You are on page 1of 2

ABSTRAK

Latar Belakang Penglihatan merupakan indera yang sangat penting dalam menentukan
kualitas hidup manusia. Kelainan refraksi mata atau refraksi anomali adalah keadaan dimana
bayangan tegas tidak di bentuk pada retina tetapi di bagian depan atau belakang bitnik kuning dan
tidak terletak pada satu titik tajam. Sikap adalah bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Perilaku
yang tidak baik terhadap pemakaian kacamata dapat mempengaruhi hasil refraksi terhadap
penderita kelainan refraksi yang datang di Optik Internasional Malang.
Tujuan Mengetahui perbandingan hasil refraksi subyektif pada penderita kelainan refraksi
berdasarkan perilaku pemakaian kecamata sehari-hari di Optik Internasional Malang.
Metode Penelitian Menggunakan metode cross sectional. Jenis penelitian yang di lakukan
adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini di lakukan di Optik Internasional Malang bulan
Juni 2013. Dalam penelitian ini sampel yang di ambil adalah semua penderita kelainan refraksi
yang datang memeriksakan diri di Optik Internasional. Cara yang di gunakan untuk pengambilan
sampel adalah dengan tehnik kuota sample.
Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang di lakukan dapat di ketahui untuk penderita
kelainan refraksi yang datang di Optik Internasional terdapat 12% yang mengalami peningkatan
ukuran refraksi dengan pemakaian kacamata kurang dari 6 jam. Sedangkan yang menggunakan
kacamata lebih dari 6 jam terdapat 2% yang mengalami peningkatan ukuran refraksi.
Kata Kunci : Kelainan Refraksi, Perilaku Pemakaian Kacamata, Perbandingan.

Abstrak
Penglihatan merupakan indera yang sangat penting dalam menentukan kualitas hidup
manusia. Kelainan refraksi mata atau refraksi anomali merupakan kondisi bayangan tegas tidak di
bentuk pada retina melainkan di bagian depan atau belakang bintik kuning dan tidak terletak pada
satu titik tajam. Perilaku yang tidak baik dalam pemakaian kacamata dapat mempengaruhi hasil
refraksi penderita kelainan refraksi di Optik Internasional Malang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari perbandingan hasil refraksi
subjektif pada penderita kelainan refraksi berdasarkan perilaku pemakaian kacamata di Optik
Internasional Malang.
Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Jenis penelitian yang di lakukan
merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukuan di Optik Internasional Malang pada
bulan Juni 2013. Objek sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita kelainan refraksi di
Optik Internasional Malang. Cara yang di gunakan untuk pengambilan sampel adalah teknik kuota
sampel.
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan dapat disimpulkan untuk penderita kelainan
refraksi di Optik Internasional Malang, 12% mengalami peningkatan hasil refraksi dengan
pemakaian kacamata kurang dari 6 jam perhari, dan 2% mengalami peningkatan hasil refraksi
dengan pemakaian kacamata lebih dari 6 jam perhari.

Kata Kunci : Kelainan Refraksi, Perilaku Pemakaian Kacamata, Perbandingan

You might also like