanya tempat pembuangan sampah menjadikan sampah
berserakan dimana-mana terutama di lingkungan selokan masjid. Selain
itu indentitas infrastruktur desa belum lengkap.

B. Pemecahan Masalah
Dari masalah - masalah di atas kami mencoba memecahkannya
dengan solusi sebagai berikut :

1. Bidang Pendidikan
 Kami mengadakan bimbel untuk anak-anak di luar jam sekolah.
 Kami mencoba melakukan pembimbingan belajar disertai dengan
menyediakan fasilitas – fasilitas yang juga berusaha untuk agar
mereka mengetahui perkembangan teknologi yang saat ini terjadi.
2. Bidang keagamaan
Kami mencoba menghidupkan serta mengaktifkan kembali
kegiatan ibu – ibu majelis ta’lim dimana didalamnya kami melibatkan
anak – anak risma serta kami memberikan materi – materi bertujuan
untuk menambah pengetahuan agama didalam diri para ibu – ibu serta
anak – anak, dimana ibu – ibu sendiri memiliki peran penting dalam
mendidik serta menerapkan ilmu serta kajian dan perintah – perintah
agama kepada anak mereka serta diterapkan sejak dini kepada anak –
anak mereka.

3. Bidang Seni dan Olahraga


 Memberikan pengarahan serta memberi contoh guna kesadaran
masyarakat desa untuk berolahraga di selah – selah kesibukan demi
menjaga kesehatan.
 Mengupayakan pembuatan lapangan serta pengadaan sarana
pendukung untuk melakukan kegiatan olahraga

14
4. Bidang Tematik dan Non-Tematik
 Mengajak masyarakat desa untuk bergotong royong menciptakan
lingkungan yang bersih terutama pada lingkungan masjid, musholla
dan lingkungan sekitar.
 Mengupayakan pembuatan pelakat desa untuk melengkapi sarana dan
prasarana pemerintahan Desa.

15
BAB IV
PROGRAM KERJA KELOMPOK

Berdasarkan potensi dan peluang yang ada maka penyusunan program


kerja serta kegiatan yang bisa dimplementasi serta dikembangkan dalam
waktu pelaksanaan KKN di Desa Tepi Laut, yaitu :
A. Bidang Keilmuan dan Bimbingan Belajar
 Pembimbingan Belajar (BIMBEL) diantaranya bimbingan belajar
komputer, matematika, bahasa arab, bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris.
 Pelatihan Komputer untuk perangkat Desa
B. Bidang Keagamaan
 Pengisian Materi ibu – ibu majelis ta’lim
 Gerakan Sholat berjama’ah
 Pembimbingan Mengaji(TPA)
 Pembersihan Musholla
C. Bidang Seni dan Budaya
 Pembuatan Lapangan Bola Voly
 Pengadaan sarana Bola Voly
 Pelatihan Bola Voli
D. Bidang Tematik dan Non Tematik
 Gotong royong kebersihan lingkungan
 Panitia Acara HUT RI ke 72

16
BAB V
PELAKSANAAN DAN HASIL

A. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah
Bengkulu 2017 di Desa Tepi Laut Kecamatan Air Napal Kabupaten
Bengkulu Utara, telah dilaksanakan pada tanggal 26 Juli sampai dengan
09 September 2017, walaupun dalam pelaksanaannya terdapat hambatan-
hambatan namun secara garis besar program kerja dari kegiatan KKN
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun hambatan yang kami ditemui dalam pelaksaan kegiatan
berhubungan langsung dengan warga disekitar. Karena kegiatan rutinitas
warga yang berkerja setiap harinya sebagai Buruh, wiraswasta, Petani dan
juga PNS, jadi kebanyakan warga tidak dapat mengikuti acara atau
kegiatan pada siang hari dan pada malam harinya pun mereka mau
beristirahat, itulah sedikit hambatan didalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan kelompok pada program-program KKN.

B. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan program-program kerja yang telah dilasanakan
sebagai berikut, yaitu:
1. Bidang Keilmuan dan Bimbingan Belajar
a. Pembimbingan Belajar Untuk Anak Sekolah
Tujuan Kegiatan : Membantu memberikan pelajaran tambahan atau
bimbingan untuk pendidikan dan keilmuan agar
anak-anak lebih mudah memahami pelajaran dan
mengerjakan pekerjaan rumah.
Masalah Pokok : Anak-anak yang lebih sering rebut dan bermain
dibandingkan dengan belajar.
Waktu/Lokasi : 26 Juli – Selesai masa KKN dengan masa
pertemuan 1 kali seminggu, di Sekretariat KKN
UMB kelompok 41

17
Hasil : Berjalan dengan baik dan anak-anak pun sedikit
terbantu dan bertambah pengetahuannya.

b. Pelatihan Komputer Untuk Perangkat Desa


Tujuan Kegiatan : Memberikan pengetahuan yang mendasar terhadap
kepentingan – kepentingan adminstrasi di dalam
pemerintahan desa dengan menggunakan komputer
dalam hal ini microsoft office
Masalah Pokok : kurangnya sarana untuk melakukan praktek
langsung mengenai apa yang dijelaskan
Waktu/Lokasi : selama KKN dengan waktu pertemuan sekali
seminggu, di Kantor desa Tepi Laut.
Hasil : Berjalan dengan baik.

2. Bidang Keagamaan
a. Pengisian Materi Ibu majelis ta’lim
Tujuan Kegiatan : Memberikan materi serta mengingatkan dan
menumbuhkan pengetahuan ibu – ibu mengenai
pengetahuan tentang agama serta diharapkan ibu –
ibu tersebut dapat melaksanakannya serta memberi
contoh dan teladan yang baik bagi anak dan
keluarganya.
Masalah Pokok : Kurangnya disiplin nya ibu – ibu dalam mengikuti
kegiatan tersebut.
Waktu/Lokasi : 26 juli smpai selesai masa KKN, dengan tenggang
pertemuan satu kali seminggu, di Musholla Desa
Tepi Laut
Hasil : Berjalan dengan baik dan peserta pun sedikit
menambah pengetahuannya dalam agama.

18
b. Kebersihan Musholla
Tujuan Kegiatan : Menjaga kebersihan musholla sebagai tempat
beribadah.
Masalah Pokok : Banyak para warga yang tidak bisa mengikuti
kegiatan ini.
Waktu/Lokasi : Setiap Hari jumat di Musholla Desa Tepi Laut
Hasil : Berjalan dengan baik walaupun masih ada
beberapa yang acuh tak acuh dengan kegiataan
tersebut.

c. Gerakan Sholat Berjamaah


Tujuan Kegiatan : Meramaikan tempat ibadah dengan harapan warga
menjadi tergerak untuk ramai sholat berjamaah di
masjid.
Masalah Pokok : masih minimnya inisiatif warga untuk tergerak
untuk sholat berjamaah.
Waktu/Lokasi : 26 Juli 2017-Selesai masa KKN, Masjid Desa Tepi
Laut
Hasil : Berjalan dengan baik walaupun ada waktu tertentu
warga berhalangan untuk ke masjid.

d. Pembimbingan Mengaji ke TPA


Tujuan Kegiatan : Membimbing anak-anak dalam mengaji dari Iqro
hingga Al-qur’an serta menjadi tenaga tambahan
untuk pembimbing mengaji di TPA.
Masalah Pokok : anak – anak kurang antusias untuk belajar mengaji
Waktu/Lokasi : 26 Juli 2017-Selesai masa KKN dengan waktu
pertemuan satu kali seminggu, di Musholla desa
Tepi Laut
Hasil : Berjalan dengan baik

19
3. Bidang Seni dan Olahraga
a. Pembuatan Lapangan Bola Voly
Tujuan Kegiatan : Menyediakan lapangan untuk masyarakat
berolahraga diselah – selah kesibukan masing –
masing.
Masalah Pokok : Warga kurang antusias untuk kegiatan ini
Waktu/Lokasi : 9 agustus 2017 Desa Tepi Laut.
Hasil : Berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana.

b. Pengadaan sarana bola voly


Tujuan Kegiatan : melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan
untuk permainan bola voly
Masalah Pokok : masyarakat masih enggan untuk berpartisipasi
dalam pengadaan sarana dan prasarana tersebut
(terkendala masalah dana)
Waktu/Lokasi : 10 Agustus 2017, di Desa Tepi Laut.
Hasil : Berjalan dengan baik

c. Bermain Bola Voly


Tujuan Kegiatan : Meningkatkan kesadaran serta memberi contoh
untuk warga desa untuk berolahraga di sore hari
Masalah Pokok : warga masih banyak terkesan acuh dengan kegiatan
tersebut dan lebih memilih bersantai dari pada
berolahraga
Waktu/Lokasi : setiap sore kamis di lapangan voly desa Tepi Laut
Hasil : berjalan dengan baik walaupun kurang antusias dari
warga sekitar.

20
4. Bidang Tematik dan Non Tematik
a. Gotong royong kebersihan lingkungan
Tujuan Kegiatan : Meningkatkan kesadaran warga desa untuk
memelihara kebersihan lingkungan untuk
kepentingan bersama.
Masalah Pokok : masih banyak warga yang belum bisa mengikuti
karena terkait dengan kesibukan profesi nya.
Waktu/Lokasi : 10 Agustus 2017 di Desa Tepi Laut
Hasil : Berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan.

b. Panitia Kegiatan 17 agustus


Tujuan Kegiatan : Memperingati hari kemerdekaan indonesia dan
mengupayakan kegiatan ini berjalan dengan meriah
dengan bekerja sama dengan Mahasiswa KKN
Unihaz, Unib, dan IAIN Bengkulu.
Masalah Pokok : kurang nya bantuan baik materi maupun tenaga dari
warga Desa.
Waktu/Lokasi : 8 agustus – 17 agustu, Desa Tepi Laut.
Hasil : Berjalan dengan baik dan pada saat hari
kemerdekaan pun dirayakan dengan cukup meriah
serta menimbulkan keakraban dan kerja sama yang
baik dengan Mahasiswa KKN lainnya

c. Pembuatan Papan Pelakat Desa


Tujuan Kegiatan : Memberikan informasi petunjuk rumah kediaman
perangkat Desa dan Pengurus Masjid Desa Tepi
Laut.
Masalah Pokok : sulit mencari bahan dan mengakibatkan harus
mencari bahan di desa lain
Waktu/Lokasi : 3 September sampai dengan selesai, di Sekretariat
dan dipasang dihalaman rumah para perangkat dan
pengurus masjid.

21
Hasil : Berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan
dengan tepat waktu.

22
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
Universitas Muhammadiyah Bengkulu di Tepi Laut, Kecamatan Air Napal,
Kabupaten Bengkulu Utara yang dilaksanakan dari tanggal 24 Juli sampai
dengan 09 September 2017 dapa disimpulkan sebagai berikut
1. Program kerja kelompok dan individual dapat berjalan dengan baik
2. Kerja sama serta koordinasi antar anggota kelompok juga berjalan dengan
baik
3. Kepala Desa dan jajarannya serta masyarakat Desa senantiasa mendukung
serta mengapresiasi kegiatan – kegiatan yang kami lakukan
Kegiatan KKN UMB di Tepi Laut mendapat sambutan yang baik dari
masyarakat setempat yaitu dengan dukungan moril maupun materi demi
kelancaran pelaksanaan kegiatan.

B. Saran
Untuk pelaksanaan Kegiatan KKN tahun yang akan datang hendak nya
betul – betul diperhatikan dari segi pembagian kelompok yang tidak merata,
misalnya satu jurusan dalam satu kelompok ada dua sampai tiga orang
sedangkan ada jurusan yang lain tidak ada dalam satu kelompok.

23

You might also like