You are on page 1of 11

TUGAS REVIEW JURNAL

KOMUNIKASI DALAM KELOMPOK KECIL

“Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Pada Koperasi Simpan Pinjam


“Cendrawasih” Kecamatan Gubug”

NI LUH PUTU AYU PEBY MERTAJATI (1432121454)


NI PUTU AYU DIAH PRADITA (1432121454)
A.A. GEDE AGUNG MANDALA PUTRA (1432121454)
JOSEP CANDRA BALDANA (1432121454)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2017
Abstraksi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengertian terhadap koperasi simpan
pinjam secara keseluruhan. Rupanya koperasi simpan pinjam merupakan bagian
ekonomi Indonesia yang penting dan bisa bermanfaat kehidupan anggota. Jadi,
penelitian ini bertujuan mengetahui pelaksanaan prosedur koperasi simpan pinjam
dari semua pihak, masalah dan manfaat. Oleh karena itu, metode penelitian utama
adalah pengamatan dan wawancara.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan koperasi simpan pinjam dapat
memberikan solusi kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam melaksanakan
pengolahan data simpan pinjam agar mendapat hasil yg optimal.
Koperasi Setia Budi Wanita, yang terletak di kota Malang, berdiri pada tahun 1954,
namun sejak tahun 1982 mengalami perkembangan pesat dan lancar sampai sekarang.
Pada saat penelitian dilakukan anggotanya sudah mencapai 4 713 dengan jumlah
kelompok 118. Proses pinjaman berdasarkan sistem tanggung renteng dan
kebanyakan pinjaman digunakan untuk pendidikan dan penambahan modal usaha.
Koperasi Setia Budi Wanita berjuang untuk memberdayakan anggota dan
karyawannya secara lebih kuat dengan pendidikan dan perlatihan reguler.
Selanjutnya, ada rekreasi setiap tahun untuk mendorong pendekatan anggota dan
menekankan suasana kekeluargaan.
Salah satu bagian penting Koperasi Setia Budi Wanita adalah KPPK atau Kelompok
Pengusaha Pedagang Kecil. Sejak tahun 1988 digulirkan sampai sekarang berjalan
lancar, KPPK khusus untuk anggota yang mempunyai usaha. Pada saat penelitian
dilakukan sudah ada 875 anggota, dengan 175 kelompok, dengan 5 orang tetap di
setiap kelompok. Proses pinjaman sama dengan kelompok bulanan di Koperasi Setia
Budi Wanita, tetapi di KPPK ada angsuran setiap hari atau setiap minggu jadi
hubungan di antara PPL (Pembina pemuluh kelompok) dan anggota lebih dekat lagi,
seperti teman atau keluarga.
Kata Kunci : Simpan Pinjam, Koperasi

1
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang berbadan hukum dengan usaha

yang beranggotakan orang-seorang yang berorientasi menghasilkan nilai tambah yang

dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya. Selain itu, koperasi

juga sebagai gerakanekonomi rakyat yang berorientasi untuk menumbuhkan

partisipasi masyarakat dalam upaya memperkokoh struktur perekonomian nasional

dengan demokrasi ekonomi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Banyak jenis

koperasi yang didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi

anggotanya seperti Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Simpan Pinjam ), Koperasi

Konsumen,Koperasi Produksi, Koperasi Pemasaran dan Koperasi Jasa.

Alasan mendasar Koperasi Simpan Pinjam Cendrawasih Gubug dijadikan obyek

dalam penelitian ini adalah berangkat dari kenyataan yang menunjukkan bahwa

akhir-akhir ini perkembangan koperasi sebagai sebuah badan usaha pengembangan

ekonomi masyarakat kecil mengalami kemajuan terutama kajian kajian yang dapat

membantu pengelolaan usaha koperasi. Hal yang melatar belakangi permasalahan

bahwa tingkat kesehatan keuangan belum dilakukan perhitungan oleh

koperasi.Sedikitnya minat kelompok intelektual melakukan

penelitian dan kajian dengan koperasi sebagai obyek dapat dilihat dari semakin

jarangnya referensi atau tulisan-tulisan yang membahas tentang koperasi. Dengan

adanya penilaian terhadap kinerja keuangan, pihak – pihak yang terkait dengan

2
perusahaan akan merasa lebih nyaman dan aman apabila berurusan dengan

perusahaan, baik itu masalah Investasi, Pinjaman, Kewajiban terhadap pemerintah

(pajak) dan lain – lainnya. Pada Koperasi Simpan Pinjam Cendrawasih Gubug, dari

periode ke periode belum pernah dilakukan penilaian terhadap kinerja dan kesehatan

keuangan perusahaan, hal inilah yang menjadikan peneliti tertarik untuk meneliti

labih jauh tentang kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan pada Koperasi

Simpan Pinjam Cendrawasih Gubug Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.20/Per /M. KUK M/XI/ 2008 tentang

Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan pinjam dan unit Simpan pinjam

Koperasi.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

II.1. Definisi Koperasi

Pada dasarnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang penting dan

diperlukan. Koperasi merupakan usaha bersama yang berlandaskan asas kekeluargaan

untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi berasal dari bahasa Inggris

co-operation, cooperative, atau bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa Belanda:

cooperatie, cooperatieve, yang kurang lebi berarti bekerja bersama-sama, atau kerja

sama, atau usaha bersama atau yang bersifat kerja sama.

Dasar hukum keberadaan koperasi di Indonesia ada dalam pasal 33 UUD 1945 dan

UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Yang dimaksud dengan koperasi

adalah : Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi

dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Tujuan kopersai sebagaimana dikemukakan dalam pasal 3 UU No.25/1992 adalah

sebagai berikut: Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan pada masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan

makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

4
II.2. Konsep Koperasi

Penelitian ini didasarkan pada koperasi simpan pinjam yang terletak di daerah

Malang, Jawa Timur. Walaupun fokus penelitian ini khususnya terhadap koperasi

simpan pinjam, masih ada peraturan yang bersangkut-paut untuk semua jenis

koperasi yang ada di Indonesia. Sebagai koperasi, ada beberapa peraturan dan syarat

yang harus diikuti oleh koperasi masing-masing. Syarat-syarat dan peraturan tersebut

merupakan formalitas yang penting dalam pelaksanaan sehari-hari. Pemerintah

Indonesia berperan aktif dalam kehidupan koperasinya. Menurut pasal 37 dalam

Undang-Undang no.12 tahun 1967, pemerintah berkewajiban untuk memberikan

bimbingan, pengawasan, perlindungan dan fasilitas terhadap koperasi serta

memampukannya untuk melaksanakan pasal 33 UUD 1945. 7 Oleh karena

pendukungan ini, perkembangan koperasi di Indonesia naik secara terus-menerus.

Menurut Undang-Undang (UU) no.12 tahun 1967, pasal 4, koperasi Indonesia

memiliki berfungsi sebagai:

a) alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat

b) alat perdemokrasian ekonomi nasional

c) salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia

d) alat pembina insane masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi

bangsa Indonesia bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.

II.3. Prinsip Koperasi

Ketentuan dan prinsip koperasi juga cukup banyak dan berasal dari UU no. 79 tahun

1958. Prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut:

5
a) berasas kekeluargaan (gotong-royong)

b) bertujuan mengembangkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan

kesejahteraan masyarakat dan daerah bekerjanya pada umumnya

c) dengan berusaha:

1) mewajibkan dan mengingatkan anggotanya untuk menyimpan secara

teratur

2) mendidik anggotanya ke arah kesadaran (berkoperasi)

3) menyelenggarakan salah satu atau beberapa usaha dalam lapangan

perekonomian

d) keanggotaan berdasar sukarela mempunyai kepentingan, kewajiban dan hak

yang sama, dapat diperoleh dan akhiri setiap waktu dan menurut kehendak

yang berkepentingan, setelah syarat-syarat dalam anggaran dasar terpenuhi

11 Undang-undang tersebut diperbarui pada tahun 1992 dengan UU no.25,

pasal 33 yang menetapkan yang berikut:

Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

Pengelolaan dilakukan secara demokratis

Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan adil dan sebanding dengan besarnya

jasa usaha masing-mading anggota

Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

Kemandirian

6
II.4. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian

menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya. Menurut Widiyanti dan

Sunindhia, koperasi simpan pinjam memiliki tujuan untuk mendidik anggotanya

hidup berhemat dan juga menambah pengetahuan anggotanya terhadap

perkoperasian.

Untuk mencapai tujuannya, berarti koperasi simpan pinjam harus melaksanakan

aturan mengenai peran pengurus, pengawas, manajer dan yang paling penting, rapat

anggota.

II.5. Sumber Permodalan

Seperti dalam semua perusahaan harus ada sumber permodalan. Menurut UU no 12.

tahun 1967, sumber permodalan untuk koperasi adalah sebagai berikut:

a) Simpanan pokok – yaitu semjumlah uang yang diwajibkan kepada anggota

untuk diserahkan kepada koperasi pada waktu masuk, besarnya sama untuk

semua anggota, tidak dapat diambil selama anggota, menanggung kerugian.

b) Simpanan wajib – yaitu simpanan tertentu yang diwajibkan kepada anggota

untuk membayarnya kepada koperasi pada waktu tertentu, ikut

menanggung kerugian.

c) Simpanan sukarela – berdasarkan perjanijian atau peraturan khusus.

Selanjutnya, sumber permodalan boleh berasal dari koperasi lain, bank atau

lembaga keuangan lain. Di samping ini, sumber permodalan boleh berasal

dari cadangan, yang menurut pasal 41 Undang-undang no.25 tahun 1992,

7
adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa usaha yang

dimasukkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian

koperasi bila diperlukan. 18 Yang jelas, sumber permodalan koperasi harus

berasal dari lembaga yang sah dan akan berbeda di setiap koperasi.

8
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mengidentifikasi Titik Keputusan

Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan maka dijelaskan mengenai flowmap

atau bagan alir serta prosedur simpan pinjam yang diuraikan sebagai berikut. Proses

transaksi simpanan yang sedang berjalan digambarkan menggunakan flowmap

sebagai berikut:

Proses transaksi simpanan yang sedang berjalan digambarkan menggunakan flowmap

sebagai berikut:

Proses transaksi pembayaran angsuran yang sedang berjalan digambarkan

menggunakan flowmap sebagai berikut:

Perhitungan SHU yang diusulkan :

Keunggulan Sistem Informasi Simpan Pinjam yang diusulkan adalah sistem

informasi simpan pinjam yang berbasis komputer yang dapat membantu

meningkatkan kinerja dan dapat mengakomodasi transaksi simpan pinjam di

Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Bayongbong sehingga dapat memberikan solusi

kecepatan, ketepatan, dan keakuratan dalam melakukan pengolah data simpan pinjam

agar mendapatkan hasil yang optimal.

9
BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kajian dan tinjauan teori yang ada, kesimpulan yang diambil dari

hasil analisis dan perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Unit

Desa ini adalah Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam ini dapat mempermudah

kinerja petugas dalam mengakomodasi pencarian data serta pencatatan transaksi di

KUD. Transaksi yang dilakukan oleh anggota baru serta anggota lama dapat dikontrol

sehingga apabila ada transaksi yang dibutuhkan dapat dicari dengan waktu yang

relatif singkat dan dapat segera diketahui oleh petugas karena tersedianya daftar

transaksi yang berupa laporan transaksi perorang.

Sistem Juga menyediakan informasi pendapatan koperasi yang akan digunakan untuk

perhitungan SHU. Dengan adanya fasilitas tersebut maka petugas dalam membuat

laporan dapat lebih cepat, akurat dan tepat waktu karena pengolahan datanya

dilakukan oleh system.

10

You might also like