You are on page 1of 4

STANDAR 3.

MAHASISWA DAN LULUSAN

3.1 Mahasiswa

3.1.1 Sistem Rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa Baru dan Efektivitasnya
Jelaskan sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa baru yang diterapkan pada
Fakultas ini, serta efektifitasnya.

Sistem Rekrutmen
Fakultas Pertanian Unikal mempunyai sistem rekrutmen mahasiswa berdasarkan Standar
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas Pekalongan. Di dalam dokumen SPMI telah
memuat 1) kebijakan penerimaan mahasiswa baru, 2) kriteria penerimaan mahasiswa baru, 3)
prosedur penerimaan mahasiswa baru,
1. Kebijakan penerimaan mahasiswa baru
Kebijakan penerimaan mahasiswa baru dalam hal pengelolaan berada ditangan Rektor
dengan melibatkan pimpinan Fakultas Pertanian Unikal. Pengelolaannya meliputi a)
pembentukan kepanitiaan, b) penentuan kuota mahasiswa baru, c) pendanaan, d)
pelaksanaan, dan e) evaluasi. Dengan demikian, peran fakultas yang paling vital dalam
system rekrutmen adalah penentuan kuota, dan kriteria mahasiswa. Kedua komponen ini
mempengaruhi pembelajaran dan luaran hasil belajar.
2. Kriteria penerimaan mahasiswa baru
Fakultas Pertanian Unikal membuat kriteria mahasiswa baru yang diputuskan melalui SK.
Dekan No. 003 tahun 2014 tentang kriteria mahasiswa baru Fakultas Pertanian. Kriteria
ini kemudian dikombinasikan dengan rektorat untuk penentuan model dan jenis tes.
3. Prosedur penerimaan mahasiswa baru
Prosedur penerimaan mahasiswa baru telah melalui SPMI Unikal dengan ruang lingkup,
1) proses pendaftaran calon mahasiswa, 2) pelaksanaan ujian calon mahasiswa, 3)
registrasi mahasiswa yang diterima. Prosedur yang dibakukan dalam SPMI adalah
a. Calon mahasiswa baru mendaftarkan diri kepada panitia penerimaan mahasiswa baru,
b. Calon mahasiswa baru melaksanakan ujian seleksi
c. Calon mahasiswa yang lulus seleksi melakukan registrasi dan pengisian KRS
d. Calon mahasiswa yang telah registrasi melakukan pembayaran di Bank yang ditunjuk
Universitas Pekalongan
e. Calon mahasiswa menyerahkan bukti registrasi dan pembayaran ke panitia PMB untuk
memperoleh Nomor Pokok Mahasiswa (NPM)
f. Calon mahasiswa mengisi formulir dan melakikan pengambilan foto untuk pembuatan
kartu mahasiswa.
Prosedur tetap tersebut menjadi kesepakatan universitas dan menjadi acuan panitia
penerimaan mahasiswa baru dalam melaksanakan tugasnya.
Seleksi Calon Mahasiswa
Seleksi calon mahasiswa dilaksanakan dalam bentuk ujian tertulis dengan materi Tes Potensi
Akademik (TPA). Calon mahasiswa dinyatakan lulus murni dengan nilai minimal 60 (Enam
puluh), sedangkan yang memperoleh nilai antara 50 – 59 masuk kategori cadangan, adapun
kualifikasi nilai sebagai berikut :
Kualifikasi A = 80 – 100
Kualifikasi B = 70 – 79
Kualifikasi C = 60 – 69
Kualifikasi D = 50 – 59
Dari aspek efektivitas, dengan melihat perbandingan antara daya tampung dengan
peminat/pendaftar dan jumlah mahasiswa yang diterima pada tahun pertama sampai tahun
ketiga relatif meningkat. Pada tahun ketiga tidak semua pendaftar diterima. Penetapan
mahasiswa yang diterima berpedoman dan mengacu pada standar penilaian yang telah
ditetapkan dan tidak berorientasi pada daya tampung.

3.1.2 Tuliskan data mahasiswa reguler dan mahasiswa transfer untuk masing-masing
program studi S1 pada TS (tahun akademik yang terakhir) di Fakultas sesuai dengan
mengikuti format tabel berikut:
3.1.3
Jumlah
Total Mahasiswa
No. Hal
PS-1 Agroteknologi pada Fakultas
(1) (2) (3) (4) (8)
1. Mhs. Baru 62 62
Program
1 2. Mhs. Baru transfer 0 0
reguler
Total Mhs. Reguler 277 277
1. Mhs. Baru 0 0
Program Non- 2. Mhs. Baru transfer 0 0
2
reguler Total Mahasiswa
0 0
Non-Reguler
3.1.4 Uraikan alasan/pertimbangan Fakultas dalam menerima mahasiswa transfer.
Jelaskan pula alasan mahasiswa melakukan transfer.

Kebijakan Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan dalam penerimaan mahasiswa baru


diprioritaskan pada mahasiswa regular. Namun tidak menutup kemungkinan untuk
menerima mahasiswa transfer, akan tetapi dengan kuota terbatas dan persyaratan yang
cukup ketat. Apabila ada calon mahasiswa baru transfer, kuota yang tersedia untuk setiap
angkatan adalah 5 % dari jumlah kuota penerimaan mahasiswa baru. Selain itu calon
mahasiswa transfer harus berasal dari program studi dengnan nilai akreditasi minimal B dan
lulus tes seleksi mahasiswa baru.

3.2 Lulusan
3.2.1 Tuliskan rata-rata masa studi dan rata-rata IPK lulusan selama tiga tahun terakhir
dari mahasiswa reguler bukan transfer untuk tiap program studi S1 yang dikelola
oleh Fakultas dengan mengikuti format tabel berikut:

Rata-rata masa studi Rata-rata IPK


No Program Studi
(tahun) lulusan
(1) (2) (3) (4)
1 Agroteknologi 4,6 3,12

Rata-rata di Fakultas 4,6 3,12

3.2.2 Uraikan pandangan Fakultas tentang rata-rata masa studi dan rata-rata IPK lulusan,
yang mencakup aspek: kewajaran, upaya pengembangan, dan upaya peningkatan
mutu. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.

Rata-rata masa studi mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan cukup wajar
yaitu antara 4 hingga 5 tahun dengan IPK 3,12. Hal ini menunjukkan rata-rata masa studi di
Fakultas Pertanian masih dalam batas kewajaran, namun bukan berarti fakultas berpuas diri
dengan kondisi ini. Rata-rata studi mahasiswa Fakultas Pertanian Unikal yang masih
berkisar pada 4,6 tahun disebabkan oleh jumlah beban SKS yang cukup besar dan
kedisiplinan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir yang masih kurang.

Untuk itu Fakultas Pertanian berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu
yang dilakukan oleh fakultas dengan cara:

1. Optimalisasi peran Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dalam membimbing


mahasiswa, selain itu DPA juga berperan sebagai konselor bagi mahasiswa
bimbingannya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan akademik yang dialami
oleh mahasiswa bimbingannya.
2. Beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan penyusunan tugas akhir/skripsi ditawarkan
mulai semester IV, seperti : Rancangan Percobaan (Rancob) dan Metodologi Penelitian.
3. Pada mata kuliah Metode Penelitian, mahasiswa diwajibkan untuk menyusun proposal
skripsi agar kegiatan penelitian dapat dilakukan lebih awal. Karena pelaksanaan
penelitian di Fakultas Pertanian banyak dipengaruhi oleh faktor musim, sehingga
dengan proposal yang disusun lebih awal, maka pemilihan lokasi dan faktor musim
dapat diminimalkan.
4. Workshop kurikulum; upaya ini ditujukan untuk peningkatan kualitas belajar dan luaran
lulusan untuk menghadapi dunia kerja.
5. Pembaharuan konten mata kuliah yang berkaitan dengan kompetensi guru dan
penyesuaian dengan kondisi kekinian.
6. Pembaharuan konten mata kuliah metodologi penelitian berkaitan dengan kondisi
kekinian untuk meningkatkan kualitas tugas akhir mahasiswa sehingga mempercepat
masa penyelesaiannya.

You might also like