Professional Documents
Culture Documents
20304035
ABSTRAKSI
Kegiatan seni musik yang sering diadakan pada saat ini sangat berkembang
serta menarik perhatian dan minat dari masyarakat Indonesia khususnya dan
masyarakat internasional pada umumnya. Perkembangan seni musik di Indonesia
yang semakin meningkat memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam
mendewasakan masyarakat Indonesia secara umum, yang bisa dilihat dari makin
banyaknya antusias masyarakat akan pagelaran dan pertunjukan seni musik baik
berskala nasional maupun berskala internasional.
Dari sekian banyak konser musik yang diadakan di Jakarta sebagian besar
diadakan di Convention Hall, ballroom hotel, bahkan gelanggang olahraga. Selain
fungsi bangunan – bangunan tersebut yang memang bukan diperuntukan untuk
konser musik, bangunan – bangunan tersebut juga tidak memiliki fasilitas – fasilitas
penunjang untuk menunjang sebuah konser musik. Oleh karena itu, untuk mewadahi
hal tersebut maka dibutuhkan sebuah wadah berupa Jakarta Concert Hall.
KOTA JAKARTA
2. Gradasi/perubahan bertahap
- Dimensi : yaitu perubahan
dimensi secara bertahap
- W arna : peru bahan dari
Gambar 3.1 Reflection warna gelap ke warna terang atau
sebaliknya
3.1.2. Pengertian Rhythm ( - Bentuk : perubahan bentuk
Irama ) secara bertahap
Didalam seni musik, irama
ialah pengulangan arus dan 3. Oposisi
gelombang yang ditandai oleh - Oposisi adalah pertemuan
naik turunnya tekanan-tekanan garis pada sudut siku -siku,
secara teratur. Keteraturan dari misalnya dalam daun pintu, lemari,
bagian-bagian yang dinding dsb.
bertekanan dan bagian yang
tidak bertekanan dari nada- 4. Transisi
nada yang pendek dan nada- - Transisi adalah merupakan
nada yang panjang. p e ru bah an pa da ga ri s -ga ris
Sedangkan irama dalam lengkung
Arsitektur merupakan elemen
desain yang dapat menggugah 5. Radial
emosi/perasaan yang - Radial adalah merupakan
terdalam.2 irama yang beradiasi pada sentral axis
(sumbu sentral).
Ritme adalah pengatu ran logis
rangkaian bunyi berdasarkan 3.1.3. Pengertian Reflection
l a m a a t a u s i n g k a t n ya i a and Rhythm
dibunyikan agar menghasilkan Reflection of rhythm disini adalah
sebuah gagasan musical. pencerminan atau refleksi
Tanpa not sekalipun, kita pengulangan elemen – elemen desain
masih bisa membuat musik secara teratur baik dalam bentuk
yang berupa kumpulan bunyi pengulangan bentuk, dimensi, tekstur
bertabuhan ritmis. Sebaliknya, atau warna.
musik tidak akan lengkap bila
tidak ada ritme, sekalipun kita
memiliki macam-macam not
dan warna suara.3
Irama dapat diperoleh dengan
KONSEP PERANCANGAN
melalui cara :
Konsep dasar
1. Pengulangan
bangunan ini lebih mengacu
- Garis
pada fungsi utama bangunan
S.A., Yolanda dan Dewi, Meydian Sartika,
2
ini, yaitu Jakarta Concert Hall.
Estetika Bentuk, Gunadarma, Jakarta, 1999, Selain itu, tema juga
hal 33 memberikan peranan yang
sangat penting dalam
3 Dinamis, Kristianto, Jubing, Gitarpedia, pembentukan konsep dasar
Buku Pintar Gitaris, PT. Gramedia Pustaka dalam perancangan tersebut,
Utama, Jakarta, 2005
- Bentuk, misal jendela, pintu,
kolom, dinding dsb.
yang kali ini mengangkat tema
tentang ’Reflection and 5.2. Rencana Tapak
Rhythm’. 5.2.1. Pemintakan
Mengingat fungsi
bangunan adalah sebagai
konser hall yang merupakan
wadah untuk menampung Service
minat masyarakat akan dunia Pu bli k
seni pertunjukan, khususnya Area
seni pertunjukan musik, maka terbangun
diperlukan sebuah rancangan Private
yang memiliki unsur teknologi Semi
moder n dengan t ampilan publik
bentuk yang dinamis dan
menyesuaikan dengan fungsi
bangunannya pula.
Dalam seni visual, cara
5.2.2. Tata Letak Gambar5.3 Pemintakan
yang paling ef ektif unt uk
mendapatkan Reflection and Posisi tata letak
rhythm adalah dengan bangunan didasarkan pada
memberi pola – pola ar ah or i e nt asi b an g una n
pen gul a ng an bai k d al a m sekitar. Orientasi bangunan
Jakarta Concert Hall
pengulangan bentuk, warna
menghadap ke arah Jl. H.R
ataupun ornamen. Pada
Rasuna Said, karena Jl. H.R
bangunan Jakarta Concert Hall
Rasuna Said merupakan jalan
ini perancang juga
utama, dan disertai adanya
memperhatikan fungsi bangunan Kedutaan Besar
bangunan tersebut yang Malaysia dan Under Pass
me m but u hka n ba ng una n Casablanca yang dapat
dengan bentuk yang dapat digunakan sebagai ciri pada
memfasilitasi suara dengan daerah tersebut.
baik. Oleh karena itu
perancang menggunakan
bentuk auditorium kipas,
daripada bentuk auditorium
kotak. Karena bentuk Area parkir
auditorium kipas dapat kendaraan
menyebarkan suara lebih baik. pengelola
Area
Pintu
Pintu keluar
keluar
kendaraa kendaraan
Area
Area parkir
Penghijaua kendara
n an
Gambar 5.1 Konsep dasar auditorium
Orientasi bangunan
menghadap kearah jalan
utama yaitu Jl. H.R
Rasuna Said
Pintu keluar
kendaraan PENERAPAN TEMA PADA
service&pr BANGUNAN
Pintu keluar
Tema ‘Reflection and Rhythm’
kendaraan dari
basement yang berarti pencerminan atau refleksi
dari pengulangan elemen – elemen
Drop
desain baik dalam pengulangan
bentuk, dimensi, tekstur, dan warna ini
dalam bentuk bangunan diterapkan
pada pengulangan bentuk auditorium
kipas. Pengulangan
bentuk
auditorium
kipas. Dan
Pintu masuk Sirkulasi Pintu keluar permainan tinggi
kendaraan pejalan kendaraan rendah pada
kaki bangunan agar
dapat lebih
Gambar 5.6 Sirkulasi/Pencapaian menciptakan
sebuah alur
5.2.5. Vegetasi dan Kebisingan
Pengulangan
ornament
berupa batang –
Pohon – pohon batang besi.
rimbun
sebagai buffer
Pengulangan
Pohon – pohon bentuk jendela
pada sisi – sisi
peneduh pada auditorium untuk
area lebih
penghijauan mempertegas
Pohon sebagai bentuk kipas.
Ukuran jendela
pengarah jalan
p ad a la nt a i 3
lebih besar dari
ukuran jendela
lant ai 2, agar
Tingkat dapat lebih
kebisingan memunculkan
paling tinggi kesan irama
Gambar Penerapan tema pada bangunan yang lebih
Gambar 5.7 Vegetasi dan Kebisingan dinamis.
Penggunaan material kaca pada
jendela – jendela bangunan
auditorium, bangunan pelayanan
pengunjung, dan kanopi memberi
kesan refleksi dan juga modern.
HASIL RANCANGAN
Gambar 6.4 Interior Merchandise Shop Gambar 6.7 Interior Lobby Utama
Gambar 6.2 Interior Lobby Hall Besar Gambar 6.5 Interior Merchandise Shop
Gambar 6.3 Interior Penitipan Barang Gambar 6.6 Interior Food n’ Drink Corner
Yolanda dan Meydian Sartika Dewi.
1999. Estetika Bentuk. Gunadarma.
Jakarta. hlm 33.
URL :
DAFTAR PUSTAKA