Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Wajah atau muka adalah bagian depan dari kepala, pada manusia meliputi
wilayah dari dahi hingga dagu, termasuk rambut, dahi, alis, mata, hidung, pipi,
mulut, bibir, gigi, kulit, dan dagu. Wajah terutama digunakan untuk ekspresi
Masker wajah adalah salah satu produk kecantikan yang digunakan untuk
pada wajah merupakan salah satu masalah yang cukup besar bagi kecantikan
Masker gel adalah masker semi padat yang terbuat dari bahan partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar. Gel adalah suatu sistem
semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau
sebagai sayuran dan obat-obatan. Seledri juga sebagai bahan obat yang telah
disebut-sebut oleh Dioskurides serta Theoprastus dari masa Yunani Klasik dan
Romawi sebagai "penyejuk perut Seledri (Apium graveolens L.) adalah terna
kecil, kurang dari 1m tingginya. Daun tersusun gemuk dengan tangkai pendek.
1
2
1. Sumber yang kaya antioksidan flavonoid seperti zea xanthin, lutein, dan
wajah lebih baik bila diformulsikan dalam bentuk sediaan kosmtika topical
dibandingkan oral. kosmetika wajah tersedia dalam brbagai bentuk sediaan salah
satunya dalam bentuk masker. bentuk sediaan masker yang banyak terdapat di
pasaran betuk pasta atau serbuk. sedangkan sediaan masker gel masih jarang
yang baik harus dirumuskan permasalahan secara baik pula. Berdasarkan uraian
yang telah dikemukakan di atas yaitu formulasi sediaan masker gel dari seledri
Apakah ekstrak etanol herba seledri (Apium graviolens L.) dapat diformulasikan
Adapun yang menjadi manfaat dalam penulisan KTI ini adalah sebagai
berikut :
1. Secara teoritis penulis KTI ini diharapkan sebagai bahan informasi bagi
2. Secara praktis penulisan KTI ini diharapkan sebagai penelitian yang dapat
1.5. Hipotesis
Organoleptis
PH
Daya sebar
Iritasi
TINJAUAN PUSTAKA
di dunia. Asal- usul tanaman ini diduga telah dikenal 1000 tahun yang lalu, yaitu
sejenis tumbuhan liar asli didataran Asia. Sulit sekali menemukan informasi atau
Senyawa kimia yang dimiliki seledri: Seluruh bagian dari tanaman seledri
(apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagine, zat pahit, vitamin (A,B dan c). Setiap
100 gr herba seledri mengandung air sebanyak 93 ml, protein 0,9 gr, lemak 0,1 gr,
karbohidrat 4 gr, serat 0,9 gr, kalsium 50 mg, besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium
150 mg, kalium 400 mg, magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg,
riboflavin 0,05 mg, tiamin 0,03 mg dan nikotinamid 0,4 mg. Akar mengandung
asparagin, manit, zat pati, lendir, minyak asiri, pentosan, glutamin dan tirosin.
pemacu enzim pencernaan atau sebagai penambah nafsu makan, peluruh air seni,
dan penurun tekanan darah. Di samping itu digunakan pula untuk memperlancar
keluarya air seni, mengurangi rasa sakit pada rematik dan gout, juga digenakan
5
6
sebagai anti kejang. Selebihnya daun dan batang seledri digunakan sebagai sayur
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Indonesia : Sledri; Seladri; Sadri; Sederi; Seleri; Seldri; Daun sop Daerah
daerah pegunungan.
7
pucat.
panjangnya.
Tirai bunga : Tidak bertangkai atau dengan tangkai bunga tidak lebih
dari 2 cm panjangnya.
sangat aromatik.
Akar : Tebal.
asam-asam dalam minyak atsiri pada biji antara lain : asam-asam resin, asam-
asam lemak terutama palmitat, oleat, linoleat, dan petroselinat. Senyawa kumarin
lain ditemukan dalam biji, yaitu bergapten, seselin, isomperatorin, osthenol, dan
Isopimpinelin. (2)
pencernaan atau sebagai penambah nafsu makan, peluruh air seni, dan penurun
tekanan darah. Di samping itu digunakan pula untuk memperlancar keluarya air
seni, mengurangi rasa sakit pada rematik dan gout, juga digunakan sebagai anti
kejang. Selebihnya daun dan batang seledri digunakan sebagai sayur dan lalap
yang terdapat pada senyawa vitamin A, B, dan C,flavonoid dan beta carotein.
2.4. Kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. luas kulit orang dewasa sekitar 1,5m dengan berat
kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis,
dan sensitive, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, ras, dan lokasi tubuh
Rata-rata kulit manusia skitar 1-2 mm. kulit manusia paling tebal terletak
di telapak tangan dan kaki, yaitu 6mm. kulit yang berada di daerah wajah, kulit
yng lembut berada di daeah leher dan badan, kulit yang berambut dan kasar
terdapat pada kepala. letak kulit yang berada di permukaan tubuh manusia
menyebabkan organ ini dapat menjadi cermin dari seseorng trhadap kesehatan dan
kehidupannya Kulit juga sangat bervariasi tergantung dari iklim tempat tinggal
Kulit terdiri atas tiga bagian besar dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu
lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit jangat (dermis) dan lapisan hypodermis
(subkutan)
10
Lapisan ini terletak pada bagian paling luar atau paling atas, tipis ( sekitar
0,001 inci ) dan sebagian terdiri dari sel-sel mati. lapisan epidermis terdiri dari
empat lapisan sel, yaitu dari luar ke dalam disebut lapisan tanduk (stratum
Lapisan Dermis (Kulit Jangat) adalah lapisan kulit yang terdiri atas
pembuluh darah, kelenjar minyak, kantung rambut, ujung – ujung saraf indra, dan
kelenjar keringat. Pembuluh darah pada lapisan ini sangat luas sehingga mampu
terletak di bawah lapisan dermis, namun batas pemisah antara bagian Hipodermis
dengan bagian dermis ini tidak jelas. Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan
lemak dalam tubuh, sehingga sering juga dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah
Tubuh. Lemak tersebut berfungsi untuk melindungi dari benturan benda keras,
sebagai penjaga suhu tubuh karena lemak dapat menyimpan panas, dan sebagai
diperlukan oleh tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya lingkungan serti
panas sinar matahari, benturan fisik/ trauma, dingin, hujan dan angin
Kulit berfungsi membantu menjaga agar suhu tubuh tetap optimal dengan
cara melepakan keringat ketika tubuh terasa panas. sebaliknya bila tubuh
Lapisan kulit barsifat kenyal (padat dan kencang), terutama pada bagian
lapisan tanduknya sehingga air tidak mudah keluar dari dalam tubuh. kulit
12
juga mempunyai daya mengikat air yang sangat kuat. yaitumencapai empat
Kulit memiliki sistem saraf yang sangat peka terhadap pngaruh atau
ancaman dari luar, seperti dingin, panas, sentuhan, tekanan, dan sakit. oleh
karena itu, kulit akan segera mmberikan reaksi bila ada peringatan awal
Secara garis besar tipe kulit manusia terdiri atas tipe kulit kering normal,
1. Kulit kering
merah jika terkena sinar matahari, tipe kulit ini cepat mengalami keriput
2. Kulit berminyak
keseluruhannya, serta berpori besar dan terbuka. tipe kulit ini mudah
3. Kulit normal
seseorang mempunyai tipe kulit normal. tetapi tetap pada keadaan normal
4. Kulit kombinasi
Tipe kulit ini sangat banyak ditemukan dari semua populasi manusia. kulit
tipe ini bagian tertentu dari tubuhnya mempunyai kulit berminyak, tetapi
Bagian yang dapat digunakan adalah seluruh bagian dari tubuh tanaman
seledri mulai dari akar, biji, daun, batang daun, biji dan buah yang sudah matang.
Seledri dipanen setelah berumur 6 minggu sejak ditanam. Tangkai daun yang
agak tua dipotong 1 cm di atas pangkal daun. Daun muda dibiarkan tumbuh
untuk dipanen kemudian. Tangkai daunnya yang berdaging dan berair dapat
sup dan jenis makanan lainnya.Seledri juga dapat digunakan sebagai obat
alternatif herbal. Jika seledri ditanam di daerah tropik, ukuran batangnya kurang
besar sehingga seluruh bagian tanaman digunakan sebagai sayur. Seledri dapat
pasti dialami oleh setiap manusia. proses ini bersifat irreversible yang meliputi
seluruh oragan tubuh trmasuk kulit. kulit merupakan salah satu jaringan yang
baik faktor dalam maupun luar salah satunya adalah radikal bebas dapat
antioksidan berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas, menjaga tubuh dari
berbagai penyakit dengan cara menekan kerusakan sel yang terjadi akibat proses
Radikal bebas adalah suatu molekul yang relative tidak stabil dengan atom
yang ada pada orbit terluarnya memiliki satu atau lebih electron yang tidak
berpasangan. molekul yang kehilangan pasangan tersebut menjadi tidak stabil dan
radikal. supaya stabil molekul ini selalu berusaha mencari pasangan elektronnya
dengan cara merebut electron dari molekul lain. radikal bebas berakibatdestruktif
bagi sel yang electronnya dirampas. aksi perampasan itu akan menimbulkan reaksi
Radikal bebas akan merusak ,molekul makro pembentuk sel yaitu protein,
karbohidrat (polisakarida), lemak dan deoxyribo nucleic acid (DNA). pada sel
kulit radikal bebas akan merusak senyawa lemak pada membrann sel sehingga
Sumber tradikal bebas ada yang bersifat internal yaitu dari dalam tubh dan
ada yang bersifat eksternal ( luar tubuh). radikal bebas internal berasal dari
oksigen yang kita hirup. radikal bebas juga dapat diproduksi secara alami di dalam
proses sederhana dari makan, minum, dan bernafas membentuk radkal benbas dari
siklus produksi energy, yaitu saat tubuh memproduksi molekul energy universal
adenosine triphosphate (ATP), dalam hal ini, oksigen merupakan produser radikal
15
bebas juga. radikal bebas eksternal dapat berasal dari polusi udara, asap rokok,
alcohol, radiasi sinar ultraviolet, makanan yang banyak mengandung lemak, dan
2.5.2. Antioksidan
berbagai reaksi oksidasi normal yang terjadi di dalam tubuh saat makanan dicerna
bisa membentuk radikal bebas (radikal oksigen) dan kemudian menciptakan reaksi
Sama halnya dengan kasus oksidasi besi (reaksi besi terhadap oksigen)
yang kemudian membentuk karat, tubuh bereaksi terhadap proses oksidasi internal
cara menyerang organ dan sel, lalu berkontribusi memunculkan berbagai penyakit
serta katarak.
dan bahkan menangkal proses oksidasi dengan cara menetralisir radikal bebas.
antioksidan kemudian teroksidasi dan berubah menjadi oksidan. Oleh karena itu,
anda harus terus memberikan asupan antioksidan kepada tubuh secara teratur
selenium, mangan, dan seng. Ada juga enzim antioksidan seperti superoksida
antioksidan adalah koenzim Q10 (ubiquinone) dan asam urat (uric acid). Saat ini
buah-buahan, sayuran, dan bahan makanan lain yang sebagian besar telah terbukti
makanan apa saja yang merupakan antioksidan efektif? Kecuali vitamin dan
berbagai suplemen makanan yang sudah dibicarakan di atas, belum ada makanan
yang terbukti memiliki efisiensi antioksidan tinggi di dalam tubuh manusia (in
vivo). Jadi kita dan berbagai lembaga kesehatan pangan, obat-obatan, atau
nutrisi di seluruh dunia harus bergantung pada hasil pembuktian melalui tabung
menempel. biasanya masker digunakan pada wajah dan leher dengan cara
mengeras dan terasa ketat di kulit. masker merupakan sediaan kosmetik untuk
jerawat.
Masker gel termasuk salah satu masker yang praktis, karena setelah kering
masker tersebut bisa langsung diangkat tanpa perlu dibilas. masker ini biasa
dikenal dengan masker peel-off. manfaat masker gel antara lain dapat mengangkat
kotoran dan sel kulit mat agar kulit bersih dan segar. masker ini juga
teratur dapat mengurangi kerutan halus pada kulit wajah. cara kerja masker peel
off ini berbeda dengan masker gel jenis lain. ketika dilepaskan, biasanya kotoran
alkoholisis dari polivinil asetat. Polivinil alkohol memiliki sifat tidak berwarna,
18
padatan termoplastik yang tidak larut pada sebagian besar pelarut organik dan
minyak, tetapi larut dalam air bila jumlah dari gugus hidroksil dari polimer
tersebut cukup tinggi (Harper & Petrie 2003). Polivinil alkohol memiliki
permeabilitas uap air terendah dari semua polimer komersial tetapi sensitivitas
airnya telah membatasi penggunaannya (Beswick & Dunn 2002). Wujud dari
polivinil alkohol berupa serbuk ( powder ) berwarna putih dan memiliki densitas
1,2000-1,3020 g/cm³ serta dapat larut dalam air pada suhu 80 ºC (Sheftel 2000).
Struktur kimia dari polivinil alkohol disajikan pada Gambar 2.2 Struktur kimia
dalam pembuatan film yang dapat larut dalam air. Hal ini ditandai dengan
Polivinil alkohol memiliki kekuatan tarik yang tinggi, fleksibilitas yang baik, dan
sifat penghalang oksigen yang baik (Ogur 2005). Aplikasi dari polivinil alkohol
sudah meliputi banyak bidang. Hodgkins & Taylor (2000) melaporkan polivinil 7
pembuat deterjen, lem dan film. Lin & Ku (2008) melaporkan polivinil alkohol
banyak digunakan dalam pengolahan tekstil pada pembuatan nilon dan dalam
pembuatan serat sebagai bahan baku untuk produksi serat polivinil alkohol.
Polivinil alkohol juga diaplikasikan sebagai bahan sekali pakai. Salah satu
pemanfaatannya sebagai bahan sekali pakai adalah aplikasi polivinil alkohol pada
kantong kotoran hewan yang akan terurai setelah dibuang. Selain itu, polivinil
alkohol juga dapat diaplikasikan pada bola golf, sehingga pegolf tidak perlu
19
mencari bolanya setelah dipukul karena bola tersebut akan terurai di alam.
Polivinil alkohol dalam industri pangan digunakan sebagai bahan pelapis karena
sifatnya kedap terhadap uap air. Polivinil alkohol mampu menjaga komponen
aktif dan bahan lainnya yang terkandung di dalam bahan dari kontak dengan
digunakan sebagai bahan tambahan dalam formulasi sediaan farmasi oral, mata,
hidung, dan topical. selain itu, HPMC juga digunakan secara luas dalam kosmetik
HPMC berbentuk serbuk granul atau serat berwarna putih atau putih krem.
HPMC larut dalam air dingin, membentuk larutan koloid kental, praktis tidak larut
dalam air panas, kloroform, etanol (95%), dan eter, tetapi larut dalam campuran
etanol dan diklorometana, dan campuran air dan alcohol. HPMC dikenal memilki
sifat sebagai pembentuk film yang baik, serta memiliki penerimaan yang sangat
baik. HPMC akan membentuk lapisan film transparan, kuat fdan fleksibel.
3. Gliserin
cairan higroskopis, memiliki rasa manis, kurang lebih 0,6 kali lebih manis dari
sweetening agent dan agen tonisitas. gliserin terutama digunakan sebagai humekta
20
dan emolien pada konsentrasi ≤30% dalam formulasi sediaan topical dan
kosmetika. Gliserin dapat bercampur dengan air dan etanol, tidak larut dalam
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap.
2.9 Ekstrasi
sehinggga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan pelarut
cair. Senyawa aktif yang terdapat dalam berbagai simplisia dapat digolongkan
pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat. Ekstrak adalah sediaan kering,
kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara
yang cocok.
1. Maserasi
yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung stirak, benzoin
2. Perkolasi
melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Prosesnya terdiri dari tahap
21
3. Refluks
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relative konstan dengan
sempurna.
4. Sokletasi
pendingin balik.
5. Digesti
temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan (kamar) yaitu secara
6. Infus
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur pemanasan air
7. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dengan temperatur titik
didih air.
8. Destilasi Uap
Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa menguap (minyak atsiri) dari bahan
parsial. Senyawa menguap akan terikut dengan fase uap air dari ketel
sebagian
BAB III
METODE PENELITIAN
Sampel penelitian ini adalah seledri yang di peroleh dari pasar sukaramai
kecamatan medan area kota medan. banyaknya sampel yang digunakan dala
penelitian ini adalah ekstra seledri yang terdiri dari variasi konsentrasi yang
1. Alat
Alat alat penelitian yang digunakan antara lain yaitu pisau, rotavapor,
neraca listrik, pipet tetes, blender, spatula, tabung reaksi, ph meter, stamper, gelas
23
24
2. Bahan
3. Sukarelawan
sehingga lebih mudah diawasi dan diamati bila ada reaksi yang terjadi
membandingkan tumbuhan daerah yang satu dengan daerah lain. bahan tumbuhan
yang digunakan adalah seledri segar berwarna hijau yang diambil dari pust pasar
medan.
25
Seledri yang dibeli di pasar berupa herba dicuci bersih di bawah air
mengalir, ditiriskan, lalu, di timbang sebagai berat basah (8 kg). selanjutnya herba
daun kering (ditandai bila digenggam rapuh). simplisia yang telah kering
berkurang 90,005%).
bagian etanol (5,25 liter), ditutup, dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya
sambil sering diaduk, diserkai, diperas. ampas diremaserasi lagi dengan 1,75 liter
etanol pada bejana tertutup, dibiarkan di tempat sejuk terlindung dari cahaya
biarkan selama 2 hari untuk proses dekander, kemudian dipekatkan dengan alat
R/ PVA 5
HPMC 0,5
Gliserin 6
TEA 1
Aquadestilata add 50
Cara pembuatan:
secukupnya, kemudian dipanaskan diatas penangas air pada suhu 80ºC hingga
mengembangkan sempurna
3) Di cawan lainnya gliserin, metal paraben dan propel paraben dilarutkan dalam
4) Di dalam lumpang yang berisi massa I dimasukan massa 2, HPMC, serta TEA
5) Setelah itu ditambahkan yang ditelah dilarutkan dalam aquadest sedikit demi
etanol seledri. masing- asing masker gel mengandung ekstrak etanol seledri
dengan konsentrasi yang bervariasi yaitu 5%, 10%, 15% masing-masing sebanyak
Konsentrasi
Komposisi FII FIII FIV FV
FI
5% 10% 15% 20%
Ekstra Herba Seledri - (2,5g) (5 g) (7,5 g) (10 g)
Basis Masker Gel Ad 50 Ad 50 Ad 50 Ad 50 Ad 100
Cara pembuatan:
1) Dalam lumpang yang bersih dan kering masukkan sedikit basis masker
digerus kemudian tambahkan sedikit demi sedikit sisa basis masker gel,
gerus homogen.
1. Uji Homogenitas
tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang
28
cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogeny dan tidak terlihat
2. Pengamatan Organoleptis
3. Pengukuran PH
pemberat diatasnya hingga bobot mencapai 125 gram dan diukur diameternya
setelah 1 menit.
bagian belakang telinga 5 orang sukarelawan yang berbeda selama 15 menit dan
dilihat reaksi iritasi yang timbul. reaksi iritasi positif ditandai oleh adanya
kemerahan, gatal-gatal, atau bengkak pada kulit lengan bawah bagian dalam yang
diberi perlakuan. adanya kemerahan diberi tanda (+), gatal-gatal (++), bengkak
(+++) dan yang tidak menunjukkan reaksi apa-apa diberi tanda (-).
BAB IV
pelarut etanol 70% secara maserasi diperoleh ekstrak cair yang dipekatkan dengan
2.7.1. pH Sediaan
6,6-7,1. Semakin alkalis atau semakin asam bahan yang mengenai kulit, semakin
sulit kulit untuk menetralisirnya dan kulit dapat menjadi kering, pecah-pecah,
sensitive dan mudah terkena infeksi. Berdasarkan hasil uji pH, terlihat bahwa
No Formula pH
1 Blanko 7,1
2 Ekstrak seledri 5% 6.6
3 kstrak seledri 10% 6,7
4 Ekstrak seledri 15% 6,8
5 Ekstrak seledri 20% 6.9
bekisar 6,6-7,1 pH. Dari hasil uji pH tersebut masih berada dalam persyaratan pH
untuk sediaan topical yaitu 4 sampai 8. Dengan demikian formulasi tersebut dapat
30
31
Sediaan homogenitas
Basis gel homogen, tidak ada butiran kasar
Masker gel konsentrasi 5% homogen, tidak ada butiran kasar
Masker gel konsentrasi 10% homogen, tidak ada butiran kasar
Masker gel konsentrasi 15% homogen, tidak ada butiran kasar
Masker gel konsentrasi 20% homogen, tidak ada butiran kasar
adanya butiran kasar pada saat sediaan dioleskan pada kaca transparan. Hal ini
Hasil pengamatan sediaan masker gel ekstrak etanol herba seledri secara
sediaan.
Basis masker gel tanpa penambahan ekstrak etanol herba seledri berwarna
formula masih berada pada rentang waktu kering dari produk masker gel yang
beredar dipasaran yaitu antara 10-20 menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan
Hal ini dikarenakan bertambahnya kekentalan sediaan dan konsentrasi air semakin
meyebarnya gel pada permukaan kulit dimana diharapkan gel dapat menyebar
dengan mudah di permukaan kulit yang dioleskan. Daya sebar gel yang baik yaitu
33
antara 5-7cm. hasil uji daya sebar sediaan masker gel ekstrak etanol herba seledri
Dari hasil uji daya sebar dapat diketahui bahwa dengan penambahan
ekstrak seledri didapatkan daya sebar yang baik dan semakin tinggi konsentrasi
ekstrak, daya sebar semakin kecil. Hal ini dikarenakan penambahan ekstrak
menambah kekentalan dari sediaan masker gel sehingga nilai daya sebar semakin
kecil.
Uji iritasi dilakukan dngan mengoleskan sejumlah masker gel pada kulit
bagian belakan teling 5 orang sukarelawan yang berbeda selama 15 menit dan
melihat reaksi iritasi yang timbul. Uji iritasi pada 5 sukarelawan menunjukkan
keterangan:
1. kemeahan : (+)
2. gatal-gatal : (++)
3. bengkak : (+++)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat hasil uji iritasi menunjukkan bahwa
sukarelawan . Hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki hasil
yang baik.
BAB V
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
35
DAFTAR PUSTAKA
1. Http://Kbbi.Web.Id/Makna
2. Sudarsono, Pudjoanto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I. A.,
Drajad, M., Wibowo, S., Dan Ngatidjan, 1996, Tumbuhan Obat, Hasil
Penelitian, Sifat-Sifat Dan Penggunaan, 44-52, Pusat Penelitian Obat
Tradisional, UGM, Yogyakarta.
3. Ade Arinia Rasyad, Ernny Zumariny,. Ni Wayan Lisa Suanti,2016,Formulasi
Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri Maskr Peel Off22-24, Jurnal Prosiding
Semirata Bidang Farmasi,BKS-PTN Barat,Palembang
4. Nutrisia Aquariushinta Sayuti,2015,Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik Gel
Daun Ketepeng China, 24-28, Jurnal Kefarmasian Indonesia
5. Panjaitan, M., Alimuddin, A., Adhitiyawarman. Skrining Fitokimia Dan Uji
Aktivitas Antioksidan Ektrak Metanol Kulit Batang Ceria (Baccaurea
Hookeri). JKK 2014; 3(1): 17-21;2014.
6. Draelos, Z. D.,Dan Thaman L, A. Cosmetic Formulation Of Skin Care
Product. New York: Taylor And Francis Group;2006
7. Ginting,C.P.Formulasi Sediaan Masker Gel Antioksidan Dari Ekstrak Etanol
Daun Pepaya (Caria Papaya L.) (Skripsi). Medan: Universitas Sumatra Utara;
2015
8. Rizki, F. The Miracle Of Vegetables. Jakarta: Agromedia Pustaka; 2013
9. Wasitaatmadja, S. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas
Indonesia
10. Santoso, D., Gunawan, D. Ruman Trdisional Untuk Penyakit Kulit Penebar
Swadaya;2001
11. Khaira, K. Menangkal Radikal Bebas Dengan Anti-Oksidan, Jurnal Saintek
2010;2(2):183-187;2010.
12. Rohmatussolihat, Antioksidan, Pnyelamat Sel-Sel Tubuh Manusia.Biotrends
2009;4 (1): 5-9; 2009
13. Kuncahyo, L. Sunardi. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Belimbing Wuluh
(Averrhoa Bilimbi, L.) Terhadap 1.1-Diphenyl-2-Pierylhidrazyl (DPPH) SNT
Nov 2007: 1978-9777:2007
14. Astuti, S. Isoflavon Kedelai Dan Potensinya Sebagai Penangkap Radikal
Bebas. Jurnal Teknologi Industry Dan Hasil Pertanian Sept 2008; 13(2) 126-
136:2008
15. Rohman, A., Riyanto S., Hidayai, N, Aktivitas Antioksidan, Kandungan
Fenikol Total,Dan Flavonoid Total Daun Mengkudu 2007;27(4):147-151
16. Syarifah, R., Mulyati. D., Gadri, A. Formulasi Sediaan Masker Gel Peel Off
Ekstrak Daun Papaya (Carica Papaya) Sebagai Anti Jerawat Dan Uji
Aktivitasnya Terhadap Bakteri Prpionibacterium Acnes. Prosiding Penelitian
Spesia Unisba 2015;ISSN:2460-6472; 2015.
17. Aghnia, Y., Gadri, A.,Mulyanti, D. Formulasi Masker Gel Peel Off Lender
Bekicot (Acchatina Sulica) Dengan Variasi Konsentrasi Bahan Pembentuk
Gel Prosidding Penelitian Spesia Unisba 2015;ISSN: 2460-6472; 2015
36
37
Gambar Seledri
Gambar Alat dan tempat Untuk Pembuat Sediaan Masker Gel Seledri
42
Gambar Uji pH
43
0% 15%
5% 10%