You are on page 1of 6

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN DI UNIT RAWAT JALAN


DI RSJD Dr AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

NAMA KLIEN: Sdr. F USIA: 21 tahun RM NO.: 038399

DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN IMPLEMENTASI


TGL EVALUASI
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
6 Mei Risiko mencederai TUK 1 TUK 1 S:
2005 orang lain dan Klien dapat membina hubungan 1. Menyapa klien dengan ramah Klien mengatakan:
lingkungan saling percaya. secara verbal dan nonverbal.  “Oh berarti itu namanya
berhubungan dengan 2. Memperkenalkan diri dengan halusinasi ya Mas, iya mas
halusinasi akustik dan Intervensi: sopan. saya sering mendengar suara-
visual 1. Bina hubungan saling 3. Menanyakan nama lengkap suara yang menakut-nakuti
percaya dengan menerapkan klien dan nama panggilan saya”
prinsip komunikasi yang disukai klien  “halusinasi itu muncul akibat
terapeutik: 4. Menjelaskan tujuan saya menyendiri ya?”
a. Sapa klien dengan ramah pertemuan  “Kalau suara-suara itu datang
secara verbal dan 5. Menunjukkan sikap empati saya jadi takut dan tidak
nonverbal dan menerima klien apa tenang, saya bingung harus
b. Perkenalkan diri dengan adanya bagaimana, pokonya saya
sopan tidak tenang”.
c. Tanyakan nama lengkap  “Iya, nanti saya akan coba

4
klien dan nama panggilan TUK 2 cara itu, saya sudah bisa
yang disukai klien 1. Mengobservasi tingkah laku kok”.
d. Jelaskan tujuan klien terkait dengan  “Berarti saya harus minum
pertemuan halusinasinya: bicara dan obat teratur sesuai aturan dan
e. Jujur dan menepati janji tertawa tanpa stimulus, harus control periksa bila
f. Tunjukkan sikap empati memandang ke kiri/ke obat habis ya”.
dan menerima klien apa kanan/ke depan seolah-olah  Saya sudah paham obatnya
adanya ada teman bicara kok Mas, terima kasih atas
g. Beri perhatian kepada 2. Menanyakan kepada klien bantuannya”.
klien dan perhatikan adakah suara yang didengar Keluarga mengatakan:
kebutuhan dasar klien 3. Jika ada, katakan bahwa  “Iya Pak, saya akan menyapa
perawat percaya klien dan mengajak bicara anak
TUK 2 mendengar suara itu, namun saya saat ada tanda-tanda
Klien dapat mengenal perawat tidak mendengarnya halusinasi muncul”.
halusinasinya. 4. Mengatakan bahwa perawat  “Saya akan menganjurkannya
akan membantu klien untuk membuat jadual
Intervensi: 5. Mendiskusikan kepada klien kegiatan agar halusinasi tidak
1. Adakan kontak sering dan situasi, waktu dan frekuensi muncul”.
sinkat secara bertahap terjadinya halusinasi.  Saya akan mengajaknya
2. Observasi tingkah laku klien 6. Mendiskusikan dengan klien makan bersama, dan tidak
terkait dengan halusinasinya: apa yang ia rasakan jika akan membiarkan dia
bicara dan tertawa tanpa terjadi halusinasi dan menyendiri”.
stimulus, memandang ke memberi kesempatan kepada
kiri/ke kanan/ke depan klien untuk O:
seolah-olah ada teman bicara mengungkapkannya.  Klien dan keluarga tampak
3. Bantu klien mengenal mendengarkan dengan
halusinasinya. seksama dan penuh
4. Diskusikan kepada klien perhatian.

5
situasi, waktu dan frekuensi Melakukan pendidikan kesehatan  Klien dan keluarga manggut-
terjadinya halusinasi kepada klien dan keluarga untuk manggut, dan tampak
5. Diskusikan kepada klien apa TUK 3, 4 dan 5 sebagai berikut: memahami penjelasan
yang dirasakan jika terjadi perawat.
halusinasi, beri kesempatan TUK 3  Tampak ekspresi muka yang
mengungkapkannya 1. Mengidentifikasikan bersama lebih rileks dan lebih ceria.
klien cara tindakan yang
TUK 3 dilakukan jika terjadi A:
Klien dapat mengontrol halusinasi TUK 1, 2, 3,4 dan 5 tercapai
halusinasinya. 2. Mendiskusikan manfaat cara
yang digunakan klien, dan P:
Intervensi: memberi pujian. Rencanakan home visit untuk
1. Identifikasi bersama klien 3. Mendiskusikan cara baru validasi TUK yang sudah
cara tindakan yang dilakukan untuk memutus/mengontrol tercapai dan mengulangi
jika terjadi halusinasi timbulnya halusinasi. intervensi untuk TUK yang
2. Diskusikan manfaat cara 4. Menganjurkan klien untuk masih belum bisa dilakukan.
yang digunakan klien, jika mengatakan “saya tidak mau
bermanfaat beri pujian. dengar kamu dan pergi
3. Diskusikan cara baru untuk kamu” saat terjadi halusinasi
memutus/mengontrol datang.
timbulnya halusinasi: 5. Menganjurkan klien untuk
a. Anjurkan klien untuk menemui orang lain atau
mengatakan “Saya tidak keluarga untuk bercakap-
mau dengar kamu” (saat cakap dan mengatakan
terjadi halusinasi). halusinasi yang didengarnya.
b. Temui orang lain atau 6. Mendorong klien untuk
perawat untuk bercakap- membuat jadual kegiatan
cakap atau mengatakan sehari-hari agar halusinasi

6
halusinasi yang tidak muncul.
terdengar. 7. Membantu klien memilih da
c. Membuat jadual kegiatan melatih cara memutus
sehari-hari agar halusinasi secara bertahap.
halusinasi tidak muncul. 8. Memberi kesempatan klien
d. Meminta untuk melakukan cara yang
keluarga/teman/perawat dipilih dan memberikan
untuk menyapa jika klien pujian atas keberhasilannya.
tampak bicara sendiri.
4. Bantu klien memilih dan TUK 4
melatih cara memutus 1. Meminta keluarga untuk
halusinasi secara bertahap. menyapa jika klien tampak
5. Beri kesempatan untuk bicara sendiri.
melakukan cara yang dipilih. 2. Mendiskusikan dengan
Evaluasi hasilnya dan beri keluarga tentang:
pujian jika berhasil. a. Gejala halusinasi yang
dialami klien
TUK 4 b. Cara yang dapat
Klien mendapat dukungan dari dilakukan klien dan
keluarga dalam mengontrol keluarga untuk memutus
halusinasinya. halusinasi
c. Cara merawat anggota
Intervensi: keluarga yang sedang
1. Anjurkan klien untuk terjadi halusinasi
memberitahu keluarga jika dirumah, beri kegiatan,
mengalami halusinasi. jangan biarkan sendiri,
2. Mendiskusikan dengan makan bersama
keluarga tentang: bepergian bersama.

7
a. Gejala halusinasi yang d. Beri informasi follow up
dialami klien atau kapan perlu
b. Cara yang dapat mendapat bantuan:
dilakukan klien dan halusinasi tidak
keluarga untuk memutus terkontrol, dan risiko
halusinasi mencederai orang lain.
c. Cara merawat anggota
keluarga yang sedang TUK 5
terjadi halusinasi 1. Mendiskusikan dengan klien
dirumah, beri kegiatan, tentang dosis , frekuensi dan
jangan biarkan sendiri, manfaat obat.
makan bersama 2. Mendiskusikan akibat
bepergian bersama. berhenti obat-obatan tanpa
d. Beri informasi follow up konsultasi.
atau kapan perlu 3. Membantu klien
mendapat bantuan: menggunakan obat dengan
halusinasi tidak prinsip 5 benar (benar pasien,
terkontrol, dan risiko benar nama obat, benar dosis,
mencederai orang lain. benar cara dan benar waktu).

TUK 5
Klien memanfaatkan obat
dengan baik.

Intervensi:
1. Diskusikan dengan klien dan
keluarga tentang dosis ,
frekuensi dan manfaat obat.

8
2. Diskusikan akibat berhenti
obat-obatan tanpa konsultasi.
3. Bantu klien menggunakan
obat dengan prinsip 5 benar.

Semarang, 6 Mei 2005


Praktikan,

AHMAD ASYROFI
NIM. G6B 205 002

You might also like