You are on page 1of 8

No.

01 SRI PUSPO

ABSTRAK

Puspoyanti, Sri. 2017.Penerapan Model Pembelajaran PAIKEM Untuk Meningkatkan


Keterampilan Menulis Cerita Siswa Kelas III Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di SDN
2 Moyoketen Tulungagung. Sekolah Dasar Negeri 2 Moyoketen Tulungagung.
sripuspo@gmail.com

Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan Penerapan


modelpembelajaran PAIKEM untuk meningkatkan ketrampilan menulis cerita siswa
kelas III yang dilaksanakan di SDN 2 Moyoketen Tulungagung. Dalam hal ini untuk
memperoleh gambaran yang sesuai dengan rumusan masalah diperlukan jenis penelitian
yang tepat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Alternatif
untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran yang dialami siswa kelas III
SDN 2 Moyoketen Tulungagung antara lain: (1) proses pembelajaran menggunakan
media yang menarik; (2) menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi; (3)
menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa; (4)
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan
dan termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebagai upaya dalam memecahkan
permasalahan keterampilan menulis cerita siswa kelas III SDN 2 Moyoketen
Tulungagung, maka dilakukan perbaikan dalam pembelajaran keterampilan menulis.
Penerapan model PAIKEM dengan media rekaman berita radio pada pembelajaran
bahasa Indonesia di kelas III semester 1 SDN 2 Moyoketen Tulungagung dirasa cukup
berhasil untuk menumbuhkan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Minat dan motivasi belajar siswa yang nampak saat proses pembelajaran berlangsung
ditunjukkan dengan keaktifan siswa saat menjawab pertanyaan guru. Selain itu siswa
terlihat antusias memperhatikan penjelasan guru, menjawab pertanyaan yang diberikan
guru, dan mengungkapkan gagasan. Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung
siswa tidak hanya aktif secara fisik, melainkan juga aktif secara mental. Siswa tampak
belajar dengan rasa senang karena saat proses pembelajaran berlangsung juga diselingi
dengan permainan tebak isi berita. Hasil belajar siswa keas III SDN 2 Moyoketen
Tulungagung siklus I dan siklus II. Dari hasil belajar siswa diketahui bahwa rata-rata
nilai siswa pratindakan 61 dengan ketuntasan klasikal 47% siklus I rata-rata nilai siswa
66 dengan ketuntasan klasikal 59%.Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata 76 dengan
ketuntasan klasikal 82%.

Kata Kunci: Model Pembelajaran PAIKEM, Keterampilan Menulis, Cerita, Mata


Pelajaran Bahasa Indonesia
NO. 02 ALIK MUSTAFIDAL

ABSTRAK

Laili, Alik Mustafidal. 2017.“ Pengembangan Multimedia Animasi Interaktif Berbasis


Problem Based Learning (PBL) Dengan Pendekatan Scientific Approach Untuk
Matakuliah Pendidikan Matematika SD 2”. STKIP PGRI Tulungagung.

Teknologi informasi dan komputer telah berkembang dengan pesat dan telah
merambah di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Media pembelajaran
konvensional mulai tergantikan oleh media modern yang memanfaatkan perkembangan
teknologi masa kini. Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan
menggabungkan link dan tool yang memungkinkan user melakukan navigasi,
berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Animasi adalah salah satu bentuk dari
multimedia. Animasi interaktif adalah animasi yang dilengkapi pengontrol sehingga
pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Problem
Based Learning (PBL) adalah salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan
pendekatan saintifik. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti ingin mengembangkan
suatu multimedia animasi interaktif yang berbasis PBL.
Metode yang digunakan pada pengembangan multimedia animasi interaktif
berbasis PBL ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and
development). Model yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah model
pengembangan produk multimedia dari Luther dengan tahapan konsep (concept),
desain (design), pengumpulan bahan (material collecting), pembuatan (assembly), tes
(testing) dan distribusi (distribution). Animasi yang dihasilkan memiliki 6 tampilan,
yaitu 1) Home, 2) Apersepsi, 3) Masalah, 4) Diskusi dan Presentasi, 5) Pembahasan, dan
6) Petunjuk.
Kata kunci: Model PBL, Pengembangan Bahan Ajar, Mata Kuliah Pendidikan
Matematika SD 2
NO. 03 ASRI RATRI

Abstrak
Ratri, Kusuma Asri. Bentuk Kesenian Tiban di Desa Wajak Lor
Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. STKIP PGRI Tulungagung.

Setiap daerah tentunya memiliki kesenian tradisi yang berkembang di daerahnya. Salah
satu keberagam tradisi yang berkembang di masyarakat merupakan suatu upacara adat.
Di Kabupaten Tulungagung, tepatnya di desa Wajak Lor Kecamatan Boyolangu
terdapat kesenian yang juga merupakan upacara adat, yaitu kesenian Tiban. Menurut
kepercayaan masyarakat setempat, atraksi Tiban melibatkan kekuatan magis (di luar
nalar), ketika para penari Tiban dicambuk oleh lawan tidak merasakan sakit, walaupun
tubuh mereka berdarah. Di sinilah dianggap peristiwa sakral, melalui goresan-goresan
atau luka-luka di tubuh mereka yang berdarah itu merupakan bukti untuk menebus
hujan yang sangat dirindukan seluruh masyarakat Wajak Lor. Dalam perkembangannya,
kesenian Tiban mengalami pergeseran fungsi dari ritual ke pertunjukan, namun
pergeseran fungsi kesenian ini tidak mengalami perubahan bentuk. Pertunjukan digelar
sama seperti saat berfungsi sebagai ritual. Namun demikian masyarakat Desa Wajak Lor
dan sekitarnya tetap antusias dan tertarik menyaksikan kesenian Tiban. Kesenian Tiban
biasa digelar dalam acara hajatan, pertunjukan murni Tiban, dan festival upacara adat.
Sampai saat ini kesenian Tiban tetap menjadi pertunjukan yang diminati masyarakat dan
terjaga keaslian bentuknya.
Kata kunci: kesenian, tiban
NO. 04 ERIES NORMA

Eries Norma Yusmita

Yusmita, Eries Norma. 2017.“Manajemen Pembelajaran Pendidikan Karakter di SD


Kreatif Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek”. STKIP PGRI
Tulungagung

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan pendidikan


karakter di jenjang sekolah dasar untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada
peserta didik untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi, anggota masyarakat,
warga negara, dan umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti
pendidikan di jenjang berikutnya.pelaksanaan penelitian ini berada di SD Kreatif
karena SD ini merupakan SD yang baru berdiri tetapi sudah menjadi favorit di
Kecamatan Karangan yang melaksanakan pendidikan karakter.
Seringkali gagalnya pendidikan pada jenjang ini terutama dalam pembinaan
karakter diyakini akan berdampak sistemik terhadap pendidikan berikutnya.
Berdasarkan pengalaman yang terjadi saat ini, banyak ditemui masalah moral yang
terdapat dalam diri peserta didik sekolah dasar. Hal ini ditandai dengan perilaku peserta
didik yang suka terlambat masuk sekolah maupun masuk ke kelas setelah jam istirahat,
menyontek, bersikap kasar kepada teman, berkelahi, mengolok-olok teman, corat-coret
bangku sekolah, tidak menjaga kebersihan KM/WC sekolah, merusak fasilitas sekolah
seperti taman dan perpustakaan, membeda-bedakan teman, tidak mengenakan seragam
sekolah sesuai dengan ketentuan, membuang sampah di sembarang tempat, tidak sopan
kepada guru. Oleh karena itu peneliti akan menjabarkan bagaimana sekolah subjek
penelitian bisa dijadikan contoh pelaksaan pendidikan karakter yang baik. Target dan
luaran pada penelitian ini yaitu (1) Gambaran/deskripsi fakta tentang pendidikan
karakter yang diselenggarakan di SD Kreatif, dan (2)gambaran/deskripsi fakta tentang
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta hambatan yang dialami oleh pihak SD Kreatif
dalam mengembangkan karakter baik peserta didik.
Pendidikan karakter yang direncanakan dan diterapkan oleh SD Kreatif ada 3,
yairu pendidikan karakter kedisiplinan, kejujuran, dan religius. Peserta didik dilatih
untuk berperilaku disiplin waktu, kerapian, kejujuran, dan disiplin dalam
beribadah.Kejujuran pada peserta didik juga ditanamkan sejak dini melalui program
kantin kejujuran dan pembagian piket untuk mengambilkan snack/makanan kepadan
teman-temannya.Tidak hanya itu, peserta didik tidak melupakan nilai-nilai religi yang
harus dibangun pada dirinya. dalam dirinya.Pendidik juga memberi contoh perilaku
yang sesuai dengan pendidikan karakter yang telah direncanakan dan diterapkan pada
SD Kreatif.

Kata kunci: Manajemen, Pembelajaran, Pendidikan, Karakter


NO. 05 FRITA DEVI

Asriyanti, Frita Devi. Pengembangan Bahan Ajar Modul


Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Di Kelas IV SDN Kendalbulur II Tulungagung. Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar STKIP PGRI Tulungagung.
e-mail : reyhe.butterfly@gmail.com

Abstrak
Modul merupakan salah satu jenis bahan ajar cetak yang dapat digunakan untuk
siswa sebagai bahan belajar mandiri. Modul terdapat dua bagian penting yakni: (a)
modul untuk siswa, berisi kegiatan belajar yang dilakukan siswa; (b) modul untuk guru,
berisi petunjuk guru, tes akhir modul, dan kunci jawaban tes akhir modul.
Bahasa dalam modul harus memenuhi kriteria sebagai berikut: (a) gunakan
bahasa percakapan, bersahabat, komunikatif; (b) buat bahasa lisan dalam bentuk tulisan;
(c) gunakan sapaan akrab yang menyentuh secara pribadi; (d) pilih kalimat sederhana,
pendek, tidak beranak cucu; (e) hindari istilah yang sangat asing dan terlalu teknis; (f)
hindari kalimat pasif dan negatif ganda; (g) gunakan pertanyaan retorik; (h) sesekali
bisa digunakan kalimat santai, humor, ngetrend; (i) gunakan bantuan ilustrasi untuk
informasi yang abstrak; (j) berikan ungkapan pujian, dan memotivasi; (k) ciptakan
kesan modul sebagai bahan belajar yang hidup.
Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari pembelajaran fonologi, ejaan dan
morfologi bahasa Indonesia Sekolah Dasar dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi SD
mata pelajaran bahasa Indonesia, bukan merupakan aspek tersendiri, tetapi merupakan
bagian penunjang dari aspek-aspek bahasa Indonesia yang ada (mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis) serata aspek kebahasaan dan apresiasi bahasa dan
sastra. Hal ini sejalan dengan rambu-rambu mata pelajaran bahasa Indonesia bahwa,
pembelajaran bahasa SD yaitu belajar berkomunikasi baik lisan atau tulisan..

Kata Kunci: Modul, Bahasa dalam Modul, Pembelajaran bahasa Indonesia


NO. 06 NOURMA OKTAVIA

Oktaviarini, Nourma.Pengembangan Media Pembelajaran POP-UP Book Tema


Lingkungan dan Alam Sekitar untuk Siswa Kelas IV SD di Kabupaten Blitar. STKIP
PGRI Tulungagung
nourmaoktavia@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan media


Pop-Up Book dan mengetahui tingkat validitas media Pop-Up Book yang
ikembangkan. Penelitian dilakukan di SD Talun 05 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
dengan subjek penelitian siswa kelas IV sejumlah 29 siswa dengan rincian 3 siswa pada
uji coba perorangan, 6 siswa pada uji coba terbatas dan 20 siswa pada uji pelaksanaan
secara luas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (R&D).
Prosedur pengembangan yang digunakan penulis mengacu pada model penelitian dan
pengembangan Borg dan Gall. Model ini terdiri dari 3 tahap. Tahap tersebut yakni (1)
studi pendahuluan yakni melakukan observasi; (2) studi pengembangan media meliputi
perencanaan media, pembuatan prototipe, validasi oleh dosen ahli dan uji pelaksanaan
kepada siswa; dan (3) studi evaluasi yakni diseminasi. Dikarenakan adanya keterbatasan
peneliti, pengembangan produk hanya sampai pada tahap validasi dosen ahli dan uji
pelaksanaan kepada siswa.Instrumen yang digunakan berupa lembar angket untuk
validasi media oleh dosen ahli dan lembar angket untuk respon siswa. Berdasarkan
analisis data dapat disimpulkan bahwa kualitas media Pop-Up Book yang
dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik (SB) dengan rata-rata 4,62 dari ahli
materi dan rata-rata 4,67 dari ahli media. Respon siswa terhadap media Pop-Up Book
pada uji pelaksanaan lapangan mendapat rata-rata 4,31 dengan kategori sangat baik
(SB).

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Pop-Up Book, Kelas IV SD


NO. 07

Miftakhul ‘Ulum, Wisda. Pengembangan Metode Dan Media Jarimatika


Satuan Berat Ton, Kwintal, Kilo, Ons, Serta Gram (Penelitian Pada Kelas
IV SDN Pakis, KEC. DURENAN, TRENGGALEK). Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, STKIP PGRI Tulungagung.
email: wisda@stkippgritulungagung.ac.id

Abstrak

Penelitian pengembangan merupakan salah satu bentuk pemecahan


masalah pendidikan dan upaya peningkatan mutu pendidikan. Penelitian
pengembangan ini merupakan tindak lanjut dari penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh pengembang. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk
metode dan media jarimatika “TonTalKOG”.Tujuan pengembanganini adalah (1)
mengembangkan metode jarimatika “TonTalKOG”; (2) mengembangkan media
jarimatika “TonTalKOG”.
Pengembangan metode dan media jarimatika “TonTalKOG”ini
menggunakan model pengembangan pengembangan bahan ajar hasil adaptasi dari
Pannen dan Purwanto (2001:10). Tahapan model pengembangan ini adalah analisis
pendahuluan, analisis kurikulum, , penulisan dan penyusunan metode dan media
jarimatika “TonTalKOG”, uji coba produk, revisi, kemudian produk akhir (metode
dan media jarimatika “TonTalKOG”). Subjek uji dalam penelitian ini adalah ahli
mata pelajaran dan pembelajaran Matematika, guru dan siswa kelas IV SDN Pakis.
Tingkat pencapaian uji validasi ahli mata pelajaran dan pembelajaran
Matematika pertama sebesar 80%. Tingkat pencapaian uji validasi ahli mata
pelajaran dan pembelajaran Matematika kedua sebesar 87,5 %. Tingkat pencapaian
uji praktisi guru SDN Pakis untuk kelayakan metode dan media jarimatika
“TonTalKOG”sebesar 90%. Tingkat pencapaian angket ketertarikan siswa kelas VI
SDN Pakis sebesar 88,6%.Tingkat pencapaian angket keterbacaan siswa sebesar
92%. Tingkat pencapaiaan hasil belajar siswa lebihdari sama dengan KKM 70 pada
postes mencapai 86,6 % siswa.
Berdasarkan hasil uji validitas dan lapangan di atas menunjukkan bahwa
metode dan media jarimatika “TonTalKOG” memiliki kriteria sangat valid. Artinya
produk baru siap dimanfaatkan di lapangan sebenarnya untuk pembelajaran.Dilihat
dari tujuan uji praktis,minat siswa dan kemenarikan, tingkat keterbacaan dan prestasi
belajar siswa, metode dan media jarimatika “TonTalKOG” efektif untuk digunakan
dalam pembelajaran siswa kelas IV SDN Pakis.

Kata Kunci: metode jarimatika TonTalKOG, media jarimatika, satuan berat


NO 08 EKA YULIANA

ARTIKEL
Sari, Yuliana Eka. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inklusif Tingkat Sekolah Dasar
Bagi Slow Learner Children. Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP PGRI Tulungagung.
ekayuliana@stkippgritulungagung.ac.id

Sekolah inklusif semakin banyak. namun belum ada perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan sekolah inklusif tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan
perangkat pembelajaran berupa RPP dan buku ajak inklusif tingkat sekolah dasar. Penelitian
dengan metode kualitatif ini, untuk mencapai tujuan menggunakan pendekatan pengembangan
desain Borg dan Gall (2003) Penelitian ini dilakukan secara tiga tahap yaitu, pertama
mendeteksi IQ dan karakteristik anak inklusif, kedua mengembangkan perangkat
pembelajaran berupa RPP dan buku ajar inklusif bagi slow learner children kelas pemula, dan
ketiga perangkat pembelajaran inklusif bagi slow learner children, untuk kelas tinggi. Hasil
penelitian berupa RPP dan buku ajar inklusif anak slow learner children tingkat SD kelas
pemula. Produk penelitian buku, artikel, media elektrik. Kesimpulan, perangkat pembelajaran
berupa RPP dan buku ajar inklusif lekas disusun disosialisasikan, karena sekolah sangat
membutuhkan. Disusun contoh produk perangkat pembelajaran pendidikan inklusif bagi slow
learner children di SD. Berdasarkan temuan di lapangan, dari 11 karakter tersebut
dikelompokkan menjadi tiga kelompok/katagori, yaitu (1) anak inklusif bagi slow learner
children untuk kelas pemula yang tingkat kecerdasannya tidak terlalu rendah, minimal IQ 70-
90, mampu diajak komunikasi walaupun agak lambat, mampu berkonsentrasi walaupun agak
sulit. Anak tersebut jika didampingi guru pendamping mampu menerima pelajaran.
Berdasarkan pengalaman peneliti 6 tahun menjadi tim pengembang ABK, sekolah
laboratorium autis, bisa dimasukkan ke SD inklusif. Hasilnya ternyata anak tersebut sudah bisa
dilepas dan menjadi anak yang memadahi anak SD umumnya. (2) Hasil pengembangan
perangkat pembelajaran anak inklusif kelas pemula bagi slow learner children (3) Anak
inklusif kelas tinggi bagi slow learner children
Kata kunci: perangkat pembelajaran, RPP, buku ajar, Inklusif, slow learner children

You might also like