You are on page 1of 3

RADIKULOPATI LUMBAL

RSU JAGAKARSA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1 dari 3
STANDAR Direktur
PELAYANAN MEDIS Tanggal Terbit
( SPM )

RADIKULOPATI Oktober 2017 dr. Dewi Mustika, M.Kes


LUMBAL NIP. 196901112000122002
PENGERTIAN Radikulopati lumbal (Lumbar radiculopathy)
menunjuk kepada suatu proses patologis yang
melibatkan radiks nervus lumbal sehingga
menyebabkan gejala radikular ke ekstremitas
bawah.

ICD X M54.1

ANAMNESIS Pasien dengan radikulopati lumbal sering


mengalami nyeri menjalar yang tajam, tumpul,
seperti ditusuk-tusuk, berdenyut, atau rasa
terbakar.
Nyeri yang dikarenakan oleh HNP meningkat saat
membungkuk ke depan, duduk, batuk, atau stres
yang berlebih pada diskus. Kebalikannya, nyeri
yang timbul karena stenosis kanalis meningkat
pada saat berjalan dan membaik saat
membungkuk ke depan.
Selain nyeri, pasien juga mengalami parestesi
pada dermatom yang terkena. Distribusi dari
penyebaran nyeri dan parestesi dapat menjadi
indikasi untuk menentukan segmen mana saja
yang terlibat.

PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik umum biasanya ditemukan


gangguan gerak dari ekstremitas karena nyeri
atau adanya deformitas dari segmen tulang
belakang yang terlihat atau teraba saat palpasi.
Pada pemeriksaan neurologis radikulopati lumbal
dapat ditemukan kelainan berupa kelemahan
ekstremitas (monoparesis/paraparese), gangguan
sensibilitas, penurunan refleks fisiologis yang
sesuai dengan dermatom radiks nervus yang
terganggu.
Pemeriksaan Laseque sering dilakukan pada
kasus curiga radikulopati lumbal. Jika nyeri
radikular muncul ketika sudut kaki di bawah 60̊
dapat disimpulkan kemungkinan besar terdapat
radikulopati.

KRITERIA Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis


DIAGNOSIS dan pemeriksaan fisik. Anamnesis yang
mendukung adalah adanya keluhan berupa nyeri
khas radikular atau gangguan sensibilitas
dikombinasikan dengan hasil pemeriksaan fisik
neurologis yang mengindikasikan adanya iritasi
radiks atau gangguan fungsi neurologis.

DIAGNOSIS  HNP : nyeri punggung bawah disertai


BANDING nyeri menjalar, kesemutan, tersetrum.
 Stenosis spinal lumbal : nyeri menjalar,
kelemahan dan kebas di area distribusi
nervus spinal yang terkena stenosis.
 Cauda equine syndrome: gangguan BAB
dan BAK, saddle anaesthesia, kelemahan
ekstremitas (paraparese/plegi)
 Diabetic amyotrophy: salah satu bentuk
neuropati DM dengan karakteristik
kelemahan diikuti pengecilan otot
pelvifemoral baik unilateral atau bilateral
dengan disertai nyeri.
 Lumbosacral plexopathy: gangguan pada
plexus lumbosacral dengan nyeri
terbakar/tajam di bagian paha diikuti
kelemahan dan pengecilan otot betis,
unilateral.
 Mononeuropati: kelemahan pada otot
yang diinervasi nervus yang terkena dan
diikuti dengan nyeri.

PEMERIKSAAN  Rontgen Vertebra


PENUNJANG  ENMG
 CT SCAN
 MRI

TATALAKSANA  Konservatif : NSAID, trisiklik antidepresan,


anti konvulsan, opioid
 Intervensi : tindakan bedah, injeksi
epidural, pulse radiofrequency (PRF).
Adhesiolysis, spinal cord stimulation
(SCS).

MONITORING Monitor perkembangan intensitas nyeri dan


PENGOBATAN keluhan neurologis yang lain serta awasi tanda
adanya efek samping atau komplikasi seperti
infeksi

EDUKASI 1. Memberi penjelasan kepada pasien dan


keluarga bahwa tingkat perbaikan dari
gangguan radikulopati tergantung dari
tingkat keparahan radikulopati tersebut dan
seberapa cepat memulai penanganannya.
2. Keluarga ikut membantu memotivasi
pasien untuk tetap semangat menjalani
pengobatan.
PROGNOSIS  Ad vitam : bonam
 Ad fungctionam : dubia
 Ad sanantionam : dubia

KEPUSTAKAAN 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinik bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
2. Standar Kompetensi Dokter Spesialis
Neurologi Indonesia, 2015.
3. Van Boxem et al. 2010. Lumbosacral
Radikular Pain. World Institute of Pain.
1530-7085/10.

You might also like