You are on page 1of 2

a.

Adanya Perubahan Suhu

Pada kondisi normal suhu air di bawah suhu lingkungan. Sebagai contohnya, pada daerah yang
memiliki suhu lingkungan 28°C, maka suhu air di daerah tersebut berkisar 20°C – 25°C. Pada
daerah industri air digunakan sebagai pendingin mesin-mesin pabrik. Air digunakan sebagai
pendingin karena air membutuhkan banyak kalor untuk menaikkan suhunya. Setelah digunakan
sebagai pendingin mesin, air akan berubah menjadi hangat bahkan panas karena telah
menyerap panas dari mesin pabrik. Selain itu, kandungan oksigen dalam air menjadi berkurang
selain digunakan sebagai pendingin mesin pabrik air juga digunakan untuk pendingin mesin
nuklir. Air yang biasa digunakan untuk pendingin mesin nuklir adalah air laut. Apabila air dengan
kondisi panas seperti ini dibuang begitu saja ke sungai atau laut maka air tersebut dapat
menyebabkan hewan dan tumbuhan air terganggu bahkan dapat mengalami kematian secara
massal. Oleh karena itu, air tersebut harus diolah dahulu sebelum di buang ke sungai atau laut.

b. Adanya Perubahan pH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat ke asaman atau
kebasaan yang pada suatu larutan. Pada kondisi normal pH air adalah netral, yaitu berkisar 7.
Pada kondisi tercemar, pH air berkisar antara 4 – 6 atau 8 –9. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan terdahulu diketahui bahwa organisme air lebih menyukai pH yang mendekati netral.
Dengan demikian, sangatlah mungkin apabila organisme air akan terganggu bahkan ada yang
mati apabila pH air mengalami perubahan karena organisme-organisme air tersebutlah yang
menyediakan sumber makanan bagi ikan dan tanda bahwa perairan di wilayah tersebut belum
tercemar oleh zat yang berbahaya sehingga airnya dapat digunakan oleh manusia tanpa
menimbulkan efek samping.

c. Adanya Perubahan Warna, Bau, dan Rasa Air

Air yang bersih atau tidak tercemar adalah air yang bening (tidak berwarna), tidak berbau dan
tidak berasa jadi jika ada iklan air mineral yang katanya ada manis-manisnya tersbut patut
dipertanyakan kemurnian dan keamanannya. Perubahan pada air, yaitu warna, bau, dan rasa
dapat disebabkan oleh polutan (bahan pencemar) yang terlarut pada air tersebut, polutan-
polutan tersebut biasanya berasal dari limbah-limbah pertanian, rumah tangga dan industry dan
yang paling banyak penymbang polutan adalah limbah rumah tangga. Oleh karena itu, kita tidak
boleh membuang sampah di sungai dan selalu menjaga lingkungan .
d. Adanya Endapan atau Bahan Terlarut

Endapan atau bahan terlarut yang ada di sungai dapat berasal dari polutan yang masuk ke
sungai. Polutan tersebut dapat berupa insektisida (limbah pertanian), tumpahan minyak,
sampah-sampah rumah tangga seperti plastik, air cucian sabun dan detergen serta limbah
industri yang berbahaya bagi makhluk hidup, dan lain-lain. Adanya polutan yang masuk ke
sungai akan menyebabkan terjadinya perubahan pH, warna, bau, dan rasa air sehingga
menyebabkan air tercemar.

e. Adanya Mikroorganisme

Salah satu peranan mikroorganisme adalah menguraikan bahan-bahan pencemar yang bersifat
organik. Semakin banyak limbah di suatu perairan, semakin banyak pula mikroorganisme yang
ada di perairan tersebut. Dalam menguraikan bahan organik mikroorganime-mikroorganisme
tersebut membutuhkan oksigen sebagai sumber tenaga jadi semakin banyak mikroorganisme
maka semakin banyak pula oksigen yang digunakan dan akhirnya perairan tersebut oksigennya
sangat sedikit yang menyebabkan hewan-hewan air seperti ikan, udang dll mati karena
kekurangan oksigen. Di antara organisme-organisme tersebut ada yang mungkin bersifat
patogen (membawa penyakit).

You might also like