Professional Documents
Culture Documents
A(X)
Seorang laki laki usia 55 tahun datang ke IGD
BB : +/- 65 kg
Ku : sesak napas dan penurunan kesadaran
Onset : 3 jam lalu
Keluhan lain :
a. batuk dan sesak napas, memberat sejak 3 hari lalu
b. Nyeri dada hilang timbul
Kronologi : 2 hari lalu dibawa ke puskesmas tapi tidak sembuh
RPD : pasien penderita DM dengan minum obat setiap hari namun jarang cek Gula
darah
RPK : kakak dan ibu DM
RPsosek : Pekerjaan buruh pabrik
PF(x)
1. KU :
lemah, tampak sesak dan bicara meracu
kesadaran gelisah
2. TTV :
TD : 80/40 mmHg
HR : 160 x/min
RR : 32x/min
T : 39,7 C
3. Primary Survey :
A : clear
B : spontan, laju napas : 32x/min , napas cuping hidung (+), retraksi (+)
C : nadi cepat lemah 160x/min, akral dingin , CTR >2s, sianotik diujung jari,
D : Delirium , edema -/-, luka -/-
A. KLARIFIKASI ISTILAH
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Interpretasi hasil pemeriksaan
KU :
lemah, tampak sesak dan bicara meracu
kesadaran gelisah
GCS : E(..)M(..)V3
TTV :
TD : 80/40 mmHg hipotensi
HR : 160 x/min takikardi
RR : 32x/min takipneu
T : 39,7 C febris
Primary Survey :
A : clear
B : spontan, laju napas : 32x/min , napas cuping hidung (+), retraksi (+)
takipneu, sesak napas
C : nadi cepat lemah 160x/min, akral dingin , CTR >2s, sianotik diujung
jari takikardi, << sirkulasi perifer
D : Delirium , edema -/-, luka -/-
Delirium : gangguan status mental bersifat transient dan reversibel yang
ditandai penurunan perhatian dan gangguan fungsi kognisi
Berdasarkan hasil Triase termasuk kelas :
Merah (Gawat dan Darurat)
C. BRAINSTORMING
1. Indikasi penggunaan mask dan kanul (kapasitas)
Dilihat dari RR nya dikasus >20 butuh mask
A. Kanul nasal
Tujuan :
a. Memberikan oksigen dalam konsentrasi relatif rendah saat kebutuhan o2
minimal
b. Memberikan o2 yang tidak terputus saat makan dan minum
Prinsip
a. Nasal kanul untuk mengalirkan o2 dengan aliran ringan/rendah
b. Aliran 2-3 L/menit
c. konsentrasi 20-40%
d. membutuhkan pernapasan hidung
e. Tdak dapat mengalirkan o2 dalam konsentrasi tinggi (>40%)
Indikasi:
Pasien bisa bernapas spontan tapi tidak adekuat
B. Mask O2
Tujuan : memberikan tambahan O2 dari sedang-tinggi dari nasal kanul
Prinsip
a. Mengalirkan o2 tingkat sedang dari hisung dan mulut
b. Alirannya 5-6L/menit
c. Konsentrasinya 40-60%
Pada pasien dengan penapasan yang minimal
2. Acute lung injury
Ditandai dengan adanya kerusakan endotel vaskuler paru dengan epitel di
alvelousnya
Manifest :
1. Hipoksemia
2. Infiltrat pada paru secara bilateral
3. Parameter Asidosis laktat
Terjadi karena :
1. Hipoperfusi jaringan
2. diregulasi metabolik
3. kelainan kongenital pada metab karbohidrat
4. obat / toxin c/ metformin
5. DM type 1 yang resisten insulin
patofis :
Terjadi perubahan glikolisis aerob anerob penumpukan as.laktat di darah
N : 0,5-1 mmol/L pada orang yang sehat
Pada orang yang sakit bisa mencapai 2 mmol/L
Hiperlaktatemia :peningkatan konsentrasi laktat tanpa asidosis 2-4 mmol/L
Asidosis laktat : konsentrasi laktat >5mmol/L dan disertai gejala asidosis
metabolik
Manifest sama seperti asidosis lainnya perlu Px darah ukur as.laktat
Evaluasi pemerikssaan lab :
a. pH <
b. Glukosa plama : N
c. Glikosuria : (-)
d. Keton plasma : N
e. Anion gap : >>
f. Osmolalitas : N
g. Asam urat : N
Prognosis
Pada 24 jam pertama baik
24-48 jam 25% mortalitas
>48 jam 86% mortalitas
Cara
1. 3 hour bundle
a. Pemberian resusitasi awal dengan kristaloid dosis 30 ml/KgBB pad
apasien dengan curiga hipovolemia atau kadar laktat > 4 mmol/L
b. Fluid challenge untuk menggambarkan peode pemberian awal
Komponen yang dicek
1) Cairan yang diberikan
2) Kecepatan infus
3) Target (MAP, laju jantung)
1. Tekanan vena Central(CVP) : 8-12 mmHg
2. MAP : > 65 mmHg
3. Urin output >0,5 ml/Kg/jam
4. Sa O2 vena central > 70%
Dapat diulang sampai ada perbaikan tekanan darah , perfusi jaringan,
atau ditemukan tanda edema paru
2. 6 hour bundle
Resusitasi tak sampai Sa O2 70% tranfusi PRC capai Ht >30%, dan
pemberian dobutamin maksimal 20 mikrogram/Kg/menit
a. Eliminasi mikroba dalam 1 jam pertama
b. Terapi suportif :
1. Oksigenisasi
2. Kontrol gula darah
3. Steroid dan respon inflamasi
4. Bicarbonat
5. Normalisasi kadar laktat serum dalam 24 jam
>24-48 jam : mortalitas 25%
>48 jam : mortalitas 86 %
5. Intrepretasi Foto toraks dan EKG
A. EKG
B. FOTO TORAKS
Interpretasi :
peningkatan corakan bronkovaskuler (tanda brokhitis) di lobus medius
dan inferior pulmo dextra , dan lobus superior dan inferior pulmo sinistra
ada infiltrat(tanda infeksi parenkim) di lobus medius dan inferior pulmo
dextra , dan lobus superior dan inferior pulmo sinistra
sudut costophrenicusnya tumpul tanda efusi pleura
ada konsolidasi +/- ?
jika (+) : peningkatan opasitas di daerah yang radiolusen
Kesan : Bronchopneumonia dengan efusi
6. KAD
A. Tanda
1) Asidosis metabolik :
- pH <7,35
- Bicarbonat plasma <15mEq/L
- Glukosa plasma >250 mg/dl
- Hasil carik celup plasma >=1 atau di urin (+2)
TRIAS
1. Ketonemia
2. Hiperglikemia
3. Asidosis Metabolik
B. FAKTOR PENCETUS
1. Infeksi (pneumonia dan ISK)
2. Penghentian atau kurang dosis insulin
3. Penyakit medis lian (Trauma, emboli pulmo, alkohol, dan Infark myocard)
4. Pada pasien DM type 1 usia menginjak dewasa
C. Kriteria Diagnosa
Kriteria Ringan Sedang Berat HHS
1. Glukosa >250 >250 >250 >600
Plasma
2. pH arterial 7,25-7,3 7,0 - <7,24 <7 >7,3
3. bicarbonat 15-18 10 - <15 <10 >18
serum
4. Keton urin + + + Sedikit
5. Osmolalitas variabel Variabel variabel >310
serum
efektif
6. Anion gap >10 >12 >12 <12
7. Perubahan sadar Sadar/ngantuk Stupor/koma Stupor/koma
kesadaran
(obtundasi)
D. TATALAKSANA KAD
1. Resusitasi Cairan : Nacl 0,9% asal oksigenisasi yang cukup pilihan
pertama : RA (Ringer Asetat)
2. Terapi Kalium jika hipokalemia dikoreksi sebelum insullin
3. Terapi Insulin IV Bolus dilanjtkan dengan iv drip 90mU/Kg/jam dalam
Nacl 0,9%
4. Terapi bicarbonate jika pH <6,9
8. SEPSIS
A. Dasar Diagnosis Sepsis
Score SOFA (Sequential Organ Failure Assesment)
Sofa score sistem scoring yang ditemukan untuk menilai derajat keparahan
disfungsi organ. Semakin tinggi SOFA score tinggi angka mortalitasnya
Yang dinilai (dari score 0-4) :
1. Respirasi
2. Fungsi koagulasi
3. Hepar
4. Cardiovaskular
5. SSP
6. Kreatinin urin
QuickSOFA
a. RR >22x/menit
b. Status mental
c. TD sistol < 100 mmHg
Interpretasi : (+)dua kriteria ditemukan tanda terjadi disfungsi organ
B. Tahap perkembangan sepsis
9. STEMI
10. PNEUMONIA
*