Professional Documents
Culture Documents
lT”
DENGAN HIPERTERMI
Oleh :
1. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien Ny.LT dilakukan pada tanggal 26 juni 2017 pada pukul 07.30 wita
di ruang arjuna RSUD Sanjiwani Gianyar dengan metode observasi, wawancara,
pemeriksaan fisik, dokumentasi (rekam medis)
a. Pengumpulan Data
b. Riwayat Kesehatan
c. Pola Kebiasaan
1. Bernafas
Sebelumpengkajian : Pasienmengatakan tidak mengalami
gangguan dalam hal bernafas.
Saat pengkajian : Tidak sesak, tidak batuk, dan tidak
nyeri saat menarik atau menghembuskan nafas. RR: 20 x/menit
2. Makan dan Minum
Sebelum pengkajian :
Makan : Pasien mengatakan makan 3x sehari
Minum : Pasien minum 1500-2000 cc/hari
Saat pengkajian,:
Makan : Pasien mengatakan menghabiskan 1/2 porsi
yang diberikan, mual, tidak muntah, tidak kesulitan menelan,
Minum : Pasien mengatakan sudah minum 2 gelas
(150cc) sejak pagi.
3. Eliminasi
Sebelum pengkajian :
BAB : Pasien mengatakan tidak ada masalah BAB.
BAK : Pasien mengatakan tidak ada masalah BAK.
Saat pengkajian :
BAB : Pasien mengatakan sudah BAB 3x konsistensi keras,
jumlahnya sedikit, warna kuning kecoklatan, tidak berdarah,
tidakberlender.
BAK : Pasien sudah BAK 2x sejak pagi, warna kuning keruh,
bau khas urine, dan tidak darah.
4. Aktivitas dan Gerak
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan biasa beraktivitas
seperti biasa
Saat pengkajian : Pasien mengatakan mengalami gangguan
dalam gerak dan aktivitas. Pasien mengatakan badannya lemas,
tidak kuat berdiri, pasien juga mengatakan selalu di papah jika
ingin turun dari tempat tidur
5. Istirahat Tidur
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan biasa tidur 6 sampai
8 jam sehari dan pasien merasa segar.
Saat pengkajian : Pasien mengatakan biasa tidur 4 sampai 5
jam. Pasien juga mengatakan tidurnya gelisah dan sering
terbangun karena badannya terasa meriang.
6. Kebersihan Diri
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan biasa mandi dua kali
sehari menggunakan sabun dan mengganti pakaian.
Saat pengkajian : Pasien mengatakan mandi dua kali sehari di
tempat tidurnya dengan cara di lap.
7. Pengaturan Suhu Tubuh
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan tidak merasakan
panas.
Saat pengkajian :Pasien mengatakan suhu tubuhnya
meningkat.
8. Rasa Nyaman
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan tidak ada nyeri.
Saat pengkajian : Pasien mengatakan merasa nyaman, tidak ada
rasa nyeri.
9. Rasa Aman
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan tidak merasa cemas,
takut maupun gelisah.
Saat pengkajian : Pasien mengatakan merasa cemas dengan
penyakitnya.
10. Data sosial
Sebelum pengkajian : Pasien mampu berkomunikasi dengan
baik, baik dengan keluarga, perawat maupun pengunjung dan
pasien lainnya.
Saat pengkajian :Pasien mampu berkomunikasi dengan baik,
baik dengan keluarga, perawat maupun pengunjung dan pasien
lainnya.
11. Prestasi dan produktivitas
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan tidak ada prestasi
hanya beraktivtas sebagaimana mestinya
Saat pengkajian :Pasien mengatakan tidak bisa menjalankan
tugasnya sebagai anak.
12. Rekreasi
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan jarang melakukan
rekreasi.
Saat pengkajian : Pasien mengatakan untuk menghilangkan
rasa jenuhnya di rumah sakit, biasanya mengobrol dengan
keluarganya.
13. Belajar
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan belum mengetahui
tentang penyakitnya.
Saat pengkajian : Pasien mengatakan saat dirawat di rumah
sakit pasien telah paham dengan kondisi dan penyakitnya.
14. Ibadah
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan beragama hindu
setiap hari rutin sembahyang.
Saat pengkajian : Pasien mengatakan hanya bisa berdoa di
tempat tidur untuk kesembuhan penyakitnya.
d. Pengkajian Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : Compos Mentis
b) Bangun Tubuh :
c) Postur Tubuh : Tegak
d) Cara berjalan : Lancar terkoordinir
e) Gerak motorik : Normal
f) Keadaan kulit
Warna Kulit : Sawo mateng
Turgor Kulit : Elastis
Kebersihan : Bersih
Luka : Tidak ada luka
g) Gejala Kardinal : Tekanan Darah : 110/80mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 390C
Respirasi : 20x/menit
h) Ukuran lain : BB : 56 kg
TB : 150cm
2) Kepala
a) Kulit kepala : Bersih
b) Bentuk : Bulat simetris
c) Rambut : Lurus
d) Nyeri tekan : Tidak ada
e) Luka : Tidak ada
3) Mata
a) Konjungtiva : Merah muda
b) Sklera : Putih
c) Kelopak mata : Tidak ada gangguan
d) Pupil : Reflek pupil baik
4) Hidung
a) Keadaan : Bersih
b) Penciuman : Baik
c) Nyeri : Tidak ada
d) Luka : Tidak ada
5) Telinga
a) Keadaan : Bersih
b) Nyeri : Tidak ada
c) Pendengaran : Baik
6) Mulut
a) Mukosa bibir : mukosa lembab
b) Gusi : Tidak berdarah
c) Gigi : Gigi lengkap
d) Lidah : Bersih
e) Tonsil : Tidak ada pembesaran tonsil
7) Leher
a) Inpeksi
Keadaan : Baik
b) Palpasi
Keadaan : Tidak ada pembesaran tiroid
8) Thorax
a) Inspeksi
Bentuk : Simetris
Gerakan dada : Bebas
Payudara : Simetris
b) Palpasi
Pengembangan dada : Simetris
Vibrasi tactile premitus : Simetris
c) Perkusi
Suara paru : Sonor
d) Auskultasi
Suara paru : Vesikuler
Suara jantung : Reguler
9) Abdomen
a) Inpeksi
Pemeriksaan : Tidak ada distensi abdomen
Luka : Tidak ada
b) Auskultasi
Peristaltic usus : 18x/menit
c) Palpasi
Nyeri tekan : Tidak ada
d) Perkusi
Bunyi : Tympani
10) Genetalia
Tidak terkaji
11) Anus
Tidak terkaji
12) Ekstremitas
a) Ekstremitas atas
Pergerakan : Bebas
Luka : Tidak ada
Terpasang infus : Terpasang di tangan kanan RL 20 tts
b) Ekstremitas bawah
Pergerakan : Bebas
c) Kekuatan otot
555 555
555 555
e. Pemeriksaan Penunjang
A. ANALISA DATA
Analisa Data Pasien Ny.LT dengan HIPERTERMI
di Ruang Arjuna RSUD Gianyar Tanggal 26-28 Juni 2017
B. RUMUSAN MASALAH
1. Hipertermi
C. ANALISA MASALAH
1. P : Hipertermi
E : Infeksi Virus Dengue
S :Pasien mengatakan badan panas, akral teraba panas, mukosa bibir kering,
tampak lemas dan pucat. TD: 110/80 mmHg , S: 390C , N: 80 x/menit , RR: 20
x/menit
Proses Terjadinya :
Pusat pengaturan suhu tubuh terletak di hipotalamus anterior dimana terdapat
suatu pusat kecil yang mengatur suhu tubuh pemanasan dari ini menyebabkan fase
dilatasi semua pembuluh darah tubuh. Salah satu penyebabnya peningkatan suhu
tubuh adalah peradangan karena masuknya suatu virus tertentu dalam tubuh untuk
itu tubuh akan berkompensasi terhadap peradangan yang ditandai dengan
hipertermi atau peningkatan suhu tubuh
Akibat jika tidak ditangulangi :
Pasien dapat mengalami kejang atau demam.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi virus dengue ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh. TD: 110/80 mmHg, S: 390C, N: 80 x/menit,
RR:20x/menit.
2. PERENCANAAN
a. Prioritas Masalah
Hipertermi berhubungan dengan inflamasi virus dengue ditandai dengan pasien
mengeluh panas , pasien tampak lemas, pucat, mukosa bibir kering, akral teraba
panas. Suhu 390C.
b. Rencana Keperawatan
Kalaborasi :
Obat antipiretik
5. Delegatif bekerja sebagai
pemberian
pengatur kembali
antipiretik dan
antibiotik pusat pengatur panas,
pemberian antibiotic
untuk mencegak
infeksi
3. PELAKSANAAN
TD :
110/80 mmHg
S: 390C
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
TD :
110/70 mmHg
S: 380C
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
TD :
110/70 mmHg
S: 36,50C
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
4. EVALUASI
O:
O:
TD :
110/70 mmHg
S: 380C
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
A:
Tujuan no. 1,2,3,4,5 belum tercapai
P:
Lanjutkan intervensi
O:
TD :
110/70 mmHg
S: 36,50C
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
A:
Tujuan no. 1,2,3,4,5 tercapai
P: