You are on page 1of 5

Sebuah rumah sakit memiliki 400 bed.

Untuk keperluan cadangan saat terjadi


bencana diperlukan cadangan air bersih untuk pemakaian selama 3 hari

a. Hitung jumlah kebutuhan air bersih setiap hari!


Kebutuhan minimal air bersih 500 liter per tempat tidur per hari.
Untuk 400 bed = 400x500 liter = 200.000 liter = 200 m3

b. Hitung berapa volume ground water reservoir

c. Hitung jumlsh volume tangki atas


Jumlah volume 20% x 200.000
40.000 liter/ hari. Dibutuhkan untuk 3 hari = 120.000 liter. 120 m3

1 m3 = 1000 liter

1 m3 = 1000 kg

Sebut dan jelaskan system infrastruktur Rumah Sakit dibawah ini

a. Penyediaan air bersih


b. Drainase dan Pengelolaan air hujan
c. Pengelolaan Limbah cair

Sebutkan dan jelaskan mengenai tata sirkulasi rumah sakit (KMK)

a. Prinsip dan implementasi tata sirkulasi internal rumah sakit


7 Prinsip dasar fundamental bahan pertimbangan dalam menyusun tata sirkulasi RUmah
sakit internal
 Cara pembagian ruangan
Pengkategorian pembagian area atau zonasi rumah sakit adalah zonasi berdasarkan
tingkat resiko terjadinya penularan penyakit, zonasi berdasarkan privasi dan zonasi
berdasarkan pelayanan.
1) Zonasi berdasarkan tingkat resiko terjadinya penularan penyakit, terdiri dari :
 Area dengan resiko rendah, yaitu ruang kesekretariatan dan administrasi, ruang
komputer, ruang pertemuan, ruang arsip/rekam medis.
 Area dengan resiko sedang, yaitu ruang rawat inap non-penyakit menular, rawat
jalan.
 Area dengan resiko tinggi, yaitu ruang isolasi, ruang ICU/ICCU, laboratorium,
pemulasaraan jenazah dan ruang bedah mayat, ruang radiodiagnostik.
 Area dengan resiko sangat tinggi, yaitu ruang bedah, IGD, ruang bersalin, ruang
patologi.
2). Zonasi berdasarkan privasi kegiatan, terdiri dari :
 Area publik, yaitu area yang mempunyai akses langsung dengan lingkungan luar
rumah sakit, misalkan poliklinik, IGD, apotek.
 Area semi publik, yaitu area yang menerima tidak berhubungan langsung dengan
lingkungan luar rumah sakit
3). Zonasi berdasarkan pelayanan terdiri dari :
 Zona Pelayanan medik dan Perawatan yang terdiri dari : Instalasi Rawat Jalan (IRJ),
Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Inap (IRNA), Instalasi perawatan
Intensif (ICU/ICCU/PICU/NICU), Instalasi bedah, Instalasi Rehabilitasi medik (IRM),
Instalsi Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Unit Hemodialisa, Intalasi Radioterapi,
Instalasi Kedokteran Nuklir, Unit Tranfusi Darah (Bank Darah).

 Keterkaitan antar instalasi


Pembagian instalasi dan peletakannya didasarkan keterkaitan antar pelayanan

 Alternatif penyelamatan dan kondisi saat menemui jalan buntu


Dibuatnya jalur gawat darurat disetiap ujung bangunan dengan tekanan udara positif

 Jalur-jalur penyelamatan
Dibuat jalur penyelamatan dengan mempertimbangkan jalur yang tidak bertabrakan
antar jalur

 Jarak tempuh
Poli syaraf dibuat dekat dengan radiologi

 Hubungan eksternal
DIbuatnya ruangan /kantor BPJS di sekitar administrasi

 Akses untuk menanggulangi kebakaran


Dibuatnya hydrant dan alat kebakaran

b. Prinsip dan implementasi tata sirkulasi eksternal rumah sakit

Sebutkan Perbedaan Rumah Sakit, Puskesmas, dan klinik


Definisi
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 


Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau
spesialistik 

Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan
yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit mempunyai fungsi:
 penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit;
 pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
 penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
 penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. 


Puskesmas menyelenggarakan
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

 menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,


berkesinambungan dan bermutu;
 menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif
dan preventif;
 menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat;
 menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
 menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja
sama inter dan antar profesi;
 melaksanakan rekam medis;
 melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
 melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
 mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
 melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.

Klinik
Pelayanan kesehatan klinik dilaksanakan sesuai dengan jenis dan klasifikasi klinik
Klinik pratama merupakan Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar
baik umum maupun khusus.

Klinik utama merupakan Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik


atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. 


Klinik juga dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan
cabang/disiplin ilmu atau sistem organ 


Klasifikasi
Rumah sakit umum dan rumah sakit khusus diklasifikasikan berdasarkan fasilitas
dan kemampuan pelayanan Rumah Sakit. Rumah Sakit umum (RS yang
memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit
) terdiri atas:
* Rumah Sakit umum kelas A;
* Rumah Sakit umum kelas B
* Rumah Sakit umum kelas C;
* Rumah Sakit umum kelas D.

Rumah Sakit khusus (memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis
penyakit, atau kekhususan lainnya) terdiri atas:
* Rumah Sakit khusus kelas A;
* Rumah Sakit khusus kelas B;
* Rumah Sakit khusus kelas C. 


Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan


kemampuan penyelenggaraan.
Berdasarkan karakteristik wilayah kerjanya, Puskesmas dikategorikan menjadi:

a. Puskesmas kawasan perkotaan;

b. Puskesmas kawasan pedesaan; dan
c. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil.

Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan Puskesmas dikategorikan menjadi:



a. Puskesmas non rawat inap; dan

b. Puskesmas rawat inap.

Klinik
Berdasarkan jenis pelayanan, Klinik dibagi menjadi:


* Klinik pratama; dan
* Klinik utama. 


Akreditasi
Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali.
Akreditasi Rumah Sakit dilakukan oleh suatu lembaga independen baik dari dalam
maupun dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang berlaku. Lembaga
independen ditetapkan oleh Menteri (dalam hal ini KARS)
Setelah lulus maka akan terbagi menjadi tingkat kelulusan
1. Tingkat dasar
2. Tingkat madya
3. Tingkat utama
4. Tingkat paripurna

Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali. 

Akreditasi dilakukan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang
ditetapkan oleh Menteri. 
Lembaga independen tersebut belum terbentuk,
pelaksanaan akreditasi Puskesmas dilaksanakan oleh komisi akreditasi Fasilitas
Pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang ditetapkan oleh Menteri. 
Penetapan
status
Akreditasi Puskesmas terdiri atas:
a. tidak terakreditasi;

b. terakreditasi dasar;

c. terakreditasi madya; 

d. terakreditasi utama; atau
e. terakreditasi paripurna. 


Akreditasi klinik pratama dilakukan setiap 3 (tiga) tahun. Penyelenggaraan Akreditasi


dilakukan melalui tahapan:

a. survei Akreditasi; dan 

b. penetapan Akreditas

Sebelum melakukan tahap tersebut dapat dilakukan pendampingan dan penilaian


praakreditasi.

Penetapan status Akreditasi Klinik Pratama terdiri atas:


a. tidak terakreditasi;

b. terakreditasi dasar;

c. terakreditasi madya; atau 

d. terakreditasi paripurna.

You might also like