Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2017
Abstraksi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengertian terhadap koperasi simpan
pinjam secara keseluruhan. Rupanya koperasi simpan pinjam merupakan bagian
ekonomi Indonesia yang penting dan bisa bermanfaat kehidupan anggota. Jadi,
penelitian ini bertujuan mengetahui pelaksanaan prosedur koperasi simpan pinjam
dari semua pihak, masalah dan manfaat. Oleh karena itu, metode penelitian utama
adalah pengamatan dan wawancara.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan koperasi simpan pinjam dapat
memberikan solusi kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam melaksanakan
pengolahan data simpan pinjam agar mendapat hasil yg optimal.
Koperasi Setia Budi Wanita, yang terletak di kota Malang, berdiri pada tahun 1954,
namun sejak tahun 1982 mengalami perkembangan pesat dan lancar sampai sekarang.
Pada saat penelitian dilakukan anggotanya sudah mencapai 4 713 dengan jumlah
kelompok 118. Proses pinjaman berdasarkan sistem tanggung renteng dan
kebanyakan pinjaman digunakan untuk pendidikan dan penambahan modal usaha.
Koperasi Setia Budi Wanita berjuang untuk memberdayakan anggota dan
karyawannya secara lebih kuat dengan pendidikan dan perlatihan reguler.
Selanjutnya, ada rekreasi setiap tahun untuk mendorong pendekatan anggota dan
menekankan suasana kekeluargaan.
Salah satu bagian penting Koperasi Setia Budi Wanita adalah KPPK atau Kelompok
Pengusaha Pedagang Kecil. Sejak tahun 1988 digulirkan sampai sekarang berjalan
lancar, KPPK khusus untuk anggota yang mempunyai usaha. Pada saat penelitian
dilakukan sudah ada 875 anggota, dengan 175 kelompok, dengan 5 orang tetap di
setiap kelompok. Proses pinjaman sama dengan kelompok bulanan di Koperasi Setia
Budi Wanita, tetapi di KPPK ada angsuran setiap hari atau setiap minggu jadi
hubungan di antara PPL (Pembina pemuluh kelompok) dan anggota lebih dekat lagi,
seperti teman atau keluarga.
Kata Kunci : Simpan Pinjam, Koperasi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang berbadan hukum dengan usaha
dengan demokrasi ekonomi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Banyak jenis
dalam penelitian ini adalah berangkat dari kenyataan yang menunjukkan bahwa
ekonomi masyarakat kecil mengalami kemajuan terutama kajian kajian yang dapat
penelitian dan kajian dengan koperasi sebagai obyek dapat dilihat dari semakin
adanya penilaian terhadap kinerja keuangan, pihak – pihak yang terkait dengan
2
perusahaan akan merasa lebih nyaman dan aman apabila berurusan dengan
(pajak) dan lain – lainnya. Pada Koperasi Simpan Pinjam Cendrawasih Gubug, dari
periode ke periode belum pernah dilakukan penilaian terhadap kinerja dan kesehatan
keuangan perusahaan, hal inilah yang menjadikan peneliti tertarik untuk meneliti
labih jauh tentang kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan pada Koperasi
Simpan Pinjam Cendrawasih Gubug Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.20/Per /M. KUK M/XI/ 2008 tentang
Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam
Koperasi.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada dasarnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang penting dan
co-operation, cooperative, atau bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa Belanda:
cooperatie, cooperatieve, yang kurang lebi berarti bekerja bersama-sama, atau kerja
Dasar hukum keberadaan koperasi di Indonesia ada dalam pasal 33 UUD 1945 dan
adalah : Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
khususnya dan pada masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan
4
II.2. Konsep Koperasi
Penelitian ini didasarkan pada koperasi simpan pinjam yang terletak di daerah
Malang, Jawa Timur. Walaupun fokus penelitian ini khususnya terhadap koperasi
simpan pinjam, masih ada peraturan yang bersangkut-paut untuk semua jenis
koperasi yang ada di Indonesia. Sebagai koperasi, ada beberapa peraturan dan syarat
yang harus diikuti oleh koperasi masing-masing. Syarat-syarat dan peraturan tersebut
Ketentuan dan prinsip koperasi juga cukup banyak dan berasal dari UU no. 79 tahun
5
a) berasas kekeluargaan (gotong-royong)
c) dengan berusaha:
teratur
perekonomian
yang sama, dapat diperoleh dan akhiri setiap waktu dan menurut kehendak
Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan adil dan sebanding dengan besarnya
Kemandirian
6
II.4. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya. Menurut Widiyanti dan
perkoperasian.
aturan mengenai peran pengurus, pengawas, manajer dan yang paling penting, rapat
anggota.
Seperti dalam semua perusahaan harus ada sumber permodalan. Menurut UU no 12.
untuk diserahkan kepada koperasi pada waktu masuk, besarnya sama untuk
menanggung kerugian.
Selanjutnya, sumber permodalan boleh berasal dari koperasi lain, bank atau
7
adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa usaha yang
berasal dari lembaga yang sah dan akan berbeda di setiap koperasi.
8
BAB III
atau bagan alir serta prosedur simpan pinjam yang diuraikan sebagai berikut. Proses
sebagai berikut:
sebagai berikut:
Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Bayongbong sehingga dapat memberikan solusi
kecepatan, ketepatan, dan keakuratan dalam melakukan pengolah data simpan pinjam
9
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian dan tinjauan teori yang ada, kesimpulan yang diambil dari
hasil analisis dan perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Unit
Desa ini adalah Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam ini dapat mempermudah
KUD. Transaksi yang dilakukan oleh anggota baru serta anggota lama dapat dikontrol
sehingga apabila ada transaksi yang dibutuhkan dapat dicari dengan waktu yang
relatif singkat dan dapat segera diketahui oleh petugas karena tersedianya daftar
Sistem Juga menyediakan informasi pendapatan koperasi yang akan digunakan untuk
perhitungan SHU. Dengan adanya fasilitas tersebut maka petugas dalam membuat
laporan dapat lebih cepat, akurat dan tepat waktu karena pengolahan datanya
10