Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
Indit Kurnianingtyas
1708289
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Nn. Y
2. Umur : 20 th
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Pemalang
5. Agama : Islam
6. Tgl. Dirawat : 3-11-2017
7. Tgl. Pengkajian : 14-11-2017
8. Ruang Rawat : Arimbi
9. Dx. Medis : isolasi social
10. Penanggung Jawab : Ny.W
B. ALASAN MASUK
Berdiam diri
C. FAKTOR PREDISPOSIS
Keluarga klien mengatakan 3 bulan sebelum masuk rumah sakit, klien mulai berdiam
diri. 2 bulan klien mulai BAK dan BAB dikasur, malas makan sama sekali dan 1,5 bulan
pasien dirawat di Rs Djunaid kemudian dirujuk RSJ untuk ECT
D. ASPEK FISIK/BILOGIS
1. Tanda vital TD : 110/70 mmHg N : 93 x/menit S : 36 C RR : 22 x/menit
2. Ukuran TB : 152 cm BB : 33Kg
3. Keluhan fisik
Hasil pemeriksaan fisik klien tidak ada keluhan fisik yang segnifikan.
E. ASPEK PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan:
= Perempuan : menikah
= Laki-laki
= Pasien : keturunan
X = Meninggal
= Tinggal dalam satu rumah
Klien seorang perempuan, klien adalah anak pertama dari 3 saudara, klien tinggal
bersama kedua orangtuanya.
2. Konsep diri :
a. Citra tubuh
Klien mengatakan kalau klien suka dengan semua anggota tubuhnya, klien juga
mengatakan fungsi anggota tubuhnya sudah sesuai dengan fungsinya dan klien
juga bias menerimanya
b. Identitas
Klien bernama Nn. Y, klien mengatakan anak pertama dari 2 bersaudara, klien
belum menikha dan klien mengatakan bersekolah sampai SMA
c. Peran
Klien berperan sebagai anak di keluarganya dan seorang kakak untuk adiknya.
Dan saat ini klien sbg pasien di RSJD Aminogondohutmono yang sedang
menjalankan pengobatan
d. Ideal diri
Klien mengatakan tidak bisa bekerja lagi selama di RS karena sakit, klien ingin
pulang bekerja dan bertemu dengan keluarganya.
e. Harga diri
Klien mengatakan tidak percaya diri karena merasa dirinya sering sakit, dan
pemalu.
3. Hubungan sosial
Klien mengatakan lebih dekat dengan ayahnya saat ada permasalahan klien meminta
solusi kepada ayahnya. Klien tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok di
masyarakat selama sakit, karena klien merasa malu dan tidak mampu dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Klien sudah 3 bulan berdiam diri, dirumah sering
melamun, BAK dan BAB di tempat tidur dan malas makan. 6 minggu pasien dirawat
di RSJD junaid dan dirujuk ke RSJD untuk program ECT
4. Spriritual
a. Nilai dan keyakinan : klien sangat meyakini agama islam sebagai agamanya
b. Kegiatan Ibadah : klien selama sakit tidak melakukan ibadah 5 waktu.
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Rambut klien rapi. Penampilan sesuai dengan usia.
2. Pembicaraan
Klien berbicara cepat dan pelan pada saat berbicara dengan perawat maupun
temannya, pasien tampak bingung.
3. Aktivitas motorik
Klien tampak gelisah dan bingung
4. Alam perasaan
Klien mengatakan takut bertemu dengan orang karena pernah masuk RSJ
5. Afek
Ekspresi klien saat di beri stimulus datar, karena saat berinteraksi lebih banyak diam,
menjawab pertanyaan seperlunya dan kontak mata melihat arah lain.
6. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara berlangsung klien kurang kooperatif dalam berinteraksi kontak
mata kurang.
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak ada masalah, klien lebih suka berdiam diri dan di dalam
kamar, tidak mau berinteraksi dengan orang lain
8. Isi Pikir
Klien tidak ada waham.
9. Proses Pikir
Klien sering melamun, tidak suka memulai pembicaraan. Klien suka menyendiri. saat
berinteraksi selama wawancara kontak mata klien tidak fokus. Pembicaraan kacau
dan tidak jelas
10. Tingkat kesadaran
Klien tampak bingung, saat pengkajian orientasi klien pada orang kurang bagus, klien
susah mengingat nama perawat yang merawatnya.
11. Memori
Memori jangka panjang pasien masih ingat masa lalunya ketika pertama kali masuk
RSJ. Memori jangka pendek klien masih ingat yang membawa ke RSJ adalah
orangtua pasien. Daya ingat saat ini klien adalah klien makan dengan tahu, telur dan
sayur.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Saat berinteraksi dan wawancara, klien tidak berfokus pada satu topik pembicaraan
dan klien tampak bingung dalam berhitung.
13. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan orang lain, contoh
membuang sampah pada tempatnya.
14. Daya tilik diri
“Saat ini saya berada di RS. jiwa mba, karena saya sedang sakit”.
2. BAB/BAK
Klien mampu memenuhi kebutuhan BAB dan BAK sendiri di kamar mandi. Klien
BAB 1x sehari, BAK ± 4x sehari secara mandiri.
3. Mandi
Klien selalu mandi pagi dan sore
4. Berpakaian
Klien mampu mengenakan pakaian sendiri, ganti pakaian setelah mandi tanpa dibantu
sama perawat.
5. Istirahat dan Tidur
Klien biasa tidur siang dan bisa tidur di malam hari.
6. Penggunaan obat
Klien belum tahu kapan harus minum obat dan jenis obat yang diminumnya.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit akan selalu kontrol dan minum
obat secara teratur agar penyakitnya tidak kambuh lagi. Sistem pendukungnya adalah
keluarga yang selalu memperhatikan saat kapan dia harus kontrol dan minum obat.
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien dirumah nonton tv dan bercanda dengan keluarga
9. Aktivitas di luar rumah
Klien berkerja sebagai karyawan pabrik.
H. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa medis : skizofrenia katatonik
2. Terapi medis : Amitriphillin 2x25 mg
Clozapin 2x25 mg
I. ANALISA DATA
No Hari/Tgl Data Masalah
DO :
K. POHON MASALAH
Resiko Perubahan Persepsi : Halusinasi
L. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Isolasi Sosial
M. INTERVENSI
Nama Pasien : Nn. Y
Nama Mahasiswa: Indit Kurnianingtyas
Ruang : Ruang 1 (Arimbi)
SP II
1. Evaluasi kemampuan
pasien dalam berkenalan
dengan satu orang
2.
3. Latih pasien untuk
berkenalan dengan satu
orang
4.
5. Bimbing pasien
memasukkan jadwal
kegiatan harian
SP III
Evaluasi kemampuan
pasien dalam berkenalan
dengan satu orang
Bimbing pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
SP IV
1. Evaluasi kemampuan
pasien dalam berkenalan
dengan dua orang
Latih pasien berinteraksi
dengan kelompok
3.
Bimbing pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
N. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Nn. Y
Nama Mahasiswa: Indit Kurnianingtyas
Ruang : Ruang 1 (Arimbi)
O:
Klien mampu
menyebutkan yang
melatarbelakangi isolasi
sosial
Klien mampu
menyebutkan keuntungan
berinteraksi sosial dan
kerugian tidak
berinteraksi sosial
P : lanjutkan intervensi
SP 2
Bimbing klien dalam
memasukkan diskusi cara
berkenalan ke jadwal
kegiata harian
Praktekan cara
berkenalan dengan satu
orang
Rabu, 15/11/2017 DS: pasien mengatakan S : Indit
Jam 09.00 Klien mengatakan masih
sering menyendiri dan susah
ingat cara berkenalan
bercakap-cakap dengan
dengan satu orang
orang lain
DO: pasien bicara sedikit
Klien mengatakan mau
dan pelan
jika mempraktekan cara
Diagnosa keperawatan:
Isolasi sosial berkenalan dengan satu
Tindakan Keperawatan :
orang
SP II (praktekan cara
O:
berkenalan dengan satu
Klien sudah bisa cara
orang)
berkenalan dengan satu
6. Evaluasi kemampuan pasien
orang
dalam berkenalan dengan
Klien tampak senang
satu orang
7. berkenalan dengan orang
8. Latih pasien untuk
lain
berkenalan dengan satu
Klien memasukkan
orang
9. latihan cara berkenalan
10. Bimbing pasien
dalam lembar jadwal
memasukkan jadwal
kegiatannya
kegiatan harian
A : isolasi sosial tercapai
dengan mempraktekan
RTL :
cara berkenalan dengan
Anjurkan pasien
satu orang
mengulangi cara berkenalan
dengan satu orang apabila P : lanjutkan intervensi
pasien sudah bisa ajarkan
pasien cara berkenalan SP III dan IV
Bimbing klien dalam
dengan dua orang dan
memasukkan ke jadwal
berinteraksi dalam
kegiata harian
kelompok
Ajarkan pasien cara
berkenalan dengan dua
orang dan berinteraksi
dalam kelompok
Kamis, DS: pasien
mengatakan S : Indit
Klien mengatakan bisa
16/11/2017 susah tidur dimalam hari
Jam : 09.00 melakukan cara
dan sering berdiam diam
berkenalan dengan satu
diri
orang
DO: pasien berbicara pelan
dan sedikit, pasien terlihat Klien mengatakan mau
mengantuk diajarkan cara berkenalan
Diagnosa Keperawatan : dengan dua orang dan
Isolasi sosial berkelompok
Tindakan keperawatan :
Klien mengatakan
(cara berkenalan dengan dua
merasa senang bisa
orang dan berinteraksi
berkenalan dengan orang
dalam kelompok)
lain
O:
Klien bisa berkenalan
SP III
dengan dua orang dan
ikut dalam interaksi
Evaluasi kemampuan
kelompok
pasien dalam berkenalan
dengan satu orang Klien nampak senangdan
ceria bisa berkenalan
Latih pasien untuk
dengann teman-teman
berkenalan dengan dua
yang lain
orang
A: isolasi sosial tercapai
Bimbing pasien dengan berkenalan dua
memasukkan dalam jadwal orang lebih dan
berinterkasi dalam
kegiatan harian
kelompok
P : pertahankan kondisi
SP IV pasien
3. Evaluasi kemampuan pasien
Bimbing pasien dalam
dalam berkenalan dengan
melakukan kegiatan
dua orang
harian/kelompok
Latih pasien berinteraksi
dengan kelompok
3.
Bimbing pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
RTL :
Anjurkan klien untuk
melakukan terapi aktivitas
kelompok