You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Diperkirakan lebih dari satu dari setiap tiga orang dewasa atau sekitar satu milyar
orang di dunia, menderita tekanan darah tinggi. Menurut American Heart Asociation (AHA)
penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka
hingga 74,5 juta jiwa, namun hamper sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya
(WHO,2013).Selanjutnya gambaran di tahun 2013 dengan menggunakan unit analisis
individu menunjukan bahwa secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita
hipertensi. (Kemenkes RI, 2013). Pravalensi kasus hipertensi di Jawa Tengah mengalami
penurunan dari tahun 2009 sebesar 2,13% bila dibandingkan dengan tahun 20010 2,00%.
terdapat satu kabupaten atau kota dengan pravalensi sangat tinggi di atas 10% yaitu Kota
Magelang sebesar 11,85% (Dinkes Jateng,2010). Menurut dinkes Kabupaten Banyumas
(2014) diwilayah kabupaten Banyumas yang menderita penyakit hipertensi sebanyak 3168
orang dari total kunjungan masyarakat yang memeriksa pengukuran tekanan darahnya Profil
DKK Banyumas 2015)
Hipertensi merupakan tekanan darah persisten atau terus menerus sehingga melebihi
batas normal dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolic diatas 90
mmHg (depkes 2007). Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian
dan kesakitan yang tinggi. Darah tinggi sering diberi gelar the silent killer. Hipertensi
merupakan pembuluh tersembunyi. Hipertensi bisa menyebabkan timbulnya penyakit
jantung, stroke dan ginjal. Di seluruh dunia, hipertensimerupakan masalah yang besar dan
serius. Disamping karena prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat dimasa yang
akan datang, juga karena tingkat keganasanya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan
kematian (Mangunkusumo, 2007)
Menurut Perry & Potter (2005) factor hipertensi ada dua yaitu factor yang dapat
diubah dan factor yang dapat diubah. Factor yang dapat diubah yaitu usia, stress, ras, jenis
kelamin, factor yang dapat diubah yaitu konsumsi garam yang berlebih, pola makan,
obesitas, alcohol, merokok dan stres
Hipertensi dapat ditangani dengan cara farmakologis yaitu dengan obat anti hipertensi
maupun secara non farmokologis yaitu dengan modifikasi gaya hidup yang meliputi berhenti
merokok, mengurangi kelebihan berat badan, menghindari alcohol, modifikasi diet, serta
yang mencakup psikis antar lain mengurangi stress, olahraga dan istirahat (kosasi dan
hasan,2013). salah satunya dengan diet tinggi serat yang sangat penting pada penderita
hipertensi,serat terdiri dari dua jenis yaitu kasar danserat halus. Serat haluss banyak terdapat
pada sayuran dan buah –buahan, sedangkan serat kasar terdapat pada makan yang
mengandung karbohidrat yaitu kentang, umbi, beras, singkong, kedelai, dan kacang hijau.
Serat kasar dapat berfungsi mencegah penyakit tekanan darah tinggi karena seat kasar
mampu mengikat kolesterol maupun asam empedu dan selanjutnya membuang bersama
kotoran (waspadji,20014)
Menurut widharto (2007), pengobatan non farmakologis selain menjadi alternative
pengobatan juga dapat dijadikan sebagai terapi komplementer yaitu pelengkap untuk
mempercepat penyembuhan, terapi jus baik buah maupun tumbuhan sejak lama telah
digunakan untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit termasuk hipertensi. Zat gizi
yang dapat larut dalam jus paling mudah dicerna dan diserap oleh tubuh serta merupakan
media sempurna untuk penyembuhan hipertensi (Jensen,2000). Mengacu pada konsep back
to nature, yaitu dengan menggunakan bahan alami yang banyak disekitar kita dalam bentuk
jus herbal sebagai upaya menurunkan tekanan darah penderita hipertensi (bangun,20013)
Menurut Karin et al (2007) mengkonsumsi buah tomat setiap hari dapat membantu
menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic, tomat dipilih sebagai perawatan alternative
untuk penyembuhan hipertensi karena tomat mudah didapat. Tomat penuh dengan likopen
antioksidan dan kalium yang sangat baik untuk menurunkan tekanan darah .(Karin et al
2007)
Selain itu, kandungan mineral yang tertinggi pada wortel adalah kalium yang
berfungsi menjaga keseimbangan air dalam tubuh dan membantu menurunkan tekanan darah.
Kalium bersifat sebagai diuretic yang kuat sehingga selain membantu menurunkan tekanan
darah juga dapat melancarkan pengeluaran air kemih, membantu melarutkan batu pada
saluran kemih, kandung kemih dan ginjal. Kalium juga dapat membantu menetralkan asam
dalam darah (Wijayakusuma,2007)
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di puskesmas II Baturaden ,
didapatkan bahwa dari 8 orang yang datang ke puskesmas 5 diantaranya mengalami
hipertensi. Dari pengukuran awal beberapa warga diketahui bahwa merka mempunyai
tekanan darah tinggi, diperoleh tekanan darahnya lebih dari 120/80mmHg. Dari hasil studi
pendahuluan yang telah dilakukan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk
mencari efektifitas jus tomat dan jus wortel terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi
di wilayah kerja Puskesmas II baturaden
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat ditetntukan rumusan masalah sebai
berikut :
1. Apakah jus tomat dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensidi
wilayah kerja Puskesma II Baturaden
2. Apakah jus wortel dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi di
wilayah kerja Puskesma II Baturaden
3. Apakah ada perbedaan efektifitas air rebusan jus tomat dan jus woertel terhadap
perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesma II
Baturaden
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Efektifitas Jus Tomat dan Jus Woertel terhadap perubahan
tekanan darah pada penderita Hipertensi di wilayah kerja Puskesma II Baturaden
b. Tujuan Khusus
1 Untuk mengetahui karakteristik responden
2 Untuk mengetahui tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada
kelompok intervensi yang diberi pudding umbi ungu dan pudding kedelai
3 Untuk mengetahui perbedaan perubahan tekanan darah penderita hipertensis
ebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi yang diberi
jus tomat dan jus woertel
4 Untuk mengetahui efektifitas air rebusan jus tomat dan jus woertel terhadap
perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesma II
Baturaden
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah di dapat selama
pendidikan serta menambah pengalaman dalam melakukan penelitian ilmiah.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil dari penelitian ini dapat di gunakan sebagai salah satu refrensi bagi mahasiswa serta
sebagai perbendaharaan kepustakaan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
3. Bagi Masyarakat
Diharapkan penelitian ini memberikan masukan bagi masyarakat dalam membantu
penurunan hipertens dengan cara non farmakologi.
E. Penelitian Terkait

You might also like