You are on page 1of 9

Azolla microphylla Sebagai Biokonsentrasi Pencemaran Timbal (Pb)

(Azolla microphylla As Bioconcentration of Lead (Pb) Pollution)

Guntur Althair Ahmady1, Pindi Patana2, Riri Ezraneti2


1
Alumni Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara (Email: darkmessenger165@gmail.com)
2
Staf Pengajar Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Lead (Pb) in water was found in dissolved and suspended form. Lead
toxicity to plants was relatively lower compared to other trace elements. This
study aimed to determine the influence of Azolla microphylla to absorb heavy
metal at different concentrations of Pb, and Pb heavy metal for growth of Azolla
microphylla biomass. This study was conducted from February to March 2014 in
the Laboratory of Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Sumatera Utara.
The ability of Azolla microphylla to absorb lead was measured by
calculating Bioconcentration Factor. Results indicated that the BCF values on
day H7 at 1 ppm of lead is 0.2372 and at 5 ppm is 0.3295. While on the H14 at 1
ppm concentration of lead is 0.2515 and at 5 ppm is 0.3536. Total weight of
Azolla microphylla without lead contamination on day H7 is 105.6 grams, while
the weight of Azolla microphylla with the addition 1 ppm of lead is 102.1 grams,
and at 5 ppm is only 99.6 grams. While on the H14, the total weight of Azolla
microphylla biomass without the addition of lead is 153.1 grams, 149.9 grams of
lead at 1 ppm concentration, and 140.8 grams of lead at 5 ppm. Then in H28
measurements, weight Azolla microphylla biomass in the control treatment
reached 209.7 grams, treatment with 1 ppm of lead reached 210.3 grams weight,
and reached 198.5 grams at 5 ppm.

Keywords : Azolla microphylla, Lead, BCF

PENDAHULUAN merupakan alternatif pengolahan air


Industri dan pertanian limbah yang mengandung logam berat.
merupakan beberapa penyumbang Meskipun A. microphylla mampu
limbah ke perairan terutama limbah mengurangi konsentrasi logam berat di
yang mengandung logam berat. air, dibutuhkan data tentang
Kurangnya perhatian terhadap kemampuan A. microphylla dalam
pengolahan limbah ini menyebabkan menyerap unsur logam berat tertentu
pencemaran pada perairan. Hal ini khususnya timbal yang banyak
disebabkan mahalnya biaya yang mencemari perairan dan jumlah A.
dibutuhkan untuk melakukan microphylla yang dibutuhkan untuk
pengolahan limbah tersebut. A. mengurangi konsentrasi pencemar di
microphylla merupakan satu dari perairan.
banyak tumbuhan air yang dapat
melakukan bioremediasi, yang
METODE PENELITIAN volume 25 l sebanyak 12 unit. Setiap
Waktu dan Lokasi Penelitian wadah diisi dengan tanah kompos
Penelitian ini dilaksanakan pabrikan sebanyak 1,5 kg kemudian
mulai Februari hingga November 2014 diisi dengan air bersih sebanyak 16 l
di Laboratorium Terpadu Manajemen dengan kedalaman air 12 cm.
Sumberdaya Perairan Fakultas 3. Pemberian Perlakuan
Pertanian Universitas Sumatera Utara. Setelah wadah disiapkan, maka
Pengujian kandungan logam berat diambil sampel awal sebelum
dilakukan di Balai Riset dan perlakuan diberikan, setelah itu
Standardisasi Industri Medan. perlakuan diberikan dengan
mencampurkan timbal sebanyak 1 ppm
Bahan dan Alat untuk perlakuan 1 dan 5 ppm untuk
Bahan-bahan yang digunakan dalam perlakuan 2 dan tanpa menambahkan
penelitian ini antara lain A. microphylla timbal sama sekali pada kontrol.
bebas timbal sebanyak 450 g, PbNO3 Setelah itu, A. microphylla dimasukkan
4000 ppm sebanyak 96 ml, air bersih ke wadah sebanyak 50 g per wadah.
60 l sebagai media tumbuh A. 4. Parameter yang Diukur
microphylla, tanah kompos pabrikan Parameter yang diukur antara
sebanyak 13,5 kg, HCl 37%, dan HNO3 lain perkembangan biomassa A.
65%. microphylla, kandungan timbal pada
Sementara alat-alat yang biomassa A. microphylla, air dan tanah.
digunakan antara lain baskom, Perkembangan biomassa A.
timbangan, pH meter, DO meter, microphylla diukur dengan menimbang
termometer, neraca analitis, AAS berat seluruh biomassa A. microphylla
(Atomic Absorption Spectroscopy), per wadah sebelum diberi perlakuan
waterbath, desikator, oven, blender, kemudian pada hari ke 7, hari ke 14,
cawan timbang kadar air, cawan dan hari ke 28 setelah diberi perlakuan.
porselen, labu ukur, corong, spatula, Selain itu, pengukuran pH, DO, dan
dan tungku pengabuan. suhu air dilakukan sebelum pemberian
perlakuan, kemudian pada hari ke 7
Prosedur Penelitian dan hari ke 14 setelah pemberian
1. Rancangan Percobaan perlakuan, untuk mengetahui
Rancangan percobaan perubahan kualitas air.
penelitian ini menggunakan Rancangan Pengukuran kandungan timbal
Acak Lengkap (RAL) dengan dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu
3 perlakuan dan 3 kali ulangan, yaitu sebelum diberi perlakuan, kemudian
Kontrol pada hari ke 7 dan 14 setelah diberi
Perlakuan 1 : dengan menambahkan perlakuan. Prosedur pengukuran
PbNO3 4000 ppm kandungan logam berat timbal pada
sebanyak 4 ml biomassa A. microphylla, tanah, dan air
Perlakuan 2 : dengan menambahkan dilakukan berdasarkan pada standar
PbNO3 4000 ppm SNI 2354.5:2011 (Badan Standardisasi
sebanyak 20 ml Nasional, 2011).
2. Persiapan Wadah 5. Pengambilan Sampel
Wadah yang digunakan dalam Pengambilan sampel untuk
penelitian adalah baskom dengan pengukuran kandungan timbal
diameter bagian atas 54 cm dan dilakukan sebelum perlakuan diberikan
diameter bagian bawah 39 cm, dengan kemudian pada hari ke 7 dan hari ke 14
setelah perlakuan diberikan. Sampel HASIL DAN PEMBAHASAN
yang diambil adalah A. microphylla Hasil
sebanyak 20 g berat basah, air Kandungan Timbal (Pb) pada A.
sebanyak 100 ml, dan tanah sebanyak microphylla, Air, dan Tanah
20 g berat basah. Berdasarkan uji laboratorium terhadap
6. Perhitungan BCF kandungan timbal yang terdapat pada A.
Setelah kandungan logam berat microphylla, tanah dan air pada hari H7
dalam biomassa A. microphylla, air dan didapatkan hasil secara berurut yaitu
tanah diketahui, selanjutnya nilai yang 0,2372 ppm, 0,6013 ppm, 0,1557 ppm
didapatkan dimasukkan ke dalam dengan pemberian timbal pada
rumus untuk mendapatkan nilai BCF konsentrasi 1 ppm, sedangkan pada
(Arnot, 2006). konsentrasi 5 ppm didapatkan hasil
BCF=CB/CWD 1,6475 ppm, 2,5764 ppm, dan 0,7440
BCF : Bioconcentration Factor ppm. Sementara pada hari H14 dengan
CB : Konsentrasi bahan kimia pada pemberian timbal pada konsentrasi 1
organisme [ppm] ppm, kandungan timbal yang terdapat
CWD : Konsentrasi bahan kimia di air pada A. microphylla, tanah, dan air
[ppm] secara berurut yaitu, 0,2515 ppm,
Setelah nilai BCF didapatkan, 0,6109 ppm, dan 0,1174 ppm.
maka dapat dianalisis jumlah Azolla Sementara pada pemberian timbal
yang dibutuhkan untuk mengurangi mencapai konsentrasi 5 ppm
konsentrasi timbal hingga mencapai memberikan hasil yaitu 1,7679 ppm,
target yang ditentukan. 2,5839 ppm, dan 0,6414 ppm (Tabel 1).
7. Analisis Data
Hasil pengukuran yang didapat
kemudian diuji secara statistik dengan
uji statistik ANOVA dan apabila
terdapat perbedaan akan diuji lanjut
dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ).
Data kualitas air akan ditampilkan
dalam bentuk tabel.

Tabel 1. Hasil Pengukuran Kandungan Timbal (Pb) pada A. microphylla,


Tanah, dan Air
H
Kandungan Timbal (ppm)
Konsentrasi Timbal (ppm)
A. microphylla Tanah Air
0 0 0 0
1 0 0 0
5 0 0 0
H7
0 0 0 0
1 0,2372 0,6013 0,1557
5 1,6475 2,5764 0,7440
H14
0 0 0 0
1 0,2515 0,6109 0,1174
5 1,7679 2,5839 0,6414
Tabel 2. Hasil Pengukuran Berat Biomassa A. microphylla
Konsentrasi Timbal Berat Biomassa A. microphylla (g)
(ppm) H H7 H14
0 50 105,6 153,1
1 50 102,1 149,9
5 50 99,6 140,8
Pengaruh Timbal (Pb) terhadap timbal 1 ppm, dan 140,8 g pada
Perkembangan Biomassa A. konsentrasi timbal 5 ppm. Kemudian
microphylla pada pengukuran H28, berat biomassa
Berdasarkan penelitian yang A. microphylla pada perlakuan
dilakukan dengan memberikan kontrol mencapai 209,7 g, pada
perlakuan tanpa menambahkan timbal perlakuan pemberian 1 ppm timbal
(Pb), dengan menambahkan timbal mencapai 210,3 g, dan pada perlakuan
1 ppm, dan 5 ppm pada media 5 ppm mencapai 198,5 g (Tabel 2).
tumbuh A. microphylla, pengukuran
perkembangan biomassa A. Pengaruh Timbal (Pb) terhadap
microphylla yang dilakukan pada hari Kualitas Air
H7 dan hari H14 semuanya
menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan penelitian yang
Namun, pada biomassa A. microphylla dilakukan dengan memberikan
yang terpapar timbal, penambahan perlakuan tanpa menambahkan timbal
berat tidak terjadi sebanyak kontrol. (Pb), dengan menambahkan timbal 1
Total berat A. microphylla tanpa ppm, dan 5 ppm di air, pengukuran
pemberian timbal pada hari H7 pengaruh timbal terhadap kualitas air
yaitu 105,6 g, sementara berat A. yaitu suhu, DO, dan pH dilakukan pada
microphylla dengan penambahan hari H7 dan H14. Pengukuran suhu
timbal 1 ppm yaitu 102,1 g, dan pada pada hari H7 dan H14 tidak
konsentrasi 5 ppm hanya 99,6 g. menunjukkan begitu banyak perubahan,
Sementara pada hari H14, total berat suhu berada pada kisaran 28-29 oC.
biomassa A. microphylla tanpa Begitu juga dengan pH, nilai pH berada
penambahan timbal sama sekali adalah pada kisaran 7,0-7,3. Sementara, DO
153,1 g, 149,9 g pada konsentrasi menunjukkan penurunan hingga 3,9

Tabel 3. Hasil Pengukuran Kualitas Air (DO, Suhu, dan pH)


H
Kualitas Air
Konsentrasi Timbal (ppm) o
Suhu ( C) DO (mg/l) pH
0 28 7,5 7,0
1 28 7,5 7,0
5 28 7,5 7,0
H7
0 29 4,8 7,0
1 29 4,4 7,1
5 29 3,7 7,1
H14
0 29 5,4 7,2
1 29 3,7 7,2
5 29 3,6 7,3
Tabel 4. Nilai BCF H7 dan H14
Kandungan Timbal (ppm)
Konsentrasi Timbal (ppm) BCF
A. microphylla Air
0 0 0 0
1 0,2372 0,1557 1,5232
5 1,6475 0,7440 2,2143

Kandungan Timbal (ppm)


Konsentrasi Timbal (ppm) BCF
A. microphylla Air
0 0 0 0
1 0,2515 0,1174 2,1419
5 1,7679 0,6414 2,7565
mg/l, yang awalnya 7,5 mg/l (Tabel 3). hari H14 masing-masing sampel
memiliki kandungan timbal sebanyak
Faktor Biokonsentrasi (BCF) antara lain A. microphylla 1,7679 ppm,
Berdasarkan perhitungan yang tanah 2,5839 ppm, dan air 0,6414 ppm.
dilakukan untuk mencari nilai BCF Hasil uji statistik ANOVA dengan uji
dengan membagi kandungan timbal lanjut BNJ menunjukkan bahwa
pada A. microphylla dengan kandungan pengaruh konsentrasi timbal sangat
timbal di air, maka didapatkan hasil nyata terhadap penyerapan A.
2,1419 pada konsentrasi 1 ppm dan microphylla, begitu juga pengaruh
2,7565 pada konsentrasi 5 ppm. konsentrasi timbal pada perlakuan
sangat nyata terhadap konsentrasi
timbal yang dilarutkan ke dalam air,
Pembahasan dan pengaruh konsentrasi timbal sangat
Kandungan Timbal (Pb) pada A. nyata terhadap penyerapan timbal oleh
microphylla, Air, dan Tanah tanah.
Berdasarkan uji laboratorium Berdasarkan konsentrasi
terhadap kandungan timbal yang kandungan timbal yang didapat dari
terdapat pada biomassa A. microphylla, hasil uji laboratorium tersebut,
tanah dan air pada hari H7 dengan diketahui bahwa kandungan timbal
perlakuan penambahan timbal 1 ppm, pada A. microphylla dan tanah
masing-masing sampel mengandung mengalami peningkatan pada hari H14
timbal sebanyak antara lain A. dibanding pada hari H7, sementara
microphylla 0,2377 ppm, tanah 0,6013 kandungan timbal di air mengalami
ppm, air 0,1557 ppm. Kemudian pada penurunan. Pada konsentrasi 1 ppm,
hari H14 masing-masing sampel kandungan timbal pada A. microphylla
memiliki kandungan timbal sebanyak mengalami peningkatan sebesar 0,0143
antara lain A. microphylla 0,2514 ppm, ppm, dan di tanah mengalami
tanah 0,6109 ppm, dan air 0,1174 ppm. peningkatan sebesar 0,0097 ppm.
Sementara itu, kandungan timbal yang Sementara kandungan timbal pada air
terdapat pada biomassa A. microphylla, mengalami penurunan sebesar 0,0383
tanah dan air pada hari H7 dengan ppm. Sementara, pada konsentrasi 5
perlakuan penambahan timbal 5 ppm, ppm, kandungan timbal pada A.
masing-masing sampel mengandung microphylla mengalami peningkatan
timbal sebanyak antara lain A. sebesar 0,1204 ppm, dan di tanah
microphylla 1,6475 ppm, tanah 2,5764 mengalami peningkatan sebesar 0,0075
ppm, air 0,7440 ppm. Kemudian pada ppm. Sementara kandungan timbal
pada air mengalami penurunan sebesar Pengaruh Timbal (Pb) terhadap
0,1027 ppm Perkembangan Biomassa A.
Kemampuan A. microphylla microphylla
dalam melakukan bioremediasi Berdasarkan hasil pengukuran
menyebabkan peningkatan kandungan yang dilakukan terhadap
timbal pada biomassa A. microphylla. perkembangan biomassa A.
A. microphylla menyerap timbal dari microphylla yang dipengaruhi oleh
air sehingga kandungan timbal di air kandungan timbal pada habitatnya,
berkurang (Juhaeti dkk., 2005; diketahui bahwa berat biomassa A.
Khosravi, 2005). Sementara kandungan microphylla mengalami penurunan jika
timbal di tanah mengalami peningkatan, dibandingkan dengan kontrol.
hal ini disebabkan sedimentasi timbal Pengukuran yang dilakukan pada hari
di tanah. Banyaknya sedimentasi H7 dengan konsentrasi timbal 1 ppm,
timbal di tanah dipengaruhi oleh berat biomassa A. microphylla 3,3%
tekstur tanah. Biddappa (1981); Elliot lebih sedikit dibandingkan kontrol, dan
dkk. (1986); Harter (1983) diacu oleh dengan konsentrasi 5 ppm beratnya
McLean dan Bert (1992) 5,6% lebih sedikit dibandingkan
mengemukakan bahwa tanah, tanah kontrol. Sementara pada hari H14 berat
mineral, dan tanah organik paling biomassa A. microphylla dengan
banyak menyerap timbal di antara konsentrasi 1 ppm mengalami
beberapa logam berat lain. Hal ini pengurangan sebesar 2,1% dibanding
menjelaskan kenapa timbal banyak kontrol, dan dengan konsentrasi 5 ppm
yang tersedimentasi di tanah 8% lebih sedikit dibandingkan kontrol.
dibandingkan dengan yang larut dalam Berdasarkan uji statistik
air. Semakin sedikitnya timbal yang ANOVA dengan uji lanjut BNJ terlihat
larut dalam air juga mempengaruhi bahwa perkembangan A. microphylla
konsentrasi timbal yang diserap oleh A. yang paling terhambat adalah pada
microphylla seperti yang tertera pada konsentrasi 5 ppm, pengaruh
Tabel 2 dan Tabel 3. A. microphylla konsentrasi timbal sangat nyata
menyerap lebih sedikit timbal pada terhadap perkembangan biomassa A.
pemberian timbal konsentrasi 1 ppm microphylla.
dibandingkan dengan konsentrasi 5 Penelitian yang dilakukan oleh
ppm. Karimi dkk., (2013) pada tanaman
Pada tanah dengan kandungan Vicia faba dan Brassica arvensis,
bahan organik yang tinggi, timbal akan Bharwana dkk. (2013) pada pembibitan
terakumulasi di tanah, dan distribusi cotton, Singh dkk. (2013) pada
timbal yang tidak merata di ekosistem tumbuhan air Hydrilla verticillata
dapat menghalangi fragmen kimia memaparkan bahwa tumbuhan dapat
anorganik tanah menyebabkan timbal hidup pada media yang terpapar timbal,
di tanah menjadi semakin mudah larut tetapi mengalami hambatan untuk
dan lebih siap untuk diserap tumbuhan. berkembang. Menurut Karimi dkk.
(US EPA, 1986 diacu oleh Greene, (2013) hal ini diduga terjadi karena
1993). Timbal yang tersimpan di tanah tidak seimbangnya nutrisi yang tersedia
dipindahkan ke lapisan tanah atas pada menyebabkan unsur logam berat lebih
permukaan tanah, di mana timbal dapat banyak terakumulasi pada jaringan
bertahan bertahun-tahun bahkan hingga tumbuhan sehingga kemampuan
2000 tahun (Greene, 1993). tumbuhan untuk menyerap nutrisi
berkurang.
Xu dan Shi (2000) diacu oleh signifikan terhadap nilai pH dan
Cheng (2003) menjelaskan bahwa temperatur.
akumulasi unsur logam berat non- pH merupakan faktor yang
essensial bagi tumbuhan seperti timbal mempengaruhi dalam pembentukan
dalam jumlah banyak akan berdampak spesies logam, kelarutan, transportasi,
negatif pada penyerapan dan dan ketersediaan biologis logam dalam
pemindahan unsur esensial, larutan air. Logam terlarut lebih
mengganggu metabolisme, dan berpotensi menjadi tersedia untuk
mempengaruhi pertumbuhan dan berikatan pada proses biologi ketika pH
reproduksi. Namun, Zhang dkk. (1999) menurun (Salomons, 1995 diacu oleh
diacu oleh Cheng (2003) menerangkan John dan Joel, 1996; Tak dkk., 2013).
bahwa ketersediaan logam berat Laju reaksi kimia sangat
dengan dosis rendah dan tinggi dapat dipengaruhi oleh perubahan suhu
memperlihatkan efek yang berlawanan (Elder, 1989 diacu oleh John dan Joel
pada aktifitas fisiologi tumbuhan. 1996). Peningkatan suhu 10 oC dapat
Secara prosedur, aktifitas fisiologi dan meningkatkan laju reaksi biokimia
biokimia tumbuhan meningkat menjadi dua kali lipat. Suhu juga dapat
menghasilkan produk metabolisme mempengaruhi jumlah penyerapan
dalam jumlah banyak seperti logam oleh organisme karena laju
glutathione (GSH), asam oksalat proses biologis yang meningkat ketika
(oxalic acid), histidin, sitrat, dan suhu meningkat (Luoma, 1983; Prosi,
protein pengikat logam untuk mengikat 1989 diacu oleh John dan Joel 1996).
logam berat dan mendetoksifikasinya. Konsentrasi DO dalam air
memberikan efek pada kelarutan logam
Pengaruh Keberadaan Timbal (Pb) yang mengendalikan potensi redoks.
terhadap Kualitas Air Biasanya, potensi redoks semakin
Berdasarkan pengukuran tinggi seiring dengan meningkatnya
kualitas air yang dilakukan pada media konsentrasi DO dan kelarutan logam ke
tumbuh A. microphylla, pengukuran dalam air menjadi lebih besar, kecuali
kualitas air pada parameter suhu, DO, untuk besi dan mangan. Sebaliknya
dan pH, diketahui bahwa nilai DO ketika DO menurun maka potensi
terendah terdapat pada konsentrasi redoks menjadi semakin kecil sehingga
timbal 5 ppm, pada hari H7 maupun kelarutan logam menjadi rendah dan
H14. Sementara pH tertinggi pada menyebabkan logam tersedimentasi
perlakuan pemberian timbal 5 ppm (Tayab, 1991).
pada hari H14 yaitu 7,3. Pemberian
timbal pada konsentrasi 1 dan 5 ppm Faktor Biokonsentrasi (BCF)
tidak begitu berdampak pada nilai pH. Berdasarkan perhitungan BCF,
Namun, keberadaan logam berat di air diketahui bahwa nilai BCF pada hari
mempengaruhi dampak yang nyata H7 dengan konsentrasi timbal 1 ppm
terhadap kandungan DO di air. yaitu 0,2372 dan dengan konsentrasi 5
Penelitian yang dilakukan oleh ppm bernilai 0,3295. Sementara pada
Abumourad dkk. (2013) menunjukkan hari H14 dengan konsentrasi timbal 1
bahwa konsentrasi timbal di suatu ppm bernilai 0,2515 dan dengan
perairan menunjukkan korelasi yang konsentrasi 5 ppm bernilai 0,3536.
bertolak belakang dengan konsentrasi Berdasarkan Tabel hasil nilai BCF
DO dan tidak ada perbedaan yang dapat dilihat nilai BCF pada perlakuan
1 ppm lebih rendah daripada perlakuan
5 ppm. Selain itu, nilai BCF kedua semakin membatasi kemampuan A.
perlakuan lebih tinggi pada hari H14 microphylla untuk berkembang.
dibanding pada hari H7. 3. Jumlah biomassa A. microphylla
Spesies tanaman dan yang dibutuhkan untuk mengurangi
ketersediaan unsur esensial juga konsentrasi timbal di air berbeda
mempengaruhi tingkat penyerapan tergantung pada konsentrasi timbal
logam. Ketersediaan hara dari nutrisi di air, semakin tinggi konsentrasi
esensial yang melimpah seperti fosfor timbal di air, semakin banyak
dan kalsium dapat mengurangi jumlah biomassa A. microphylla
penyerapan unsur non-esensial oleh yang dibutuhkan.
tanaman, tapi menyerap unsur yang
mirip secara kimia seperi arsenik dan Saran
kadmium (Chaney, 1988 diacu oleh Penelitian tentang berbagai
John dan Joel, 1996). potensi tumbuhan A. microphylla
Tak dkk. (2013) dalam masih sangat sedikit, sehingga
jurnalnya menjelaskan bahwa dibutuhkan banyak penelitian lain
keberhasilan fitoremediasi tergantung tentang potensi tumbuhan ini baik
pada kontaminasi tanah, ketersediaan dalam hal fitoremediasi, nutrisi sebagai
biologis kontaminan logam, bentuk pakan maupun berbagai manfaat lain.
fraksi logam yang tersedia secara Selain itu, dibutuhkan juga penelitian
biologi di tanah dan kemampuan lebih lanjut tentang batas akhir
tumbuhan untuk menyerap dan toleransi A. microphylla terhadap
mengakumulasi logam. Umumnya, logam berat timbal.
tumbuhan dengan kapasitas akumulasi
logam yang sangat tinggi tumbuh DAFTAR PUSTAKA
dengan lambat dan menghasilkan
biomassa yang terbatas, terutama Abumourad, I.M.K., Mohammad
ketika konsentrasi logam di tanah M.N.A., dan Wafaa T.A. 2013.
tinggi. Heavy Metal Pollution and
Metallothionein Expression: A
KESIMPULAN DAN SARAN Survey on Egyptian Tilapia
Kesimpulan Farms. Journal of Applied
Berdasarkan penelitian yang Sciences Research. 9(1):612-
telah dilakukan maka dapat 619
disimpulkan bahwa
1. Kemampuan A. microphylla Arnot, Jon A. and Frank A.P.C. Gobas.
menyerap logam berat timbal pada 2006. A Review of
konsentrasi yang berbeda Bioconcentration Factor (BCF)
dipengaruhi oleh konsentrasi logam and Bioaccumulation Factor
berat pada media (air), semakin (BAF) assessments for organic
tinggi kandungan timbal, maka chemicals in aquatic organisms.
semakin banyak timbal yang dapat Environ Rev. 14:257-297
diserap oleh A. microphylla dengan
batas tertentu. Badan Standardisasi Nasional. 2011.
2. Timbal dapat memberikan dampak Cara Uji Kimia Bagian 5:
negatif terhadap perkembangan A. Penentuan Kadar Logam Berat
microphylla, semakin tinggi Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd)
konsentrasi timbal pada media, pada Produk Perikanan.
sisni.bsn.go.id (Diakses pada Khosravi, M., M. Taghi Ganji, R.
tanggal 31 Desember 2013) Rakhshaee. 2005. Toxic Effect
of Pb, Cd, Ni and Zn on Azolla
Bharwana, S.A., S. Ali, M.A. Farooq, F. filiculoides in The International
Abbas, N. Iqbal, M.S.A. Ahmad, Anzali Wetland. International
M.B. Shakoor. 2013. Influence Journal of Science and
of lead Stress on Growth, Technology. 2(1):35-40
Photosynthesis and lead uptake
in the Seedlings of Cotton. McLean, J.E. and Bert E. Bledsoe.
International Journal of 1992. Behavior of Metals in
Agronomy and Plant Production. Soils. EPA Ground Water.
Vol., 4(10), 2492-2501
Singh, A., Kumar C.S., Aqarwal A.
Chaney, R.L., M. Malik, Y.M. Li, S.L. 2013. Effect of Lead and
Brown, E.P. Brewer, J.S. Angle, Cadmium on Aquatic Plant
A.J.M. Baker. 1997. Hydrilla verticillata. Journal of
Phytoremediation of Soil Metals. Environmental Biology.
Environmental Biotechnology. 34(6):1027-31
8:279-284
Tak, H.I., F. Ahmad, and O.O.
Cheng, S. 2003. Effects of Heavy Babalola. 2013. Advances in
Metals on Plants and the Application of Plant
Resistance Mechanisms. Growth-Promoting
Environmental Science and Rhizobacteria in
Pollution Research. 10(4):256- Phytoremediation of Heavy
264 Metals. Reviews of
Environmental Contamination
Greene, D. 1993. Effects of Lead on the and Toxicology. 223(9):33-52
Environment. LEAD Action
News. 1(2) Tayab, M.R. 1991. Environmental
Impact of Heavy Metal
Juhaeti, T., F.Syarif, N.Hidayati. 2005. Pollution in Natural Aquatic
Inventarisasi Tumbuhan Systems (Thesis). The
Hipertoleran Tailing Limbah University of West London.
Pengolahan Emas PT. Antam Brunel
Pongkor. Biodiversitas. 6(1):31-
33

Karimi, R., S. Solhi, M. Salehi, M.


Solhi, H. Mollahosaini. 2013.
Effects of Cd, Pb and Ni on
growth and macronutrient
contents of Vicia faba L and
Brassica arvensis L.
International Journal of
Agronomy and Plant Production.
Vol., 4(4), 739-744

You might also like