Terbit ke : SOP No.Revisi : Tgl.Diberlaku : Halaman : M. AMSOR UPT Puskesmas Cibaliung
1. Pengertian Menghitung jumlah denyut nadi pasien anak selama 1 menit.
2. Tujuan 1. Mengetahui frekuensi dan karakteristik denyut nadi. 2. Menentukan keadaan umum anak. 3. Membantu menentukan tindakan yang diperlukan. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang pelayanan klinis 4. Referensi 5. Prosedur A. Persiapan alat : 1. Jam tangan dengan penunjuk detik atau stopwatch 2. Alat tulis B. Persiapan pasien : 1. Pastikan kondisi anak dalam keadaan tenang ( tidak rewel ) 2. Beritahukan anak atau keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan. C. Pelaksanaan : 1. Perawat cuci tangan 2. Raba arteri radialis atau brachialis atau carotis (tergantung kondisi pasien ). 3. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah di atas arteri, jika sudah teraba mulailah menghitung nadi selama satu menit. 4. Perhatikan karakteristik nadi seperti volume , dan irama nadi ( lemah , kencang, teratur atau tidak teratur ) 5. Perawat cuci tangan 6. Catat hasil perhitungan nadi didalam dokumentasi keperawatan. D. Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Menghitung denyut nadi dapat dilakukan bersamaan dengan pengukuran tekanan darah, suhu , pernafasan. 2. Perawat agar selalu bersikap sopan 3. Gunakan komunikasi terapeutik agar anak tidak merasa trauma terhadap tindakan yang telah dilakukan.
Persiapan tenang ( tidak rewel ) pasien 2. Beritahukan anak atau keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan
1. Perawat cuci tangan
2. Raba arteri radialis atau brachialis atau carotis (tergantung kondisi pasien ). 3. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah di atas arteri, jika sudah teraba mulailah Pelaksanaan menghitung nadi selama satu menit. 4. Perhatikan karakteristik nadi seperti volume , dan irama nadi ( lemah , kencang, teratur atau tidak teratur ) 5. Perawat cuci tangan 6. Catat hasil perhitungan nadi didalam dokumentasi keperawatan.
1. Menghitung denyut nadi dapat
dilakukan bersamaan dengan Hal-hal yang pengukuran tekanan darah, suhu , perlu pernafasan. diperhatikan 2. Perawat agar selalu bersikap sopan 3. Gunakan komunikasi terapeutik agar anak tidak merasa trauma terhadap