You are on page 1of 15

Mosi

Apotek online sebagai sistem teknologi informasi obat terkini

PRO
1. Tahap I
 Latar Belakang
a. kenapa diadakan apotek online?
Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan akan sesuatu yang
serba instan, mudah dan praktis menjadi primadona di khalayak ramai.
Banyaknya fasilitas yang menyediakan berbagai pelayanan dari jual beli,
jasa hingga kebutuhan komunikasipun semakin berkembang dengan
pesatnya. Dengan berkembangya jaringan internet yang semakin
memanjakan masyarakat, turut serta memberikan dampak yang
mempengaruhi keseimbangan dalam perekenomian dewasa ini. Dampak
positif dan negatif mulai dirasakan, ditandai dengan semakin
menjamurnya smartphone yang dengan mudahnya mengakses apapun
yang dibutuhkan melalui jaringan internet. Dengan perkembangan
teknologi ini juga ikut eksis dalam dunia kesehatan terutama kefarmasian.
Banyaknya manfaat dari jaringan internet dimanfaatkan oleh pihak-pihak
yang jeli membaca peluang usaha untuk menjadikan lahan bisnis yang
menguntungkan. Contohnya saja Apotek Online, merupakan salah satu
inovasi baru dalam dunia kefarmasian dengan memanfaatkan jaringan
internet. Pelaksanaan apotek online yang kini digandrungi memiliki
beragam keunggulan dibandingkan dengan apotek biasa, melalui apotek
online pembelian obat dapat dilakuakn secara efektif dan efisien, pasien
dapat memperoleh informasi dengan lebih terperinci sesuai dengan ulasan
yang telah disajikan pada aplikasi atau web tempat pembelian obat, pasien
juga dapat dengan mudah menemukan apotek mana yang menjual obat
sesuai dengan kebutuhannya. maka dengan adanya keunggulan-
keunggulan dari apotek online ini sangat strategis apabila apotek online
dijadikan sistem informasi obat terkini di jaman modern ini.
 pemahaman dari mosi
a. apotek : menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 tahun 2017
menjelaskan Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker 

b. online : menurut KBBI merupakan suatu situasi atau kegiatan
dalam bentuk koneksi (menghubungkan) antara dunia nyata
dengan dunia maya atau internet.
c. apotek online : secara harafiah apotek online merupakan suatu
bentuk apotek yang terkoneksi dengan internet dan menyediakan
pelayanan kefarmasian secara online atau dapat dilakukan dalam
dunia maya.
d. tipe apotek online menurut Suardita:2010
1. Apotek online dapat menjadi perusahaan internet
independen yang tidak memiliki situs physical
pharmacy untuk dikunjungi konsumen. merupakan
apotek online yang tidak memiliki latar belakang
kefarmasian ibarat seperti toko kelontong yang menjual
obat bebas.
2. apotek online dapat menjadi “cliks and mortar”. merupakan
perluasan dari apotek yang sudah ada di dunia nyata dan
memiliki latar belakang kefarmasian. apotek online digunakan
sebagai strategi pemasaran yang lebih luas.
3. apotek independen membentuk jaringan dan telah
membangun situs web untuk mewakili mereka. merupakan
jenis apotek online online yang sudah lebi luas dan berdiri
secara independen yang terdiri dari beberapa perusahaan
apotek. biasanya apotek akan terkumpul dalam satu aplikasi
sehingga konsumen dapat mencari produk dalam satu web
atau aplikasi untuk melihat diberbagai apotek yang ada dalam
web atau aplikasi itu.
e. Regulasi Apotek Online
regulasi apotek online sebenarnya sudah diatur secara
internasional, namun peraturan tersebut juga harus diadopsi
kembali oleh negara-negara yang akan menyelenggarakan apotek
online. regulasi secara internasional terebut telah diatur oleh WHO
melalui Food and Drug Administration yang bertanggung jawab
terhadap Federal Food, Drug, and Cosmetic Act (FDCA). secara
lebih spesfik FDA juga mengatur tentang the Internet Drug Sales
Action Plan yang diadopsi pada bulan Juli 1999 . selain itu ada
juga aturan mengenai administrasi obat secara online melalui The
Drug Enforcement Administration (DEA). Akhirnya, organisasi
profesi telah mengembangkan peraturan dan telah menerbitkan
laporan tentang apotek online. The National Association of
Boards of Pharmacy, telah membentuk program Verified Internet
Farmasi Praktik Situs (VIPPS), yang menyatakan apotek online
dan dapat menangguhkan sertifikasi saat situs tidak sesuai dengan
program. Apotek online dengan segel VIPPS tercantum pada
Tabel 3. Di samping itu, Federation of State Medical Boards,
Asosiasi Nasional dari Jaksa Agung, dan Amerika Medical
Asosiasi telah membahas peraturan resep online dan pengeluaran
obat

salah satu negara yang sudah mengadopsi peraturan ini adalah


Jerman. sayangnya negara Indonesia belum mengatur lebih jauh
mengenai apotek online ini.
f. Keuntungan Apotek Online

1) Apotek online dapat lebih mudah diakses oleh orang


dengan mobilitas terbatas dan untuk orang-orang di
area terpencil.
2) bisa membandingkan harga dan ketersediaan obat-
obatan dalam sekali klik
3) Dari hasil surve Consumer Reports, harga 5 obat
umum dengan brand-name di berbagai outlet (rantai
toko obat, apotek independen, supermarket, pedagang
massa, dan online/mail order apotek) dan menemukan
penghematan hingga 29% dengan online/mail order
pharmacies.
4) dapat memberikan kesempatan untuk menciptakan
sebuah repositori pusat informasi medis untuk pasien
dan peningkatan kemampuan untuk melaksanakan
otomatis sistem yang akan mendeteksi terjadinya
interaksi antar obat.
5) Apotek online memiliki potensi untuk memberdayakan
pasien dengan memberikan informasi tentang obat-
obatan baru, efek samping obat, dan kondisi kesehatan.
6)

 penjelasan peran dari mosi


dari latar belakang beserta dengan penjelasan mengenai apotek
online ini, maka sangat strategis apabila apotek online diterapkan
sebagi sistem teknologi informasi obat terkini yang dapat
memberikan beberapa keunggulan yang tentunya juga akan sangat
dibutuhkan oleh masyarakat pada era atau zaman sekarang.
dengan demikian kami selaku debator sangat mendukung dengan
adanya apotek online ini.

2. Tahap II
 Permasalahan yang terjadi dan solusi
terdapat permasalahan fundamental mengenai apotek online ini yaitu “apakah
apotek online yang ada sekarang sama sistemnya dengan apotek yang telah
berdiri dengan sebuah tempat tertentu?”

jawaban dari persoalan ini dapat dijawab dari mana kita memandang apotek
online tersebut. apabila kita membahas mengenai apotek online yang ada di luar
negeri yang telah mengadopsi peraturan dari FDA tentu apotek online tersebut
sudah mapan dan dapat dipercaya karena kejelasan dari apotek telah sesuai
dengan standar yang berlaku. namun bagaimana dengan di Indonesia?
jawabannya adalah :
jika masih dengan sistem yang sekarang ini, dimana sistem yang saat ini
digunakan hanya seperti sistem jual beli online shop yang tidak mengedepankan
sisi pharmaceutical care yang seharusnya apoteker lakukan. Dimana pasien
memilih sendiri apa obat yang dibutuhkan dengan melihat informasi obat yang
ada, padahal informasi obat itu terdiri dari indikasi, Efek samping, dosis, Kontra
indikasi, pemakaian, penyimpanan dll. Tidak jarang perusahaan obat
memberikan istilah yang kalangan tertentu saja yang paham artinya, lalu
bagaimana pasien yakin, bahwa obat tersebutlah yang benar-benar dibutuhkan,
jikalau mereka belum memeriksakan diri dan didiagnosis oleh dokter. Juga
dengan sistem peresepan obat, yang hanya dengan memfoto resep obat dan
dikirim kepada admin pengelola layanan apotek online. tentu hal itu menjadikan
apotek online masih jauh dari kata layak.
namun bukan berarti hal ini menutup kemungkinan untuk tetap
mengadakan apotek online di Indonesia sebagai sistem teknologi informasi
obat terkini, maka kami menawarkan beberapa solusi dari permasalahan
ini diantaranya :
1) tipe apotek online yang baik diadakan adalah apotek tipe clicks and
mortar, dan independen yang telah tersatukan dalam ruang lingkup web
atau aplikasi, jadi konsumen dapat lebih percaya pada apotek tersebut,
karena selain apotek onlinenya juga ada apotek nyatanya.
2) Menkes (pemerintah) agar menetapkan peraturan dan Undang-undang
tertentu terkait legalnya Apotek online, lengkap dengan perizinan
pendirian seperti apotek pada umunya
3) dalam apotek online agar disediakan katalog atau ulasan mengenai obat
yang dipesan
4) untuk obat yang harus dengan resep dokter harus langsung ke apotek
dan menemui apoteker. pelayanan secara online hanya dilakukan sebatas
cek order dan harga saja
5) pada apotek online juga disediakan link dokter yang diperuntukan untuk
pasien jika dirasa perlu. hal ini untuk mencegah pasien tidak berobat
dengan alur yang benar, dimana pasien semestinya harus menghubungi
dokter dahulu baru membeli obat sesuai dengan yang disarankan.
6) Peraturan juga tidak hanya dikeluarkan oleh Kemenkes tetapi Kominfo
terkait peraturan pendirian dan ketentuan Apotek online
7) Penambahan layanan komunikasi antara pasien dan apoteker di layanan
apotek online menjadi solusi ketakutan akan eksistensi apoteker di
masyarakat
8) Tekologi berupa skype yang dapat menampilkan komunikasi face to
face pasien dan apoteker juga mempermudah konseling oleh apoteker
yang sekiranya juga disediakan pada apotek online.

3. Tahap III
 Argumen pendukung
1) dalam sebuah jurnal yang diterbitkan oleh research gate yang
berjudul “Sistem Informasi Penjualan Obat Berbasis Web Pada
Apotek Perwira Jaya Bekasi” oleh Angeline dan Taufik (2016)
pengadaan apotek online dapat meningkatkan hasil pendapatan dari
apotek sebesar 15% dan pada apotek online ini juga disertakan
rating dan jejak pendapat, rata-rata konsumen yang memanfaatkan
apotek online tersebut merasakan keuntungan yang lebih dalam hal
efektif dan efisien dibanding dengan melakukan transaksi pada
apotek biasa.
2) dari adanya hasil penelitian tersebut, tentunya juga menambah
keuntungan dari apotek online, karena selain dapat meningkatkan
pendapatan dari apotek itu sendiri manfaatnya juga dapat dirasakan
oleh konsumen, terlebih lagi konsumen dengan mobilitas yang tinggi
yang mungkin mengabaikan keehatannya dan tidak sempat sekedar
membeli vitamin di apotek, namun dengan adanya apotek online ini
hanya tinggal sekali klik, produk yang diperlukan dan diinginkan oleh
konsumen dapat diterima tanpa membutuhkan waktu yang banyak.
 Kasus Apotek Online
kasus mengenai apotek online memang belum begitu banyak
diberitakan, khususnya di Indonesia. hal ini karena apotek online masih
belum terlalu eksis di kalangan masyarakat, dengan perlu adanya
sosialisasi atau pengenalan lebih lanjut mengenai apotek online ini.

4. Tahap IV
 Kesimpulan
1) apotek online adalah suatu jenis apotek yang terkoneksi dengan
jaringan internet yang dapat melayani pelayanan kefarmasian
sesuai dengan kaidah atau aturan yang telah ditetapkan.
2) apotek online yang ideal adalah apotek yang telah mengadopsi
aturan-aturan atau regulasi yang sudah ditetapkan tersebut baik
secara internasional maupun nasional dari pemerintah ataupun
organisasi profesi yang memiliki kewenangan
3) apotek online memiliki potensi yang baik untuk perkembangan
dunia medis dan teknologi
4) dengan demikian, kami sebagai debator dari kelompok pro
sangat mendukung adanya apotek online ini.
KONTRA
1. Tahap I
 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan akan sesuatu yang
serba instan, mudah dan praktis menjadi primadona di khalayak ramai.
Banyaknya fasilitas yang menyediakan berbagai pelayanan dari jual beli,
jasa hingga kebutuhan komunikasipun semakin berkembang dengan
pesatnya. Dengan berkembangya jaringan internet yang semakin
memanjakan masyarakat, turut serta memberikan dampak yang
mempengaruhi keseimbangan dalam perekenomian dewasa ini. Dampak
positif dan negatif mulai dirasakan, ditandai dengan semakin
menjamurnya smartphone yang dengan mudahnya mengakses apapun
yang dibutuhkan melalui jaringan internet. Dengan perkembangan
teknologi ini juga ikut eksis dalam dunia kesehatan terutama kefarmasian.
Banyaknya manfaat dari jaringan internet dimanfaatkan oleh pihak-pihak
yang jeli membaca peluang usaha untuk menjadikan lahan bisnis yang
menguntungkan. Contohnya saja Apotek Online, merupakan salah satu
inovasi baru dalam dunia kefarmasian dengan memanfaatkan jaringan
internet. Bagi masyarakat yang belum paham tentang sistem kerja dari
apotek online tersebut, pastilah dengan leluasa menggunakan layanan
tersebut mengingat keuntungan yang ditawarkan oleh apotek online ini.
Tetapi kita sebagai mahasiswa farmasi haruslah paham dan peka apakah
apotek online yang ada sekarang sama sistemnya dengan apotek yang
telah berdiri dengan sebuah tempat tertentu? pada pelayanan apotek online
ada hal mendasar yang perlu diperhatikan, yaitu bagaimana apoteker akan
dapat memberikan PIO? Jujur saja, Pelayanan Informasi Obat ini adalah
salah satu faktor yang paling menentukan dalam proses terapi,
penggunaan obat tanpa informasi yang benar akan menghasilkan hasil
terapi yang buruk, apalagi jika berkaitan dengan cara penggunaan, dosis
dan efek samping yang ditimbulkan. Kita ambil contoh, jika seseorang
dikirimkan obat dari resep dokter dalam bentuk Suppositoria tanpa PIO,
maka ada beberapa hal yang dapat kita khawatirkan dalam penggunaan
tanpa PIO, apakah Suppositoria ini dapat dipergunakan secara benar di
anus atau tidak, apakah penyimpanannya akan benar pada suhu yang
tepat, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas obat dan
berpengaruh ke dalam hasil terapi. Berkaitan dengan efek samping, jika
PIO tidak disampaikan mengenai efek samping ini ada kemungkinan
ketika pasien menggunakan obat lalu terjadi efek samping yang tidak dia
ketahui maka pasien akan lebih memilih untuk berhenti minum obat,
akibatnya proses terapi terhambat bahkan gagal.

selain itu hal yang riskan terjadi adalah adanya peredaran obat palsu atau
obat dengan kualitas yang belum terjamin, BPOM lewat operasi
pangeanya telah menemukan 129 situs yang memasarkan obat ilegal dan
palsu di tahun 2013 yang naik dari jumlah tahun 2012 yaitu 83 situs. Situs
tersebut beroperasi di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah,
Jawa Timur, Sumatera Utara dan Batam. Kerugian negara atas penjualan
terlarang ini mencapai Rp 5.593.200.000.

regulasi yang jelas juga belum ada diterapkan di Indonesia. negara luar
memang sudah mapan dalam apotek online, namun coba lihat kembali ke
dalam, bagaimana kondisi negara kita? bagaimana sumber daya manusia
kita? regulasinya saja masih belum jelas, bagaimana apotek online ini
kemudian diatur?

dengan adanya latar belakang ini, memang iya apotek online dapat
memberikan efektifitas dan efisiensi yang sangat baik, namun jika
dibandingkan dengan tujuan kesehatan dan keselamatan kita atau pasien,
terlalu beratkah untuk membeli obat di apotek biasa?

dengan demikian, kami rasa pengadaan apotek online sebagai sistem


informasi terkini masih belum bisa menggantikan apotek biasa, dengan
kata lain kami menolak adanya apotek online.

 Pemahaman tentang mosi


a. apotek : menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 tahun 2017
menjelaskan Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker 

b. online : menurut KBBI merupakan suatu situasi atau kegiatan
dalam bentuk koneksi (menghubungkan) antara dunia nyata
dengan dunia maya atau internet.
c. apotek online : secara harafiah apotek online merupakan suatu
bentuk apotek yang terkoneksi dengan internet dan menyediakan
pelayanan kefarmasian secara online atau dapat dilakukan dalam
dunia maya.
d. tipe apotek online menurut Suardita:2010
1) Apotek online dapat menjadi perusahaan internet
independen yang tidak memiliki situs physical pharmacy
untuk dikunjungi konsumen. merupakan apotek online
yang tidak memiliki latar belakang kefarmasian ibarat
seperti toko kelontong yang menjual obat bebas.
2) apotek online dapat menjadi “cliks and mortar”. merupakan
perluasan dari apotek yang sudah ada di dunia nyata dan
memiliki latar belakang kefarmasian. apotek online digunakan
sebagai strategi pemasaran yang lebih luas.
3) apotek independen membentuk jaringan dan telah
membangun situs web untuk mewakili mereka. merupakan
jenis apotek online online yang sudah lebi luas dan berdiri
secara independen yang terdiri dari beberapa perusahaan
apotek. biasanya apotek akan terkumpul dalam satu aplikasi
sehingga konsumen dapat mencari produk dalam satu web
atau aplikasi untuk melihat diberbagai apotek yang ada dalam
web atau aplikasi itu.
e. Regulasi Apotek Online
regulasi apotek online sebenarnya sudah diatur secara
internasional, namun peraturan tersebut juga harus diadopsi
kembali oleh negara-negara yang akan menyelenggarakan apotek
online. regulasi secara internasional terebut telah diatur oleh WHO
melalui Food and Drug Administration yang bertanggung jawab
terhadap Federal Food, Drug, and Cosmetic Act (FDCA). secara
lebih spesfik FDA juga mengatur tentang the Internet Drug Sales
Action Plan yang diadopsi pada bulan Juli 1999 . selain itu ada
juga aturan mengenai administrasi obat secara online melalui The
Drug Enforcement Administration (DEA). Akhirnya, organisasi
profesi telah mengembangkan peraturan dan telah menerbitkan
laporan tentang apotek online. The National Association of
Boards of Pharmacy, telah membentuk program Verified Internet
Farmasi Praktik Situs (VIPPS), yang menyatakan apotek online
dan dapat menangguhkan sertifikasi saat situs tidak sesuai dengan
program. Apotek online dengan segel VIPPS tercantum pada
Tabel 3. Di samping itu, Federation of State Medical Boards,
Asosiasi Nasional dari Jaksa Agung, dan Amerika Medical
Asosiasi telah membahas peraturan resep online dan pengeluaran
obat . namun sayangnya, Indoesia tidak menerapkan peraturan
yang telah dibuat oleh lembaga internasional ini. dengan demikian
legalitas dari adanya apotek online masih menjadi kontroversi
karena tidak ada peraturan-peraturan yang mengatur apotek online
ini.
f. Keuntungan dan kerugian Apotek Online

dari uraian keuntungan dan kerugian tersebut, dapat


dilihat bahwa keuntungan penggunaan apotek online
hanya sebatas efektifitas dan efisiensi waktu dan biaya
saja, ingat tujuan adanya apotek adalah memberi
pelayanan kefarmasian yang komprehensif agar apa yang
diinginkan baik oleh pasien atau tenaga kesehatan dapat
dicapai. jika dibandingkan keuntungan dan kerugian dari
apotek online ini maka akan terasa berat sebelah, karena
masih begitu banyak kerugian-kerugian yang dimiliki oleh
apotek online, yang tak menutup kemungkinan dapat
mengancam keselamatan pasien akibat tidak mendapat
PIO yang jelas.
 penjelasan peran dari mosi
dari latar belakang beserta dengan penjelasan mengenai apotek
online ini, maka adanya apotek online ini hanya akan menjadi
kontroversi di masyarkat, orang yang lebih paham mengenai apotek
dan peduli dengan kesehatannya mungkin akan aman, namun akan
berbahaya pada orang awam yang tidak tau jelas mengenai sistem
dari apotek. hal yang terbaik dilakukan adalah mencegah terjadinya
bahaya tersebut untuk tidak perlu adanya apotek online ini, cukup
apotek biasa saja. dengan demikian kami selaku debator tidak
mendukung adanya apotek online ini.

2. Tahap II
 Permasalahan yang terjadi dan solusi
permasalahan yang terjadi adalah “bagaimana caranya agar apotek biasa
masih tetap bisa eksis dan digunakan sebagai pilihan utama untuk mencari
obat atau melakukan kegitan/pelayanan kefarnasian”
dari permasalahan tersbut maka kami selaku tim kontra menawarkan
beberapa solusi diantaranya :
1. meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di apotek biasa, agar
masyarakat lebih cenderung dapat menaruh kepercayaan lebih pada
apotek biasa dibandingkan jika nanti memang akan ada apotek online
2. jika memang memiliki situs online, apotek terkait hanya dapat
melakukan upaya promosi, dan transaksi (pembayaran) untuk
pengambilan obat tetap dilakukan pada apotek
3. efektifitas dan efisiensi dari apotek biasa dapat ditingkatkan dengan
memberi pelayanan ekstra kepada pasien, sehingga walaupun pasien
harus mengantri namun apotek masih bisa tetap meyakinkan pasien
bahwa mengantri ini adalah untuk kebaikan.

3. Tahap III
 Argumen Pendukung
1. salah satu argumen pendukung adanya penolakan terhadap apotek
online ini juga disampaikan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dengan
berdasarkan hasil Rakerda-nya menghimbau masyarakat untuk tidak
menggunakan fasilitas yang disediakan Apotek Online mengingat
belum jelasnya aasl usul dari apotek online tersebut.
2. hal serupa juga disampaikan oleh mantan kepala BPOM RI Menurut
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
(BPOM RI), Dr. Roy A Sparringa M.App.Sc seharusnya tidak boleh
ada yang namanya apotik online karena belum ada regulasi dan
pelayanan yang jelas. dia juga menyatakan bahwa “apotik itu harus
bersifat nyata dan ada tenaga farmasinya," kata Roy seperti ditulis
Jumat (10/1/2014).
 Kasus Apotek Online
1. Perhatian besar pertama melibatkan pengeluaran resep obat seperti
Pada tahun 1999 studi cross sectional apotek online, peneliti
menemukan bahwa 19,6% apotek online diidentifikasi dalam studi
tidak memerlukan resep atau konsultasi dokter sebelum mengeluarkan
medications. dengan itu maka diwajibkan apabila ada negara yang
melegalkan apotek online harus menyertakan aturan-tauran yang telah
dibuat yang dalam hal ini secara internasinal oleh FDA
2. BPOM lewat operasi pangeanya telah menemukan 129 situs yang
memasarkan obat ilegal dan palsu di tahun 2013 yang naik dari jumlah
tahun 2012 yaitu 83 situs. Situs tersebut beroperasi di wilayah DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara dan
Batam. Kerugian negara atas penjualan terlarang ini mencapai Rp
5.593.200.000. dengan adanya data tersebut, maka kepala BPOM RI
menganjurkan untuk tidak memanfaatkan apotek online, dan mau
kembali pada apotek biasa.
4. Tahap IV
 Kesimpulan
apotek online merupakan suatu trobosan inovasi baru ditengah
perkembangan zaman yang menawarkan beberapa keuntungunan,
namun dibalik itu semua apotek ini menyimpan banyak kekurangan
terlebih lagi pada apotek online yang tidak memiliki atau menerapkan
regulasi yang jelas. hal ini akan menimbulkan kekhawatiran terutama
bagaimana sistem kerja dari apotek online tersebut mengingat asal
usulnya yang belum jelas. dengan demikian kami menyimpulkan
bahwa apotek online tidak dapat diterapkan begitu saja dan dengan
kata lain kami menolak adanya apotek online tanpa asal usul yang
jelas.

You might also like