You are on page 1of 2

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang tim lakukan, didapatkan beberapa upaya yang

dilakukan untuk mengendalikan Hazard, yaitu melalui:


1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Pengendalian Rekayasa Teknis
4. Isolasi
5. Pengendalian Administratif
6. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
a. Pengendalian Eliminasi
Pengendalian eliminasi adalah dengan menghilangkan bahaya dilakukan
pada saat desain, tujuannya adalah untuk menghilangkan kemungkinan kesalahan
manusia dalam menjalankan suatu sistem karena adanya kekurangan pada desain.
Pengendalian eliminasi belum ditemukan pada PT Sinar Sosro Banyuasin. Ada
beberapa bahaya potensial yang bisa dihilangkan seperti bahaya ruang terbatas
antar peralatan dan antar tangki.
b. Pengendalian Substitusi
Mengingat kejadian kecelakaan akibat kerja yang penyebab langsungnya
adalah peralatan yang tidak memadai belum terjadi pada proses produksi di PT
Sinar Sosro ini, maka untuk pengendalian substitusi belum diperlukan saat ini.
c. Pengendalian Rekayasa Teknis
Pengendalian rekayasa teknis yang ditemukan pada PT Sinar Sosro adalah
adanya Instalasi Pengolahan Limbah yang sudah cukup baik, baik itu limbah cair
maupun limbah padat. Untuk limbah cair, di PT Sinar Sosro telah memiliki unit
Waste Water Treatment konvensional dimana hasil akhir dari olahan air limbah
ini akan aman dan ramah lingkungan apabila dibuang ke lingkungan sekitar
pabrik. Untuk limbah padat, sisa bahan baku seperti ampas teh telah dimanfaatkan
dengan dibuat sebagai kompos.
Pengendalian panas di dalam unit bottling dan unit kitchen telah
menggunakan upaya rekayasa teknis dengan memakai sistem turbine ventilator
pada bagian atap pabrik sehingga udara panas bersirkulasi dengan baik,
disamping itu dengan menggunakan ventilasi ini maka kontaminan yang
berbahaya yang ada di udara juga bisa dikurangi.
Namun, sayangnya untuk proses produksi lain yang bisa menimbulkan
bahaya langsung kepada pekerja terutama bising, belum ada upaya pengendalian
rekayasa teknis di bagian mesin terutama unit bottling (yang paling banyak
menghasilkan suara bising). Karena itu, pengendalian bahaya dapat dilakukan
melalui perbaikan pada desain, penambahan peralatan peredam suara dan
pemasangan peralatan pengaman. Kendala dalam pelaksanaan pengendalian ini
adalah membutuhkan tenaga ahli dan berkompeten, kerja sama dengan mitra
kerja, dan masalah biaya serta birokrasi dengan pimpinan puncak.
d. Isolasi
Metode ini bertujuan untuk menjaga agar bahan kimia tetap berada di
dalam tempatnya dan pekerja berada di luar, dan sebaliknya (tidak ada kontak
langsung). Isolasi adalah dengan cara menempatkan proses berbahaya secara
geografis jauh dari mayoritas pekerja. Teknik isolasi yang paling umum dilakukan
adalah dengan membuat booth bebas kontaminan baik di sekitar peralatan atau di
sekitar workstation karyawan (CCOHS, 2014). Upaya isolasi yang telah
dilakukan oleh PT Sinar Sosro adalah dengan membuat tempat khusus untuk
limbah B3 jauh di luar lokasi produksi. Disamping itu, pada unit bottling khusus
di bagian filler peralatan berada di dalam ruang kaca tertutup sehingga terjaga
kehigenisan dan sterilitas dari produk teh sehingga tidak terjadi kontaminasi
dengan mikroba yang berada di udara.

You might also like