You are on page 1of 12

PUBLIKASI ILMIAH

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Remaja Terhadap


HIV Di Kecamatan Johar Baru, Kelurahan Tanah Tinggi, RT 03
RW 03, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta

PERIODE 20 November – 22 Desember 2017

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
Dayu Fitria Indriati (1102012049)
Dika Cahaya Putri (1102012065)
Dita Pangesti Nur A (1102012070)
Mentari Amir (1102012161)

Pembimbing :

Dr. Dian Mardiyah, MKK

DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2017
Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Remaja Terhadap
HIV Di Kecamatan Johar Baru, Kelurahan Tanah Tinggi, RT 03
RW 03, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta

Dayu Fitria Indriati1, Dika Cahaya Putri1 , Dita Pangesti Nur A1 ,


Mentari Amir1, Dian Mardiyah2, Kholis Ernawati 2
1Mahasiswa Kepaniteraan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi,
2Dosen Departemen Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Yarsi.

Abstrak
Pendahuluan: Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan
dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun
intelektual. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia
10-19 tahun. Jumlah pemuda di Indonesia sebanyak 61,83 juta jiwa atau
sekitar 24,53 persen dari 252,04 juta jiwa penduduk Indonesia. Sifat dan
perilaku berisiko pada remaja memerlukan ketersediaan pelayanan
kesehatan peduli remaja yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan
remaja termasuk pelayanan untuk kesehatan reproduksi.
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dilaksanakan dengan metode
survey serta analitik cross sectional, bertempat di Kecamatan Johar Baru,
Kelurahan Tanah Tinggi RT 03 RW 03, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI
Jakarta. Data didapat dari hasil kuesioner sesuai dengan kriteria inklusi
yaitu sebanyak 25 responden dan pengolahan data menggunakan program
SPSS versi 22.

Hasil: Jumlah responden yang memenuhi kriteria untuk penelitian


berjumlah 25 responden pada Kecamatan Johar Baru Kelurahan Tanah
Tinggi RT 003 RW 003 Kota Jakarta Pusat. Dengan hasil yang didapatkan
mengenai pengetahuan HIV 60% baik, sikap mengenai HIV 68% buruk, dan
perilaku mengenai HIV 64% buruk.

Kesimpulan: Berdasarkan dari hasil yang didapatkan, Pengetahuan


remaja di Jakarta Pusat terhadap HIV baik. Dan hal tersebut tidak sejalan
dengan sikap dan perilaku yang ditunjukan oleh remaja pada daerah
tersebut.

Kata kunci: Remaja, HIV, Pengetahuan, Sikap, Perilaku

Korespondensi: Dika Cahaya, Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Yarsi, Jl.
Letjend Suprapto, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, Telepon: 0214206675, Email:
dikacahaya@rocketmail.com, HP: 087889879920

2
Representation of Knowledge, Attitudes and Behavior of
Adolescents Against HIV In Sub Johar Baru, Sub-District of
Tanah Tinggi, RT 03 RW 03, Central Jakarta Municipality, DKI
Jakarta Province

Dayu Fitria Indriati1, Dika Cahaya Putri1 , Dita Pangesti Nur A1 ,


Mentari Amir1, Dian Mardiyah2, Kholis Ernawati 2
1Houseman at Medical Faculty of Yarsi University
2Public Health Lectures at Medical Faculty of Yarsi University

Abstract
Introduction: Adolescence is a period of rapid growth and development
both physically, psychologically and intellectually. According to WHO,
adolescents are residents in the age range 10-19 years. The number of youth
in Indonesia is 61.83 million people or about 24.53 percent of Indonesia's
252.04 million people. The risky nature and behavior of adolescents
requires the availability of adolescent health care services that meet youth
health needs including services for reproductive health.

Methods: This research is descriptive with survey method and cross


sectional analytic, located in Johar Baru Subdistrict, Tanah Tinggi RT 03
RW 03, Central Jakarta Municipality, DKI Jakarta Province. Data obtained
from the results of the questionnaire in accordance with inclusion criteria
that is as much as 25 respondents and data processing using SPSS program
version 22.
Result: The number of respondents which meet the criteria for the research
amounted to 25 respondents in Johar Baru Sub District, Tanah Tinggi urban
village RT 003 RW 003 Central Jakarta Municipality. With the results
obtained on 60% HIV knowledge both, attitudes about HIV 68% bad, and
behavior on HIV 64% bad.

Conclusion: Based on the results obtained, youth knowledge in Central


Jakarta against HIV is good. And it is not in line with the attitudes and
behaviors shown by adolescents in the area.

Keywords: Adolescence, HIV, Knowledge, Attitude, Behavior

Correspondence: Dika Cahaya, Department of Public Health, Yarsi University, Jl. Letjend
Suprapto, Central Jakarta City, DKI Jakarta Province, Phone: 0214206675, Email:
dikacahaya@rocketmail.com, HP: 087889879920

3
Pendahuluan

Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
memungkinkan seseorang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun
melalui pegalaman orang lain1.
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak
dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan lebih dahulu dari
perilaku tertutup. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap
objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek2.
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk
hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
semua makhluk hidup mulai tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan
manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-
masing 3.
Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah Kota administrasi
dan satu Kabupaten administratif, yakni: Kota administrasi Jakarta Pusat
dengan luas 47,90 km2, Jakarta Utara dengan luas 142,20 km2, Jakarta
Barat dengan luas 126,15 km2, Jakarta Selatan dengan luas 145,73 km2, dan
Kota administrasi Jakarta Timur dengan luas 187,73 km2, serta Kabupaten
Administratif Kepulauan Seribu dengan luas 11,81 km2 4.
Jumlah penduduk DKI Jakarta terus mengalami peningkatan setiap
tahunnya, baik dikarenakan pertumbuhan alami maupun karena factor
migrasi. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk dari semua hasil sensus
penduduk 2010, jumlah penduduk Jakarta tahun 2013 sebesar 9,97 juta
jiwa. Tahun 2014 penduduk DKI Jakarta meningkat menjadi 10,08 juta jiwa
(meningkat hamper 105 ribu jiwa setahun) atau dapat dikatakan secara
rata-rata penduduk Jakarta setiap jamnya bertambah 12 orang 4.
Jumlah penduduk di Kota Jakarta Pusat per Tahun 2015 adalah
914.182 ribu jiwa dengan rincian jumlah laki-laki adalah 457.025 ribu jiwa
dan perempuan 457.157 ribu jiwa 5.

4
Jumlah pemuda di Indonesia sebanyak 61,83 juta jiwa atau sekitar
24,53 persen dari 252,04 juta jiwa penduduk Indonesia. Pemuda
mempunyai jumlah yang paling kecil dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang berusia di bawah 16 tahun (76,68 juta) dan penduduk di
atas 30 tahun (113,52 juta). Rasio jenis kelamin pemuda pada tahun 2014
sebesar 101,38 yang berarti bahwa dari setiap 100 orang pemuda
perempuan, terdapat sekitar 101 orang pemuda laki-laki. Hal ini
menunjukkan jumlah pemuda laki-laki lebih besar jika dibandingkan
dengan perempuan. Jika dilihat menurut tipe daerah, proporsi pemuda di
perkotaan (25,92 persen) lebih besar dibandingkan proporsi pemuda di
perdesaan (23,14 persen) 6.
Jumlah pemuda pada Kecamatan Johar Baru, Kelurahan Tanah
Tinggi yang berusia 10-14 tahun jenis kelamin laki-laki adalah 2.117 jiwa,
jenis kelamin perempuan adalah 1.983 jiwa, yang berusia 15-19 tahun
berjenis kelamin laki-laki adalah 1.875 jiwa dan yang berjenis kelamin
perempuan adalah 1.681 7.
Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19
tahun, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014,
remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun 8.
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual.
Sifat khas remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai
petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung resiko atas
perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang. Apabila
keputusan yang diambil dalam menghadapi konflik tidak tepat, mereka
akan jatuh ke dalam perilaku berisiko dan mungkin harus menanggung
akibat jangka pendek dan jangka panjang dalam berbagai masalah
kesehatan fisik dan psikososial. Sifat dan perilaku berisiko pada remaja
tersebut memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan peduli remaja
yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan remaja termasuk pelayanan
untuk kesehatan reproduksi 8.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan

5
AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang
bertugas menangkal infeksi. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah
retrovirus yang termasuk dalam famili lentivirus. Dua jenis HIV yang secara
genetiknya berbeda tetapi sama dari antigennya berhubungan yaitu HIV-1
dan HIV-2 diisolasi dari penderita AIDS. HIV (Human Immunodeficiency
virus) adalah jenis virus yang dapat menurunkan kekebalan tubuh. HIV-1
lebih mudah ditransmisi berbanding HIV-2. Periode antara infeksi pertama
kali dengan timbul gejala penyakit dalah lebih lama dan penyakitnya lebih
ringan pada infeksi HIV-2 9,10.
Berdasarkan hal diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian guna mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku
remaja terhadap HIV di Kecamatan Johar Baru, Kelurahan Tanah Tinggi,
RT 03 RW 03, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta.

Metode Penelitian
Desain penelitian ini adalah analitik cross sectional dengan metode survey.
Penelitian dilaksanakan selama minggu pada tanggal sampai di Kecamatan
Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk di
Kecamatan Tanah Tinggi Kota Jakarta Pusat yang memenuhi semua
kriteria inklusi. Pengambilan sampel menggunakan metode quota
sampling. Besar sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 25 orang.
Kriteria inklusi: merupakan penduduk di Kecamatan Tanah Tinggi, rentang
usia untuk remaja diantara tahun, sehat jasmani dan rohani, dan orangtua
dari remaja tersebut. Untuk eksklusi: tidak bersedia menjadi subjek
penelitian dan tidak bersedia mengisi kuesioner. Data primer yang
digunakan pada penelitian ini adalah dengan kuisioner melalui wawancara
responden. Data tersebut selanjutnya dikumpulkan dan diolah secara
manual dengan menggunakan computer lalu ditampilkan dalam bentuk
table distribusi frekuensi serta menggunakan program SPSS versi 22 untuk
pengolahan data.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara menyusun daftar pertanyaan secara terperinci yang ada

6
hubungannya dengan tujuan penelitian untuk kemudian dibagikan kepada
sejumlah responden yang telah ditetapkan. Sifat kuesioner adalah tertutup
sehingga responden tinggal melingkari atau memberi tanda silang pada
jawaban yang dipilih.

Hasil
Berdasarakan Tabel 1 menunjukan data pengetahuan remaja tentang HIV.
Hasil yang didapatkan 15 (60%) remaja memiliki pengetahuan mengenai
HIV dan 10 (40%) remaja tidak memiliki pengetahuan mengenai HIV.

Table 1. Data pengetahuan remaja tentang HIV.

Variable Jumlah Presentasi (%)

HIV

Memiliki Pengetahuan 15 60

Tidak Memiliki 10 40
Pengetahuan

Jumlah 25 100

7
Tabel 2. Data tentang sikap remaja remaja terhadap pergaulan bebas dan
seks bebas dapat menyebabkan terjadinya HIV.

Variabel Jumlah Presentasi (%)

HIV

Setuju 2 8

Ragu-Ragu 6 24

Tidak Setuju 17 68

Jumlah 25 100

Berdasarkan Tabel 2 menunjukan data tentang sikap remaja terhadap


pergaulan bebas dan seks bebas dapat menyebabkan terjadinya HIV. Hasil
yang didapatkan 2 remaja (8%) setuju, 6 remaja (24%) menjawab ragu-
ragu, dan 17 remaja (68 %) menjawab tidak setuju mengenai sikap remaja
terhadap pergaulan bebas dan seks bebas dapat menyebabkan terjadinya
HIV.

Tabel 3. Data tentang perilaku remaja remaja terhadap pergaulan bebas


dan seks bebas dapat menyebabkan terjadinya HIV.

Variabel Jumlah Presentasi

Baik 9 36

Buruk 16 64

Jumlah 25 100

8
Berdasarkan Tabel 3 menunjukan data perilaku remaja terhadap pergaulan
bebas dan seks bebas dapat menyebabkan terjadinya HIV. Didapatkan hasil
9 remaja (36 %) memiliki perilaku baik terhadap pergaulan bebas dan seks
bebas dapat menyebabkan terjadinya HIV, 16 remaja (64%) memiliki
perilaku buruk terhadap pergaulan bebas dan seks bebas dapat
menyebabkan terjadinya HIV.

Pembahasan
Berdasarkan data Hasil Penelitian didapatkan bahwa pengetahuan baik,
namun sikap dan perilaku responden di Kecamatan Johar Baru Kelurahan
Tanah Tinggi RT 003 RW 003 mengenai HIV masih buruk. Hal tersebut
bisa dikarenakan karena kurangnya peran keluarga selama masa
pertumbuhan remaja, dan adanya lingkungan sekitar yang berperan dalam
mempengaruhi sikap dan perilaku remaja. Hal tersebut sejalan dengan sifat
khas remaja yang mempunyai rasa keingintahuan yang besar yang
menyukai tantangan dan cenderung berani menanggung resiko atas
perbuatannya tanpa didahului pertimbangan yang matang. Oleh karena itu
remaja mudah jatuh kedalam perilaku beresiko khusunya pergaulan bebas
dan seks bebas yang dapat menyebabkan terjadinya HIV.

Simpulan
Pengetahuan remaja di Jakarta Pusat terhadap HIV baik. Dan hal tersebut
tidak sejalan dengan sikap dan perilaku yang ditunjukan oleh remaja pada
daerah tersebut. Disarankan bagi remaja untuk terus meningkatkan
kegiatan yang bersifat positif untuk menyalurkan bakat dan minat agar
terhidar dari perilaku dan sikap yang menyimpang, bagi keluarga
disarankan untuk meningkatkan pendekatan dengan anggota keluarga
khususnya remaja dan diharapkan juga bagi pemerintah untuk
memberikan penyuluhan mengenai HIV kepada remaja beserta keluarga.

9
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para Responden di
Kecamatan Johar Baru, Kelurahan Tanah Tinggi, RT 03 RW 03, kepada
Universitas YARSI, kepada Dr. Dian Mardiyah, MKK dan DR. Kholis
Ernawati, S.Si, M.Kes selaku pembimbing dan kepada seluruh staf bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat yang telah membantu hingga terselesainya
penelitian ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :


Rineka Cipta
2. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta
: Rineka Cipta
3. Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku kesehatan.Cetakan
2 Jakarta:PT. Rineka Cipta.
4. Geografis Jakarta. Perda No 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2007-2012.
http://www.jakarta.go.id/v2/news/2008/01/Geografis-
Jakarta#.WiA3KdKWa01
5. Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. 2015. Statistik daerah
provinsi Jakarta. Diunduh dari
https://jakarta.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Statistik-Daerah-
Provinsi-DKI-Jakarta-2015.pdf. 05 Desember 2017, pukul 16.37
6. Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik Pemuda Indonesia. Diunduh
dari
https://www.bappenas.go.id/files/data/Sumber_Daya_Manusia_d
an_Kebudayaan/Statistik%20Pemuda%20Indonesia%202014.pdf.
05 Desember 2017, pukul 16.59
7. Portal data terpadu pemprov DKI Jakarta. 2014. Jumlah Penduduk
DKI jakarta Berdasarkan usia tahun 2014. Diunduh pada tanggal 29
November 2017 pukul 18.12 dapat diakses pada
http://data.jakarta.go.id/dataset/jumlah-penduduk-dki-jakarta-
berdasarkan-usia/resource/20d8c897-9105-40be-a9f4-
17029a1155a5
8. Depkes. Infodatin Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Pusat
data dan informasi Kementrian kesehatan RI.
9. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, 2003.Strategi Nasional
Penanggulangan HIV/AIDS 2003-2007. Kementerian Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat.

11
10. UNAIDS, WHO (2008) AIDS Epidemic Update. 2008. Diakses
tanggal 13 September 2009. URL : http://www.who.int

12

You might also like