Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Kelompok : 4
Dosen :
Etriyanti,SKP
1. DEFENISI
AIDS adalah singkatan dari Aquired Immune Deficiensy Syndrom yaitu :
menurunnya daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit karena adanya infeksi
virus HIV (Human Imunologi Deficiensy Virus ).(Sjaifoellah Noer : 543).
AIDS adalah sebagai bentuk dari keadaan sakit terus menerus yang
baerkaitan dengan infeksi kuman Imuno Deficiensy Virus ( HIV ).( Brunner and
Suddarth ).
AIDS adalah stadium akhir dari serangkaian abnormalitas kekebalan dan
klinis yang dikenal sebagai spectrum infeksi HIV .Spektrum ini dimulai ketika
terjadi transmisi dan orang menjadi terinfeksi . (Sylvia.A.Price).
AIDS adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system
kekebalan tubuh secara bertahap yang disebabkan oleh infeksi Kuman Imuno
Deficiensy Virus (HIV ).penyakit ini dirincikan dengan timbulnya berbagai
penyakit infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus yang bersifat oportunistik atau
keganasan seperti sarcoma kaposi dan limpoma primer diotak.(Arif Mansjoer ).
2. ETIOLOGI
Infeksi kuman Imuno Deficiensy Virus (HIV).
(Sylvia .A.Price: 224)
3.CARA PENULARAN
A. Hubungan seksual , resiko penularan 0,1 – 1 % tiap hubungan seksual baik secara
vagina atau oral / anal.
B. Melalui darah
- Transfusi darah / produk darah yang tercemar HIV.
Resiko penularan 90-98 %.
-Pemakaian jarum tidak steril atau pemakaian bersama jarum suntik dan
tempatnya pada para pencandu narkotik suntik.
Resiko penularannya 0,5 – 1%.
-Penularan lewat kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan.
C. Secara vertikal
Dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya , saat persalinan melalui air susu
ibu . (Sajaifoellah noer ).
4.ANATOMI FISIOLOGI
Respon imundiperlukan untuk
a. Pertahanan
b. Pengaturan
c. Pengawasan
Pertahan biokimia
Bahan yang disekresi oleh :
Mukosa saluran nafas
Kelenjar sebaseus kulit ,telinga
Spermin bulu semen
Pertahanan tubuh secara biokimia :
As hidroklorida bulu lambung
Lisotim bulu keringat
Ludah
Air mata
Air susu
Pertahanan humoral
Bahan :
a. Komplemen , kerjanya
- komplemen menghancurkan membrane sel ( lisis )
- komplemen dapat melepas bahan kemotaktik yang menarik
makrofag ketempat baktrri
- komplemen dapat mengendap pada permukaan bakteri sehinga
makrofag mudah mengenal , kemudian difasositosis ( opsinasasi)
b. intervero
c. C reaktief protein ( crp) , dibentuk saat infeksi peran sebagai opsonin lim
2.spesifik
Adalah membutuhkan waktu untuk mengenal antigen terlebih dahulu sebelum
dapat memberikan responya terhadap mikroorganismi tertentu
a. Sistim imun spesifik humoral ( limfosit B/ sel B)
Limfosit bertanggung jawab pada produksi antibodi dan pengenalan antigen .
Antibody / imunoglubulin ( ig )
- produksi → limfosit B disimpan dalam nodus limfatikus
- defenisi → golongan protein dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari
proliferasi sel B akibat adanya kontak dengan antigen
- struktur → mempuyai empat rantai polipeptida : → rantai berat → ringan
mempunyai ikatan disulfida , FAB → mengikat antigen Fc → mudah
dikristalkan
ig G
BM:150.000 ,dapat menembus placenta
Kadar meningkat → infeksi kronis, penyakit autoimun
mengaktifkan sistim komplemen
ig A
BM :170.000 , dapat menetralisasi toksin / virus
Kadar meningkat , inveksi saluran nafas dan cerna
ig M
BM : 890.000 , 19 pertama kali yang dihasilkan sebagai reaksi
terhadap inveksi bakteri dan virus
ig D
BM :150.000 , terdapat dengan jumlah yang sangat kecil dalam
serum
ig E
kadar meningkat pada alergi,infeksi ,cacing ,ekistosoniasis.
b. sistim imun spesifik seluler ( sel T )
reaksi seluler dimulai oleh pengikat antigen dan permukaan sel T .
8.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Bukti adanya antibody (Ad) atau antigen (Ag) HIV
Enzimelinked imunasarbernt assay (elisa)
Bereaksi terhadap adanya antibody dalam serum dengan
memperlihatkan warna yang lebih jelas apabila terdeteksi antibody virus
dalam jumlah besar.
Western blor
2. Pemeriksaan status imunitas
Hb menurun : anemia
Jumlah leukosit : leukepenia
Jumlah trombosit : trombositopenia
Limfosit : limfopenia
Sum-sum tulang
Jumlah limfosit T, limfosit D, sel limfosit CD 4 dan CD 8 terjadi
penurunan.
9.PENCEGAHAN
a) Kontak seksual harus dihindari dengan orang yang diketahui menderita
AIDS dan orang yang sering menggunakan obat bius secara IV.
b) Mitra seksual multiple / hubungan seksual dan orang yang mempunyai
teman kencan seksual.
c) Melarang penggunaan dari suntik bersama .
d) Semua orang yang tergolong beresiko tinggi AIDS seharusnya tidak
menjadi donor.
e) Para dokter dan perawat harus ketat mengenali indikasi medis transfuse
darah yang dianjurkan untuk dipakai.( Prof.Dr.adhil Djuanda)
A.PENGKAJIAN
1.Identitas klien
a) Nama : ny A
b) Umur : 23 th
c) Jenis kelamin : perempuan
d) Keluhan
Badan lemas
Demam
Diare kronik
Nyeri perut
Kaki lemas dan susah digerakan
2.Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan dahulu
pasian mengaku bahwa sebelumnya mempunyai pergaulan yang bebas dan
menggunakan sabu-sabu.
b) Riwayat kesehatan sekarang
klien mengeluhkan badan lemas, demam, diare kronik, nyeri perut, kaki
lemas dan susah digerakkan, BB menurun, candidiasis oral.
c) Riwayat kesehatan keluarga
suami klien juga mengalami penyakit yang sama.
3.Pemeriksaan fisik
a) Vital sing
Suhu 38,4°C
Nadi 127x/menit
Pernafasan 24x/menit
Tekanan darah 93/70mmHg
Berdasarkan pemeriksan fisik didapatkan bekas popular pruritic eruption
(PPE) ditangan dan dikaki, candidiasis oral, badan kurus lemas dan sulit
digerakan.
4.Pemeriksaan penunjang
Menunjukan pasien anemia kronik disease dan terdapat peningkatan enzim
transaminase.
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko tinggi terhadap penularan infeksi b/d pertahanan primer tidak efektif.
Kekurangan volume cairan b/d diare.
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual/muntah, gangguan
intestinal.
Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penyakit paru obstrugunik.
Intoleransi aktifitas b/d kelemahan.