Tamara A P (P27824415020) Zakiyyatur R (P27824415031)
1. Apa diagnose bayi pada kasus tersebut?
Atresia duodenum, adalah kondisi dimana duodenum tidak berkembang dengan baik, bisa mengalami penyempitan secara komplit. Sehingga menghalangi jalannya makanan dari lambung menuju usus, untuk mengalami proses reabsorbsi. tanda gejala lain yang dapat muncul : a. Perutnya menggelembung b. Muntah pertama sangat banyak, yang berwarna kehijau-hijauan. c. Muntah berikutnya terjadi ketika tidak mendapatkan makanan selama beberapa waktu. d. Tidak kencing setelah disusui e. Tidak ada gerakan usus setelah pengeluaran meconium
2. Apa penyebeb bayi pada kasus tersebut?
Penyebab yang mendasari belum diketahui dengan pasti. Atresia duodenum sering ditemukan dengan malformasi lainnya, yang menunjukkan kemungkinan bahwa anomaly ini disebabkan karena gangguan pada awal kehamilan(kegagalan rekanalisasi lumen usus selama masa kehamilan ke 4- ke -5). Pada beberapa kasus penelitian lainnya anomaly ini disebabkan karena volvulusus (terpilinnya usus besar), maltorasi, garstrokisis maupun penyebab lainnya.
3. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus tersebut?
penatalaksannan awal bidan : - Pasang NGT untuk dekompresi lambung - Berikan cairan intravena untuk koreksi dehidrasi dan keseimbangan cairan elektrolit - rujuk segera untuk tindakan pembedahan Tindakan lanjutan ( di tempat rujukan) ada 3 tatalaksanan yang dilakukan yaitu - Tatalaksanan preoperative , pemasangan orogastrik tube dan menjaga dehidrasi IV. Sebagian besar pasien penderita kasus ini adalah bayi premature dan kecil. Sehingga perawatan khusus sangat diperlukan seperti menjaga panas tubuh bayi dang mencegah hipoglikemi - Tatalaksana intraoperative , yaitu proses larascopi maupun duodenoduodenostami. - tatalaksana postoperative , pemasangan iv tetap dilakukan, pasien menggunakan transanostomotic tube pada jejunum dan pasien tetap menyusui 48 jam setelah operasi. Untuk mendukung nutrisi jangka panjang maka dapat dipasang kateter intravena baik sentrak maupun perifer ( bila transanastomotic tube tidak adekuat serta tidak ditoleransi oleh pasien).