You are on page 1of 5

TUGAS TUTUP STRATA MANAJEMEN BENCANA

Nama : Hastri Adhe Ramdhany


Nim : C111 13 539
Kelas : Reguler
BENCANA TANAH LONGSOR

Telah terjadi Bencana tanah longsor pada hari Jumat malam pada tanggal 12
Desember 2009 di Dusun Jemblung, di Kabupaten Banjarnegara berada di sebuah
lembah kecil, dengan perbuktian di belakangnya. Hujan yang turun selama 2 hari
menyebabkan bukit itu longsor dan menyapu dusun yang berpenduduk lebih dari
300 orang itu. Sekitar 200 orang dapat menyelamatkan diri dan dipastikan lebih
dari 100 orang yang masih tertimbun tanah longsor.

TUJUAN RAPID HEALTH ASSESMENT


Tujuan Umum:
Untuk mengukur besaran masalah kesehatan akibat bencana longsor, hasilnya
berbentuk rekomendasi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
penanggulangan kesehatan.
Tujuan Khusus:
- Menilai dampak bencana dan potensi ancaman di bidang kesehatan
- Membuktikan adanya kedaruratan
- Menilai kapasitas tanggap darurat yang ada
- Menetapkan jenis kebutuhan yang diperlukan segera
- Membuat rekomendasi tindakan prioritas dalam pelaksanaan ketanggap
daruratan.

Tim RHA:
1. Unsur medis (Dokter Umum 2 orang), untuk menilai dampak dan
kebutuhan pelayanan medis bagi korban.
2. Unsur epidemiologis (epidiomolog 1 orang), untuk menilai dampak dan
kebutuhan pengendalian masalah kesehatan masyarakat korban bencana
terutama pengungsi.
3. Unsur Sanitarian (sanitarian 1 orang), untuk menilai dampak dan
kebutuhan terhadap komponen-komponen yang mempengaruhi kesehatan
manusia.
Logistik:
1. Obat-obatan (Oralit, Infus R/L, Nacl 0,9%, Prednison, dll)
2. Sembako
3. Pakaian & kelengkapan
4. Air
5. Tenda
6. Kantong Mayat, Tandu
7. HT (Alat Komunikasi)
8. Minor set
9. Spalk, Kasa, Elastic Perban
10. Tabung Oksigen

Mitigasi Tanah Longsor:


1. Pemetaan
Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam geologi di
suatu wilayah, sebagai masukan kepada masyarakat dan atau pemerintah
kabupaten /kota dan provinsi sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan
wilayah agar terhindar dari bencana.

2. Pemeriksaan
Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana, sehingga dapat
diketahui penyebab dan cara penaggulangannya.

3.Pemantauan
Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara
ekonomi danjasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut.

4.Sosialisasi
Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota atau
masyarakat umum, tentang bencana alam tanah longsor dan akibat yang
ditimbulkannnya. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara antara lain,
mengirimkan poster, booklet, dan leaflet atau dapatjuga secara langsung kepada
masyarakat dan aparat pemerintah.

5.Pemeriksaan bencana longsor


Bertujuan mempelajari penyebab, proses terjadinya, kondisi bencana dan tata cara
penanggulangan bencana di suatu daerah yang terlanda bencana tanah longsor.

Pencegahan Tanah Longsor:


1. Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di
dekat pemukiman. Buatlah terasering (sengkedan) ada lereng yang terjal
bila membangun pemukiman.
2. Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk
kedalam tanah melalui retakan. Jangan melakukan penggalian di bawah
lereng terjal.
3. Jangan menebang pohon di lereng. Jangan membangun rumah di bawah
tebing.
4. Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal.
5. Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang terjal.
6. Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak. Jangan mendirikan rumah
di tepi sungai yang rawan erosi.
Daftar Pustaka

http://www.p2kp.org. Modul Khusus Fasilitator Pengelolaan Penanganan


Bencana. Diakses pada tanggal 14 Februari 2017
Auladi, S. 2009. Pentingnya RHA dalam Usaha Meningkatkan Status Kesehatan
Korban Bencana. Bandung
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2008. Pedoman Manajemen
Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana. Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Petunjuk Teknik Penilaian Cepat Kesehatan
Lingkungan (Rapid Health Assessment) Pada Kedaruratan Bencana. Jakarta
Mardiah, dkk. 2011. Epidemiologi untuk Kebidanan. Jakarta : EGC
Nugrahaeni, D.K. 2011. Konsep Dasar Epidemiologi. Jakarta : EGC
Priambodo, S.A. 2009. Panduan Praktis Menghadapi Bencana. Yogyakarta :
Kanisius
Pusat Studi Kebijakan Kesehatan dan Sosial. 2007. Pengelolaan Kesehatan
Masyarakat dalam Kondisi Bencana. Yogyakarta : Yudhistira
Paripurno, T. 2010. Manajemen Bencana Seputar Bencana di Indonesia.
Yogyakarta : Eka
Widyastuti, P (Ed.). 2006. Bencana Alam. Jakarta: EGC

You might also like