You are on page 1of 10

Makalah Bahasa Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru adalah bagian dari kesadaran sejarah pendidikan di dunia. Citra guru berkembang dan
berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan konsep dan persepsi manusia terhadap
pendidikan dan kehidupan itu sendiri. Profesi guru pada mulanya dikonsep sebagai
kemampuan memberi dan mengembangkan pengetahuan peserta didik. Tetapi, beberapa
dasawarsa terakhir konsep, persepsi dan penilaian terhadap profesi guru mulai bergeser.

Hal itu selain karena perubahan pandangan manusia-masyarakat terhadap integritas seseorang
yang berkaitan dengan produktivitas ekonomisnya, juga karena perkembangan yang cukup
radikal di bidang pengetahuan dan teknologi, terutama bidang informasi dan komunikasi,
yang kemudian mendorong pengembangan media belajar dan paradigma teknologi
pendidikan. Dalam perkembangan berikutnya, sekaligus sebagai biasnya, guru mulai
mengalami dilema eksistensial.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Citra Guru Profesional ?

2. Apa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Citra Guru ?

3. Bagaimana Identifikasi dan Contoh Citra Guru ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan Definisi Citra Guru


2. Menjelaska Citra Guru dari Masa ke-masa

3. Mengetahui Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Citra Guru

Contoh Pendahuluan 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Managment sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian
karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari
prinsip-prinsip Managment, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadarai ataupun
tidak disadari. Ilmu Managment ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa
barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal
dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang
efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan
manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya.

Sekarang timbul suatu pertanyaan “siapa sajakah yang sebenarnya memakai Managment “
apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja. Managment
diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-
orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam
makalah ini seperti:
1. Apa pengertian dan batasan managment ?

2. Bagaimana prinsip managment sebagai ilmu dan seni ?

3. Bagaimana prinsip management sebagai profesi ?

4. Bagaimana pentingnya tujuan dalam management ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahuai pengertian & batasan managment

2. Untuk mengetahuai managment sebagai ilmu dan seni

3. Untuk mengetahuai management sebagai profesi

4. Untuk mengetahuai pentingnya tujuan dalam management

A. Pengertian Simpulan

Simpulan artinya sesuatu yang disimpulkan, hasil menyimpulkan, kesimpulan. Simpulan juga
berarti kesudahan pendapat (pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian sebelumnya),
atau keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau deduktif.

Langkah-langkah membuat kesimpulan adalah sebagai berikut.

1. Memusatkan perhatian.

2. Menyiapkan alat tulis (buku, pensil, pulpen).

3. Mendengarkan/membaca bacaan dengan teliti dan cermat.

4. Mencatat secara cepat isi bacaan.

5. Menentukan tema/inti bacaan.

6. Menceritakan kembali isi bacaan secara padu dan utuh.

B. Pola Penalaran dalam Pengambilan Simpulan


Pada dasarnya, menarik kesimpulan berhubungan dengan penalaran. Penalaran adalah suatu
proses berpikir untuk mengembangkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu
kesimpulan.

Pola penalaran ada dua macam, yaitu sebagai berikut.

1. Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah penalaran yang dimulai dari pemyataan yang bersifat umum dan
diikuti dengan pemyataan khusus. Deduktif ada 3 macam, yaitu sebagai berikut.

a. Silogisme

Pola ini dimulai dengan mengemukakan pemyataan yang umum (premis umum/mayor)
diikuti pernyataan khusus (premis khusus/minor), ditarik kesimpulan terhadap hal yang
khusus.

b. Hubungan sebab-akibat

Pola ini dimulai dari suatu sebab, lalu dicari/ dirunut kemungkinan akibat-akibatnya.

c. Hubungan akibat-sebab

Pola ini dimulai dari suatu akibat, lalu dicari kemungkinan sebab-sebabnya.

2. Penalaran Induktif

Pola ini dimulai dengan mengemukakan hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang bersifat
khusus, lalu ditariklah sebuah simpulan umum berdasarkan hal-hal yang bersifat khusus
tersebut. Berikut yang termasuk penalaran induktif.

a. Generalisasi

Generalisasi ialah perumusan simpulan umum berdasarkan data/fakta/bukti/ contoh atau


kejadian-kejadian yang bersifat khusus.

b. Hubungan sebab-akibat
Pola ini dimulai dengan mengemukakan fakta-fakta yang menjadi sebab, kemudian ditarik
simpulan yang berupa akibat.

c. Hubungan akibat-sebab

Pola ini dimulai dengan mengemukakan fakta-fakta yang merupakan akibat, kemudian kita
telusuri, kita analisis untuk mencari penyebabnya.

d. Hubungan sebab-akibat berantai

Pola ini dimulai dengan mengemukakan fakta-fakta yang menjadi sebab, kemudian diikuti
akibatnya. Akibat ini membawa akibat berikutnya lagi, demikian seterusnya sampai hal yang
dipandang sebagai akibat akhir.

e. Pola Analogi

Analogi yaitu pengambilan simpulan dengan asumsi bahwa jika dua hal atau lebih memiliki
beberapa kesamaan penting, maka dalam aspeklain pun memiliki kesamaan. Atau,
penggunaan pembanding untuk mengambil simpulan atas suatu hal yang memiliki persamaan
sifat dasar.
Ada hal-hal yang harus diperhatikan urutan dalam penulisan daftar pustaka, yaitu :

Nama penulis

Tahun Terbit

Judul Buku / Karya

Tempat Terbit

Nama Penerbit

Bila sudah mengetahui urutan dalam penulisan daftar pustaka, langkah selanjutnya adalah
mengetahui tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis daftar pustaka yang baik :

Pada penulisan nama, tidak perlu dicantumkan gelar

Bagi penulis yang memiliki marga, maka marga tersebut harus ditulis paling depan.
Apabila tidak terdapat nama marga, maka penulisan nama tersebut diakhir.

Penulisan judul buku atau karya ilmiah menggunakan font italic (cetak miring) pada setiap
katanya.

Jarak antar sumber diberikan dua spasi.

Teknik penulisanya dibedakan tiap sumbernya, apakah dari internet, buku, jurnal atau
karya ilmiah lainya. Karena sudah ditetapkan dalam peraturan pemerintah dalam undang-
undang menulis daftar pustaka.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka Berdasarkan Sumber Pustaka

1. Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Buku

Nama Pengarang (penulisan nama dibalik, misalnya Ali Shodiqin, maka menjadi Shodiqin,
Ali). Tahun terbit. Judul buku. Tempat Terbit: Nama Penerbit

a. Contoh Penulisannya Sebagai Berikut:


Shodiqin, Ali. 2008. Antropologi Al-Qur'an: Model Dialektika Wahyu & Budaya.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Maulana, Ahmad. 2016. Mahir Menulis Artikel Ilmiah. Surabaya: Pustaka Al-Hikmah

Al-Anshari, Zakariyya bin Muhammad. 1997. Minhaj al-Thullab fi al-Fiqhi al-Imam al-
Syafi'i. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyah

b. Contoh Penulisan Dengan Dua dan Tiga Pengarang :

Nasoetion, A.H., dan Ahmad Barizi. 2000. Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia.

Sukanto, Rudi, Budi Mulya dan Rangga Sela. 1999. Business Forcasting. Yogyakarta:
Bagian Penerbitan Manajemen Informatika UGM.

c. Contoh Penulisan Tanpa Pengarang:

Depdiknas. 1999. Petunjuk Pelaksanaan dan Implementasi Beasiswa dan Dana Bantuan
Operasional. Jakarta: Depdiknas.

Divisi SDM. 2005. Company Profile. Jakarta: Citra Van Titipan Kilat.

d. Contoh Penulisan Buku terjermahan, Saduran, atau Sutingan

Wibowo, Herman (Penterjermah). 1993. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT.


Erlangga.
2. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Dari Majalah

Budiharto, Widodo. 2004. Beralih ke Oracle 10g. Jakarta: Majalah Bisnis Komputer, No. 6
Thn. 04. (20 Juni-20 Juli 2004)

3. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Dari Buletin

Granger, C.W.J. 1986. Developments in the study of Co-integrated Economic Variables.


Oxford Bulletin of Economics and Statistics. Vol. 48:215-226.

4. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Dari Jurnal

Insukindro dan Aliman. 1999. Pemilihan dan Fungsi Empirik: Studi Kasus Perminatan
Uang Kartal Riil di Indonesia. Jakarta: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 14,No.
4:49-61.

5. Contoh Penulisan Dafatr Pustaka Dari Surat Kabar atau Koran

Purbo, Onno. 2005. Wireless RT RW Net dengan Wajan Bolik, VOIP. Jakarta:Media
Indonesia. (25 Maret 2005)

Sumber lain menulis sebagai berikut:

Dimas 16 Desember, 2014. Hal-Hal Penting Dalam Penulisan Daftar Pustaka. Suara
Merdaka, hlm 5 & 6.

6. Contoh Daftar Pustaka dari Artikel Internet


Raharjo, Budi. 2000. Implikasi Teknologi Informasi dan Internet Terhadap Pendidikan,
Bisnis, dan Pemerintahan: Siapkah Indonesia?. Diambil dari:
www.budi.insan.co.id/articles/riau-it.doc. (30 September 2005)

atau

Umar, Sunadi. 2016. Menulis Daftar Pustaka Yang Tepat. www.contohsurat123.com.


Diakses pada 18 Maret 2016.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Jurnal Internet

William, Bates. 2000. Advancing Quality Through Additional Attention to Result.


Chronicle. Vol. 1 number 11, January 2000. Diambil dari:
http://www.chea.org/chronicle/vol.1/no.11/index.html. (20 Desember 2007)

7. Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Kamus

David-Margaret, D.1992. Mentasy disorders and therir trearment. The New Encylopedia
Britannica. Encylopedia Britannica 255: 750-758.

Sumber : http://www.muslimedianews.com/2016/02/cara-penulisan-dan-contoh-
daftar.html#ixzz50wLM1EkO

You might also like