Professional Documents
Culture Documents
An. K usia 19 bulan datang ke RS Hidayah dengan keluhan demam dan kejang. Klien demam
sejak 2 hari sebelum masuk RS. Klien kejang di rumah 2 kali selama 5 menit setiap kejang. Saat
pengkajian, klien mengalami kejang 1 kali. Suhu tubuh : 40 ˚C. Saat kejang otot-otot seluruh
tubuhnya tampak kaku, lidah tergigit dan gigi tampak terkatup tutup, lidah klien demam sejak 2
hari sebelum masuk RS. Klien kejang di rumah 2 kali selama 5 menit setiap kejang, klien tampak
mengantuk, lemah, kulit teraba panas dan tampak kebiruan.
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama : Demam tinggi
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu klien mengatakan An. Z (19 bulan) demam sejak 2 hari. Klien kejang di rumah 2 kali selama
5 menit setiap kejang, kemudian oleh ibunya diperiksakan di bidan, menurut hasil dari
pemeriksaan, klien harus menjalani penanganan segera dan bidan menganjurkan agar klien
dibawa ke RS Hidayah. Pada tanggal 11 November 2015 pukul 09.30 WIB oleh keluarga klien
dibawa ke IGD RS Hidayah. Ibu klien mengatakan klien demam dan kejang. Klien demam sejak
2 hari sebelum masuk RS. Klien kejang di rumah 2 kali selama 5 menit setiap kejang.Di IGD
TTV ; TD : 90/70 mmHg, Nadi : 100 x/menit, Suhu : 40˚C, dan RR : 26 x/menit. Terapi :
oksigen 5 liter/menit sungkup muka, inf RL 20 tpm. Saat dikaji pada tanggal 11 November 2015
pukul 11.00 WIB Klien mengalami kejang 1 kali, Saat kejang otot-otot seluruh tubuhnya tampak
kaku, lidah tergigit dan gigi tampak terkatup tutup, klien tampak mengantuk, lemah, kulit teraba
panas dan tampak kebiruan.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 1x sehari warna kuning konsistensi lembek berbau khas, BAK 4-5x perhari
warna kuning jernih berbau khas.
Saat dikaji : Klien BAB 1 kali sejak dirawat di RS, BAK 3x/ hari, warna kuning berbau khas.
4. Pola aktivitas / latihan
Sebelum sakit : Klien melakukan aktivitas sesuai kemampuannya.
Saat dikaji : Klien dibantu oleh ibunya dalam melakukan aktivitasnya, seperti mandi, makan,
ganti baju, dan pasien hanya terlihat berbaring ditempat tidur.
5. Pola Istirahat / tidur
Sebelum sakit : Klien tidur 9 jam sehari, tidur siang kurang lebih 2 jam.
Saat dikaji : Klien susah tidur dan sering terbangun pada malam hari. Lama tidur 8 jam sehari.
6. Pola perseptif kognitif
Sebelum sakit : Klien dapat melihat dengan normal dan bisa mendengarkan dengan jelas, dalam
pengecapan klien tidak ada masalah, klien bisa mengecap makanan dengan baik.
Saat dikaji : Klien dapat melihat dengan normal dan bisa mendengarkan dengan jelas, dalam
pengecapan klien tidak ada masalah, klien bisa mengecap makanan dengan baik.
7. Pola koping/toleransi stres
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien adalah klien anak periang.
Saat dikaji : Klien hanya tiduran dan apabila klien kesakitan klien menangis dan rewel.
8. Pola Konsep diri
Tidak terkaji
9. Pola Seksual dan Reproduksi
Klien berjenis kelamin laki-laki, dan tidak ada masalah dalam sistem reproduksi klien.
10. Pola peran / hubungan
Sebelum sakit : Klien mampu berkomunikasi dengan kata-kata sederhana. Hubungan klien
dengan orangtua dan keluarga baik.
Saat dikaji : Klien lebih nyaman ditemani oleh ibunya.
11. Pola nilai / kepercayaan
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien belum beribadah.
Saat dikaji : Ibu klien mengatakan klien belum melakukan ibadah.
D. Pemeriksaan Fisik
1. TTV :
TD : 90/70 mmHg
Nadi : 124 x/menit
Suhu : 40 ˚C
RR : 30 x/menit
2. Antropometri :
Lingkar Kepala : 48 cm
Lingkar Lengan atas : 16 cm
BB : 11 Kg
TB : 80 cm
3. Kepala : mesosepal
4. Mata : konjungtiva anemis, sklera Anikterik, tampak mengantuk
5. Hidung : tidak ada polip, tidak terlihat pernafasan cuping hidung
6. Mulut : bibir terlihat pucat
7. Telinga : normal, tidak ada sekret dan darah
8. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
9. Dada :
- Paru
Inspeksi : pergerakan dada cepat, terdapat tarikan dinding dada ke dalam
Palpasi : retraksi dinding dada sama kanan dan kiri, terdapat vocal fomitus kanan kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : terdapat bunyi vesikuler
- Jantung :
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : tidak terdapat pembesaran jantung
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1 dan S2 bunyi reguler
- Abdomen :
Inspeksi : bentuk datar
Auskultasi : bising usus 20 x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
10. Genetalia : laki laki, tidak terpasang DC
11. Anus : tidak ada lesi
12. Ekstremitas : atas : akral hangat, CRT < 3 detik, terpasang infus RL 20 tpm, dan tidak ada
gangguan gerak
bawah : tidak ada gangguan gerak.
13. Kulit : kulit kebiruan, tidak ada oedema.
E. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 11
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
November
Hemoglobin 10.8 gr/dl Pria : 13-18 g/dl, wanita 11.5-16.5
2015 pukul
g/dl. Wanita hamil: 11- 16.5 g/dl.
11.00 WIB
Anak : 12-34 g/dl
Hematokrit L 31 %
F. Terapi
Leukosit 14.5 10^3/Ul
- IVFD RL
Eritrosit 4.1 10^6 /Ul
= 20
Diffferent count 0.10/1.40/49.60/40.50/0.40 Basofil : 0-2 %, eosinofil : 1-3%,
tetes/menit
netrofil batang : 1-6%, netrofil
- Oksigen 5
segmen: 4-6 %, limfosit 20- 40 %,
L/menit
monosit: 1-8%
sungkup
MCV 75# 24-102#
muka
MCH 26 Pg
- Diazepam
3 mg MCHC 35 g/dl 20-32 g/dl
- Paracetamol
ANALISA DATA
No Hr/tgl/Jam Data focus Problem Etiologi
1. Senin,11 DS : Hipertermi Efek dari sirkulasi
november - Ibu klien mengatakan endotoksin pd
2015 klien badannya panas hipotalamus
Jam 11.00 - Klien demam sejak 2
hari sebelum masuk
RS
- Klien kejang di rumah
2 kali selama 5 menit
setiap kejang
DO :
- S: 40˚C
- Kulitnya teraba panas
2. Senin,11 DS : Perfusi jaringan cerebral Reduksi aliran
november DO : tidak efektif darah ke otak
2015 - Klien tampak
Jam 11.00 mengantuk
- TD : 90/70 mmHg
- Nadi : 124 x/menit
- Suhu : 40 ˚C
- RR : 30 x/menit
- Kulit tampak kebiruan
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Hari/Tgl Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Dx
1. 11 November Setelah dilakukan tindakan keperawatan1. Monitor suhu minimal tiap
2015 2x24 jam diharapkan klien mampu : 2 jam
Indikator 1 2 3 4 5 2. Kompres klien dengan air
- suhu tubuh hangat
dalam 3. Monitor tanda tanda
rentang hipertensi
normal 4. Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
- nadi dan RR
5. Monitor nadi dan RR
normal
- tidak ada
perubahan
warna kulit