Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Efek tersebut diketahui sebagai efek Induced Polarization (IP). Mineral yang
menyebabkannya disebut Polarizable. Amplitudo dari penurunan tegangan itu
secara kasar sebanding dengan kualitas mineral yang terpolarisasi di sekitar 4
elektroda tersebut.
Tipe pengukuran efek ini dikatakan dalam kawasan waktu (Time Domain).
Sebagai alternative, tapi pengukuran dapat dilakukan dengan pengiriman arus AC
Induced Polarization 1
pada frekuensi berbeda dan mengukur perbedaan resistivity semu (apparent
resistivity) antara dua frekuensi (misal 0,3 dan 3,0 Hz). Pengukuran ini dikatakan
dalam kawasan frekuensi (Frequensy Domain). Kedua metode tersebut secara
prinsip ekivalen (Irvin, 1970-an)
Induced Polarization 2
BAB II
DASAR TEORI
Karena itu dalam IP, Chargeabilitas semu (ma) diperoleh dengan mengukur
harga potensial (ΔV) pada saat arus listrik dialirkan dan beberapa mili-detik
kemudian diukur peluruhan potensial pada saat arus listrik dari sumber dimatikan.
Perumusannya adalah:
𝑉
𝑚𝑎 = 𝑉𝑠 …………………………………………………………..(2.1)
𝑝
Induced Polarization 3
2.2 Frequency Domain
Dari percobaan laboratorium bahwa resistivitas batuan menurun dengan
dinaikkannya frekuensi arus yang dikirim. Dalam praktek biasa digunakan
jangkauan frekuensi antara (0,1 – 10 Hz).
Misalnya untuk mengukur tegangan (V) melalui elektroda potensial pada dua
frekuensi, yang pertama dengan frekuensi tinggi (3 Hz) kemudian pindahkan
Transmitter ke frekuensi lebih rendah (0,3 Hz), sementara arus masih tetap sama.
Dengan demikian pengukuran IP menjadi:
𝑉𝑙𝑜𝑤 𝑓𝑟𝑒𝑞 −𝑉ℎ𝑖𝑔ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑞
Percent Frequency Effect = × 100 ……………….(2.3)
𝑉ℎ𝑖𝑔ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑞
𝑃𝐹𝐸
𝑀𝐹 = × 𝐶 …………………………………………………………(2.5)
𝜌𝑎
Dimana C biasanya 103 untuk menjamin faktor logam tidak kecil. Tujuan
sederhana untuk menghasilkan sebuah parameter yang bias terhadap zone yang
lebih tinggi dari rata-rata PFE dan lebih rendah dari ρa yang biasanya untuk kondisi
ore body sulfida. Tetapi ada anomaly MF juga disebabkan oleh rendahnya ρa yang
dapat menghasilkan kasus lain overburden konduktif.
Induced Polarization 4
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Induced Polarization 5
4. Atur jarak antara receiver dan transmitter, biasanya dimulai dengan P1-P2 = 10
meter. Dan C2-C1 = 10 meter
I Δ
V
C1 C2 P1 P2
10 n x10 10
Gambar 3.1
Rangkaian elektroda
1. Hidupkan (ON) damping switch S5 untuk operasi pada frekuensi F2 yang lebih
kecil dari 0,5 Hz. Dan matikan (OFF atau ke arah yang berlawanan dengan ON
tetapi tidak berlabel) untuk operasi pada frekuensi yang lebih tinggi dari 0,5
Hz.
2. Putar fungsi switch ke LEVEL, dengan catatan: posisi LEVEL, tidak berlaku
jika dipilih channel frekuensi F1 sementara damping switch S5 dalam posisi
ON.
3. Tekan RESET ke bawah hingga jarum terbaca pada skala terendah (-5%).
4. Minta dikirim arus oleh transmitter pada frekuensi F2.
5. Amati pergerakan jarum, yang bergerak perlahan-lahan karena damping
dihidupkan. Jika tidak bergerak, ubah posisi P1 yang semula 10V (untuk skala
BATH di tengah) ke posisi lebih rendah tetapi bila jarum bergerak dengan cepat
dan sampai mentok berarti posisi P1 perlu dinaikkan.
6. Sekarang putar fungsi switch untuk operasi (OP) dan secara terus-menerus atur
P1 sehingga jarum menunjukan pada 0%. Bila telah tercapai nol, maka baca
skala pengukuran pada P1 ang merupakan harga potensial dalam range fungsi
Induced Polarization 6
switch. Selama proses ini, switch S5 tetap di ON-kan supaya gerakan jarum
stabil.
7. Sebelum perpindahan frekuensi di transmitter pada frekuensi F1, maka pada
receiver switch damping S5 di OFF-kan dulu dan potensiometer P2 diputar
searah jarum jam ke tengah, kemudian switch F1/F2 dipindahkan ke F1. Cara
ini diperlukan untuk menyaring kapasitor yang tidak diperlukan pada
perubahan ke pengukuran F1.
8. Lakukan pada transmitter perpindahan ke switch F1, sambil mengaktifkan
switch S5 bila arus telah dikirim atau diinjeksikan.
9. Gunakan pengaturan damping (P2) bila perlu dan baca Efek Frekuensi dalam
% sehingga disebut Persen Frekuensi Efek (PFE) langsung dari jarum meter.
Induced Polarization 7
BAB VI
PENGOLAHAN DATA
0 10 1 8904 26,625
10 10 2 9040,5 25,05
20 10 3 10711,5 24,9
30 10 4 9989,25 22,35
40 10 5 10756,5 24,075
50 10 6 14381,25 31,2
60 10 7 8825,25 26,625
70 10 8 5268,75 0
80 10 9 6758,25 28,275
90 10 8 9393,75 40,125
Induced Polarization 8
180 10 2 6480,75 30,075
270 10 3 4565,25 21
Induced Polarization 9
4.2 Hasil Pengolahan Data
4.2.1.Secara Manual
Dari hasil percobaan di lapangan, diperoleh data seperti di atas berupa nilai
arus, beda potensial, PFE, dan faktor geometri elektroda yang dipakai dalam hal ini
dipole-dipole untuk masing-masing nilai n.
Dari hasil perhitungan kita dapat memperoleh 3 (tiga) jenis kontur untuk
interpretasi yaitu:
Adapun tahapan dalam membuat ketiga kontur tersebut secara manual yaitu:
1. Menghitung nilai resisivitas semu (ρa) berdasarkan nilai arus, tegangan, dan
faktor geometri dari konfigurasi yang dipakai dengan menggunakan rumus:
2. Menghitung nilai Metal Factor (MF) dari nilai Percent Frequency Effect
(PFE), Resistivitas semu (ρa), dan C dengan menggunakan rumus:
𝑃𝐹𝐸
𝑀𝐹 = ×𝐶
𝜌𝑎
Dimana:
Induced Polarization 10
Nilai X dan Y diperoleh dari:
Δ I
V
P1 P2 C1 C2
X
Y
n=1
A1(X,Y,Z
n=2
A2(X,Y,Z
Gambar 4.1
Cara mencari nilai X dan Y
Induced Polarization 11
171614 9671889 106
171608 9671879 105
171605 9671870 104
171604 9671861 103
171592 9671852 100
171584 9671844 100
171581 9671836 98
171575 9671829 97
171569 9671820 95
171567 9671812 94
171560 9671805 92
171554 9671798 91
171549 9671793 91
171545 9671784 92
171540 9671776 93
171534 9671768 94
171526 9671758 94
171526 9671751 92
171521 9671739 90
171523 9671734 89
171521 9671733 88
171517 9671726 89
1. Buka lembaran kerja baru dengan perintah New > Work sheet Masukan data
X, Y dan Z
Data koordinat (x, y, dan z) dari perhitungan disimpan dalam surfer dengan
format excel.
Induced Polarization 12
Gambar 4.2
Langkah-langkah memasukan data koordinat
2. Membuat kontur
Untuk mebuat kontur kita harus membuka plot document yang baru
dengan New>plot document>ok
Masukan data hasil perhitungan untuk merubah menjadi grid-grid dengan
Grid>data> open data maka akan muncul tampilan sebagai berikut.
Gambar 4.3
Langkah merubah data menjadi kontur
Untuk Gridding Method kita dapat memilih tetapi yang buasa digunakan
adalah metode Kriging dan save grid pada folder.
Induced Polarization 13
Untuk menampilkan Contour adalah Map>New Map>New Contour Map
dan open grid.
Gambar 4.4
Peta kontur nilai PFE, Rho dan MF
Untuk mengatur interval kontur warna dan label kontur klik kanan kontur
yang akan di edit dan pilih properties maka akan muncul Map Contour Properties.
Pada baris perintah akan terlihat:
Gambar 4.5
Perintah Map Contour Properties
Induced Polarization 14
BAB V
INTERPRETASI DATA
Sebagai prioritas utama dalam survey IP pada endapan mineral sulfida adalah
interpretasi dari anomaly tersebut. Namun perbedaan antara anomali dan latar
belakang itu tidak selalu tetap melainkan bervariasi. Secara umum dikatakan harga
IP yang lebih besar 50% dari pembacaan sekelilingnya dianggap anomali, jika
pembacaan background dianggap anomali. Akan tetapi pembacaan tunggal yang
cukup tinggi dibandingkan dengan sekitar perlu dicurigai karena tidak dapat
menghasilkan gambaran geologi untuk dimensi yang terbatas.
Induced Polarization 15
5.2 Interpretasi Kualitatif
Sebuah anomali PFE yang kuat berhubungan dengan resistivity low. Bentuk
anomali dan harga-harga parameter itu konsisten dengan benda penyebab
anomali yang dangkal, hamper vertikal, dan bentuk tubuh massive sulphides.
Sebuah anomali PFE yang kuat (sama dengan di atas) tetapi tidak dibarengi
dengan resistivity low. Dalam hal ini harga resistivitas semu tidak menunjang
sebagai background, maka anomali itu diinterpretasikan sebagai disseminated
sulphides.
Harga resistivitas dengan jelas memperlihatkan contact antara resistivitas tinggi
di sebelah kiri dan resistivitas rendah di sebelah kanan. Kontak ini terletak di
mana kedua sisi membentuk pola menyudut dari resistivitas semu yang
berpotongan. Harga PFE juga menurun ke arah kanan sebagai konsekuensi
terhadap reduksi dari resistivitas.
Di sini terdapat bedrock yang harga resistivitasnya mendekati 500 Ohm-m.
Tetapi resistivitas semu yang teramati sekitar 1 – 5 Ohm-m. Hal ini berarti bahwa
resistivitas low yang teramati adalah lapisan tebal dari overburden karena arus
yang dikirim kebanyakan lewat overburden dan hanya sedikit yang menembus
bedrock. Karena itutubuh sulfide yang berada di bawahnya tidak menghasilkan
suatu anomali. Fenomena ini diketahui sebagai Masking.
Induced Polarization 16
mendukung tingkat keyakinan dalam penafsiran. Penafsiran cadangan pasti, boleh
jadi, dan terduga diperoleh dari besaran harga ρs, PFE, dan MF yang diplotkan pada
gambar.
1) Pasti (definite)
Daerah mineralisasi sulfida yang ditunjukkan dengan anomali kuat diperoleh dari
harga:
ρs ≤ 20 Ω-m
PFE ≥ 5%
MF > 350 Ω-1 m-1
2) Boleh jadi (probable)
Daerah mineralisasi sulfida yang ditunjukkan dengan anomali medium atau
diperkirakan yang diperoleh dari harga:
ρs ≤ (30 – 100) Ω-m
PFE ≥ 5%
PFE ≥ 5MF > 80 Ω-1 m-1
3) Terduga (possible)
Daerah mineralisasi sulfida yang ditunjukkan dengan anomali lemah atau
meragukan, apabila harganya:
ρs <100 Ω-m
PFE = (3 – 5)%
MF > 80 Ω-1 m-1
Grendika
10
Induced Polarization 17
3
40
0
1
Chargeability
Msec
0,02
0,02
0 10 1 8904 26,625
10 10 2 9040,5 25,05
20 10 3 10711,5 24,9
30 10 4 9989,25 22,35
40 10 5 10756,5 24,075
50 10 6 14381,25 31,2
60 10 7 8825,25 26,625
70 10 8 5268,75 0
80 10 9 6758,25 28,275
90 10 8 9393,75 40,125
100 10 7 7788 29,625
110 10 6 5716,5 25,35
120 10 5 4955,25 24,6
130 10 4 4789,5 27,225
140 10 3 4982,25 24,375
150 10 2 6662,25 26,025
160 10 1 5328 28,8
170 10 1 4002,75 29,475
180 10 2 6480,75 30,075
190 10 3 5541,75 27,075
200 10 4 3489 22,5
210 10 5 2805,75 25,8
220 10 6 4055,25 22,05
230 10 7 3835,5 20,775
240 10 6 4017 18,525
250 10 5 5064 20,475
260 10 4 5751,75 21,15
270 10 3 4565,25 21
280 10 2 4491,75 15,525
290 10 1 5742 21,075
300 10 1 7695,75 26,7
310 10 2 7246,5 27,3
320 10 3 6981 28,425
Induced Polarization 18
330 10 4 6293,25 26,025
340 10 5 6417 28,275
350 10 4 5085,75 27,9
360 10 3 4744,5 27,375
370 10 2 5096,25 27,6
380 10 1 5280,75 24,6
390 10 1 5106 21,75
0
0
0
0
Induced Polarization 19
3. Buka program Res2dinv
4. Pilih menu file > Read Data File. Format file pilih All File. Lalu pilih file
notepad yang telah tersimpan
Lalu klik Inversion > Inversion method and setting > choose logarithm of apparent
resistivity
Induced Polarization 20
5. Untuk menampilkan hasil interpretasi pilih menu Inversion > Least Squarres
inversion. Save file interpretasi tersebut
Hasil
Induced Polarization 21
Hasilnya:
Induced Polarization 22
9. Lalu klik display sections > display data and model sections
Hasil akhir :
Hasil dari interpretasi di analisis sesuai nilai resistivity dan chargeability menurut
warnanya. Analisis di gunakan untuk menetukan jenis batuan dan mineralisasi yang
terkandung. Analisis dari hasil interpretasi diatas ditujukan oleh tabel 5.1.
Induced Polarization 23
Keterangan lapisan :
Tabel 5.1
Keterangan Lapisan
Induced Polarization 24
2805,75 25,8 Granite, Gabbro, Basalt, Schists,
22 275 18,4
Conglomerates, Limestone, Dolomite
4055,25 22,05 Granite, Gabbro, Basalt, Schists,
23 285 18,4
Conglomerates, Limestone, Dolomite
3835,5 20,775 Granite, Gabbro, Basalt, Schists,
24 295 18,4
Conglomerates, Limestone, Dolomite
4017 18,525 Granite, Gabbro, Basalt, Schists,
25 305 18,4
Conglomerates, Limestone, Dolomite
5064 20,475 Granite, Gabbro, Basalt, Schists,
26 315 18,4
Conglomerates, Limestone, Dolomite
5751,75 21,15 Granite, Gabbro, Basalt,
27 325 18,4
Conglomerates
4565,25 21 Granite, Gabbro, Basalt,
28 335 18,4
Conglomerates
4491,75 15,525 Granite, Gabbro, Basalt,
29 95 23,6
Conglomerates
5742 21,075 Granite, Gabbro, Basalt,
30 105 23,6
Conglomerates
7695,75 26,7 Granite, Gabbro, Basalt,
31 115 23,6
Conglomerates
7246,5 27,3 Granite, Gabbro, Basalt, Schists,
32 125 23,6
Conglomerates, Limestone, Dolomite
6981 28,425 Granite, Gabbro, Basalt, Schists,
33 135 23,6
Conglomerates, Limestone, Dolomite
6293,25 26,025 Granite, Gabbro, Basalt, Schists,
34 145 23,6
Conglomerates, Limestone, Dolomite
6417 28,275 Granite, Gabbro, Basalt, Schists,
35 155 23,6
Conglomerates, Limestone, Dolomite
5085,75 27,9 Granite, Gabbro, Basalt, Schists,
36 165 23,6
Conglomerates, Limestone, Dolomite
4744,5 27,375 Granite, Gabbro, Basalt,
37 175 23,6
Conglomerates
5096,25 27,6 Granite, Gabbro, Basalt,
38 185 23,6
Conglomerates
5280,75 24,6 Granite, Gabbro, Basalt, Schists,
39 195 23,6
Conglomerates, Limestone, Dolomite
Induced Polarization 25
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Dari hasil perhitungan kita dapat memperoleh 3 (tiga) jenis kontur untuk
interpretasi yaitu:
1) Kontur Resistivitas Semu (ρa)
2) Kontur Percent Frequency Effect (PFE)
3) Kontur Metal Factor (MF)
2. Besaran PFE dan MF merupakan alat bantu yang mendukung tingkat
keyakinan dalam penafsiran. Penafsiran cadangan pasti, boleh jadi, dan terduga
diperoleh dari besaran harga ρs, PFE, dan MF yang diplotkan pada gambar.
6.2 Saran
Induced Polarization 26
DAFTAR PUSTAKA
Winda, Eddy Winarno. 2010. Petunjuk Praktikum Geofisika Tambang 2010. Awan
Poetih, Yogyakarta.
Induced Polarization 27