You are on page 1of 5

UMMI KHOIRUL HAFIDZAH – 142110101128

RIZQI MUTHOHAROH – 142110101191

BRAVIANTY AGUSTINE PRAJA — 142110101119

https://www.scribd.com/doc/110070646/Kesehatan-Dan-Keselamatan-Kerja-Industri-
Perkebunan-Kelapa-Sawit-Dan-Industri-Minyak-Kelapa-Sawit

https://www.scribd.com/doc/173811689/Analisis-Faktor-Bahaya-Lingkungan-Kerja-
Bio-Ergo-Psiko

https://www.scribd.com/doc/173811675/Analisis-Faktor-Bahaya-Alur-Produksi-Teh-
Botol-Sosro

https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1009005102-2-BAB%20II%20upload%20skripsi.pdf.

https://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/i-wayan-arditayasa-078114135.pdf

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=359548&val=7288&title=Uji
%20Bakteriologis%20pada%20Minuman%20Air%20Tebu%20yang%20Dijual%20di
%20Pinggiran%20Jalan%20Khatib%20Sulaiman%20Kota%20Padang

ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/jbmi/article/download/4192/3938

ILO. 2013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sarana untuk Produktivitas. Jakarta:
ILO. Tersedia: http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-
jakarta/documents/publication/wcms_237650.pdf
BahayaBiologis di Perkebunan Hilir

Bahaya biologis yang ditemukan pada perkebunan hilir biasanya adalah jamur, virus
bakteri dan lain-lain. Berikut ini adalah contoh bahaya biologis yang ditemukan pada
perkebunan hilir :

a. Jamur
Dampak :
 Bahaya ini bisa menyebabkan jamur dikulit atau gatal-gatal pada
pekerja. Jamur ini muncul karena Pekerja memakai sepatu boots dan
kondisi tempat kerja yang panas, sehingga menyebabkan lembab di
kaki.
 Penyakit jamur kuku sering diderita para pekerja yang tempat kerjanya
lembab dan basah atau bila mereka terlalu banyak merendam tangan
atau kaki di air seperti pencuci.
 Penyakit paru oleh jamur sering terjadi pada pekerja yang menghirup
debu organik, misalnya pada pekerja pengolahan gandum (aspergillus)
dan di pabrik gula.
b. Escherichia Coli
Escherichia coli merupakanbakterikomensal yang dapat bersifat patogen,
bertindak sebagai penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.
Berdasarkan patogenitasnya E. coli digolongkan sebagai patogen, pathogen
oppurtunistic dan non pathogen.

Dampak : Virus ini mengakibatkan diare pada pekerja saat pekerja sedang
menguji coba kualitas rasa produk yang dihasilkan dari industry iperkebunan.
Sehingga virus E. Coli masuk melalui oral dan menganggu pencernaan.

c. Clostridium Tetani
Clostridium tetani adalah bakteri berbentuk batang lurus, langsing, berukuran
panjang 2-5 mikron dan lebar 0,4-0,5 mikron. Bakteri ini ditemukan di tanah
dan feses manusiadan binatang. Bakteri ini membentuk eksotoksin yang
disebut tetanospasmin. Infeksi dari bakteri ini muncul selama (masa inkubasi)
3 sampai 14 hari. Di dalam luka yang dalam dan sempit sehingga terjadi
suasana anaerob. Clostridium tetani berkembang biak memproduksi
tetanospasmin suatu neurotoksin yang kuat.

Dampak : Virus ini dapat menyebabkan tetanus apabila pekerja mengalami


goresan karena terkena permukaan/bagian mesinyang tajam, runcing /
kasar disertai karat pada saat pengolahan produk perkebunan.

d. Shigella disentriae
bakteri gram negatif yang berbentuk basil danlurus, non-motile, facultative
anaerob, tidak berspora, tidak berkapsul, suhu optimum mencapai 37°C.
Ukuran Shigella dysenteriae sekitar 2-3μm x 0,5-0,7 μm dan susunannya tidak
teratur. Koloni Shigella dysenteriae berbentuk konveks, bulat, transparan
dengan pinggir utuh dan berukuran mencapai 2nm

Dampak :Apabila tertelan oleh manusia, bakteri ini dapat mengeluarkan


toksin (Shiga toksin) yang bersifat nefrotoksik, sitotoksik (mematikan sel
dalam benih sel) dan enterotoksik (merangsang sekresi usus) sehingga
menyebabkan sel epithelium mukosa usus menjadi nekrosis. Hal ini biasanya
disebabkan karena pekerja yang kurang memperhatikan kebersihan dirinya
dalam mengolah makanan hasil perkebunan.
e. Vibrio cholera
bakteri yang berbentuk batang bengkok seperti koma berukuran (0,5 μm x 1,5
– 3,0 μm), gram negatif, tidak berspora, hidup secara aerob atau anaerob
fakultatif, bergerak melalui flagel yang monotrik, tidak membentuk spora, dan
pada biakan tua dapat menjadi berbentuk batang lurus. Suhu optimum untuk
pertumbuhannya adalah pada suhu 18-37ºC

Dampak : Apabila bakteri Vibrio choleratertelan oleh manusia, maka setelah


melewati pertahanan asam lambung V. cholera menghasilkan dua faktor
virulensi yang menyebabkan kolera yaitu toxin coregulatedpilus( TCP) dan
cholera toxin (CT). TCP berperan dalam proses koloni sasipada intestinal
sedangkan CT menyebabkan seseorang mendapatkan gejala yang khas pada
diare kolera. Hal ini disebabkan karena pekerja kurang memperhatikan
kebersihan dirinya dalam mengolah makanan hasil perkebunan
Faktor biologi dan juga bahaya-bahaya lainnya di tempat kerja dapat

dihindari dengan pencegahan antara lain dengan :

1. Membuat sistem pembersihan yang memungkinkan terbunuhnya


mikroorganisme yang patogen pada system pendingin.
2. Memperhatikan kebersihan diri saat mengolah makanan hasil perkebunan
3. Pemberian vaksinasi atau suntikan untuk para pekerja berupa imunisasi
dengan vaksin cacar terhadap variola, kolera, tipus dan para tipus perut.
4. Bila memungkinkan diadakan pula imunisasi terhadap TBC dengan BCG
yang diberikan kepada pekerja-pekerja dan keluarganya yang reaksinya
terhadap uji Mantaoux negatif, imunisasi terhadap difteri, tetanus, batuk rejan
dari keluarga-keluarga pekerja sesuai dengan usaha kesehatan anak-anak dan
keluarganya.

 Tambahandariaku BUAT BAHAYA FISIK dihilir.

BahayaFisik:
a) Botolkaca: Botol kacadigunakan sebagai kemasan teh, bahaya dari botol kaca
ini adalah pecahan botol kaca akan berbahaya jika terkena oleh pekerja,
menyebabkan luka goresan atau bahkan tusukan.
b) Crown (tutupbotol): Crown digunakan untuk menutup botol kaca tersebut.
Crown akan berbahaya jika jatuh berserakan, menyebabkan pekerja bisa
terpelese
c) Energi panas :dibutuhkan saat memasak air hingga 100oC. Energi panas ini
akan berbahaya bagi pekerja karena menimbulkan trauma panas pada tubuh
pekerja
d) Radiasi panas :berasal dari panas pada saat memanaskan air dalam tanki. Energi
panas ini akan berbahaya bagi pekerja karena menimbulkan trauma panas
pada tubuh pekerja.
e) Energi listrik pada semua peralatan pemrosesan bahan baku menjadi bahan
jadi. Energy listrik memiliki potensi bahaya yang dapat menimbulkan
korsleting apabila tidak digunakan secara hati-hati
PENGENDALIAN BAHAYA FISIK :

a Botol kaca:

 Pemantauan berkala terhadap mesin-mesin pembersih botol-


 Pemasangan tanda-tanda peringatan bahaya di mesin-mesin pembersih botol-
 Menggunakan sarung tangan yang didesain khusus yang menghindari tangan
dari goresan kaca)

b Crown (tutup botol):-


 Pemantauan berkala terhadap mesin-mesin pemasang tutup botol

c Energi panas-
 Pemantauan berkala terhadap besar energi panas yang digunakan untuk
merebus air-
 Pemasangan tanda-tanda peringatan bahaya di dekat tanki air panas-
 Pekerja menggunakan baju kerja tahan panas yang menutupi seluruh kulit
tubuh

d Radiasi panas-
 Pemantauan berkala terhadap mesin-mesin khususnya tanki air panas-
 Pemasangan tanda-tanda peringatan bahaya di dekat tanki air panas-
 Pekerja menggunakan baju kerja tahan panas atau anti radiasi panas yang
menutupi seluruh kulitt ubuh-
 Melakukan rolling kerjaatau shift kerja

e Energilistrik -

 Pemantauan berkala terkait instalasi listrik dan permesinan-


 Pemasangan tanda-tanda peringatan bahaya di dekat mesin-mesin pemroses
 Alarm bahaya yang siap sedia jika terjadi korsleting-
 Selalu menggunakan sepatu berlapis karet tebal agar mencegah kontak dengan
arus listrik korsleting

You might also like