Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Pengembangan Sistem Informasi Medan Rumah Kita. Materi yang terdapat dalam laporan ini
berisi metodologi pelaksanaan pekerjaan, mobilisasi tenaga ahli dan pendukungnya, serta
jadwal pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh CV Hosmap sebagai bentuk kerjasama
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga
laporan ini dapat diselesaikan. Kami menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala masukan bagi perbaikan
Medan, 2017
TIM PENYUSUN
CV Hosmap
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kominfo Kota Medan .................................... 2-1
2.1.3 Bidang Teknologi dan Aplikasi Informatika Diskominfo Kota Medan ........... 2-5
ii
2.2 Gambaran Umum E-Government .......................................................................... 2-13
iii
4.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ................................................................................. 4-1
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1-1
masyarakat yang dikirimkan melalui aplikasi tersebut merupakan bentuk nyata respon yang
positif dari masyarakat Kota Medan. Selain dari itu ada juga respon berupa kritik dan saran
terhadap aplikasi tersebut. Untuk itu pemerintah Kota Medan perlu menanggapi kritik dan
saran tersebut dengan melakukan pemutakhiran pada Aplikasi Medan Rumah Kita melalui
kegiatan Jasa Konsultansi Pengembangan Sistem Informasi Medan Rumah Kita.
a. Tersedianya aplikasi yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan teknologi yang
ada.
b. Terciptanya aplikasi yang memiliki fitur yang mendukung efektivitas dan efisiensi kerja
perangkat kerja Pemerintah Daerah untuk menanggapi permasalahan pelayanan publik.
1.4 Keluaran
Yang menjadi hasil/output dari kegiatan ini adalah:
a. Aplikasi Medan Rumah Kita yang telah dimutakhirkan.
b. Aplikasi Medan Rumah Kita untuk pengguna iPhone
1.5 Landasan Hukum
Adapun landasan hukum pada kegiatan Jasa Konsultansi Pengembangan Sistem
Informasi Medan Rumah Kita ini adalah sebagai berikut:
1-2
a. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
b. UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
c. UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
d. Inpres No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-
Government.
e. KepmenPAN No. 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan
Publik.
1-3
Bab ini menjelaskan latar belakang dari penyusunan laporan ini yang di dalamnya
dijelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, keluaran landasan
hukum, ruang lingkup pelaksanaan dan sistematika pembahasan.
Bab ini menjelaskan gambaran umum dari penyusunan laporan ini yang ditinjau dari
berbagai aspek yaitu mengenai gambaran umum Kota Medan, gambaran umum E-
Government, serta gambaran umum Sistem informasi Jadwal Kegiatan dan Rapat
DPRD Kota Medan.
Bab 3: Metodologi
Bab ini menjelaskan mengenai metodologi penyusunan laporan yang terdiri dari
pendekatan, metode pengembangan aplikasi, metode pelaksanaan pekerjaan, serta
metode analisa dan desain.
1-4
BAB 2 GAMBARAN UMUM
2-1
komunikasi public, pelayanan informasi publik, layanan hubungan media,
informasi, layanan infrastruktur dasar data center, disaster recovery center, dan
daerah dan masyarakat , layanan nama domain dan sub domain bagi lembaga,
dan pemerintah daerah penyedia konten lintas sektor, dan pengelolaan media
informasi, layanan infrastuktur dasar data center, disaster recovery center dan
2-2
daerah dan masyarakat, layanan nama domain dan sub domain bagi lembaga,
kebijakan nasional dan pemerintah daerah, penyediaan konten lintas sektoral dan
recovery center dan TIK pemerintah daerah, layanan pengembangan intranet dan
generik, spesifik dan suplemen yang terintegrasi, integrasi layanan publik dan
sumber daya TIK pemerintah daerah dan masyarakat layanan nama domain dan
sub domain bagi lembaga, pelayanan publik, dan kegiatan Daerah; dan
i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Wali Kota terkait dengan tugas dan
fungsinya
program serta fasilitas pengoordinasian penyusunan kebijakan dan pelaksanaan tugas Kepala
Dinas
2-3
a. Perencanaan program dan kegiatan kesekretariatan dengan mempedomani
rencana unum kota, rencana strategis, dan rencana kerja Dinas untuk
peraturan perundang-undangan;
jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan, lapotan kinerja, dan standar
lainnya lingkup Dinas sesuai dengan usulan Bidang berdasarkan atas peraturan
perundang-undangan;
2-4
kehumasan, dan umum lainnya lingkup Dinas agar terciptanya pelayanan
perundang-undangan;
k. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas
dan fungsinya
menyelenggarakan fungsi :
2-5
punishment) dalam rangka untuk kelancaran tugas lingkup Bidang
perundang-undangan ;
pemerintah daerah;
informatika;
informatika;
2-6
Daerah, layanan keamanan informasi e-goverment , layanan manajemen
peraturan perundang-undangan;
p. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan
rencana umum kota, rencana strategis, dan rencana kerja Dinas untuk
2-7
b. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan, standar operasional prosedur, dan
sektoral dan pengelolaan media komunikasi publik, layanan hubungan media, dan
pemerintah daerah ;
media dan penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik dan penyedia
2-8
j. Pengendalian, evaluasi, dan penilaian Bidang Statistik meliputi unsur pelaksanaan
peraturan perundang-undangan;
m. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas
dan fungsinya
rencana umum kota, rencana strategis, dan rencana kerja Dinas untuk
2-9
b. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan, standar operasional prosedur, dan
dalam rangka untuk kelancaran tugas lingkup Bidang Persandian berdasarkan atas
peraturan perundang-undangan;
perundang-undangan;
j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas
dan fungsinya
2-10
a. Kepala seksi tata kelola persandian;
Dinas lingkup layanan infrastuktur dasar data center, layanan pengembangan internet, dan
pengawasan jasa titipan kilat dalam daerah, integrasi layanan publik dan kepemerintahan.
fungsi:
rencana umum kota, rencana strategis, dan rencana kerja Dinas untuk
dan informatika;
2-11
f. Pelaksanaan penyusunan rumusan kebijakan di bidang pengendalian komunikasi
publik, hubungan media, penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik dan
hubungan media dan penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik dan
n. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas
dan fungsinya
2-12
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Bidang Pengendalian membawahkan 3
Menurut Richard Heeks E-Government lahir karena revolusi informasi dan revolusi
pemerintahan. Berbagai kendala implementasi E-Government di Indonesia baik fisik maupun
sosial ekonomi yang menjadi penyebabnya. Indonesia harus mampu mendayagunakan
potensi teknologi untuk keperluan:
2-13
World Bank Group menyatakan “E-Government refers to the use by government
agencies of information technologies (such as Wide Area Networks, the Internet, and mobile
computing) that have the ability to transform relations with citizens, businesses, and other
arms of government. These technologies can serve a variety of different ends: better delivery
of government services to citizens, improve interactions with business and industry, citizen
empowerment throught access to information, or more efficient government management”.
a. Penggunaan teknologi komunikasi informasi (salah satunya adalah internet) sebagai alat
bantu, dan
b. Tujuan pemanfaatannya agar kinerja pemerintahan dapat lebih efisien.
Untuk implementasi E-Government lebih ditekankan pada enam pilar besar yaitu:
Perencanaan (Technology Blue Print), Infrastruktur (Hardware System and Networking),
Sistem Aplikasi (Software system), Procurement, Sumber Daya Manusia (Training and
Procedure), dan Sistem Integrasi (System Integrator). Model E-Government yang diterapkan
2-14
di negara-negara luar adalah menggunakan model empat tahapan perkembangan yang
meliputi:
a. Fase pertama, berupa penampilan website (web presence) yang berisi informasi dasar
yang dibutuhkan masyarakat.
b. Fase kedua, fase interaksi yaitu isi informasi yang ditampilkan lebih bervariasi, seperti
fasilitas download dan komunikasi e-mail dalam website pemerintah.
c. Fase ketiga, tahap transaksi berupa penerapan aplikasi atau formulir untuk secara online
mulai diterapkan.
d. Fase keempat, fase transformasi berupa pelayanan yang terintegrasi, tidak hanya
menghubungkan pemerintah dengan masyarakat tetapi juga dengan organisasi lain yang
terkait (pemerintah ke antarpemerintah, sektor non pemerintah, serta sektor swasta).
a. Government to Citizens
Tipe G-to-C ini merupakan aplikasi E-Government yang paling umum, yaitu di mana
pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan
tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat).
Dengan kata lain, tujuan dari dibangun aplikasi E-Government; bertipe G-to-C adalah
untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang
beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau pemerintahannya untuk
pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari.
Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut: Departemen Agama membuka situs
pendaftaran bagi mereka yang berniat untuk melangsungkan ibadah haji di tahun-tahun
tertentu sehingga pemerintah dapat mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan
perjalanan yang sesuai.
b. Government to Business
Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan
bisnis yang kondusif agar roda perekonomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Contoh dari aplikasi E-Government berjenis G-to-B ini adalah sebagai berikut:
Para perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan aplikasi berbasis web
2-15
menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah dan melakukan
pembayaran melalui internet.
c. Government to Government
Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling
berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Berbagai penerapan E- Government
bertipe G-to-G ini yang telah dikenal antara lain: Hubungan administrasi antara kantor-
kantor pemerintah setempat dengan sejumlah kedutaan-kedutaan besar atau konsulat
jendral untuk membantu penyediaan data dan informasi akurat yang dibutuhkan oleh
para warga negara asing yang sedang berada di tanah air.
Aplikasi yang menghubungkan kantor-kantor pemerintahan setempat dengan bank-bank
asing milik pemerintah di negara lain di mana pemerintah setempat menabung dan
menanamkan uangnya. Pengembangan suatu sistem basis data intelijen yang berfungsi
untuk mendeteksi mereka yang tidak boleh masuk atau keluar dan wilayah negara (cegah
dan tangkal).
d. Government to Employees
Pada akhirnya aplikasi E-Government juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja
dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di
sejumlah institusi sebagai pelayanan masyarakat. Berbagai jenis aplikasi yang dapat
dibangun dengan menggunakan format G-to-E ini salah satunya: Aplikasi terpadu untuk
mengelola berbagai tunjangan kesejahteraan, yang merupakan hak dari pegawai hak
pemerintahan sehingga yang bersangkutan dapat terlindungi hak-hak individualnya.
a. Tingkat 1 merupakan tingkat Persiapan berupa pembuatan situs web sebagai media
informasi dan komunikasi pada setiap lembaga serta sosialisasi situs web untuk internal
dan publik.
2-16
b. Tingkat 2 merupakan tingkat Pematangan yang berupa pembuatan situs web informasi
publik yang bersifat interaktif dan pembuatan antarmuka keterhubungan dengan lembaga
lain.
c. Tingkat 3, tingkat Pemantapan yang berisi pembuatan situs web yang bersifat transaksi
pelayanan publik dan pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain.
d. Tingkat 4 adalah tingkat Pemanfaatan yang berisi pembuatan aplikasi untuk pelayanan
yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Business (G2B),
Government to Consumers (G2C).
Pada situs web pemerintah daerah ada sejumlah kriteria yang ditetapkan oleh
Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kominfo) dalam buku panduan
penyelenggaraan situs web pemerintah daerah. Kriteria yang diberikan merupakan gambaran
ciri-ciri kunci bentuk dasar situs web pemerintah daerah yang terdiri dari:
a. Fungsi, aksesibilitas, kegunaan; Isi informasi situs web pemerintah daerah berorientasi
pada keperluan masyarakat, yaitu menyediakan informasi dan pelayanan yang diinginkan
oleh masyarakat.
b. Bekerjasama; Situs web pemerintah daerah harus saling bekerjasama untuk menyatukan
visi dan misi pemerintah. Semua dokumen pemerintah yang penting harus memiliki URL
(Uniform Resource Locator) yang tetap, sehingga mesin pencari (search engine) dapat
menghubungkan kepada informasi yang diinginkan secara langsung.
c. Isi yang Efektif; Masyarakat pengguna harus mengetahui bahwa informasi tertentu akan
tersedia pada situs-situs pemerintah daerah manapun.
d. Komunikasi Dua Arah; komunikasi yang disediakan pada situs web pemerintah daerah
dalam bentuk dua arah (interaktif). Situs web pemerintah daerah harus memberikan
kesempatan pengguna untuk menghubungi pihak-pihak berwenang, menjelaskan
pandangan mereka, atau membuat daftar pertanyaan mereka sendiri.
e. Evaluasi Kesuksesan; Situs-situs web pemerintah daerah harus memiliki sistem untuk
mengevaluasi kesuksesan, dan menentukan apakah situs web-nya memenuhi kebutuhan
penggunanya. Artinya Situs-situs web pemerintah daerah harus mengumpulkan, minimal
statistik angka pengguna, pengunjung, jumlah halaman, permintaan yang sukses dan
tidak sukses, halaman yang sering dikunjungi dan jarang dikunjung, halaman rujukan
utama. Informasi tambahan mengenai siapa yang menggunakan situs ini, tingkat transfer
data. Evaluasi empat bulanan sangatlah direkomendasikan.
2-17
f. Kemudahan Menemukan Situs; pihak pemda harus mempromosikan situs web-nya dan
mendaftarkannya ke mesin pencari.
g. Pelayanan yang diatur dengan baik; Pihak pemda harus menggunakan sumber yang
terpercaya; strategi yang jelas, tujuan, dan target pengguna; serta strategi pengembangan
masa depan, termasuk langkah menuju pusat data yang dinamis dari media digital
lainnya.
a. Organisasi dan tata kerja pemerintah kota perlu mewadahi layanan E-Government secara
efisien dan efektif.
b. Sumber daya manusia (sebagai the man behind the gun) perlu dikembangkan keahlian
dan ketrampilannya dalam mengelola teknologi informasi dan komunikasi serta
diperhatikan penghargaan (remunerasi) dan jalur kariernya.
c. Anggaran untuk pemeliharaan perangkat sama pentingnya anggaran untuk
pengembangan, maka diperlukan anggaran yang cukup untuk secara terus-menerus
memelihara mutu layanan E-Government, antara lain untuk membuat versi baru
perangkat lunak (untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pengguna layanan yang makin
meningkat dan mengakomodasikan adanya perubahan kebijakan), memperbaharui data
untuk menyesuaikan kondisi yang berubah, dan menyesuaikan sebagian teknologi yang
dipakai untuk teknologi yang lebih baru sebagai tuntutan persaingan antardaerah,
antarbangsa.
d. Mendorong berbagai pihak untuk meningkatkan kemampuan dan kemauan dalam
pengembangan, pengelolaan, dan pemutakhiran isi (content) data dan informasi secara
berkelanjutan sehingga apa yang diperlukan oleh pihak terkait tersedia secara real time.
a. Pembangunan infrastruktur dan akses jaringan komunikasi data yang memadai, yaitu:
pengadaan sarana-prasarana pengembangan infrastruktur akses komunikasi data yang
2-18
handal, pemberdayaan sumber daya atau kerjasama dengan swasta/masyarakat dalam
penyediaan akses komunikasi data yang mudah, nyaman, dan dengan biaya terjangkau.
b. Pengembangan SDM untuk mengelola E-Government, yaitu: pelatihan SDM dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang pengoperasian E-
Government, pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan profesionalitas tenaga
fungsional teknologi informasi dan komunikasi, pemberian kepastian karier dan
kesejahteraan yang memadai bagi SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi.
c. Pengembangan perangkat-perangkat lunak yang diperlukan, meliputi: pemanfaatan
koordinasi antarinstansi dan internal instansi dalam pembuatan perangkat lunak yang
diperlukan untuk mendukung E-Government secara umum, pemantapan koordinasi antar
instansi dan internal instansi dalam pembuatan perangkat lunak unggulan, pemantapan
legalitas perangkat lunak, pemberdayaan atau kerjasama dengan berbagai pihak lain.
d. Pengembangan basis data (databases) dan basis pengetahuan (knowledge bases)
pendukung E-Government, yaitu pemantapan koordinasi antar instansi dan internal
instansi dalam pembangunan basis data, pembangunan basis pengetahuan yang
diperlukan untuk pengoperasian dan pengembangan berkelanjutan E-Government,
pemberdayaan atau kerjasama dengan berbagai pihak dalam pembangunan basis data dan
basis pengetahuan.
e. Pengembangan organisasi dan tata kerja yang mendukung E-Government, yaitu:
pembentukan/penunjukan satu unit kerja atau instansi yang bertugas mengkoordinasikan
pembangunan, pemeliharaan, pengendalian, pembentukan unit kerja (di setiap instansi)
yang bertugas mengelola E-Government, dan pemantapan koordinasi antarintansi.
f. Pembuatan aturan perundangan dan kebijakan yang diperlakukan untuk mendukung E-
Government di daerah masing-masing.
g. Pemeliharaan dan perawatan perangkat lunak dan keras/jaringan, yaitu: pemeliharaan
dan perawatan perangkat keras/jaringan, perangkat lunak, pengelolaan portal internet
(one-stop service websites), pemeliharaan basis data dan basis pengetahuan.
h. Pengembangan dan koordinasi layanan informasi yang mampu mendukung terwujudnya
masyarakat yang kompetitif serta menarik investasi ke daerah yaitu: pengembangan dan
koordinasi layanan informasi guna memenuhi kebutuhan informasi yang mampu
mendukung terwujudnya masyarakat yang kompetitif, pengembangan teknologi
informasi terhadap layanan informasi yang telah terkoordinasi, pengembangan promosi
potensi investasi guna mewujudkan masyarakat yang kompetitif serta menarik investasi.
2-19
2.3 Gambaran Umum Sistem Informasi Medan Rumah Kita
2.3.1 Definisi Sistem Informasi Medan Rumah Kita
Sistem Informasi Medan Rumah Kita merupakan sebuah media pelaporan berbasis
mobile, yang dapat digunakan oleh masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, kritik dan
saran bagi Pemerintah Kota Medan. Melalui sistem ini, Pemerintah Kota Medan dapat
mengetahui dengan langsung apa permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat
baik yang bersifat infrastruktur maupun masalah pelayanan publik.
Setiap laporan yang telah masuk, akan dimoderasi oleh moderator dan selanjutnya
diteruskan kepada SKPD yang tepat untuk menangangi masalah yang telah dilaporkan.
Dengan adanya sistem ini, permasalahan di Kota Medan jadi lebih cepat diselesaikan
Fitur yang terdapat pada Sistem Informasi Medan Rumah Kita ini antara lain:
1. Manajemen user
3. Manajemen laporan
1. Manajemen user
2-20
2. Manajemen data dasar
1. Manajemen laporan
1. Manajemen Laporan
1. Fitur Pelaporan
2-21
BAB 3 METODOLOGI
3.1 Pendekatan
Pendekatan adalah suatu rangkaian tindakan yang terpola atau terorganisir
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu (filosofis, psikologis, didaktis dan ekologis) yang terarah
secara sistematis pada tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Melalui proses pendekatan,
diharapkan kebutuhan pengguna dapat diidentifikasi, sehingga proses pengembangan aplikasi
dapat dengan tepat menyelesaikan permasalahan pengguna.
3-1
(disusun, di organisasi, atau distrukturkan) dengan bermacam cara/ metode guna memperoleh
informasi sebagai outputnya.
3.2.2 Analysis
Merupakan tahapan untuk mencari kebutuhan yang diintensifkan dan difokuskan pada
software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dikembangkan, pengembang
diharuskan untuk mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang
dibutuhkan, user interface, dan sebagainya.
Alat Bantu
- Use Case Diagram
- Fish Bone Diagram
- User’s System Diagram
- Data Flow Diagram
3-2
3.2.3 Design
Pada tahapan ini kebutuhan-kebutuhan yang didapat dari proses analisis diubah
menjadi representasi ke dalam bentuk blueprint software sebelum coding dimulai. Desain
harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disepakati berdasarkan hasil analisa.
Adapun desain yang akan dibuat berdasarkan hasil analisis antara lain:
a. Pemodelan Fungsional
1. Context Diagram
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan
ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran
tentang keseluruan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis
putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram
konteks.
3. Procedural Design
3-3
b. Perancangan Basis Data
Database atau basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan lainnya. Proses perancangan database menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Pada tahap ini dilaksanakan penyusunan struktur tabel database berdasarkan ERD
yang telah dibuat sebelumnya. pada tahap ini ditentukan juga tipe data yang akan digunakan
pada saat pengimplementasian database.
Pada tahap ini akan dirancang tampilan antarmuka aplikasi yang akan dikembangkan
yang bertujuan untuk memberikan kebutuhan pada saat implementasi oleh programmer.
3.2.4 Code
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi
harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam
bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap
desain yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
3.2.5 Testing/Verification
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua
fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus
benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
3.2.6 Maintenance
Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah
pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika
dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada
penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan
ketika adanya perubahan dari eksternal pengguna jasa seperti ketika ada pergantian sistem
operasi, atau perangkat lainnya.
3-4
3.3 Metode Pelaksanan Pekerjaan
Pada dasarnya sebuah sistem, apakah itu terkomputerisasi atau tidak, yang dirancang
dengan tujuan untuk memproses informasi, bisa dianggap sebagai sistem informasi.
Khususnya, sebuah sistem yang memasukkan sekelompok input data, kemudian diproses
(disusun, di organisasi, atau distrukturkan) dengan bermacam cara/ metode guna memperoleh
informasi sebagai outputnya.
Kegiatan utama dari sistem ini pada umumnya adalah mengumpulkan data,
mengorganisasikannya, menyimpan, kemudian diproses, lalu ditampilkan sebagai informasi
dalam segala bentuk (raw data, inpretasi data, dsb) dan dalam format yang beragam (teks,
video, suara, dsb) yang digunakan untuk tujuan tertentu.
Ciri utama sistem informasi adalah distribusi dan interaksi basis data. Sistem
informasi merupakan kesatuan elemen yang tersebar dan saling berinteraksi yang
menciptakan aliran informasi. Proses interaksi tersebut berupa proses data dengan cara
pemasukan, pengolahan, integrasi, pengolahan, komputasi atau perhitungan, penyimpanan,
serta distribusi data atau informasi.
Perlu dibedakan antara data dan informasi. Data merupakan fakta yang ada dan
melekat pada suatu obyek seperti nilai, ukuran, berat, luas, dan sebagainya. Sedangkan
informasi merupakan pengetahuan tambahan yang diperoleh setelah dilakukan pemrosesan
dari data tersebut. Nilai suatu informasi amat bergantung dari pengetahuan yang dimiliki oleh
pengguna. Dengan kata lain informasi merupakan sekumpulan data yang relevan dan
berkaitan (sesuai dengan tingkatan validitas dan reliabilitasnya), yang diolah dan diproses
3-5
menjadi bentuk yang mudah dipahami, disukai, dan mudah diakses. Pengguna bebas
memanfaatkan informasi sebagai pengetahuan, dasar perencanaan, landasan pengambilan
keputusan, sampai kepada hal yang sederhana seperti hiburan.
3.3.1 Persiapan
Pada tahapan ini dilakukan persiapan pekerjaan, baik yang menyangkut persiapan
administratif maupun persiapan teknis. Persiapan teknis meliputi kegiatan mobilisasi personil
dan koordinasi tim kerja yang akan dilibatkan dalam keseluruhan pekerjaan, penajaman
metoda dan rencana kerja, penyiapan perangkat survei, serta pengumpulan data awal. Secara
rinci, pokok pekerjaan dan hasil kegiatan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Persiapan Administrasi
3-6
fasilitas pendukung yang diperlukan bagi kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Pada tahap
selanjutnya kegiatan koordinasi dan diskusi tim kerja akan dilakukan secara berkelanjutan
(selama proses pelaksanaan pekerjaan berlangsung), untuk memperoleh kesepakatan-
kesepakatan yang diperlukan.
Sebagai langkah awal pelaksanaan survei lapangan yang akan dilakukan pada tahap
berikutnya, terlebih dahulu dilakukan beberapa persiapan yang diperlukan agar pelaksanaan
survei dapat berjalan dengan lancar. Persiapan yang dilakukan antara lain meliputi perumusan
desain survei, daftar kebutuhan data dan instansi sumber data/informasi, dan penyiapan
personil.
f. Studi Pustaka
Studi Pustaka, berupa studi kepustakaan terhadap bahan-bahan awal yang telah
diperoleh dari pengumpulan data awal yang berkaitan dengan substansi pekerjaan. Studi
pustaka/literatur meliputi kajian terhadap literatur umum maupun kebijakan dan peraturan
perundangan yang berlaku. Maksudnya adalah untuk meningkatkan pemahaman konsultan
mengenai substansi pekerjaan yang akan berguna bagi Sistem Informasi Medan Rumah Kita.
3-7
baru, serta pembangunan aplikasi client untuk masyarakat di perangkat IOS. Oleh karena itu
diperlukan survey untuk mengetahui apa saja bug atau error yang terjadi pada sistem ini serta
apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan.
Kegiatan pada tahap survei pengumpulan data ini adalah mengumpulkan informasi
dan data selengkap-lengkapnya mengenai:
a. Sistem dan Prosedur: Tim akan menjaring konsep kerja/sistem dan prosedur
pengelolaan data dari sistem yang berjalan sekarang ini.
b. Data dan Informasi: Pengumpulan informasi mengenai proses pengolahan data hasil
kegiatan, serta mengklasifikasikan seluruh jenis data dan menyampaikan konsep
mekanisme flow of data.
d. Sarana: Mengumpulkan data mengenai sarana utama maupun penunjang yang telah
tersedia guna mendukung sistem yang terintegrasi.
Adapun data yang akan dikumpulkan pada pelaksanaan kegiatan Jasa Konsultansi
Pengembangan Sistem Informasi Medan Rumah Kita antara lain:
a. Bug atau error yang terdapat pada aplikasi web dan android
Setelah seluruh data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka seluruh data tersebut di
inventarisasi secara baik, agar tidak sulit untuk mencari data tersebut saat dibutuhkan dalam
proses pembuatan Sistem Informasi Medan Rumah Kita.
3-8
a. Analisis sistem dan prosedur: Analisis pada tahap ini bertujuan untuk mempelajari hasil
studi dan bersama tim ahli menyusun suatu sistem dan prosedur tentang pengumpulan
dan pengelolaan data.
b. Analisis sistem informasi: Tujuan analisis sistem informasi ini adalah mempelajari dan
menyusun konsep sistem pengelolaan data dengan menggunakan peralatan dan
perlengkapan yang sesuai dan mudah dioperasikan serta menjamin terhadap kualitas dan
kuantitas serta keamanan terhadap informasi yang dihasilkan.
c. Analisis sarana pendukung: Analisis sarana pendukung yang dimaksud di sini adalah
mempelajari, memilih dan memberikan alternatif saran pendukung yang berhubungan
dengan sistem informasi di dalam penyelenggaraan sistem tersebut.
Pada tahap analisis ini yang paling penting dilakukan adalah menentukan dan
merumuskan informasi apa saja yang akan disajikan, terutama terkait dengan informasi
mengenai kegiatan/pembangunan fisik di dalam sistem.
a. Pembuatan Diagram Wireframe (Gambar Rangka), tujuan dari diagram gambar rangka
adalah untuk menunjukkan bagaimana lay out halaman web dan mobile dan
menunjukkan di mana fungsi dan konten seperti navigasi, kotak pencarian, elemen
bentuk dan sebagainya, tanpa desain grafis.
b. Storyboard dan diagram alir pengguna, Storyboard ini bertujuan untuk menunjukkan
langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas, opsi yang mungkin,
dan juga memperkenalkan beberapa standar jenis halaman.
3-9
a. Authoring, adalah istilah yang digunakan untuk proses mempersiapkan konten untuk
nantinya diunggah di web, atau lebih khusus, menandai konten dengan tag HTML yang
menggambarkan isi dan fungsinya.
b. Styling, dalam development web, penampilan halaman dalam browser dikendalikan oleh
aturan style yang ditulis dalam CSS (Cascading Style Sheets). Sedangkan dalam android
dilakukan design layout pada XML.
c. Scripting dan pemrograman, ada bahasa pemrograman web terkait diantaranya PHP,
Ruby, Python, dan ASP.NET, yang berjalan pada server dan mengolah data dan
informasi sebelum dikirim ke browser pengguna. Untuk membangun pada perangkat
android, digunakan bahasa pemrograman JAVA serta di IOS dibangun dalam bahasa
pemrograman swift.
b. Presentasi Akhir dan Laporan Akhir: Presentasi yang dilakukan pada tahap ini adalah
laporan dan penjelasan dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan dalam melakukan
studi dan penelitian sampai dengan implementasi, yang isinya antara lain menjelaskan
hasil-hasil yang telah dicapai sejak dimulainya pelaksanaan pekerjaan, hasil analisis
permasalahan dan kebutuhan, perbaikan-perbaikan yang terjadi (berdasarkan konsultasi
dengan pihak pengguna jasa) serta laporan hasil perancangan sistem prosedur dan konsep
sistem secara global. Penyerahan aplikasi-aplikasi sistem dan sub sistem beserta laporan
akhir akan diserahkan.
c. Pemeliharaan Sistem: Setelah tahap di atas dilaksanakan bukan berarti pekerjaan selesai
begitu saja, akan tetapi tetap akan diadakan evaluasi yang berkelanjutan terhadap error
3-10
atau masalah pada saat sistem digunakan. Adapun evaluasi dan pemeliharaan sistem ini
frekuensi nya dapat ditentukan kemudian.
3.3.6 Pelatihan
Pelatihan yang dilakukan bagi sumber daya manusia yang akan menggunakan Sistem
Informasi Medan Rumah Kita ini adalah dalam hal pengenalan fitur-fitur yang baru
dikembangkan. Ini dikarenakan Sistem Informasi Medan Rumah Kita sudah dibangun
sebelumnya, sehingga pengguna dari pihak Pemerintah Kota Medan sudah paham
menggunakannya. Bagi masyarakat sendiri untuk mengetahui fitur yang baru disematkan
pada perangkat android dapat melihat dalam penjelasan pembaharuan di google play.
3-11
BAB 4 ORGANISASI DAN
RENCANA KERJA
4.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Kegiatan Jasa Konsultansi Pengembangan Sistem Informasi Medan Rumah Kita
dilaksanakan selama 2 (dua) bulan sejak ditandatanganinya Perjanjian Kontrak Kerja
Bulan I Bulan II
No. Uraian
1 2 3 4 1 2 3 4
3 Analisa Permasalahan
4 Pengerjaan
5 Pelaporan
4-1
d. Pengerjaan:
Perbaikan, modifikasi dan penambahan fitur Aplikasi
e. Pelaporan:
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi (hasil) dari pemuatan aplikasi
yang sudah selesai dikemas.
4.2 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
Adapun struktur dari organisasi pelaksanaan pekerjaan ini, yang dipimpin oleh
seorang Project team leader dan dibantu oleh beberapa tenaga ahli. Struktur organisasi dapat
dilihat pada Gambar 4.1.
Team Leader
Asisten
Tenaga Ahli
Staff
Administrasi
dan Umum
4-2
4.3 Tenaga Ahli dan Tanggung Jawabnya
Adapun klasifikasi tenaga ahli yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini
adalah:
4-3
Tabel 4.2 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli
1 Team Leader
4 Ahli Pemrograman
5 Ahli Pemrograman
6 Ahli Pemrograman
7 Asisten Desain
4-4