You are on page 1of 2

Pengertian Kode Etik

Kode etik profesi menurut Bertens K. (1994) mengatakan bahwa kode etik profesi merupakan norma yang telah ditetapkan dan
diterima oleh kelompok profesi dan untuk mengarahkan atau memberikan petunjuk kepada para anggotanya, yaitu bagaimana
“seharusnya”(das sollen) berbuat dan sekaligus menjamin kualitas moral profesi yang bersangkutan di mata masyarakat untuk
memperoleh tanggapan yang positif.

Kode etik merupakan perumusan norma moral yang menjadi tolak ukur atau acuan bagi kode prilaku (code of conduct) kelompok
profesi bersangkutan. Kelompok profesi tersebut harus menaati atau mematuhi, sekaligus sebagai upaya tindakan pencegahan
dan merupakan sanksi hukuman atas perbuatan yang tidak etis sebagai penyandang professional untuk berbuat atau beritikad baik
dalam melakukan kegiatannya.

Prof. Dr. K. Bertens

Kode etik profesi merupakan bagian dari moral etika terapan (professional ethic application) karena dihasilkan berdasarkan
penerapan dari pemikiran etis yang berkaitan dengan suatu prilaku atau aplikasi profesi tertentu yang berpedoman dengan
tindakan etik, yaitu “mana yang seharusnya dapat dilakukan dan yang mana semestinya tidak adil dilakukan”.

Pada prinsip-prinsipnya, kode etik profesi merupakan pedoman untuk pengaturan dirinya sendiri(self imposed) bagi yang
bersangkutan. Hal ini adalah perwujudan dari nilai etika moraly ganghakiki serta tidak dapat dipaksakan dari pihak luar. Kode etik
profesi dapat berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai luhur yang hidup dalam lingkungan profesi tersebut. Pada
praktiknya kode etik dan etika profesi humas, baik secara das sollen maupun das sein itu berjalan secara bersamaan dan saling
melengkapi dalam konteks pembahasan teori (konsep) nilai-nilai etika moral dan penerapannya di lapangan praktisi kehumasan.
Peran Organisasi Profesi

http://www.lspr.edu/pritakemalgani/peran-organisasi-profesi/

POSTED BY ADMINISTRATOR, 09/06/2014 • PRITA SAYS • COMMENTS CLOSED • VIEWS : 10138

Salah satu ciri penting suatu pekerjaan profesional, bahwa pekerjaan itu harus memiliki
organisasi/asosiasi profesi yang melindungi para anggotanya. Organisasi itulah yang nantinya,
memberikan makna atau nilai tambah, atas pekerjaan yang dilakukan itu.

Secara definisi, profesi dimaknai sebagai pekerjaan yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah hidup
dengan mengandalkan pengetahuan, keahlian dan ketrampilan tinggi, dan dengan melibatkan komitmen
pribadi(moral) yang mendalam.Seluruh komponen itu harus masuk dan saling terkait, agar mendukung
profesionalisme seseorang. Ia harus memiliki pengetahuan secara konseptual, melalui kegiatan belajar,
pengalaman, atau autodidak. Ia pun harus memiliki ketrampilan agar bisa menjalankan hal-hal yang
sifatnya sangat praktis dalam pelaksanaan profesi itu. Dan yang paling penting dari semua itu
adalah,komitmen pada Etika atau Moral, agar pekerjaan yang dilakukan itu tidak merugikan kepentingan
umum, bahkan lingkungan hidup.

Tidak semua pekerjaan dalam kehidupan bisa disebut profesi. Sebagai misal,Rentenir,PSK,Calo, yang
kerap dicap sebagai pekerjaan melanggar moral berdasarkan perspektif agama, tidak bisa disebut
profesi. Dalam aktivitas itu, ada unsur pelanggaran etika/moral serta kepentingan umum.

Dewasa ini terlihat,hampir semua profesi membentuk organisasi, atau asosiasi profesi. Begitupun profesi
kehumasan,ada PERHUMAS untuk para praktisi Humas swasta, dan BAKOHUMAS untuk profesi Humas
badan publik serta Departemen Pemerintah. Apa relevansi organisasi profesi ini? Atau apa pentingnya
bagi seorang profesional? Ini mungkin menjadi pertanyaan yang kerap muncul dalam benak kita. Sejalan
dengan perubahan dan kemajuan dalam masyarakat,interaksi antara manusia (baca profesional) tidak
mungkin lagi terhindarkan.Tidak adalagi orang yang bisa berhasil hanya dengan mengandalkan
kemampuan dan kehebatan dirinya sendiri.Ia membutuhkan orang lain, berkomunikasi dengan pihak lain
guna mendapatkan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi dalam pekerjaan. Ia pun membutuhkan
orang lain agar bisa mendapatkan pengetahuan, informasi yang terkait dengan pekerjaan yang
dilakukannya. Karena itu, bergabung dengan sebuah organisasi profesi, tentu menjadi sebuah pilihan
yang paling bijak.

Organisasi profesi memiliki berbagai ciri-ciri seperti, menjadi wadah bagi para anggota yang berasal dari
profesi yang sama; Organisasi profesi pun merumuskan Kode Etik profesi (code of professional ethics),
merumuskan kompetensi profesi serta memperjuangkan tegaknya kebebasan profesi bagi para anggota.

Memang, peran organisasi profesi tentu tidak bisa diukur, semata-mata, dari nilai ekonomi (keuntungan).
Ada banyak manfaat lain yang mungkin jauh lebih strategis dari aspek ekonomi. Suatu organisasi profesi
dapat mengembangkan dan memajukan profesi; memantau dan memperluas bidang gerak profesi,
menghimpun dan memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif
dalam mengembangkan dan memajukan profesi. Dewasa ini, seiring dengan perkembangan globalisasi,
para profesional pun harus mampu menjalin interaksi dengan para professional lain dari berbagai negara.
Melalui organisasi profesi, interaksi itu tentu akan semakin terwujud.

You might also like