You are on page 1of 2

Kegunaan Client Representation Letter

Manfaat client representation letter bagi kantor akuntan publik sangat besar sekali.
Misalnya jika ternyata klien tidak mencatat transaksi perusahaan secara keseluruhan atau ada
bukti-bukti yang disembunyikan/tidak diperlihatkan kepada kantor akuntan, sehingga ada
pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan klien dan merasa dirugikan lalu mengajukan
tuntutan kepada akuntan publik di pengadilan. Dalam hal ini akuntan publik dapat
menunjukkan surat pernyataan langganan tersebut sebagai bukti di pengadilan, sehingga tidak
bisa dipisahkan.
Jika akuntan publik tidak memiliki surat pernyataan langganan, maka ia bisa disalahkan
di pengadilan dan harus membayar ganti rugi atau dicabut izin praktiknya oleh Menteri
Keuangan jika terbukti lalai dalam melakukan pemeriksaannya sehingga merugikan pihak lain.

Isi dari Client Representation Letter


Surat pernyataan langganan (representasi tertulis) umumnya meliputi hal-hal berikut,
jika dimungkinkan :
a. Pengakuan manajemen mengenai tanggung jawabnya untuk menyajikan laporan
keuangan secara wajar (laporan posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan
arus kas) sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS atau basis
akuntansi komprehensif lainnya.
b. Tersedianya catatan keuangan dan data yang berkaitan
c. Kelengkapan dan tersedianya semua notulen rapat pemegang saham, direksi, dan
dewan komisaris.
d. Tidak terdapat kesalahan dalam laporan keuangan dan transaksi yang tidak tercatat.
e. Informasi mengenai transaksi antarpihak yang memiliki hubungan istimewa dan piutang
atau utang (liabilitas) antarpihak yang memiliki hubungan istimewa.
f. Ketidakpatuhan dengan pasal-pasal perjanjian kontrak yang mungkin berdampak
terhadap laporan keuangan.
g. Informasi mengenai peristiwa kemudian.
h. Ketidakberesan yang melibatkan manajemen dan karyawan.
i. Komunikasi dari instansi pemerintah mengenai ketidakpatuhan terhadap atau
kelemahan dalam praktik pelaporan keuangan.
j. Rencana atau maksud yang mungkin akan mempengaruhi nilai atau klasifikasi aset atau
liabilitas.
k. Pengungkapan saldo kompensasi atau perjanjian yang menyangkut pembatasan
terhadap saldo kas dan setara kas, dan pengungkapan line-of-credit atau perjanjian yang
serupa,
l. Pengurangan kelebihan atau keusangan persediaan menjadi nilai yang dapat
direalisasikan.
m. Rugi dari komitmen penjualan.
n. Hak atas aset, hak gadai atas aset, dan aset yang dijaminkan.
o. Perjanjian untuk membeli kembali aset yang sebelumnya dijual.
p. Rugi dari komitmen pembelian untuk jumlah persediaan yang melebihi kebutuhan atau
pada harga di atas harga pasar.
q. Pelanggaran atau kemungkinan pelanggaran hokum atau peraturan yang dampaknya
harus dipertimbangkan untuk diungkapkan dalam laporan keuangan atau sebagai dasar
untuk mencatat rugi bersyarat.
r. Liabilitas lain dan laba atau rugi bersyarat yang harus diungkapkan.
s. Tuntutan yang tidak diungkapkan meskipun telah diberitahukan kemungkinannya oleh
penasihat hokum klien.
t. Hak atau perjanjian pembelian kembali saham perusahaan atau modal saham yang
disisihkan untuk hak pembelian saham, waran, konversi, atau persyaratan lainnya.

You might also like