You are on page 1of 2

Peraturan mentri tenaga kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Diagnosis
A. TELINGA, SISTEM PENDENGNARAN DAN KESEIMBANGAN
Diagnosis ditegakan berdasarkan :
1. Anamnesis:
a. Umur Penderita
b. Riwayat gangguan pendengaran
c. Riwayat penakit :
1). Penyakit telingan yang diderita sebelumnya
2). Riwayat Trauma sebelumnya
3). Gangguan Pendengaran datangnya mendadaak atau berlahan
4).Riwayat menggunakan bahan – bahan toksik
5). Apakah mempunyai hobi yang berhubungan dengan bising
6). Apakah ada gangguan keseimbangan
d. Riwayat pekerjaan:
1). Apakah perah atau sedang bekerja ditempat bising, apakah pernah ada ledakan
keras dekat teinga
2). Apkah menggunakan alat pelindung telinga? Kalo iya jenis apa?
3). Selama bekerja apakah dilakukan pemeriksaan berkala, khususnya pendengaran?
4). Berapa lama bekerja ditempat bising prhait kerja dan alama nya masa kerja?
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum dan pemeriksaan THT lengkap
b. Pemeriksaan telinga bagian luar yang mencakup:
1) Liang telinga, apakah ada serume, sekret, perdarahan
2) Membrane timpani, apakah ada tanda-tanda perdarahan otitis media akut
(OMA), otitis media epusi (OME), otitits media supuratif kronik (OMSK)
c. Pemeriksaan keseimbangan dengan cara:
1) Pemeriksaan tes Romberg, stepping, nudge, tes point to point dam ttes tunjuk
hidung
2) Tes posisi dan perasat hallpike
3) Tes postugrafi (kesimbangan postural)
4) Tes kalori menggunakan elektro nistamografi (ENG)
d. Pemeriksaan pendegaran untuk menentukan
1) Apakah ada kesulitan?
2) Apkah jenis kesulitan?
Caranya:
I. Tes berbisik jarak 6 meter
II. Tes garpu tala
III. Tes audiometri
e. Pemeriksaan laboratrium
f. Pemeriksaan audiometri, dengan persiapan optimal terhadap individu dan tempat (16
sampai 36 jam bebas pajanan bising)
3. Diagnosis Tuli akibat Kebisingan:
a. Keadaan sebelum kerja : Umur,Penyakit telinga, Pemeriksaan THT, Audiometri.
b. Keadaan bising lingkungan kerja
c. Pekerja :Lama pajanan perhari, Alat pelindung telinga,Pemeriksaan pendengaran
setiap 6 bulan.
d. Pemeriksaan pendengaran : Test berbisik jarrak 6 meter, Audiometri nada murni
dengan waaktu 16 – 36 jam bebas pajanan bising, dan perhatikan mallngering

Daftar Pustaka :

Permenakertans RI no.25. 2010 Tentang Pedoman Diagnosis dan penilaian cacat


karena kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Jakarta: Menakertans RI

Suyono, J. 2011. Deteksis Dini Akibat Kerja. Jakarta : EGC

You might also like