Professional Documents
Culture Documents
Pada usus halus bagian atas, absorpsi ion Iodium berlangsung cepat dan
berlangsung terutama melalui difusi yaitu absorpsi ion natrium melalui epitel
menciptakan keelektronegatifan dalam kimus dan keelektropositifan pada ruang
paraseluler diantara sel epitel, Kemudian ion Iodeda akan bergerak sepanjang
gradien listrik ini “mengikuti” ion natrium.
Sekresi ion Bikarbonat di dalam Ileum dan Usus Besar – Absorpsi Ion Iodeda
Secara Bersamaan.
Sel-sel epitel pada permukaan vili di dalam ileum dan pada semua permukaan
usus besar memiliki suatu kemampuan khusus untuk menyekresikan ion-ion
bikarbonat untuk ditukar dengan ion Iodeda. Hal ini penting karena pertukaran
tersebut menyediakan ion bikarbonat alkalis yang menetralkan produk asam yang
dibentuk oleh bakteri di dalam usus besar.
Mukosa usus besar seperti juga mukosa usus halus, mempunyai kemampuan
absorpsi aktif natrium yang tinggi, dan gradien potensial listrik yang diciptakan
oleh absorpsi Natrium juga menyebabkan absorpsi Iodeda. Taut erat di antara sel-
sel epitel dari epitel usus besar jauh lebih erat daripada taut erat di usus halus,
Keadaan tersebut mencegah difusi kembali ion dalam jumlah bermakna melalui
taut ini, sehingga memungkinkan mukosa usus besar untuk mengabsorbsi ion
Natrium jauh lebih sempurna, yaitu melawan gradien konsentrasi yang jauh lebih
tinggi daripada yang terjadi di usus halus. Hal ini terutama terjadi saat terdapat
sejumlah besar aldosteron karena aldosteron sangat meningkatkan kemampuan
transpor Natrium.
Selain itu, seperti yang berlangsung di bagian distal usus halus, mukosa usus besar
menyekresikan ion bikarbonat sementara secara bersamaan mengabsorbsi ion
Iodeda dalam jumlah yang sebanding dalam proses pertukaran yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Iodida yang ditelan per oral akan diabsorbsi dari saluran cerna ke dalam darah
sebagian besar dengan cepat dikeluarkan oleh ginjal, tetapi hanya setelah kira-kira
satu perlimanya dipindahkan dari sirkulasi darah oleh sel-sel kelenjar tiroid secara
selektif dan dipergunakan untuk sintesis hormon tiroid.
Pompa Iodida
Tahap pertama pembentukan hormon tiroid adala pengangkutan Iodida dari darah
ke dalam sel-sel dan folikel kelenjar tiroid. Membran basal tiroid mempunyai
kemampuan yang spesifik utnuk memompakan Iodida secara aktif ke bagian
dalam sel. Kemampuan ini disebut penjeratan Iodida (Iodide trapping). Kecepatan
penjeratan Iodida dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang paling penting adalah
konsentrasi TSH; TSH merangsang pompa iodida.
Sel-sel kelenjar tiorid merupakan sel kelenjar khas yang menyekresi protein.
Retikulum Endoplasma dan alat Golgi menyintesis dan menyekresi molekul
glikoprotein besar yang disebut tiroglobulin dalam folikel. Tiroglobulin
merupakan substrat utama yang bergabung dengan iodida untuk mebentuk
hormon tiroid.
Tahap pertama yang penting dalam pembentukan hormon tiroid adalah perubahan
ion Iodida menjadi bentuk yodium yang teroksidasi yang selanjutnya mampu
langsung berikatan dengan asam amino tirosin. Proses oksidasi yodium
ditingkatkan oleh enzim peroksidase yang menyediakan suatu sistem yang kuat
yang mampu mengoksidasi Iodida.
Hasil dari reaksi penggandengan ini adalah terbentuknya molekul tiroksin yang
tetap merupakan bagian dari molekul tiroglobulin. Atau dapat juga terjadi
penggandengan satu molekul monoiodotirosin dengan satu molekul diiodotirosin
sehingga terbentuk triiodotironin yang merupakan kira-kira satu perlima dari
jumlah hormon akhir.
Penyimpanan Tiroglobulin.
Untuk menjaga agar tingkat aktivitas metabolisme dalam tubuh tetap normal,
maka setiap saat harus disekresikan hormon tiroid dalam jumlah yang tepat,
terdapat mekanisme umpan balik spesifik yang bekerja melalui hipotalamus dan
kelenjar hipofisis anterior untuk mengatur kecepatan sekresi tiroid.
Bila yodium terdapat di darah dalam konsentrasi yang tinggi (100 kali dari kadar
plasma normal), sebagian besar aktivitas kelenjar tiroid berkurang. Efeknya untuk
mengurangi kecepatan penjeratan yodium, sehingga kecepatan idoinasi tiroksin
untuk pembentukan hormon tiroid juga berkurang.
Yang bahkan jauh lebih penting, endositosis normal koloid dari folikel oleh sel
glandular tiroid dilumpuhkan oleh konsentrasi yodium yang tinggi. Karena proses
ini merupakan langkah pertama dalam pelepasan hormon tiroid dari tempat
penyimpanan koloid, sekresi hormon tiroid ke dalam darah hampir segera
diberhentikan.
Maka dari itu Iodida yang berkonsentrasi mengurangi ukuran kelenjar tiroid dan
terutama mengurangi suplai darahnya.
Penyakit Tiroid
Hipertiroidisme
Hipotiroidisme
Pembesaran kelenjar tiroid yang mirip dengan pembesaran pada goiter koloid
endemik dapat juga terjadi pada orang-orang yang tidak menderita kekurangan
yodium. Jumlah hormon tiroid yang disekresikan oleh kelenjar ini mungkin
normal, namun sekresi hormonnya lebih sering tertekan.
Aktivasi RET Onkogen pada Kanker Tiroid pada Anak-Anak pada Kejadian di
Chernobyl