You are on page 1of 3

MORPHIN, TAXOL DAN DERIVATNYA

MORPHIN

Morfin adalah obat analgesik opiat yang sangat ampuh dan merupakan agen aktif utama
dalam opium dan candu prototipikal

Morfin sangat adiktif jika dibandingkan dengan zat lain , dan toleransi dan
ketergantungan fisik dan psikologis berkembang sangat pesat.

Morfin adalah suatu amina tersier, yang struktur kimianya mengandung sebuah radikal
hidroksi alkoholik dan sebuah radikal hidroksi fenolik.

SUMBER DAN CARA MEMPEROLEHNYA


Morfin adalah alkaloid yang berasal dari opium alami

Ini adalah ekstrak kering yang diperoleh dari kapsul dari tanaman poppy dikenal sebagai
papaver somniferum

Hal ini membutuhkan sekitar 10 kg opium mentah untuk memproduksi 1 kg morfin

Metode tradisional untuk memperoleh lateks yaitu dengan menggaruk polong biji muda
(buah) . Maka lateks akan keluar dan mengering menjadi residu kekuningan yang
lengket , lalu dikerok.

Bioaktivitasnya
Morfin merupakan narkotika yang dapat berfungsi sebagai agonis reseptor opioid
fenantren. 

Pada klinis, morfine memiliki efek farmakologi pada sistem syaraf pusat. Morfin
merupakan narkotik rapi-action dan sangat kuat sebagai reseptor µ- opioid sehingga
menyebabkan efek sedasi, euphoria, penurunan fisik dan depresi pernapasan.

 Morfin juga bekerja pada spinal analgesia yang menyebabkan efek miosis dan
psycomimetic.

 Seperti pada obat loperamide, morphine bekerja pada pleksus myenterikus pada
saluran pencernaan, mengurangi motilitas usus yang dapat menyebabkan konstipasi.

Bila morfin dalam kondisi terapeutik terdapat dalam plasma, sekitar sepertiganya terikat
protein. Morfin sendirin tidak menetap dalam jaringan rendah.  Jalur metabolism morfin
utama adalah konjugasi dengan asam glukoronat. Dua metabolit utama yang terbentuk
adalah morfin-6-glukuronid dan morfin-3-glukuronid.  Sejumlah kecil morfin-3,6-
diglukuronid juga dapat terbentuk. Walau 3- dan 6- sangat polar, keduanya dapat
melintasi sawar darah otak untuk memberikan efek klinis yang bermakna.  Dengan
pemberian dosis oral kronis, kadar morfin-6-glukuronoid dalam darah biasanya
melampaui kadar morfin, dimana waktu paruh nya akan lebih lama dari morfin.
1. 6. C. SAR(Structure Activity and Relatinship)
2. 7.  esterifikasi gugus hidroksil fenol akan menurunkan aktivitas analgesik 
esterifikasi, oksidasi atau penggantian gugus hidroksil alkohol dengan halogen
atau hidrogen dapat meningkatkan aktivitas analgesik  perubahan gugus
hidroksil alkohol dari posisi 6 ke posisi 8 menurunkan aktivitas analgesik. 
pengubahan konfigurasi hidroksil pada C6 dapat meningkatkan aktivitas
analgesik  hidrogenasi ikatan rangkap c7-C8 dapat menghasilkan efek yang
sama atau lebih tinggi  substansi pada cincin aromatik akan mengurangi
aktivitas analgesik  pemecahan jembatan eter antara C4 dan C5 menurunkan
aktivitas  pembukaan cincin piperidin menyebabkan penurunan aktivitas
3. 8. D. JENIS MORFIN  1. morfin mentah / kasar, yaitu yang didapati dalam
bentuk blok atau serbuk . Warna bloknya berbeda beda dari putih ke coklat
gelap. Blok blok ini biasa mengandung 70% hingga 80% morfin.  2. bes morfin,
yaitu alkaloid yang secara langsung dari candu berupa serbuk kopi halus yang
mengandung 60% sampai 70% morfin.  3. pil morfin, yaitu yang mengandung
morfin sulfat dan morfin hidroklorid yang dikeluarkan secara sah atau legal. Pil pil
ini berukuran kecil dan berwarna putih atau coklat pucat.
4. 9. E. DERIVAT MORPHIN 1. HEROIN  Nama saintifik: Diacetyl Morphine. 
Morfin terbuat secara sintetik dengan bahan alaminya biji popi  Dikonsumsi
dengan cara merokok, sedotan (chasing the dragon) atau suntikan.  Heroin
tulen berwarna putih (kadang-kala berwarna merah jambu atau kuning air), tidak
berbau dan rasa pahit  Bisa mendatangkan rasa euphoric/ rasa gembira yang
tidak wajar setelah beberapa saat dan mengalami parasaan murung setelah
beberapa jam berikutnya.  Berwarna putih, kelabu, coklat atau coklat muda
(brown sugar)  Pada umumnya berupa serbuk, tepung, kristal dan batangan
yang padat dan keras
5. 10.  kegunaan: penghilang rasa nyeri yang digunakan untuk obat diare dan
obat batuk  Efek samping: gelisah, gangguan pernapasan, gangguan psikologi,
mual, muntah  Pengubahan morfin menjadi heroin berlangsung dihati, dikatalis
oleh enzim sitokrom P450 dan CYP2D6.
6. 11. 2. CODEIN  Merupakan asam opiat alkaloid yang terdapat di dalam candu
dengan kosentrasi 0,7% - 2,5%  Senyawa derivat dari morfin melalui proses
metilasi  Sekitar 5% morfin akan mengalami demetilasi menjadi normomorfin
dan sebagian kecil diproses menjadi kodein  kodein di ubah menjadi norkodein
oleh enzim CYP3A4
7. 12.  Kodein merupakan prodrug karena di saluran pencernaan kodein diubah
menjadi bentuk aktifnya, yakni morfin dan kodeina -6-glukoronida.  Sekitar 5-
10% kodein akan diubah menjadi morfin, sedangkan sisanya akan menjadi
bentuk yang bebas, atau terkonjugasi dan membentuk kodeina-6-glukoronida
(70%), norkodeina (10%), hidromorfona (1%).
8. 13. TAXOL  Taxol adalah senyawa kimia diterpenoid tipe taksan yang berasal
dari tumbuhan Taxus brevifolia Nutt, famili Taxaceae.  Pertama kali diisolasi
pada tahun 1971 oleh Monroe E. wall and Mansukh C.Wani.
9. 14. A. SUMBER DAN CARA MEMPEROLEHNYA  Kulit batang kayu T.
brevifolia diekstrak dengan alcohol, dipekatkan dan dipisahkan dengan pelarut air
dan kloroform. Ekstrak kloroform kemudian dipisahkan dan dimurnikan melalui
kromatografi kolom dengan adsorben yang berbeda, yaitu : florisil, sephadex LH-
20 dan silica gel dan selanjutnya direkristalisasi dengan methanol encer untuk
mendapatkan Kristal jarum yang berwarna putih.
10. 15. B. BIOAKTIVITASNYA  pengobatan kanker ovarium dan payudara, kanker
paru-paru, kanker kepala dan leher  Efek samping :penurunan eritrosit dan
leukosit, diare, mual, muntah, rambut rontok, nyeri sendi dan otot, neuropati
perifer( kesemutan)  Taxol dikatakan merupakan antikanker yang lebih unggul
dibanding dengan antikanker lain, karena mempunyai mekanisme memblok
pembelahan sel kanker.  Untuk mengobati 12500 pasien diperlukan 25 g taxol
murni yaitu kira-kira diekstrak dari 750000 pound kulit pohon kering.
11. 16. B. Derivat  TAXOTERE merupakan derivate taxol yang juga berfungsi
sebagai anti-kanker. Keuntungannya: senyawa ini lebih mudah larut dalam air
dibandingkan dengan taxol, sehingga lebih mudah membuat formulasinya.
senyawa ini juga lebih poten secara in vitro dan lebih efektif dengan pemberian
jumlah kecil.

You might also like