Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berhentinya fungsi jantung secara tiba-tiba pada seseorang yang telah atau
jantung paru (RJP) dan defibrilasi, serta tindakan bantuan hidup lanjut
sangat dibutuhkan bagi orang yang ditemukan tidak sadarkan diri yaitu
mempertahankan fungsi vital organ pada korban henti napas dan henti
1
2
(Hardisman, 2014).
tahun terjadi di luar rumah sakit (dalam Suharsono & Ningsih, 2014).
juta pada tahun 2012 (The World Health Organization, 2015). Riset
sebesar 0,5 persen, dan berdasarkan diagnosis dokter atau gejala sebesar
1,5 persen. Prevalensi gagal jantung di Indonesia sebesar 0,13 persen, dan
koroner tertinggi di DKI Jakarta sebesar 0,7 persen pada umur ≥15 tahun
(RISKESDAS, 2013).
3
Kejadian henti jantung dapat terjadi kapan saja dan di mana saja,
tidak terbatas kepada pasien, tetapi dapat terjadi pada keluarga pasien,
bahkan karyawan rumah sakit. Rumah sakit memiliki kode gawat darurat
atau kode yang digunakan untuk memperingatkan para staf rumah sakit
dalam berbagai situasi darurat. Kode darurat ini dimaksudkan untuk para
informasi dengan cepat namun tetap bijaksana dalam menjaga pasien dan
keluarga pasien tetap tenang. Setiap rumah sakit memiliki kode gawat
darurat yang didasarkan pada warna, nomor atau nama tertentu. Salah satu
respiratory arrest di dalam area rumah sakit. Code blue meliputi tim code
blue dan sistem aktivasi. Tim code blue merupakan tim yang dibentuk oleh
rumah sakit yang bertugas merespon kondisi code blue didalam area
rumah sakit tersebut. Tim ini terdiri dari dokter dan perawat yang sudah
sistem aktivasi code blue adalah suatu sistem untuk mengaktifkan tim code
keadaan gawat darurat ke seluruh bagian rumah sakit (Ambar Dkk, 2106).
terhadap 10 perawat yang bekerja di ruang kritis dan IGD Rumah Sakit
Paru Jember dengan wawancara dari Kepala Ruang ICU, HCU dan IGD
4
harus terjalin agar tindakan yang sedang dilakukan dapat berjalan dengan
cepat, tepat dan menurut penilaian kepala ruang bahwa belum sepenuhnya
Operasional Prosedur (SOP). Saat terjadi pasien gagal napas perawat harus
bahwa keterampilan perawat di ruang kritis dan ruang IGD Rumah Sakit
sesuai jumlah kompresi dada dan ventilasi yang seharusnya diberikan serta
2017).
pelaksanaan tindakan code blue. Oleh karena itu untuk mendukung adanya
5
terbentuknya tim reaksi cepat (code blue) yang baik dibutuhkan tenaga
B. Rumusan Masalah
1. Pernyataan Masalah
Kejadian henti jantung dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak
rumah sakit dalam berbagai situasi darurat. Salah satu kode yang
Code Blue. Hal ini tidak terlepas dari peran perawat yang sangat
2. Pertanyaan Masalah
Jember.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Paru Jember.
D. Manfaat Penelitian
1. Institusi Pendidikan
2. Perawat
masalah kegawatdaruratan.
8
3. Rumah sakit
rasa aman.
4. Peneliti
Darurat.