You are on page 1of 10

Dwi Gusfarenie, Penggunaan …

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM USAHA


UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
PEMBELAJARAN
Dwi Gusfarenie MPd

Abstrak
Perkembangan teknologi dan informasi mempengaruhi berbagai
aspek kehidupan termasuk pendidikan. Salah satu bentuk
pengaruhnya adalah penggunaan multimedia dalam
pembelajaran, sehinggan tuntutan untuk menguasai berbagai
program teknologi bagi tenaga pendidik seperti guru dan dosen
semakin meningkat yang bermuara pada tujuan akhir yaitu
meningkatkan hasil belajar para siswa.Tulisan ini berupaya
mengungkap manfaat dan keuntungan penggunaan multimedia
dalam usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
faktor yang mempengaruhinya.

Kata Kunci: Multimedia, Kualitas Pembelajaran

A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat menuntut
kecakapan individu untuk menguasai berbagai program teknologi
yang sangat membantudalam memperoleh beragam informasi dari
berbagai kejadian di tempat yang berbeda dalam waktu singkat.Tak
dapat disangkal lagi bahwa kemajuan teknologi berpengaruh pada
semua aspek kehidupan masyarakat, tidak terkecuali pada dunia
pendidikan baik di tingkat dasar, menengah maupun tingkat
perguruan tinggi. Salah satu pengaruhnya adalah penggunaan
teknologi sebagai salah satu media pembelajaran. Penggunaan
media berbasis teknologi lebih menarik dan lebih membantu dalam
penguasaan materi dari pada penggunaan media pembelajaran
konvensional, salah satunya adalah penggunaan teknologi komputer.
Di perguruan tinggi, pemanfaatan teknologi sebagai media
dalam pembelajaran sudah dilaksanakan. Dari penelitian yang
dilakukan oleh Pribadi dkk pada tahun 2001 (2004) menemukan
bahwa 35,53% responden dari 612 dosen PTS menyatakan selalu
menggunakan media dan teknologi pembelajaran dalam aktivitas
perkuliahan yang mereka lakukan dan jenis media yang
digunakanpun sangat beragam, mulai dari media sederhana sampai
media elektronik dan media berbasis komputer. Ini tentu saja sangat
membantu dosen dan mahasiswa dalam menyajikan dan memahami
amteri yang dipelajari, sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Robinson (1987: 9) bahwa media pendidikan dapat membantu
76
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012

merangsang murid dan guru untuk menciptakan situasi proses


pembelajaran dengan baik jika dipakai dengan tepat.
Pakar pendidikan sering menganjurkan bahwa dalam proses
pembelajaran sebaiknya guru menggunakan media yang lengkap,
sehingga dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti
proses pembelajaran. Untuk memenuhi hal tersebut, maka
penggunaan multimedia adalah salah satu alternatif pilihan yang baik
untuk dapat membuat pembelajaran berkesan (Tim Peneliti, 2006: 1).
Menurut Anonimus (tanpa tahun), program multimedia adalah media
pembelajaran yang berbasi komputer. Media ini menggabungkan dan
mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafis, foto, video,
animasi, musik, narasi dan interaktifitas yang diprogramkan
berdasarkan teori pembelajaran. Ini berarti bahwa di dalam
multimedia telah terdapat semua unsur media yang dulu hanya dapat
digunakan satu per satu, seperti media cetak yang hanya berisi
rangkaian kata dan kalimat ataupun media visual yang hanya
menampilkan gambar tanpa bisa didengar. Sehingga dapat dikatakan
bahwa multimedia sifat penginformasiannya lebih kompleks.

B. Belajar dan Pembelajaran


Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar
merupakan kegiatan utama dari seluruh proses. Dalam kegiatan ini
terjadi transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik yang
melibatkan berbagai sumber belajar dan interaksi dengan lingkungan
di sekitarnya. Arsyad (2003: 1) mengemukakan bahwa belajar adalah
suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses itu terjadi karena adanya interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya. Seseorang yang telah
belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, perubahan
tersebut didapatkan dari hasil interaksi orang itu dengan
lingkungannya, baik dari segi pengetahuan (kognitif), keterampilan
(psikomotor), nilai dan sikap (afektif).
Pembelajaran adalah upaya pemimbingan terhadap siswa agar
yang bersangkutan secara sadar, terarah dan berkeinginan untuk
belajar dan memperoleh hasil seoptimal mungkin sesuai dengan
keadaan dan kemampuannya (Tim MKDK, 2003: 37). Keinginan
siswa untuk belajar dan memperoleh hasil optimal yang sesuai
dengan tingkat kemampuannya (disebut juga dengan motivasi
belajar) itu merupakan salah satu syarat yang diperlukan agar terjadi
proses pembelajaran, sebab bila siswa tidak punya keinginan atau
motivasi untuk belajar dan memperoleh hasil yang optimal maka
proses pembelajaran itu tidak terjadi. Dan hasil optimal yang igin
dicapai yang sesuai dengan keadaan dan tingkat kemampuan siswa
tersebut dapat dilihat dari perubahan pada aspek kognitif, afektif dan

77
Dwi Gusfarenie, Penggunaan …

psikomotornya. Perubahan yang terjadi biasanya bersifat aktif dan


positif sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto (1987: 3-4) :
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu
senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh
sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan
demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin
banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan itu tidak
terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha siswa
itu sendiri.

Sehingga, bila terjadi perubahan pada siswa tersebut seperti


yang telah dikemukakan di atas, bisa dikatakan pada diri siswa
tersebut tidak terjadi proses belajar.
Upaya pembelajaran ini dilakukan secara sadar, terarah dan
terencana sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga
siswa dapat mengembangkan potensi dan kemampuannya seoptimal
mungkin. Dilakukan secara sadar maksudnya adalah siswa yang
belajar tersebut menyadari bahwa ia perlu dan butuh kegiatan belajar
dan pembelajaran agar ia memiliki kecakapan dan kemampuan yang
nantinya dibutuhkan dan dapat mempergunakannya setelah ia
menyelesaikan studinya dan hidup dalam masyarakat, hal ini dapat
dilihat dari kemampuan siswa tersebut dalam pemecahan masalah.
Sedangkan upaya yang dilakukan secara terarah dan terencana bisa
diartikan bahwa upaya pembimbingan terhadap siswa tersebut
memiliki tujuan yang ingin dicapai, dan untuk mencapai tujuan
tersebut diperlukan suatu kerangka perencanaan sebagai
panduannya, sehingga siswa dapat mengembangkan potensi dan
kemampuannya seoptimal mungkin dan dapat bermanfaat baginya
dimasa yang akan datang.
UURI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
merumuskan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Jadi, dalam proses pembelajaran terjadi interaksi yang
berbentuk komunikasi yang berlangsung antara pendidik dengan
peserta didik. Komunikasi ini berlangsung dalam dua arah yaitu
antara guru-siswa dan sebaliknya siswa-guru, artinya selain guru
menjelaskan materi pelajaran siswa juga memberikan umpan balik
kepada gurunya sehingga materi yang dijelaskan bisa lebih
dimengerti. Bukan hanya itu saja interaksi ini juga melibatkan sumber
belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut, sumber
belajar yang digunakan dapat berupa buku pelajaran atau media
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang dipelajari.

78
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012

C. Kualitas Pembelajaran
Berhasil atau tidaknya proses pembelajaran dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang berada di dalam diri siswa atau lingkungan di
sekitar siswa. Namun kualitas proses pembelajaran yang dialami oleh
siswa juga memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap
keberhasilan proses pembelajaran.
Lufri, Ardi dan Arlis (2000: 95) menungkapkan bahwa kualitas
pembelajaran dapat dilihat dari :
a. Jumlah mahasiswa yang ingin bertanya
b. Jumlah mahasiswa yang menjawab pertanyaan dosen
Penelitian Yohanes (1998: 17) menuliskan bahwa indikator
keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari
jumlah siswa yang :
a. Bertanya kepada guru
b. Menjawab pertanyaan guru
c. Membaca buku paket
d. Memperhatikan pelajaran
e. Mendiskusikan pelajaran
Sedangkan Suwono (1999: 25) menuliskan bahwa kualitas
pembelajaran siswa dapat diamati dari adanya :
a. Interaksi guru-siswa
b. Interaksi siswa-siswa
c. Respon siswa terhadap proses pembelajaran
Lebih lanjut Suwono menjelaskan bahwa interaksi antara siswa-
siswa terjadi dalam bentuk :
a. Diskusi
b. Bertanya
c. Mengomentari pertanyaan temannya
d. Mengomentari simulasi temannya
e. Membetulkan simulasi yang salah
f. Merumuskan kesimpulan
g. Menyusun rangkuman materi pelajaran

D. Media Pembelajaran
Ada kalanya komunikasi yang berlangsung antara pendidik dan
peserta didik dalam pembelajaran mengalami kendala yan
dikarenakan satu dan lain hal. Untuk itu, diperlukan bantuan agar
komunikasi yang berlangsung tidak lagi terhambat dan bantuan
tersebut lazim disebut sebagai media.
Kata media berasal dari Bahasa Latin Medius yang secara
harfiah berarti tengah, pengantar, perantara. Santoso S. Hamidjojo
dalam Latuheru (1988: 11) mengemukakan bahwa media adalah
semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk
menyampaikan /menyebarkan ide, pendapat atau gagasan yang

79
Dwi Gusfarenie, Penggunaan …

dikemukakan/disampaikan agar bisa sampai pada penerima, dan


AECT (Association of Education and Communication Technology)
dalam Arsyad (2003: 3) memberi batasan tentang media sebagai
segala bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi. Dari pendapat di atas bisa dikatakan bahwa segala
sesuatu yang dapat menyampaikan pesan ataupun informasi dapat
digolongkan sebagai media.
Bila media tersebut digunakan untuk menyalurkan/
menyampaikan pesan dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran,
maka media tersebut dapat dikatakan sebagai media pembelajaran.
Melihat perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) yang semakin maju, media yang digunakan dalam
pembelajaranpun mengalami perkembangan yang semakin maju
pula, akibatnya selain semakin canggih media pembelajaranpun
menjadi semakin banyak jenisnya. Sehingga pilihan media yang
dapat digunakan, pendidik hanya tinggal menyesuaikan dengan
fasilitas yang tersedia, karakteristik siswa dan kesesuaian materi
yang diajarkan.
Heinich, Molenda dan Russel dalam Pribadi (2004)
menggolongkan media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
sebagai berikut :
a. Media yang tidak diproyeksikan
Berdasarkan bentuknya jenis media ini diklasifikasikan
menjadi :
1) Media dua dimensi, media ini dapat mempresentasikan suatu
objek dan prosedur yang dapat dipelajari untuk menguasai
suatu keterampilan dan pengetahuan tertentu. Contoh :
gambar, chart, poster, foto dan grafik.
2) Media tiga dimensi, media ini dapat berbentuk media yang
murah dan sederhana sampai jenis media yang mahal dan
canggih, sehingga memberi kemungkinan bagi mahasiswa
untuk memperoleh pengalaman belajar yang bersifat
langsung yang berkaitan dengan keterampilan yang sedang
dipelajari. Contoh : benda nyata, replika, model, simulator.
b. Media yang diproyeksikan
Merupakan media yang diproyeksikan ke layar. Pada
umumnya jenis media ini digunakan untuk membantu dalam
mempresentasikan materi pelajaran. Contoh: Over Head
Transparancy (OHT), film slide, gambar proyeksi komputer
(Computer Image Projection).
c. Media audio, adalah bahan suara (audio) yang direkam dalam
format fisik tertentu. Pada dasarnya media ini dapat digunakan
dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan bunyi, suara
dan bahasa. Contoh : kaset audio, radio, tape recorder, telepon.

80
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012

d. Media audio dan film, adalah gambar bergerak yang direkam


dalam format kaset video, Video Cassette Disc (VCD), Digital
Versatile Disc (DVD). Jenis media ini dapat digunakan untuk
mengajarkan hampir semua topik perkuliahan. Media ini mampu
menayangkan objek bergerak dan proses yang spesifik.
e. Komputer, merupakan jenis media yang secara virtual dapat
menyediakan respon segera terhadap hasil belajar yang
dilakukan oleh mahasiswa. Media ini mampu menyimpan dan
memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan, selain itu juga
dapat digunakan sebagai sarana belajar multimedia yang
memungkinkan mahasiswa membuat desain dan rekayasa suatu
konsep ilmu pengetahuan.
f. Multimedia berbasis komputer, dapat diartikan sebagai teknologi
yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk
menampilkan dan merekayasa teks, grafis dan suara dalam
sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan tang dapat
mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan
pesan, komputer dapat dirancang dsn digunakan sebagai media
teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi
perkuliahan yang relevan seperti rancangan grafis dan animasi,
serta dapat pula dimanfaatkan dalam melakukan simulasi untuk
keterampilan dan kompetensi tertentu
E. Multimedia
Secara sederhana multimedia diartikan sebagai banyak media
atau lebih dari satu media. Menurut Shariffudin (1999) multimedia
adalah kombinasi teks, grafis, audio, animasi, video besert
perangkatnya yang dapat digunakan pendidik dan peserta didik untuk
menjelaskan, berinteraksi dan berkomunikasi dengan bantuan
komputer. Anonimus (tanpa tahun) berpendapat bahwa program
multimedia adalah media pembelajaran yang berbasis komputer.
Media ini menggabungkan dan mensinergikan semua media yang
terdiri dari grafis, foto, vifeo, animasi, musik, narasi dan interaktivitas
yang dapat diprogramkan berdasarkan teori pembelajaran.
Penggunaan multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam
bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti dan jelas.
Informasi akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera
terutama telinga dan mata digunakan untuk menyerap informasi itu
(Arsyad, 2003: 171). Hal ini sejalan dengan pendapat Flemming dan
Levie (Tim Peneliti, 2006: 6) yang menyatakan bahwa apabila
pembelajaran dilaksanakan dengan hanya satu media, maka
rangsangan yang akan muncul untuk belajar sangat terbatas. Oleh
karena itu multimedia digunakan, agar rangsangan yang diterima
pebelajar menjadi lengkap karena meliputi rangsangan gabungan

81
Dwi Gusfarenie, Penggunaan …

audio visual. Dari beberapa pengertian di atas, terlihat bahwa


multimedia yang digunakan mengacu pada penggunaan komputer.
Multimedia memiliki bidang aplikasi yang dibagi oleh Shariffudin
(1999) menjadi 3 jenis yaitu :
a. Aplikasi berasaskan teks
Kebanyakan aplikasi jenis ini menyediakan navigasi yang
bermanfaat bagi sumber informasi yang banyak dan berkaitan.
Aplikasi jenis ini memerlukan petunjuk pencarian yang
memudahkan informasi diakses/diperoleh. Aplikasi ini biasanya
dapat digunakan dalam pembuatan hypertext. Contoh aplikasi ini
adalah Microsoft Multimedia Viewer atau Adobe Acrobat.
b. Aplikasi interaktif
Aplikasi multimedia dalam kategori ini adalah aplikasi
grafik yang interaktif. Peralatan ini digunakan dalam pembuatan
multimedia dan dapat mengendalikan semua media yang
digunakan dalam interaktivitas yang lebih luas. Contoh peralatan
multimedia jenis ini seperti Authorware Professional,
Macromedia, Toolbook, Apple Media Tool, Programming
Environment Course Builder, Superlink.
c. Aplikasi kawasan luas
Aplikasi ini bertujuan untuk menyebarkan informasi pada
wilayah yang lebih luas atau yang lebih dikenali sebagai internet.
Ini dimungkinkan oleh teknologi World Wide Web (WWW) atau
ringkasnya disebut Web. Teknologi ini menggunakan Hypertext
Transfer Protocol (HTTP) untuk berkomunikasi, meminta dan
mengirim data diantara pengguna/pelanggan dengan sumber
informasi. Informasi dalam ruang Web juga dapt disediakan dan
dibuat dalam bentuk skrip Hypertext Markup Language (HTML).
Beberapa program multimedia yang digunakan dalam proses
pembelajaran diantaranya adalah berbentuk Web, Home Page,
HTML. Beberapa program multimedia yang digunakan dalam proses
pembelajaran diantaranya adalah berbentuk Web, Home Page,
HTML.

F. Penggunaan Multimedia untuk Meningkatkan Kualitas


Pembelajaran
Usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tidak lepas
dari indikator aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran,
meskipun beberapa faktor seperti minat, motivasi dan pengetahuan
prasyarat juga ikut memberi andil baik atau tidaknya proses
pembelajaran mereka. Ini tercermin dari hasil Penelitian Dwi
Gusfarenie (2007: 31-35) yang mengungkap bahwa indikator
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang mencerminkan
kualitas pembelajaran yang dijalani oleh siswa dipengaruhi oleh

82
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012

faktor-faktor seperti kurangnya pengetahuan prasyarat, kebiasaan


takut salah dalam menjawab maupun mengajukan pertanyaan.
Namun multimedia yang ditampilkan justru dapat meningkatkan
minat siswa untuk menyimak/memperhatikan materi yang disajikan.
Melvi (2006: 40) mengungkapakan bahwa dalam proses
pembelajaran penggunaan multimedia sebagai alternatif media
pembelajaran memberikan manfaat, diantaranya :
1) Meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar
2) Membantu memperjelas suatu masalah dengan menggunakan
animasi dan video
3) Membantu membangun konsep-konsep yang ada dalam pikiran
siswa/mahasiswa
4) Dapat memacu kreativitas siswa/mahasiswa
5) Siswa/mahasiswa menjadi lebih betah dan tidak cepat bosan
berada di dalam kelas, sehingga sedikit banyak berpengaruh
terhadap tingkat pemahaman materi yang disampaikan oleh guru
6) Dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar
7) Memberikan proses pembelajaran yang lebih interaktif (ada
umpan balik)
Disamping itu, multimedia juga bermanfaat untuk membiasakan
siswa untuk berinteraksi dengan teknologi terkini dalam menghadapi
cara hidup yang canggih di masa depan.
Lebih lanjut Penelitian Netriawati (2006: 40) juga mengungkap
bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan multimedia program
Hypertext terhadap peningkatan hasil belajar biologi siswa. Hal ini
memungkinkan adanya pengaruh terhadap kualitas pembelajaran
yang dijalani oleh para siswa tersebut, sebab baik buruknya kualitas
suatu pembelajaran diindikasikan dari nilai yang diperoleh dan proses
pembelajaran yang mereka jalani.

G. Penutup
Dari paparan yang telah dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa perkembangan pesan teknologi dan informasi
dapat dimanfaatkan oleh bidang pendidikan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yang tujuan akhirnya bermuara pada hasil
belajar siswa.
Multimedia hadir untuk membantu siswa maupun guru dalam
menyajikan dan memahami materi, sehingga proses pembelajaran
bisa jadi lebih menyenangkan dan menarik yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Sebab, Multimedia
menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari
grafis, foto, vifeo, animasi, musik, narasi dan interaktivitas yang dapat
diprogramkan berdasarkan teori pembelajaran. Namun, berhasil atau

83
Dwi Gusfarenie, Penggunaan …

tidaknya usaha peningkatan proses pembelajaran ini juga bergantung


pada faktor-faktor eksternal dan internal siswa, guru dan sekolah.

DAFTAR BACAAN

Anonimus. (tt). http://seamolec.or.id.htm (online). Diunduh 7 April 2006.


________. (2003). UURI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta : Cipta Jaya.
Arsyad, A. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Dwi Gusfarenie. (2007). Pengaruh PenggunaanMultimedia Dalam
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi Umum Di Jurusan
Biologi UNP Tahun 2006 (Skripsi). Padang : Universitas Negeri
Padang.
Latuheru, J. D. (1998). Media Pembelajaran : Dalam Proses Belajar-
Mengajar Masa Kini. Jakarta : P2LPTK Dirjendikti Depdikbud.
Lufri, Ardi dan Arlis. (2000). Peningkatan Kualitas Prose Pembelajaran
Metodologi Penelitian dengan Pendekatan Deduktif-Induktif serta
Latihan Secara Runtut Bagi Mahasiswa Kependidikan di Jurusan
Biologi FMIPA UNP: Chimera, Jurnal Biologi dan Pengajarannya,
Tahun 5, Nomor 2, Juli 2000, hal: 95.
Melvi. (2006). Pengaruh Penggunaan Multimedia “Hypertext” Terhadap
Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI MAN 2 Padang Tahun
Pelajaran 2005/2006 (Skripsi). Padang : Universitas Negeri
Padang.
Netriawati. (2006). Pengaruh Penggunaan Multimedia Program
“Hypertext” Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa
Kelas XI IPA SMAN 2 Padang tahun Pelajaran 2005/2006
(Skripsi). Padang : Universitas Negeri Padang.
Pribadi, B. A. 2004. Ketersediaan dan Pemanfaatan Media dan
Teknologi Pembelajaran di Perguruan Tinggi (online).
http://pk.ac.id/jp/52benny.htm, diunduh 10 Maret 2006.
Robinson, D. N. A. (1987). Azas-Azas Praktik Mengajar. Jakarta :
Bratara.
Shariffudin, R. S. (1999). Buletin Keterampilan Dalam Teknologi :
Teknologi Multimedia Dalam Pendidikan Sains. University
Malaya. http://www.geocities.com.
Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta : Rineka Cipta.

84
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012

Suwono, H & M. M. P Andari. (1999). Kualitas Proses dan Hasil Belajar


Fungsi Darah Melalui Metode SimulasiPada Sisa Kelas 5 SDN
Bunul Rejo V Malang: Chimera, Jurnal Biologi dan
Pengajarannya, Tahun 4, Nomor 1, Januari 1999, hal: 25.
Tim MKDK. (2003). Bahan Ajar Belajar dan Pembelajaran. FIP. Padang
: Universitas Negeri Padang.
Tim Peneliti. (2006). Pengembangan Media Pengajaran Biologi Umum
Berbasis Multimedia dan Efektifitasnya Dalam Meningkatkan
Kualitas dan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA
UNP (Hibah Penelitian PHK A2). Padang : Universitas Negeri
Padang.
Yohannes. (1998). Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Siswa
Kelas I SMUN Tanjung Raya Maninjau Pada Mata Pelajaran
Biologi Dengan Pemberian Tugas Meringkas Materi di Rumah
(Skripsi). Padang : Universitas Negeri Padang

85

You might also like