You are on page 1of 26

PEMELIHARAAN GENERATOR

1 PEMELIHARAAN

Tujuan pemeliharaan adalah untuk mencegah terjadinya gangguan pada saat unit
beroperasi, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih besar/fatal dan
peralatan tersebut mempunyai masa pakai yang lebih lama, menghasilkan unjuk kerja
yang lebih baik serta tingkat keselamatan lebih terjamin.

Kerusakan terbesar pada mesin listrik berputar terutama pada mesin induksi
disebabkan oleh kerusakan isolasi winding stator.

Kerusakan Isolasi winding biasanya disebabkan oleh:


 Thermal Stresses
 Mechanical Stresses
 Environmental Stresses

 Thermal Stresses
Overheating yang terjadi pada winding dan berlangsung lama, menyebabkan stress
pada winding & isolasi kawat menjadi rapuh, dan lama kelamaan isolasi akan retak.
Jika gejala ini disertai dengan timbulnya PD (Partial discharge), maka proses penuaan
isolasi akan semakin semakin cepat.

 Mechanical Stresses:

Winding yang tidak divarnish dengan baik, connection point, blocking coil, adalah
merupakan titik paling lemah terhadap pengaruh luar, seperti mechanical vibration dan
magnetic vibration.

 Environmental Stresses:

Kontaminasi : udara lembab, debu, karbon, minyak atau bahan kimia lain, yang
terkumpul dipermukaan isolasi, adalah merupakan partikel konduktive yang dapat
menghantar listrik. Karena adanya beda potensial antara winding dengan ground, maka
partikel tsb, akan berfungsi sebagai media hantaran untuk menghantar arus listrik dari
winding ke ground, karena sifat kotoran yang demikian maka pada tempat 2
penumpukan kotoran akan terbentuk jalur hantaran listrik (“electrical tracking”).

Seperti kita ketahui bahwa pelaksanaan pemeliharaan terdapat beberapa klasifikasi,


diantaranya pemeliharaan yang biasa dilakukan secara rutin adalah pemeliharaan jenis
preventif.

Pada umumnya pemeliharaan komponen generator di unit pembangkit termal dilakukan


dalam 2 katagori, yaitu :

- Pemeliharaan yang bersifat Rutin.

- Pemeliharaan yang bersifat Periodik.

1.1 Pemeliharaan Rutin.

Pemeriksaan yang bersifat rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan secara berulang
dengan periode waktu harian, mingguan dan bulanan dengan kondisi sedang
beroperasi, yaitu meliputi:

- Pemeriksaan temperatur belitan stator, bearing, air pendingin, dan sebagainya


dilakukan setiap hari.

- Pemeriksaan kebocoran pendingin minyak (khusus generator dengan pendingin


hidrogen) dalam sekali sebulan.

- Pemeriksaan vibrasi sekali sebulan.

- Pemeriksaan tekanan hidrogen, seal oil pump.

- Pemeriksaan fuse rotating rectifier (Brushless excitation) atau pemeriksaan sikat arang
(Static Excitation / DC Dinamic Excitation).

Pada dasamya penggantian sikat arang dapat dilakukan pada keadaan mesin
beroperasi, karena pada mesin-mesin yang besar biasanya sikat arang dipasang tidak
hanya satu tetapi ada beberapa pasan; dengan cara paralel.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penggantian pada
kondisi beroperasi, yaitu:
- Terjadinya sengatan tistrik atau terbakar.

- Terjadi kontak dengan peralatan yang berputar.

- Lokasi tempat kerja harus bersih, penerangan yang cukup dan diberi batas.

- Petugas pelaksana harus berpakaian rapi tidak sobek dan pakaian lengan pendek.

- Semua piranti kerja harus terisolasi dan tidak dapat jatuh pada saat kerja.

- Beri catatan (tagging) pada panel kontrol bahwa sedang dilaksanakan pekerjaan
penggantian sikat arang.

- Sebelum sikat arang lepas dari rumah sikat arang periksa dan yakinkan bahwa sikat
arang yang lain mengontak dengan baik terhadap komutator slip ring.

- Cek tekanan sikat arang, tidak boleh terlalu lemah atau terlalu keras.

Bila tekanan kurang baik akan mengakibatkan:

- Kontak kurang baik.

- Bergetar.

- Timbul bunga api.

- Sikat arang cepat aus.

1.2 Pemeliharaan Periodik.

Pemeriksaan yang bersifat periodik ialah pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan


lama operasi dari generator, yang diklasifikasikan:

- Pemeriksaan sederhana, setiap 8.000 jam.

- Pemeriksaan sedang, setiap 16.000 jam.

- Pemeriksaan serius, setiap 32. 000 jam.

Pemeriksaan periodik kegiatan yang dilakukan meliputi pembongkaran (disassembly),


pemeriksaan (inspection) dan pengujian (testing). Kegiatan pemeriksaan tersebut tidak
harus semua komponen dilakukan sama, melainkan tergantung dari klasifikasi
pemeriksaan periodiknya.
Pemeriksaan sederhana dan sedang, komponen yang diperiksa tidak seluruhnya
melainkan sebagian saja. Tetapi pemeriksaan serius, kegiatan-kegiatan seperti tersebut
diatas dilakukan secara menyeluruh terhadap generator dan alat bantunya.

Adapun jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dalam Pemeriksaan Serius, meliputi:

- Pembuangan Gas H2
- Pembukaan Penutup (Housing Cover)
- Pelepasan LP Turbin dan Generator
- Pelepasan Generator dan Eksiter
- Pembukaan Bracket Atas dan Bantalan
- Pembukaan Gland Seal dan Seal Ring
- Pembukaan Daun Blower
- Penurunan Bracket Bawah
- Persiapan Pengeluaran Rotor
- Pengeluaran Rotor
- Pemeriksaan Rotor
- Pemeriksaan Coil Stator, Pasak dan Inti
- Pencucian Semua Komponen
- Persiapan Pemasukan Rotor
- Pemasukan Rotor dan Perakitan Bracket Bawah
- Perakitan Gland Seal
- Perakitan Daun Blower
- Pemeriksaan Lead Box
- Pengujian Kebocoran Pendingin Gas
- Perakitan Bracket Atas
- Pemeriksaan dan Perakitan Eksiter
- Pelurusan LP Turbin dan Eksiter
- Pelurusan dan Swing Check : Generator dan Exciter
- Pengaliran Minyak Bantalan
- Pengaliran Minyak Perapat
- Pemeriksaan Terakhir
- Uji Kebocoran Total Generator
- Perakitan Bantalan Atas
- Penyelesaian Semua Perakitan
- Pengecekan dan Penyetelan Sistem Pengaturan Minyak Perapat
- Pengecekan dan Penyetelan Sistem Pengaturan Gas H2
- Pengecekan dan Penyetelan Sistem Cadangan (Back-up System)

Hal-hal yang perlu diperiksa bagian Rotor Generator, meliputi:

- Periksa kebersihan dan perubahan bentuk kumparan serta kerusakan dan


penggeseran dari blok isolasinya.

- Periksa kekendoran beban penyeimbang (balance weight).

- Cek ujung komponen dibawah cincin penahan.

- Periksa kelonggaran rakitan penghantar radial.

- Periksa komponen-komponen rotor, seperti cincin penahan, pasok blower, dan journal
poros (komponen tersebut disarankan diperiksa dengan ultra sonic test atau dye
penetrant test untuk mengetahui keretakkan material-material tersebut).

- Teliti kelonggaran dari tiap-tiap baut dan plat alas.

- Kerusakkan dan keausan dari journal rotor dan kopling, diteliti, pasak-pasak rotor dan
beban penyeimbangan diperiksa kelonggarannya.

- Perapat penekan dan cincin perapat harus diperiksa celahnya, kerusakan perubahan
bentuk. Cincin perapat harus diperiksa kelancaran geraknya.

- Tiap labyrinth harus diperiksa kerusakkannya dan keadaan celahnya.

- Periksa keausan bahan bantalan.

- Ukur tahanan isolasi kumparan.

Pemeriksaan Stator Generator, meliputi:


- Belitan stator diperiksa tentang kemungkinan terjadinya kontaminasi, kerusakan, retak,
pemanasan lebih dan keausan.

- Pasak stator diperiksa kemungkinan terjadinya pergeseran (kedudukan) dari ujung


pasak dan pengganjal dibawah pasak, serta kelonggaran dari pasak-pasak kumparan
stator.

- Penyangga ujung kumparan diperiksa, khususnya kelonggaran dari baut pengikatnya.

- Penjarak isolasi (insulation spacer) diperiksa kemungkinan merapatnya jarak isolasi,


kelonggaran dan keausan dari kain polyster, segmen penyangga kumparan, tali
pengikat dan panahan ujung kumparan.

- Cincin phasa, diperiksa kerusakan / perubahan bentuknya.

- Gulungan di dalam alur (slot) diteliti kelonggarannya dari terminal.

- Ujung penghantar utama (main lead), diperiksa kerusakan dari porselin bushing dan
permukaan sambungan serta kondisi bagian dalam kotak saluran dan netralnya.

- Pemeriksaan keadaan inti, yang meliputi kerapatan dan laminasi-laminasi, tanda-tanda


kerusakan mekanis, tanda-tanda pemanasan setempat dan keadaan susunan pengikat
inti.

- Periksa permukaan kumparan, pemukaan inti besi, benda-benda asing serta kebocoran
minyak dan air.

- Cek pendeteksi temperatur inti stator (RTD), bila perlu ditest.

- Periksa klem kawat pentanahan dan bagian-bagiannya.

Pemeliharan Eksiter.

Kegiatan-kegiatan dalam pemeriksaan aksiter tergantung pada jenis sistem eksitasi


yang digunakan untuk penguatan generator.

Jenis-jenis eksitasi generator:

- Eksitasi Tanpa Sikat (Brushless Excitation).


- Eksitasi dengan Generator DC
- Eksitasi Statik.

Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem “Eksitasi Tanpa Sikat”


(Brushless excitation), meliputi :

- Periksa dioda penyearah putar (rotating diode rectifier), dari kotoran atau bekas terjadi
pemanasan lebih dan kerusakan.

- Periksa zekering, diganti bila ada yang putus.

- Cek baut-baut terminal.

- Lakukan pengukuran tahanan isolasi.

- Periksa penghantar fleksibel dioda dari kerusakan dan kelonggaran.

- Bersihkan seluruh kumparan-kumparan dari kotoran.

Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem “Eksitasi dengan Generator


DC”, meliputi:

- Periksa keadaan komutator, apakah ada yang cacat atau permukaan tidak rata.

- Periksa keadaan sikat arang dan tekanannya.

- Cek baut-baut pengikat.

- Ukur tahanan isolasi kumparan rotor dan stator generator DC.

- Tes pendeteksi temperatur (RTD).

- Cek sikat arang dan slipring pada sambungan ke eksitasi.

Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada “Sistem Eksitasi Statik”, meliputi:

- Periksa sikat arang dan tekanannya.

- Periksa baut-baut terminal dari sikat arang.

- Periksa kekotoran pada dudukan sikat arang.

- Periksa slipring, apakah ada permukaan yang cacat dan cek kebersihhan
permukaannya.
- Periksa sistem penyearah (Rectifier).

- Ukur tahanan isolasi transformator dari rectifier.

- Periksa baut-baut terminal apakah ada bekas pemanasan lebih.

Maintenance Points for Major Components (THOSHIBA)

We recommend generator maintenance as per below.

Applied
Operation Item Part Interval
Cooling Type
All Types
Every 2 Inapplicable in case
Inspection of High Voltage Bushing Stator
years of without Copper
Bar
Every 2
Fastening Bolts of Packing Gland Stator All Types
years
2 years Maintenance and Inspection of
Generator Cooler, Including Cooler for Every 2
Stator Winding Cooling System,
Auxiliaries All Types
years
Cooler for IPB
All Types *
Every 2
Inspection of AC Exciter & Auxiliaries Auxiliaries Applicable only DC
years
Excitation System
Overall Inspection for Field Every 4
Endwinding
Rotor All Types
years
Every 4
Overall Inspection for Stator Winding Stator All Types
years
4~6 years Inspection of Bushing Current Every 4
Transformer
Auxiliaries All Types
years
All Types *
Every 4
Inspection of AC Exciter Auxiliaries Applicable only DC
years
Excitation System
Non-Destructive Examination of Rotor
& Auxiliaries
Every
Special Menu Rotor All Types
Generator Retaining Rings 4~6years
Replacement
8~10 years (Special Examination) Capacitance
Mapping Test for Water Cooled Stator
Every Water cooled stator
Winding First time: 10 years after Stator
starting operation After: Every 2 years 2years winding type only.
If check result is failure, we
recommend rewinding
Special Menu
Capacitance Measuring Robot
All Types *
(Special) Inspection of High Voltage Every 8 Inapplicable in case
Bushing
Stator
years of without Copper
Bar
All Types *
Every 8
(Special) Inspection of AC Exciter Auxiliaries Applicable only DC
years
Excitation System
(Special) Maintenance and Inspection Every
of Generator Cooler, Including Cooler
for Stator Winding Cooling System,
Auxiliaries 8~10 All Types
Cooler for IPB at Site years
(Special Overall) Maintenance and
Inspection of Generator Cooler,
15 years Including Cooler for Stator Winding Auxiliaries All Types
Cooling System, Cooler for IPB at
Work Shop
Fastening Bolts of Packing Gland Stator All Types
Every 15
(Special Examination) Non-Destructive years or
Examination of Rotor & Auxiliaries
100
Special Menu Rotor All Types
15 years or Replacement of Generator Retaining thousand
100 Rings operation
thousand hours
operation Diagnostic test of Stator Winding If Every 15
hours check result is failure, we recommend years or All Types * Vacuum
rewinding
100 drying is needed for
Special Menu Stator
Life Estimation & Maintenance of thousand Water Cooled Stator
Generator Stator Coil Insulation operation Winding
Generator Stator Coil Rewindings hours
Long time
We recommend rewinding
operation

2. PENGGUNAAN ALAT UJI & UKUR

2.1 Pengukuran Tahanan Isolasi

Pengukuran tahanan isolasi adalah mengukur besaran nilai tahanan besar yang
mampu memberikan perlindungan/isolasi antara bagian yang bertegangan dan tidak
bertegangan atau yang bertegangan dengan tegangan lainnya. Setidaknya suatu
instasi listrik harus mempunyai perlindungan yang cukup dari adanya hubungan pendek
dan hubung bumi.

Menurut peraturan instalasi listrik suatu nilai tahanan isolasi antara penghantar satu dan
penghantar yang lain maupun antara penghantar dan bumi, harus sekurang-kurangnya
1000 Ohm per satu Volt tegangan nominal ( 1 Volt = 1000 Ω) / ( 1 kilo Volt = 1 Mega
Ohm).

Alat ukur untuk mengukur tahanan isolasi biasa disebut “Megger”. Alat ukur Megger
prinsip kerjanya ada yang sistem engkol dan sistem elektronik. Besar tegangan alat
ukur tahanan isolasi sebesar 500 v atau 1000 v. Ada dua jenis Insulation Tester:
a. Insulation Tester Elektronik

b.
Insulation Tester Engkol

6.1a. Insulation Tester Elektronik 6.1b. Insulation Tester Engkol


Gambar 6.1. Insulation Tester Elektronik dan Engkol

Bagian-bagian Insulation Tester Elektronik dan fungsinya :

ctor Switch,sebagai pemilih fungsi pengukuran tegangan AC atau DC Mega Ohm.

d with Probe, kabel test yang pada probe-nya dilengkapi tombol untuk mengaktifkan alat.

bel test ke ground / earth.

u pada Skala, sebagai tombol untuk menghidupkan lampu pada papan skala.

ala Ukur, sebagai papan skala pembacaan pengukuran.


Bagian-bagian Insulation Tester
Engkol dan fungsinya adalah:
a. Skala Ukur, Papan pembaca skala pengukuran.
b. Skala Selector Switch, Skala ukur pemilih skala petunjuk / jangkauan.
c. Engkol, untuk mengaktifkan generator (sebagai pembangkit sumber tegangan) alat
ukur.
d. Range Selector Switch, Sakelar pemilih tegangan keluaran.
e. Leod Terminal, Terminal untuk kabel-kabel pengujian / pengukuran.

2.2 Pengukuran Tahanan/Resistance

Pengukuran Tahanan adalah mengukur besaran suatu nilai tahanan penghantar


dengan satuan Ohm. Tahanan yang diukur dalam pemeliharaan generator adalah
besaran nilai tahanan kumparan stator per phase maupun tahanan penghantar
kumparan Rotor. Karena nilai tahanan pada kumparan stator maupun rotor kecil, maka
alat ukur Ohmmeter-nya harus mempunyai akurasi dan ketelitian yang tinggi.

Ada beberapa jenis alat ukur Ohmmeter yang dapat digunakan, diantaranya :
- Multimeter digital
- Wheastone Bridge
- Kelvin Bridge
Disamping pengukuran nilai tahanan kumparan stator maupun rotor, untuk pengetesan
tahanan RTD (Resistance Temperatut Detector) sebagai alat bantu pengukuran
temperatur kumparan stator.

RTD merupakan tahanan non linier, apabila terdapat kenaikan temperatur maka nilai
tahanannya menjadi rendah. Dari perubahan nilai RTD dapat digunakan sebagai alat
bantu pengukuran suhu pada kumparan stator.

Disamping RTD sebagai alat bantu pendeteksi temperatur dapat pula dengan
menggunakan “Thermocouple”.

2.3 Hi-pot test.

Bahwa belitan stator maupun rotor pada generator perlu dilakukan uji “ dielectric
strength test “ yang tujuannya untuk melihat kemampuan isolasi apakah masih baik
atau tidak untuk melindungi adanya tegangan tinggi pada belitan/kumparan terhadap
ground.

Untuk melakukan test ini alat yang dipakai biasa disebut “hi-pot tester“ , hipotest ini
tegangan tinggi suplainya (source) ada AC dan DC, sebagai contoh berikut rangkaian
peralatan hi-pot test DC:

Standard tegangan test yang dilakukan, menurut standard IEC :

Vac = 2 Un + 1000 dan Vdc = 1,7 x Vac

Un = Tegangan nominal

NEMA MG1 Part 22  Large Machine Synchronous Generator

o Voltage rating from : 208 V to 13800 Volt, 60 Hz

o KVA Rating from : 1.25 to 75 000 KVA

o Speed from : 138 RPM to 3600 RPM


Jika

dikehendaki (dengan perjanjian khusus) besar tegangan uji untuk mesin yang di
overhaul

UT = 500 V test applied for UN < 100 V


UT = 1.5 U, with minimum 1000 V, for UN ≥ 100 V
UT = test voltage
UN = Voltage rated of machine

Hi-pot test dilakukan selama 60 second dan selama dilakukan test tidak boleh terjadi
flash-over atau break down.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan test ini adalah sbb:

a. Yakinkan bahwa sebelum dilakukan test, kondisi kumparan Stator atau Rotor
dalam kondisi bersih dan kering, bebas dari debu dan kotoran atau serbuk
logam.

b. Malakukan test ini harus ada persetujuan antara user dan manufacturer atau
user dan workshop.
c. Lokasi yang akan ditest harus bebas dari gangguan lalu lalang orang bila perlu
diberi tali pembatas.

d. Yakinkan peralatan test telah terhubung dengan ground.

e. Sebelum dilakukan test, terlebih dahulu cek tegangan output pada hi-pot tester.

f. Hi-pot test diaplikasikan antara winding dengan ground mesin, dan winding yang
tidak ditest harus digroundkan.

g. Hi-pot test biasanya dilakukan untuk belitan baru.

h. Test winding dilakukan antara phase-ground, dan circuit yang sedang tidak diuji
harus dishort dan tidak diground, misal: Surge capasitor, CT, Arrester, dll. yang
terhubung dengan terminal mesin harus dilepas dari connection.

i. Setelah melakukan test segera ujung kabel tester di discharge.

j. Selama dilakukan test jangan terjadi “flash over “.

k. Jika mesin akan ditest ulang setelah diinstalasi, test voltage hanya diizinkan
sebesar 75 % X original test.

2.4 Polarisasi Index


PI adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui quality winding akibat
pengaruh lingkungan, seperti penyerapan air, pengotoran debu, dll merupakan
perbandingan pengukuran Arus Bocor pada pengukuran dalam 10 menit terhadap 1
menit.
Nilai parameter PI menurut IEEE Transaction
43

Jika PI
kurang dari 2.0 menunjukkan bahwa isolasi winding terlalu banyak menyerap uap air
atau terdapat penumpukan kotoran konduktive.

PI s/d 1.5 dapat dikategorikan aman jika: RiS > (1000 + 1 MΩ)

Cara Pengukuran PI yang lain adalah dengan


cara perbandingan pengukuran Arus Bocor pada pengukuran dalam 1 menit terhadap
½ menit

Nilai parameter PI menurut IEEE Transaction 43

Jika PI kurang dari 1.25


menunjukkan bahwa isolasi winding
terlalu banyak menyerap uap air atau terdapat penumpukan kotoran konduktive.

Nilai minimum PI yang direkomendasikan:

Thermal Class Rating Minimum PI Value

Class A 1.5
Class B 2.0
Class F 2.0
Class H 2.0

2.5 Alat Bantu Pengukuran Listrik

Transformator yang digunakan untuk sebagai alat bantu pengukuran atau untuk
proteksi pada sisi tegangan tinggi atau tegangan menengah sisi terminal output
penghantar generator adalah menggunakan Transformator Arus (CT) dan
Transformator Tegangan (PT).

Transformator Arus

Transformator Arus (Current Transformer/CT) berfungsi untuk menurunkan arus pada


sisi tegangan tinggi/menengah maupun rendah, dari arus yang besar menjadi arus
yang kecil pada sisi sekunder. Dalam penggunaannya, trafo arus disesuaikan dengan
kemampuan arus yang dideteksi, pada umumnya arus sisi sekunder sebesar 5 amper.
Kemampuan trafo arus bermacam-macam, misalnya: 300/5 A, 200/5 A, 100/5 A.

Simbol Trafo Arus:


Sambungan
trafo arus:

Transformator arus tidak boleh menggunakan/dipasang zekering, karena pada


rangkaian trafo arus tidak boleh terbuka/lepas bila sisi primer bertegangan, sehingga
untuk melakukan pemeliharaan atau melepas rangkaian trafo dengan peralatan
pengaman atau meter sebelumnya harus dihubung singkat pada terminal sekunder.
Tipe-tipe trafo arus
(indoor):

Transformator Tegangan
Transformator Tegangan (Potential Transformer/PT) berfungsi unutk menurunkan
tegangan dari tegangan yang besar/tinggi pada sisi primer, menjadi tegangan yang
rendah pada sisi sekunder, sesuai dengan alat-alat ukur atau alat pengaman.

Besarnya kapasitas tegangan pada trafo tegangan tergantung besarnya tegangan yang
akan dideteksi, dan tegangan sekunder besarnya tergantung batasan tegangan pada
peralatan pengaman atau alat ukur.

Contoh kapasitas trafo tegangan, misalnya:

Simbol Trafo Tegangan:

Sambungan Trafo Tegangan:


Tipe-tipe Trafo Tegangan
(indoor):

2.6 Alat Bantu Pengukuran Mekanik

Dial gauge atau Dial Indicator

Dial gauge adalah peralatan ukur yang berfungsi untuk mengetahui kelurusan,
kesebarisan atau kekasaran suatu bidang datar / bulat.

Peralatan ini pada pemeliharaan generator digunakan pada saat overhoul generator,
untuk mengetahui kelurusan poros atau pada kopling sambungan antar poros. Adapun
kons-truksinya seperti pada gambar berikut:
Gambar 6.2. Dial gauge
Cara pembacaan dial gauge.

- Jika jarum besar berputar searah jarum jam berarti penunjukkannya adalah (+),
sedangkan kebalikannya adalah (-)

- Setiap satu kali putaran jarum besar berarti menunjukkan ukuran besar 1 mm, dan
jarum pada lingkaran kecil angka menunjuk 1 angka.

- Lingkaran luar/besar Dial Indikator dibagi menjadi 10 skala bagian (angka 1- s/d – 10),
yang berarti setiap skala nilainya = 1/10 mm atau 0,1 mm.

- Setiap 1 skala (0,1 mm) dibagi menjadi 10 strip, maka nilai setiap strip = 0,1/10 mm =
0,01 mm atau = 1/100 mm.

- Misalnya jarum besar bergerak dari 0 ke skala angka 3 + 5 strip, maka besar
pengukuran adalah = 0,3 mm + 0,05 mm = 0,35

- Jumlah putaran jarum besar dapat diketahui dari penunjukkan jarum kecil. Misalnya
jarum besar berputar 4x, maka jarum kecil akan menunjuk angka 4.

Perlengkapan pendukung dalam pemasangan “dial gauge”


seperti gambar berikut:

Dengan bantuan tuas pengikat gunanya untuk menem-


patkan Dial Indikator pada tempat yang dikehendaki.

Magnetic Base terbuat dari balok magnet yang bisa


diaktifkan magnetnya, yaitu posisi on berarti magnet berfungsi dan off berarti magnet
tidak berfungsi.
Pengukur Celah (Feeler Gauge)

Gunanya untuk mengukur gas atau celah antara permukaan


kopling.

Satu set Feeler Gauge ini terdiri dari bilah-bilah besi plat tipis
yang mempunyai ketebalan mulai 0,05 mm sampai dengan 0,8
mm atau dalam satuan inchi (0,002“ s/d 0,003”).

Cara mengukur celah dengan alat ini, yaitu celah tersebut diisi
dengan bilah-bilah Feeler Gauge sampai penuh, selanjutnya
bilah-bilah tersebut dijumlahkan.

Tapered Gauge

Tapered gauge ini berfungsi hampir sama dengan Feeler Gauge yaitu untuk mengukur
celah/gap antara permukaan dua kopling, dengan cara menusukkan Tapered Gauge
tersebut kedalam celah.

Tapered Gauge terbuat dari bilah runcing dengan panjang 100 mm dan lebar sisi
pangkal = 10 mm. Dengan demikian ketirusan sisi miring adalah: 10/100mm = 0,1 mm.

Artinya setiap 1 mm (strip) panjang gauge mempunyai nilai setara dengan 0,1 mm gap.

Contoh : Jika pengukuran gap dengan Tapered Gauge terbaca pada angka 3 lebih 2 strip ,
berarti jarak celah /gap = 3 mm + 2/10 mm = 3,2 mm

Mikrometer

Ketelitian Ukur
Mikrometer dipergunakan untuk mengukur jarak dengan sangat teliti. Ketelitian
mencapai ‘’ 1/1000, bahkan yang mencapai 1/10.000”.

Beberapa mikrometer mempunyai skala metris dan ketelitian ukur mencapai 0,01 mm.
Ukuran (Inggris): 0 - 1”, 1”- 2”, 2”- 3”, dst.
Ukuran (metrik): 0-25mm, 25-50mm, 50-
75mm, dan seterusnya.

Bagian-bagian Mikrometer seperti terlihat


pada gambar disamping.

Jenis-jenis mikrometer:

- mikrometer luar

- mikrometer kedalaman

- mikrometer bentang

- mikrometer

Jangka Sorong

Jangka sorong dipergunakan untuk mengukur


bidang luar, bidang lubang dan kedalaman.
Ketelitian ukur dapat mencapai 1/100’’ atau
1/150’’ mm, ada skala pembagian inchi, metrik
atau digabungkan.

Pada skala inchi (milimeter) sorong dibuat 25


(50) pembagian yang ditempati oleh 24 (49)
pembagian pada skala utama.
Waterpass

Berfungsi untuk mengetahui kelurusan bidang, baik bidang datar maupun tegak. Alat ini
merupakan tabung transparant yang diisi air dan sedikit ada rongga, untuk melihat
kelurusan bidang tersebut cukup melihat rongga yang terletak pada posisi tengah.

You might also like