You are on page 1of 15

BAHAN AJAR

(HAND OUT)

Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 PADANG


Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Paket Keahlian : Teknik Ototronik
Mata Pelajaran : Sistem Transmisi Otomatis Kontrol Elektronik
Kelas/Semester : XI/2
Sub Bahasan : Memahami Sistem Transmisi Otomatis Kontrol
Elektronik
Pertemuan ke : 1-3
Alokasi Waktu : 8JP (@ 45 menit)
Guru mata pelajaran : Davit Eka Putra, S.Pd

Tujuan Pembelajaran :

1. Memahami pengertian sistem transmisi otomatis kontrol elektronik.

2. Menjelaskan kelebihan sistem transmisi otomatis kontrol elektronik.

3. Menjelaskan sistem kerja sistem transmisi otomatis kontrol elektronik.

4. Mengidentifikasi komponen dan fungsi komponen sistem sistem transmisi

otomatis kontrol elektronik.

5. Menentukan prosedur pemeriksaan dan perbaikan sistem transmisi otomatis

kontrol elektronik.
TRANSMISI OTOMATIS

A. Letak Pemasangan
Transmisi otomatis dibuat untuk memudahkan pengoperasian ken-daraan terutama
perpindahan gigi percepatan

Gambar Posisi transmisi otomatis


Oleh karena itu performen dan comfortable transmisi otomatis perlu sangat diperhatikan.
Yang paling mencolok dari kendaraan yang meng-gunakan transmisi otomatis adalah tidak
lagi adanya pedal kopling pada kendaraan tersebut. Ada beberapa macam transmisi otomatis,
namun pada prinsipnya semua mempunyai prinsip dan tujuan yang sama, yaitu untuk
memudahkan pengoperasian dengan kehilangan daya mesin yang kecil.

Gambar Transmisi otomatis


B. Macam-Macam Transmisi Otomatis Ditinjau Dari Kons-truksinya
Ditinjau dari konstruksinya trans-misi otomatis ada beberapa macam sebagai berikut :
Transmisi Otomatis dengan Roda Gigi Planet. Pada sistem ini perbandingan putaran
didapatkan dari susunan roda-gigi planet sehingga didapatkan berbagai macam tingkat perban-
dingan gigi. Transmisi otomatis dengan roda gigi planet mempunyai beberapa komponen
penting antara lain: Torsi konverter (kopling Fluida), Pompa oli, Susunan roda gigi planet, Rem
dan kopling gigi, Unit hidrolik dan Tuas pemindah.

1. Torsi konverter

Torque converter dipasang pada sisi input transmisi dan di ikat dengan baut terhadap bagian
belakang poros enkol mesin melalui drive plate.
Fungsi Torque Converter
a. Memperbesar momen (torque) yang dihasilkan oleh mesin.
b. Bekerja sebagai kopling otomatis yang memindahkan (atau memu-tuskan) momen mesin ke
transmisi.
c. Meredam getaran (torsional vi-bration) akibat momen dari mesin dan pemindahan daya
(drive train).
d. Berfungsi sebagai flywheel untuk memperlembut putaran mesin.
e. Menggerakkan pompa oli dari hydraulic control system.

Gambar Torsi konverter

Cara Kerja Torque Converter


Torque converter memindahkan dan memperbesar momen dari mesin dengan
menggunakan minyak trans-misi sebagai perantara. Torque converter terdiri dari pump
impeller yang digerakkan oleh poros engkol ; turbine runner yang dihubungkan dengan poros
input transmisi ; stator yang terpasang pada transmission case dengan kopling satu arah (one-
way clutch) dan stator shaft dan converter case yang berisi semua bagian tersebut. Converter
terisi de-ngan minyak transmisi otomatis yang berasal dari oil pan dan dipompakan oleh
pompa oli : minyak ini meluncur keluar dari pump impeller dengan arus yang cukup kuat dan
memu-tarkan turbine runner.

Prinsip kerja torsi konverter

Gambar Komponen torsi konverter


2. Pompa oli
Pada transmisi otomatis terdapat pompa oli ATF, terdapat dibagian depan rumah
transmisi yang bia-sanya terbuat dari susunan roda gigi pompa oli.

Gambar Pompa oli

Pompa oli ATF ini berfungsi untuk mengalirkan oli ATF dari ruang isap (biasanya
dibagian bawah transmisi) ke sistem hirolik termasuk ke torsi konverter.

Gambar Pompa oli

3. Roda gigi planet


Transmisi model ini terdiri dari susunan roda gigi planet, model dan jumlah susunan
roda gigi planet mempengaruhi hasil perbandingan putaran yang dihasilkan. Pada roda gigi
planet set ini dikenal roda gigi matahari, roda gigi planet dan roda gigi ring. Secara
konstruksi paket gigi planet dibedakan menjadi: paket roda gigi planet sederhana, paket
roda gigi planet raveneux dan paket roda gigi planet simson.
Gambar Paket roda gigi planet

Gambar Roda gigi planet

Untuk menghasilkan perban-dingan putaran pada paket roda gigi planet, maka salah
satu sebagai penggerak, salah satu sebagai yang digerakkan dan satunya direm atau dikopel
seperti terlihat ditabel bawah ini.

Tabel Perbandingan putaran


4. Rem dan Kopling gigi
Untuk mendapatkan perbandi-ngan putaran sesuai yang diinginkan pada sistem
transmisi otomatis de-ngan roda gigi planet dilakukan de-ngan cara mengerem atau meng-
kopel salah satu komponen paket gigi planet meng-gunakan rem atau ko-pling yang pada
kebanyakan meng-gunakan rem atau kopling multi plat.
Direm berarti komponen roda gigi planet dikunci mati dengan rumah transmisi,
sedangkan dikopel berarti dikunci antar dua komponen paket roda gigi planet.

Gambar Rem dan kopling

5. Unit hidrolik
Unit hidrolik berfungsi untuk me-ngatur aliran oli ATF kedalam silinder rem atau
kopling untuk mengaktifkan rem maupun kopling yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat
kecepatan dan tingkat perbandingan putaran.

Gambar Unit valve hidrolik


6. Tuas pemindah
Meskipun perpindahan tingkat percepatan dapat berlangsung secara otomatis akan
tetapi tuas pemindah tetap masih dibutuhkan, terutama untuk melakukan pilihan awal.
Contoh untuk mundur, netral dan parkir tidak bisa secara otomatis bekerja ke posisi tersebut,
oleh karena itu pengemudi tetap harus menentukan melalui tuas pemindah.

Gambar Tuas pemindah


7. Automatic Transmission Fluid (ATF)

Fungsi :
a. Memindahkan momen puntir pada tourque converter
b. Mengendalikan hidrolik kontrol sistem , kopling dan rem pada transmisi otomatis
c. Melumasi planatery gear dan bagian lain yang bergerak.
d. Mendinginkan bagian yang bergerak/bergesekan.
C. Transmisi Otomatis Sistem CVT.

Gambar CVT

Transmisi CVT adalah transmisi otomatis yang tidak mempunyai step-step tingkatan gigi
percepatan, akan tetapi secara kontinyu tingkat gigi percepatan itu bisa berlangsung dengan
variasi yang sangat besar, makanya disebut Continous Variable Transmission.

Gambar Transmisi CVT

Prinsip kerja dari transmisi ini adalah merubah perbandingan roda puli, dimana diameter
puli penggerak dan diameter puli yang digerakan dapat dirubah saling berlawanan sehingga
didapatkan tingkat perban-dingan putaran yang sangat ber-variasi.

Gambar Transmisi CVT


Gambar Prinsip kerja transmisi CVT

D. Transmisi Otomatis Sistem DSG

Gambar Transmisi DSG

Transmisi otomatis sistem DSG adalah sistem transmisi otomatis yang menggunakan
kopling ganda dan poros ganda, sedangkan susu-nan roda giginya mirip dengan susu-nan roda
gigi transmisi manual.

Gambar Transmisi DSG quatro


Kopling ganda terdiri dari dua kopling multi plat yang berfungsi masing-masing untuk
memutus dan menghubungkan tenaga motor ka transmisi melalui masing-masing poros input.

Gambar Susunan transmisi DSG

Kopling 1 dan poros input 1 digunakan untuk gigi tingkat 1,3 dan 5. Sedangkan kopling 2
dan poros 2 digunakan untuk gigi tingkat 2,4,6 dan mundur.

Gambar Prinsip aliran tenaga transmisi DSG

E. Macam-Macam Transmisi Otomatis.


Transmisi Otomatis secara prinsip dari sistem pengendalinya dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :

1. Transmisi Otomatis Full Hidrolik Kontrol


Transmisi Otomatis full hidrolik kontrol adalah transmisi otomatis yang bekerja
berdasarkan tekanan dan pengaturan oli ATF yang dila-kukan oleh unit hidrolik.
Pada unit hirolik dilengkapi de-ngan katup-katup hidrolik yang ber-fungsi mengatur
tekanan oli ATF ber-dasarkan dari tekanan kontrol yang diatur oleh governor sentrifugal
yang terpasang pada poros output, dan juga dari tekanan kontrol yang diatur melalui pedal
gas seirama dengan bukaan katup gas.
Pada sistem ini, sistim elektrik yang ada hanya dipakai untuk indi-kator posisi tuas
pemindah, tidak ada hubungan langsung dengan proses pemindahan tingkatan gigi perce-
patan.

Gambar Governor sentrifugal

2. Transmisi Otomatis Dengan Kontrol Elektronik


Pada transmisi otomatis dengan kontrol elektronik perpindahan tinkat gigi percepatan
dikontrol secara elektronik dengan jalan mengen-dalikan katup-katup solenoid oleh unit
kontrol elektronika berdasarkan dari sinyal-sinyal masukan yang diberikan oleh sensor-
sensor yang ada.

Gambar Skema kontrol


Dengan melibatkan sensor-sen-sor yang ada dapat diatur tinkatan gigi percepatan yang
paling sesuai dengan kondisi yang dihadapi, sehingga tidak kehilangan perfor-mennya dan
tetap pada penggunaan bahan bakar yang optimal.
Pemgendalian katup solenoid pada dasarnya adalah untuk menga-rahkan oli ATF ke
unit hidrolik, jadi disini bukan sistem elektrik yang melakukan perubahan tingkatan gigi
tetapi dibantu oleh tekanan hidrolik dari oli ATF. Sistem elektronik hanya sebagai
pengendali saja.

Gambar Katup solenoid


Pada sistem yang dikendalikan secara elektronik dapat dilakukan pengendalian yang
lebih selektif dan dapat pula dilakukan pengendalian-pengendalian tambahan seperti mode
ekonomi dan sport serta dapat diken-dalikan seperti transmisi manual se-suai keinginan
pengemudi dengan adanya tombol + dan - .

Gambar Karateristik fungsi tambahan tombol sport


Gambar Tuas pemindah dengan tombol + dan -

3. Diagnosa Kerusakan

Gambar Scan-tool

Diagnosa kerusakan pada trans-misi otomatis, terutama yang meng-gunakan kontrol


elektronik dapat dila-kukan dengan menggunakan alat Scanntool yang dihubungkan pada
konektor DLC yang tersedia pada kendaraan. Dipilih mode transmisi untuk mendiagnosa
transmisi. De-ngan alat ini dapat diketahui kondisi kerja masing masing komponen sis-tem
pengendali elek-troniknya mau-pun dapat diketahui gangguan yang terjadi dengan jalan
membaca me-mori kerusakan dari ECU transmisi otomatis.
Gambar 15.27 DLC

You might also like